Share

Bab 5. Penyerangan

Penulis: SunnyBells09
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-01 11:02:34

Pagi ini aku bersiap hendak berangkat sekolah, paman sudah berangkat pagi sekali ke kantornya, dia bilang sedang banyak kerjaan jadi tidak sempat mengantarku sekolah, akhirnya aku memutuskan untuk memesan uber.

Masih mengunyah zucchini bread, aku berdiri hendak meninggalkan meja makan, meraih ponselku dan membuka applikasi taksi online tersebut. Saat itulah aku mendengar klakson mobil dari arah luar. Aku penasaran dan mengecek keluar melalui jendela rumah, dan aku melihat mobil Alex terparkir disana, sang pemilikpun terlihat keluar dan berjalan mendekati pintu rumah, meskipun aku melihatnya mendekat tak urung aku terkejut mendengar bel pintu yang berbunyi nyaring itu, tak mau membuatnya menunggu lama aku membukakan pintu.

"Ada apa?," tanyaku masih terheran heran dengan kedatanganya pagi-pagi sekali di rumahku.

"Menjemputmu, apa kau sudah siap? Kalau sudah ayo berangkat" wajah Alex terlihat sangat bahagia saat mengatakan hal tersebut.

"Hei tunggu! Aku belum menyatakan kesediaanku. Lagipula aku biasa berangkat sekolah diantar paman," elakku kemudian.

"Tapi kulihat mobil pamanmu tidak ada di parkiran"

Oh iya aku lupa kalau pekarangan rumah dan carport kami terbuka, tidak ada pintu gerbang disana, walaupun jarak dari depan ke pintu rumah lumayan panjang. Hanya ada taman dan kolam air mancur yang menghiasi pekarangan depan rumah kami. Saat ini aku baru menyesali mengapa aku tak meminta Paman Taylor untuk memasang pintu gerbang yang tinggi.

"Ayolah, sekali kali berangkat sekolah bersamaku, itu tidak akan membuatmu rugi" Alex menaik turunkan alisnya, entah mengapa itu terlihat menggemaskan dimataku.

Aku menarik napas panjang dan menghembuskanya sesaat, entah mengapa aku masih jengkel dengan kejadian semalam saat Alex menerima telpon dari seseorang yang bernama Andrea, bahkan hingga dia mengantarkan aku pulang, tak banyak yang kami bicarakan selama dalam perjalanan.

"Tapi aku sudah terlanjur memesan uber tadi," ucapku masih berusaha menolak ajakanya.

"Kau bisa mengcancelnya dan memberikan tips pada pengemudinya, ayolah.. aku sudah sampai disini"

Akhirnya akupun menyetujui ajakanya, harus kuakui Alex sungguh pandai dalam bernegosiasi. Saat kami hendak memasuki mobilnya tiba tiba terdengar suara tembakan dari arah seberang, dan juga pecahnya jendela kaca rumahku, jelas tembakan itu ditujukan ke rumahku, kami tersentak dan merunduk cepat, berlindung di balik mobil.

Aku berusaha mengintip dari celah kecil, mengecek situasi karena sudah tidak terdengar lagi suara tembakan tersebut, aku menoleh kesamping namun tak kutemukan Alex, pergi kemana dia? Gumamku dalam hati. Setelah dirasa keadaan cukup aman akupun keluar dari persembunyianku, masih terheran heran dengan menghilangnya Alex, bukankah tadi dia ada disampingku?.

Sentuhan di bahuku mengejutkanku, aku memutar tubuhku dan terpana melihat Alex ada di belakangku.

"Kau? Darimana saja kau? Kenapa cepat sekali menghilang?," tanyaku beruntun.

"Aku dari tadi di belakangmu, kamu saja yang tidak melihatku"

"Benarkah? Tapi tadi aku sudah mencari carimu dengan menoleh kesana kemari"

"Aku bersembunyi di balik pot besar itu, sudahlah jangan debatkan hal itu, sebaiknya kita melapor ke polisi atas penyerangan ini, menurutku kau tidak usah pergi ke sekolah dulu"

"Kurasa kamu benar, aku harus menelpon pamanku"

"Baiklah, dan jangan takut aku akan menemanimu disini"

Tak berapa lama terlihat mobil paman memasuki pekarangan rumah. Setelah aku mengabarinya tadi paman langsung memutuskan untuk kembali ke rumah. Paman turun dari mobil dan langsung berhambur memeluku.

"Kau tidak apa apa nak?," tanyanya penuh kekhawatiran.

"Aku baik baik saja paman, tidak usah khawatir"

"Kau pergilah sekolah, aku akan mengurus semua ini, dan ada dua orangku yang akan mengawalmu mulai hari ini"

"Apa itu tidak terlalu berlebihan paman? Kurasa aku bisa menjaga diriku sendiri"

"Tidak nak, aku tidak mau kecolongan lagi, sudah cukup aku kehilangan kakakku, aku tidak mau lagi kehilangan anggota keluargaku yang lain"

"Ehm.. maaf menyela kalian, tapi jika kau ijinkan aku bersedia untuk menjaga keponakan anda Mr Anderson"

Suara Alex menginterupsi kami, aku menepuk dahiku sendiri, bahkan aku lupa bahwa ada Alex disana.

“Oh Alex, maaf aku melupakan kehadiranmu,” ucapku.

Paman Taylor menoleh dan tersenyum. "Kurasa kau anak baik ALex, kalau begitu aku bisa tenang sekarang, dan kau jangan cemaskan untuk kejadian hari ini Vaness aku akan membereskan semua ini, kau tenang saja, lebih baik kau pergilah ke sekolah"

Aku terkejut mendengar perkataan Paman Taylor, bagaimana mungkin paman menerima tawaran Alex? Aku kembali membuka mulut hendak memprotes keputusan paman, namun Alex menginterupsi lebih dulu.

"Mungkin pamanmu benar Vaness, lebih baik kita berangkat sekolah, mumpung masih ada waktu, kita belum terlambat kalau berangkat sekarang"

Akhirnya aku menuruti saran paman untuk tetap berangkat sekolah, dengan syarat aku tidak mau ada bodyguard.

Sebelum kami masuk ke dalam mobil, Alex menawarkan diri untuk membantu paman menjagaku, dan akan mengantar jemputku sekolah setiap hari, untuk yang terakhir itu aku menganggapnya sebagai modusnya Alex, tapi biarlah daripada kemana mana dikawal bodyguard. Memalukan..!

Alex benar, kami masih belum terlambat masuk sekolah, meskipun disaat Alex selesai memarkirkan mobilnya bel tanda masuk berbunyi. Alex membukakan pintu untukku, saat itu aku merasa beberapa pandangan mata siswa siswi yang belum masuk kelas mengarah kepadaku, apalagi disaat tangan Alex melingkar di pinggangku.

"Alex, apa yang kau lakukan? Kau membuat kita jadi pusat perhatian"

"Aku hanya menjagamu sweety, sesuai janjiku pada pamanmu"

Aku memutar kedua bola mataku mendengar jawabanya, apanya yang menjaga? Sedangkan menjaga tanganya sendiri saja dia tidak bisa. Aku mendengkus sebal dan berjalan lebih cepat meninggalkan Alex.

Kami memasuki kelas yang sama, kebetulan hari ini jadwal mata pelajaranku sama dengan Alex, dan kelas pertama kami adalah kelas Miss Martha, konon kabarnya beliau adalah guru killer di sekolah ini, itulah sebabnya suasana kelas sedikit tegang.

Beberapa saat setelah aku duduk, masuklah Miss Martha, seorang wanita yang aku perkirakan usianya sama dengan Paman Taylor, cantik, anggun dan sorot mata birunya tajam dan dingin.

Setiap kata-katanya adalah mutlak di kelas ini, tak terbantahkan. Seperti saat ini, beliau menyuruh para siswanya merangkum 4 bab sekaligus dan menyerahkan kepadanya. Kami hanya di beri waktu tiga hari paling lambat, dan siapa yang mengumpulkan paling cepat akan diberikan nilai tambahan. Miss Martha juga mengumumkan minggu depan beliau akan mengadakan quiz.

Memang sih beliau meminta kami mengerjakanya secara berkelompok, tapi tetap saja itu jadi tekanan mental, apalagi untuk aku si murid baru.

Alex pun mengajaku bergabung di kelompoknya bersama Susan dan Liam, yang langsung ku iyakan karena di kelas Miss Martha hanya mereka yang aku kenal.

Kami berempat akhirnya sepakat mengerjakanya esok hari sepulang sekolah di rumahku. Entahlah mengapa mereka sangat terkesan memaksa untuk hal itu, padahal aku tidak keberatan jika mengerjakan tugas di rumah Susan ataupun yang lainya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Pernikahan

    Saat hari pernikahanku tiba semua orang sudah datang di Night Shade pack, termasuk juga Vanessa dan Alex. Aku telah meminta mama untuk menangani Vanessa saat kami pergi nanti, semoga saja dia bisa mengerti.“Selamat Kak Dimi, akhirnya kalian menikah juga”“Terimakasih adikku, kehadiranmu disini adalah yang paling aku tunggu”“Tapi mengapa kau memilih tempat ini untuk pernikahanmu kak? Mengapa tidak di istana Blood Moon Pack?”“Karena ini adalah tempat yang indah, dan juga romantis lagipula Alpha Koa adalah sahabat dari kakek buyut kita Vaness”“Benarkah? Tetapi dia terlihat seumuran denganku”“Jangan percaya akan pandangan mata, karena itu bisa menipu, usia Alpha Koa sudah lebih dari 100 tahun”Vanessa tercengang mendengar perkataanku. “Wow itu sungguh menakjubkan”“Ada banyak hal yang menakjubkan di istana ini Vaness, termasuk para peri yang tinggal disini”“Peri? Mereka tinggal disini?”“Benar, apa kau tak ingin melahirkan bayimu disini? dan meminta para peri untuk memberikan doa pa

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Permintaan Alpha Koa

    Saat tiba di Tazmania mama memintaku agar dia sendiri yang akan mengabarkan pada Vanessa tentang rencana pernikahanku dan Andrea, dan juga akan mengatur segala sesuatunya. Aku menyetujui usulan mama. Kami akan menikah di Night Shade Pack dengan begitu Alex bisa secepatnya membawa Vanessa kesana dengan alasan untuk menghadiri pernikahanku, dan setelah itu kami akan membuat Vanessa dan mama tinggal sementara waktu dalam perlindungan Alpha Koa, hingga kami menjemput mereka kembali.“Andrea, bagaimana jika kau juga menungguku di sini bersama mama dan Vanessa?” pintaku saat kami sudah tiba di Night Shade Pack.“Bukankah kita sudah sepakat bahwa aku akan mendampingimu jika peperangan itu terjadi? Jangan membuat kita berdebat lagi Dimi”.Andrea merapikan pakaian dan barang-barang kami ke dalam lemari, Alpha Koa menempatkan kami dalam sebuah kamar yang lumayan besar bersebelahan dengan kamar mama, untuk sementara waktu aku akan tinggal disini hingga hari pernikahanku, serta menunggu kedatanga

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Lamaran

    Xavier menatapku dengan pandangan yang sulit kuartikan, namun aku tau bahwa dia mendengar apa yang kukatakan dalam pikiranku tadi.“Jangan khawatir Dimi, jika memang benar keluarga Seaver adalah cucu dari Gabriel Kyler maka itu artinya di dunia ini bukan hanya kalian berdua yang keturunan dari Blood Moon Pack, tetapi keluarga mateku juga”Xavier benar, keluarga Seaver adalah saudara kami, itu artinya aku harus melindungi mereka, karena sudah pasti Alpha Dominic mengincar nyawa mereka.“Xavier... mamaku bilang pamanku ditemukan sudah meninggal di pinggir hutan, sepertinya dia diserang binatang buas” Gloria berlari masuk ke dalam kamar dan mengabarkan berita duka yang dia dapat dari ibunya.“Oh tidak, mereka sudah bergerak Xavier, kita harus secepatnya bertindak”“Kau benar Dimi, aku akan mengabarkan ayahku secepatnya”“Apa maksud kalian? Apakan kematian pamanku ada hubunganya dengan ini?&r

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Keturunan Raja Werewolf

    Saat ini kami sudah berada di istana Golden Moon Pack, aku tengah berbicara dengan Alex di ruang kerjanya.“Jadi bagaimana reaksi Vanessa saat tau kalau Bryan telah melarikan diri?” tanyaku.“Aku berhasil membuatnya untuk tidak khawatir kak, dan juga berhasil membuatnya percaya bahwa Bryan melarikan diri karena ingin hidup bersama dengan kekasihnya”“Baguslah, kalau begitu, kau bisa memberitahukan padanya perihal yang lainya secara perlahan, agar dia lebih waspada, namun jangan sampai membuatnya cemas dan takut, karena kini dia sedang dalam keadaan hamil”“Aku akan melakukan semua yang kau katakan kak”“Baiklah, apa Xavier sudah memberitahumu soal cerita dari Alpha Koa?”“Iya, dia memberitahuku lewat telpon, kita tinggal menunggu kedatanganya untuk membicarakan ini, karena penjaga gerbang istana melaporkan sudah beberapa hari ini Vanessa menerima kiriman bunga mawar hitam, dan itu rutin hampir setiap pagi”“Apa?! Mawar hitam?”“Benar, Vanessa memang tidak membiarkan aku mengetahui ten

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Ada cerita Yang Hilang

    [“Jadi benar Gabriel Kyler adalah anak dari Alpha Black dan Rebecca?”]“Seperti yang kau dengar, tetapi dia lebih memilih hidup dalam dunia manusia, lalu siapa penerus Alpha Black?”[“Sesuai buku yang kau baca, Alpha Black memindahkan istana mereka dengan bantuan kekasihnya yang penyihir kemudian membagi wilayah packnya menjadi dua bagian”]“Aku rasa ada cerita yang hilang disini Xavier”[“Hilang bagaimana maksudmu?”]“Jika anak dari Alpha Black dan Rebecca tidak mewarisi tahta, lalu siapa yang meneruskan tahta tersebut hingga saat ini?”Hening, aku tak lagi mendengar suara Xavier, mungki dia juga sedang memikirkan sesuatu seperti yang aku pikrikan.[“Tidak Dimitri, aku tidak memikirkan apa yang kau pikirkan, sama sekali hal yang berbeda”]Aku terkejut mendengar suara Xavier yang tiba-tiba tersebut, “Xavier! Kau mengagetkanku saja, dan jangan membaca pikiranku, kau ini selalu saja seperti itu”[“Aku tidak membaca pikiranmu, karena kau meyuaranya dengan begitu kencang dalam kepalamu,

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Kembali Ke Queensland

    Helena memandang sekeliling, untuk meminta persetujuan atas permintaan dari raja kaum werewolf tersebut, dan terakhir pandanganya jatuh pada Alpha Richard, suaminya, yang mengangguk padanya tanda setuju dan Helena pun memberikan bayi dalam gendonganya pada Alpha Black.Alpha Black tak mampu berkata-kata, dia hanya bisa menatap wajah tampaan putranya dengan airmata yang mengalir, dia hanya terdiam cukup lama.“Alpha Black, bayi kalian sangat tampan, kami sepakat memberinya nama Gabriel” kembali seorang peri mendekat dan berbicara dengan Alpha Black.“Baiklah, karena kalian yang memberikan nama, aku pasti menyetujuimya, namun ijinkan aku memberinya nama keluargaku, karena dia adalah keturunan Kyler, biarkan dia menyandang nama keluarganya”Akhirnya bayi itu diberi nama Gabriel Kyler, dan tetap berada dalam istana Night Shade Pack dalam asuhan para peri dan Alpha Koa hingga dia dewasa.Sampai disini, Alpha Koa pun mengakhiri ceritanya.“Koa apa yang terjadi setelah Gabriel dewasa? Dan a

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Kematian Rebecca Larsson

    Cerita Alpha Koa.Kelompok peri yang memang saat itu masih berada disana, terbang mengelilingi Rebecca dari atas. “Bantuan apa yang kau ingin kami lakukan Luna Rebecca, ratu dari kaum werewolf?”“Aku ingin kalian menjaga putraku hingga dia dewasa, bayi yang baru saja kulahirkan, tolong jaga bayiku, jangan biarkan ayah dari bayi ini mengambilnya, tolong jaga anakku, karena mungkin waktuku tak banyak, mungkin aku tak akan bertahan untuk menjaga anakku sendiri”“Apa yang kau katakan Rebecca?”“Apa maksud perkataanmu itu adikku?”Alpha Black dan juga Alpha Richard bertanya bersamaan dengan wajah penuh tanda tanya dan kekhawatiran.“Maafkan aku kak, aku sudah tidak tahan lagi, ini sakit sekali, aku tidak kuat”Alpha Black langsung berdiri dan mendekati Rebecca. “Ijinkan aku memelukmu mate, bukankah sentuhan fisik dari mate kita akan mampu memberi kekuatan? Ijinkanlah aku untuk menyentuhmu”“Tidak! Jangan mendekat! Kau pembunuh.. kau telah membunuh ayahku, lebih baik aku mati daripada dise

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Masa Lalu

    Cerita Alpha Koa.100 tahun yang lalu...Langit terlihat mendung, awan hitam berlomba-lomba menutup cahaya matahari senja, di dalam istana Night Shade Pack terlihat seorang wanita yang tengah berjuang untuk melahirkan bayinya, didampingi oleh dokter pack yang juga adalah alpha dari pack tersebut. ditengah perjuangan sang ibu, tiba-tiba dari arah luar istana terdengar keributan.“Biarkan aku masuk! Kalian akan menyesal jika tak mengijinkan aku untuk menemui mateku, aku adalah raja kalian”Para werewolf pun tak ada yang berani melawan raja werewolf namun mereka juga tak memberi jalan pada sang raja untuk memasuki istana.“Pergilah wahai raja yang kejam, raja yang bersekutu dengan kekuatan hitam”Raja dengan tidak sabaran akhirnya menyerang siapa saja yang menghalangi jalanya, dia menerobos masuk ke dalam istana bersama pasukanya, karena yang dihadapi adalah seorang raja, tak ada satupun dari orang-orang Night Shade Pack berani melawan, hingga akhirnya raja mendobrak ruangan Rebecca yang

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Cerita Alpha Koa

    “Apa itu artinya kau mengenal leluhurku? Apa kau pernah bertemu dengan Alpha Richard?”Tanyaku semakin penasaran.“Faktanya aku adalah sahabat dari Alpha John Larsson, yaitu ayah dari Alpha Richard John Larsson”Aku berdecak kagum atas penuturan Alpha Koa, sekaligus heran bagaimana dia menjaga kebugaran tubuhnya hingga terlihat masih berusia belasan tahun padahal usianya sudah sangat tua. Jika vampire bisa terlihat awet muda karena pembekuan disemua sel tubuhnya layaknya daging yang di taruh dalam freezer, tetapi Alpha Koa ini werewolf dengan suhu tubuh panas. Karena kami kaum werewolf pasti mengalami penuaan, walaupun lebih lambat dari manusia.“Jadi kau tau apa yang terjadi pada klan kami alpha? Apa kau tau juga tentang anak-anak dari Alpha John Larsson?”“Aku tau kau akan menanyakan hal itu, dan aku juga sudah menyiapkan diri jika hari ini tiba, hari dimana keturunan John akan menemuiku”Alpha Koa tersenyum dan mengambil gelas untuk dia minum, “Sebaiknya makan dulu makanan kalian,

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status