Ada sebuah kisah, dari sejak jaman dahulu kala: bahwa di dalam Bumi ini, sebenarnya terdiri dari dua dunia. Dunia paling bawah adalah dunia manusia, yang menurut kisah tersebut, adalah dunia yang mortal. Semua orang bisa berumur panjang dan bisa memiliki kematiannya sendiri-sendiri.
Manusia tidak bisa dan tidak mempunyai kekuatan sihir, namun, ada hal yang menarik dari mereka yakni, manusia mempunyai perasaan, emosi, dan jiwa yang mendalam. Terkadang, manusia akan lebih berpikir dengan hati dan perasaan mereka terlebih dahulu, baru selanjutnya mereka akan berpikir dengan logika.
Walaupun manusia tidak mempunyai kekuatan sihir atau magis, mereka tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti menanam padi, bercocok tanam, atau bahkan bekerja sebagai nelayan, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Tidak dipungkiri bahwa walaupun manusia adalah makhluk yang lemah, tapi nyatanya tidak. Mereka diciptakan lengkap bukan hanya diberikan emosi dan perasaan, namun juga akal budi dan pikiran. Walaupun tidak mempunyai kekuatan magis ataupun sihir, nyatanya manusia bisa membuat sesuatu, seperti sepeda untuk bepergian kemana pun, atau bahkan sebuah gerobak untuk membawa dan mengumpulkan hasil panen mereka.
Ditulis juga dalam kisah tersebut, bahwa manusia adalah makhluk terlemah yang dunianya berada di paling bawah. Kebutuhan hidup manusia, bukan hanya melulu soal makanan, sandang, atau papan, melainkan juga hiburan. Manusia menyukai seni, seperti menggambar, dan juga ada seni tari.
Di sebuah kota kecil yang penduduknya tidak terlalu banyak, ada sebuah gedung pertunjukan teater yang mewah dan luas. Di dalam gedung tersebut, setiap tiga bulan sekali, akan selalu mengadakan pertunjukan besar, yakni pertunjukan tari balet, dengan beragam cerita yang menarik.
Walaupun hanya tarian tanpa dialog, dan walaupun pertunjukan tersebut lebih menunjukan seni tari balet dan musik klasik, namun penonton-penonton yang hadir di setiap pertunjukan, selalu bisa menebak jalan ceritanya.
Beberapa orang tertarik untuk menjadi pemeran dalam pertunjukan tersebut, namun, syaratnya lumayan tidak mudah, yakni harus menguasai tari balet minimal level menengah.
Karena pertunjukan di dalam gedung teater itu selalu menarik perhatian banyak orang, para penyihir yang ada di dalam dunia penyihir juga ikut tertarik menontonnya. Dunia penyihir yang sangat berbeda dari dunia manusia, apa pun yang mereka inginkan, dengan hanya satu jentikan jari saja, sudah langsung muncul di depan mata mereka. Jalan pintas, sebutannya.
Penyihir-penyihir ini sudah sejak lahir memiliki kekuatan sendiri-sendiri, namun, kekuatan tersebut harus terus diasah sejak mereka masih berusia sangat muda.
Saat ini, ada tiga kelas dalam dunia penyihir, yakni penyihir kelas bawah yang memang masih belum begitu mengerti cara mengendalikan kekuatan sihir mereka, serta ada juga penyihir kelas menengah, yang sudah bisa mengendalikan kekuatan sihir mereka namun belum bisa terlalu fokus akan kekuatannya, sehingga terkadang apa yang mereka inginkan dengan kekuatan mereka, hasilnya bukan seperti apa yang mereka mau, mereka masih harus belajar fokus pada kekuatan batin.
Kelas paling tinggi di dalam dunia penyihir adalah kelas penyihir tingkat tinggi. Penyihir-penyihir ini sudah mampu fokus dan berkonsentrasi terhadap keinginan-keinginannya sendiri dan bisa menggunakan kekuatan sihirnya untuk apa pun.
Mereka yang sudah berada di tingkat paling tinggi ini, adalah penyihir-penyihir yang bisa membuka portal untuk masuk ke dunia manusia.
Tidak heran bahwa beberapa penyihir terkadang suka bolak balik dari dunia penyihir ke dunia manusia, terkadang hanya untuk menikmati makanan atau minuman yang ada di dunia manusia, ada juga yang menikmati pemandangan dunia manusia yang indah, ada juga, yang menikmati pertunjukan, seperti pertunjukan di gedung teater utama kota tersebut.
Tidak jarang juga, penyihir-penyihir kelas tinggi ini membawa teman atau saudaranya, atau kekasihnya, yang adalah penyihir kelas bawah dan menengah, masuk ke dalam dunia manusia hanya untuk sekedar mencari hiburan.
Karena para penyihir tidak bisa mati kecuali dibunuh atau sakit keras, maka tidak jarang beberapa penyihir yang usianya ratusan tahun namun wajahnya masih sangat muda.
Namun, ada beberapa aturan ketika mereka hendak membuka portal ke dunia manusia: satu, portal tersebut tidak boleh sampai terlihat oleh manusia, dua, mereka tidak boleh menggunakan kekuatan sihirnya di dalam dunia manusia, karena akan mengakibatkan kekacauan.
Manusia-manusia sangat tidak menyukai penyihir. Mereka akan membunuh dan membakar penyihir tersebut, apabila sampai ditemukan oleh mereka. Karena menurut manusia, penyihir adalah orang-orang jahat yang bisa menggunakan kekuatan sihir untuk memperkaya diri sendiri dan orang lain dengan mudah, atau melakukan perbuatan jahat kepada manusia lainnya.
Ada juga aturan yang paling kejam, namun harus ditaati para penyihir: TIDAK BOLEH JATUH CINTA KEPADA MANUSIA.
Mencintai manusia adalah hal yang paling terlarang di dalam dunia penyihir. Alasannya tidak diketahui sampai sekarang, namun, ada satu teori yang paling dipercaya para penyihir, bahwa jika mereka sampai jatuh cinta dan mencintai seorang manusia, maka mereka, si penyihir, akan mendapat musibah besar. Maka itu, sampai detik ini, belum ada satu pun penyihir yang terlihat mencintai manusia.
Termasuk, para penyihir tidak boleh melawan takdirnya sendiri, seperti menyembuhkan orang lain atau diri sendiri, bahkan tidak boleh juga bermain-main dengan waktu, kecuali jika hanya ingin melihat ke masa lalu.
Kembali lagi ke gedung teater utama tadi, karena kagum dengan pertunjukan tari balet, beberapa penyihir lalu berpura-pura menjadi manusia, dan mengikuti kelas tari balet yang diadakan di dalam gedung teater kota.
Penyihir-penyihir ini sangat menyukai tari balet yang menurut mereka, sangat elegan di setiap gerakannya.
Karena tidak semua penyihir bisa membuka portal ke dunia manusia, seorang penyihir yang sangat mengagumi tari balet, memutuskan untuk membuka sebuah kelas tari balet di dalam dunia penyihir. Dan tidak disangka, peminatnya sangat banyak.
Penyihir tersebut bernama Rae, seorang penyihir wanita muda berambut putih dan mempunyai bola mata berwarna emas. Ia adalah salah satu dari pemeran di setiap pertunjukan tari balet di gedung teater utama tersebut.
Karena kemampuan tari baletnya sudah sangat bagus, bahkan ia mampu melakukan gerakan en pointè dengan sangat baik, ia lalu memutuskan untuk membawa seni tari balet ke dunia penyihir.
Ketika awal-awal Rae membuka kelas tari balet di dunia penyihir, peminatnya sedikit, namun, karena para penyihir tingkat tinggi yang senang melihat pertunjukan seni tari balet di gedung teater utama dunia manusia, semakin hari, semakin ramai kelas tari baletnya. Promosi dari mulut ke mulut penyihir satu ke penyihir lainnya, mulai menyebar.
Anak kecil hingga yang dewasa, mulai mempelajari tari balet di dalam dunia penyihir. Ketika kelas semakin ramai, Rae lalu memutuskan untuk mempekerjakan beberapa penyihir yang mempunyai kemampuan tari balet yang setara dengan dirinya, untuk mengajar di dalam kelasnya. Kelas tari balet tersebut, tidak terasa sudah bertahun-tahun berada di dalam dunia penyihir.
Semakin banyak penyihir yang mampu menari balet dengan baik dan indah, bahkan ada yang kemampuannya melebihi Rae sendiri. Karena bangga akan prestasi murid-muridnya, Rae memutuskan untuk mengajar anak-anak yang lebih muda yang baru bergabung, sementara mantan muridnya yang sudah lulus, diperbolehkan membuka kelas tari balet sendiri.
Ada seorang anak gadis yang menarik perhatian Rae. Sejak kecil, anak gadis tersebut sudah menunjukan bakat yang luar biasa. Ia mampu melakukan en pointè di usia yang terbilang sangat muda. Lyxia, seorang anak dari penyihir tingkat tinggi yang kedua orang tuanya adalah guru sihir untuk penyihir-penyihir muda. Ia memiliki bola mata berwarna hitam yang indah, serta rambut hitam panjang sepinggang.
Lyxia sendiri adalah penyihir tingkat menengah, yang masih harus belajar mengendalikan kekuatannya. Karena didikan keras dari Rae, Lyxia yang semakin hari semakin bertambah dewasa, sudah terbiasa melakukan gerakan-gerakan yang sulit, dengan sempurna. Rae sangat menyukai seluruh tarian yang dibawakan Lyxia. Sangat indah, bagai angsa putih yang menari dengan penuh jiwa.
Tidak terasa sudah bertahun-tahun Lyxia menari, ia sekarang sudah tumbuh menjadi seorang penyihir remaja yang cantik jelita.
Mereka berdua kemudian berjalan menuju ke ruang utama yang terlihat sudah banyak penyihir yang berkumpul di sana.Rae dan Naoki terlihat berdiri di barisan paling depan dengan wajah yang sangat bahagia, bahkan Rae sampai menitikkan air mata dan berbisik, "Oh, anak itu sudah besar sekarang!"Yvoxy terlihat berdiri di atas altar pernikahan, karena diminta oleh Ixy untuk menikahkan mereka berdua. Hideki sendiri sudah berdiri di depan Yvoxy dan ketika Syerin dan Ixy masuk ke dalam ruang utama itu, kepalanya langsung menoleh ke arah Ixy, lalu menatap istrinya itu dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca."Seekor angsa merah yang cantik," gumamnya dalam hati.Setelah tiba di hadapan Yvoxy, Syerin lalu menyerahkan Ixy kepada Hideki dan ia sendiri langsung berjalan menuju ke barisan di mana Rae dan Naoki berada.Yvoxy langsung saja memulai, "Aku tidak perlu bertanya lagi, kalian berdua pasti akan menjawab iya jika kutanya apakah kalian akan saling mencintai dan apakah kalian akan menerima kek
Di babak ketiga, Ixy yang kali ini berperan sebagai Odile, justru semakin membuat setiap tarian dan adegan yang ia perankan bersama Hideki, semakin terlihat nyata. Seolah dunia adalah milik mereka berdua, dan nyatanya, seluruh mata tertuju hanya pada mereka berdua.Pas de deux yang mereka lakukan bahkan membuat para penonton mulai tegang, karena kuatnya chemistry di antara mereka berdua.Dalam babak keempat, menampilkan akhir yang tragis bagi Odette dan sang pangeran. Tarian yang dibawakan oleh Ixy dan Hideki, membuat beberapa penonton menangis karena akhir ceritanya yang tragis.Setelah pertunjukan The Swan Lake itu selesai dipentaskan dan seluruh pemainnya memberikan hormat kepada para penonton.Seluruh penonton yang hadir langsung saja berdiri dan bertepuk tangan.Pertunjukan yang hebat dengan chemistry yang sungguh menakjubkan di antara Ixy dan Hideki hingga mereka sendiri tenggelam dalam cerita tersebut.Setelah pertunjukan usai dan tirai panggung sudah diturunkan kembali, semua
Setelah beberapa saat, Yvoxy kemudian mendekati Ixy dan berkata pelan, "Aku sejak awal, selalu mengira bahwa kau adalah penyihir, namun setelah Demona berhasil dikalahkan, ternyata selama ini, Ramona-lah yang telah membantumu, Ixy. Maafkan aku sudah mengira kau adalah penyihir sejak awal, ternyata kau sudah terlahir kembali sebagai manusia, dan bukankah ini adalah akhir yang bahagia untukmu?"Lalu Yvoxy menoleh ke arah Rae dan melanjutkan, "Rae, kau harus membereskan seluruh kekacauan yang kau buat di panti asuhan itu! Secepatnya! Yang kau lakukan hanya menari dan bermain-main saja!"Rae langsung tertawa, lalu membalas, "Apa? Aku sudah berhenti menari karena aku sendiri harus menjaga Ixy, nenek sihir tua!"Mendengar itu, Hideki dengan wajah yang memerah, dengan cepat langsung bertanya, "Jika begitu… Bukankah Ixy tidak memiliki tempat tinggal lain selain di panti asuhan itu? Ehm, Ixy… Boleh saja tinggal di rumahku, dengan senang hati!"Naoki langsung menepuk kepala Hideki dengan lemah
Rae langsung saja berlari ke arah Naoki yang sudah kembali seperti sedia kala, dan dengan cepat, ia memeluk Naoki yang baru saja tersadar. Naoki sendiri terlihat kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi."Naoki! Kau baik-baik saja!" seru Rae sambil memeluk Naoki dengan erat.Naoki, walaupun ia masih kebingungan, namun ia tersenyum, kemudian membalas, "Ah, ternyata kau mengkhawatirkanku. Maafkan aku, Rae," ia lalu membalas pelukan Rae dengan erat juga.Yvoxy sendiri terlihat tersenyum sambil memandang sekelilingnya. Semua penyihir akhirnya kembali lagi kepada keluarganya masing-masing, ada yang menangis terharu dan bahkan ada yang saling berpelukan.Keluarga-keluarga penyihir yang tadinya terpecah akibat salah satu dari mereka menjadi penyihir hitam atau terpisah karena diculik oleh Demona dan beberapa penyihir melarikan diri menuju ke Gedung Axell, akhirnya kini bisa bersatu kembali.Krahe yang tadinya tersungkur di atas tanah, kemudian bangkit perlahan dan melihat ibu kandungnya
Ixy menggeram. Ia kali ini memberanikan diri untuk berkata kepada Demona, "Kembalikan Hideki sekarang juga! Bebaskan semua yang ada di sini, dan tebuslah dosamu, Demona!"Mendengar perkataan Ixy barusan, Demona menjadi semakin marah, kemudian berteriak, "Jadi kau ingin kematian yang perlahan? Baiklah. Tangkap gadis itu, dan hancurkan dia!"Para penyihir marionette langsung menyerbu dirinya, namun, tiba-tiba, kabut-kabut hitam mulai mengelilingi tubuh Krahe, dan ia menghilang seketika dari samping Rae.Yvoxy dan Rae tampak terkejut, karena kini, Krahe muncul di hadapan Ixy sambil memasang badan untuknya dari para penyihir marionette yang mulai mencoba untuk mencabik-cabik dirinya.Krahe mulai melakukan perlawanan dengan kekuatan sihir hitamnya, ia mulai menghalau satu per satu para penyihir yang masih di bawah kontrol Demona itu.Sambil melakukan perlawanan, Krahe berkata kepada Ixy, "Maafkan aku sudah membuat kekacauan padamu… Aku akui bahwa aku juga menyukai Hideki, namun, kini aku t
Ixy kemudian melakukan fifth position dan mengangkat kedua tangannya ke atas. Demona semakin tertawa melihat Ixy yang hendak menari, lalu ia berkata lagi, "Makhluk bodoh mana yang berpikir bahwa tariannya bisa mengalahkanku?""Ixy tidak lagi sendirian, Demona!" seru seseorang dari belakang Ixy.Rae, Yvoxy, Ixy dan Demona langsung mencari-cari asal suara itu, ternyata Hideki yang tiba-tiba muncul dan berdiri agak jauh di belakang Ixy, membuatnya membatalkan niatnya untuk menari. Ia langsung menatap pria itu dengan raut wajah yang sedih."Hideki? Kau adalah manusia, bagaimana caramu masuk ke dalam dunia penyihir?!" tanya Rae."Krahe membawaku ke sini tanpa sengaja," jawab Hideki dengan senyum kecil di wajahnya.Rae langsung menoleh ke kanan dan ke kiri, ternyata Krahe terlihat sedang tersungkur di atas tanah, dan jaraknya agak jauh dari mereka semua. Hideki kemudian berlari mendekati Ixy, dengan menerobos seluruh penyihir yang sedang menari mengelilinginya.Kemudian ia langsung berdiri