แชร์

Bab 53 Persaingan

ผู้เขียน: Fit Tree Fitri
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-24 06:18:07
Elena tersenyum melihat Alina yang tersungkur di tanah. Wanita itu dengan mudah menyingkirkan saingannya.

“Apa kamu datang kemari untuk mendekati Bramasta?” Elena mencengkram pipi Alina.

“Tidak.” Alina menyadari bahwa dirinya dalam bahaya. Dia tahu bahwa Bramasta adalah pria yang popular.

“Apa kamu menginginkan Bramasta?” tanya Alina.

“Semua orang tahu bahwa Bramasta adalah suami impianku. Aku yakin kamu juga.” Elena menatap tajam pada Alina.

“Kamu tidak usah berbohong. Terlihat jelas kamu mengejarnya.” Elena mendorong kembali tubuh Alina.

“Jauhi Bramasta jika kamu ingin selamat. Pulanglah ke negara kamu dan jangan kembali lagi,” Elena tersenyum. Wanita itu percaya tidak ada yang berani melawannya.

“Sampai jumpa.” Elena menepuk pundak Alina. Dia meninggalkan wanita itu sendirian dalam bingung. Bramasta menyaksikan tontonan yang menyenangkan dari balkon.

“Bagus.” Bramasta tersenyum. Alina masuk dalam jebakannya.

“Aku akan membuat kalian berdua saling membunuh.” Bramasta masuk ke dala
Fit Tree Fitri

Terima kasih. Semoga suka. Terima kasih atas dukungan, hadiah dan komentarnya. Semoga berkah.

| 17
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (8)
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Okay. Thanks ...️
goodnovel comment avatar
Nancy
up more chapters please. thanks
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih ...️
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 54 Berbelanja

    Bramasta terus memegang tangan Aqeela hingga mereka masuk ke dalam mobil hotel. Pria itu membawa sang istri pergi ke pusat perbelanjaan. “Kita sampai. Beli apa pun yang kamu mau.” Bramasta masih terus menggandeng tangan Aqeela dan tidak ingin melepaskannya.“Aku tidak mau beli apa pun,” ucap Aqeela. “Bagaimana dengan oleh-oleh untuk mama?” tanya Bramasta.“Mama mau apa?” Aqeela menatap Bramasta.“Mama punya uang banyak pasti tidak butuh apa pun lagi,” ucap Aqeela.“Apa kamu tidak tertarik dengan perhiasan?” tanya Bramasta.“Tidak. Aku tidak terbiasa. Kak Alina yang suka,” jawab Aqeela.“Aku bertanya tentang kamu, Aqeela bukan Alina. Jangan sebut nama wanita atau laki-laki lain diantara kita,” tegas Bramasta kesal dengan Aqeela.“Aku memang tidak pernah membeli atau memakai perhiasan,” jelas Aqeela jujur.“Hm.” Bramasta menarik tangan Aqeela masuk ke toko perhiasan. Pria itu memilih cincin emas dan memasangnya di jari manis istrinya.“Apa suka?” tanya Bramasta.“Bagus,” jawab Aqeela.

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 53 Persaingan

    Elena tersenyum melihat Alina yang tersungkur di tanah. Wanita itu dengan mudah menyingkirkan saingannya.“Apa kamu datang kemari untuk mendekati Bramasta?” Elena mencengkram pipi Alina. “Tidak.” Alina menyadari bahwa dirinya dalam bahaya. Dia tahu bahwa Bramasta adalah pria yang popular. “Apa kamu menginginkan Bramasta?” tanya Alina.“Semua orang tahu bahwa Bramasta adalah suami impianku. Aku yakin kamu juga.” Elena menatap tajam pada Alina.“Kamu tidak usah berbohong. Terlihat jelas kamu mengejarnya.” Elena mendorong kembali tubuh Alina.“Jauhi Bramasta jika kamu ingin selamat. Pulanglah ke negara kamu dan jangan kembali lagi,” Elena tersenyum. Wanita itu percaya tidak ada yang berani melawannya.“Sampai jumpa.” Elena menepuk pundak Alina. Dia meninggalkan wanita itu sendirian dalam bingung. Bramasta menyaksikan tontonan yang menyenangkan dari balkon.“Bagus.” Bramasta tersenyum. Alina masuk dalam jebakannya. “Aku akan membuat kalian berdua saling membunuh.” Bramasta masuk ke dala

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 52 Jebakan

    Aqeela mengirim pesan kepada Bramasta bahwa dia tidak kembali ke kamar karena harus mempersiapkan balapan. Gadis jenius itu bermain dengan komputernya bersama Key dan Rangga. Mereka membicarakan dan merencanakan strategi di lintasan balapan.“Hera dan Gina ini berniat untuk menjatuhkanku,” ucap Aqeela.“Kamu benar, Qeel. Mereka berdua terlihat jelas menargertkan kamu.” Key duduk di samping Aqeela ikut memperhatikan layar computer. “Aku tidak khawatir jika hanya mereka berdua, tetapi bagaimana jika ada tim besar? Itu akan sangat berbahaya,” jelas Aqeela.“Ya.” Rangga mengangguk.“Aku tidak menyangka balapan luar negeri bermain kotor. Baru saja dikualifikasi. Bagaimana jika sudah balapan sesungguhnya? Pasti taruhan nyawa,” ucap Aqeela.“Kita pun harus bekerja sama untuk saling melindungi,” tegas Rangga.“Apa kalian mau menang?” tanya Aqeela melihat pada Rangga dan Key.“Kami serahkan kepada kamu, Aqeela. Kita tidak bisa menang ketiga-tiga,” jawab Rangga.“Benar, Qeel. Kami berdua hanya

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 51 Kualifikasi

    Para pembalap muda telah berada di atas motor masing-masing. Mereka akan melakukan kualifikasi untuk balapan. Posisi disesuaikan dengan waktu dari negara masing-masing dan Aqeela masih berada di urutan paling depan. “Tenyata dia benar-benar tercepat diantara kita,” ucap Gina.“Benar. Padahal gayanya sangat santai dan tidak seperti seorang pembalap,” sambung Hera.“Tidak di sangka. Arion tepat berada di belakangnya.” Gina melihat pada motor Arion yang kembaran dengan Aqeela.“Kita jangan sampai salah,” tegas Hera.“Ya.” Hera dan Gina memperhatikan nomor motor Arion dan Aqeela. Itu saja yang menjadi pembeda. Keduanya menggunakan baju yang serba hitam.“Ah. Gila. Aku kalah dengan seorang gadis.” Seorang pria tersenyum melihat Aqeela.Para lelaki memang memandang kagum terhadap lawannya yang perempuan. Berbeda dengan sesama wanita. Ada benci dan iri.Bendera telah diangkat dan lampu hijau pun menyala. Kendaraan roda dua telah melesat bersama joki mereka. Membelah lintasan dengan kecepatan

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 50 Luapan Emosi

    “Hentikan!” Aqeela menggigit leher Bramasta. Tepat di bagian kerah kemeja.“Ahh!” Bramasta terkejut.“Om! Jahat!” Aqeela menatap tajam pada Bramasta yang memegang leher.“Om meminta ku kembali ke kamar untuk bekerja dan laporan,” tegas Aqeela marah.“Ya.” Bramasta melepaskan Aqeela. Pria itu terlihat santai dan tidak merasa bersalah sama sekali.“Ayo bekerja.” Bramasta duduk di sofa. Dia terus mengusap lehernya yang sakit karena gigitan Aqeela. Pria itu tidak marah sama sekali. “Hmp!” Aqeela turun dari kasur. Dia mengambil ransel dan mengeluarkan computer.“Ada beberapa orang yang ingin menyerang dan merusak produk baru,” ucap Aqeela mengaktifkan computer dengan cepat.“Aku sudah menolak permintaan klien yang menargetkan Perusahaan Om,” jelas Aqeela.“Aku juga sudah melindunginya,” lanjut gadis itu memperlihatkan layar computer kepada Bramasta.“Apa kamu tahu siapa mereka?” tanya Bramasta menatap Aqeel. Pria itu tidak melihat pada layar computer, tetapi memperhatikan wajah dan bibir i

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 49 Pria Normal

    Aqeela benar-benar menghabiskan waktu di lokasi balapan. Dia tidak menyentuh ponselnya sama sekali. Tidak peduli dengan pesan dan panggilan. Wanita muda itu sangat fokus pada kegiatannya. “Kamu benar-benar mengabaikanku, Aqeela.” Bramasta yang duduk di kursi kerja menatap layar ponsel yang sepi. Tidak ada pesan balasan atau pun panggilan ulang. “Aku yakin, dia sangat senang bisa lepas dari pengawasanku.” Bramasta tersenyum tipis. “Jika kamu sudah masuk dalam kehidupanku, maka kamu adalah milikku, Aqeela. Tidak akan pernah bisa lepas. Apalagi kita sudah tinggal satu rumah dan bahkan berbagi tempat tidur serta ciuman.” Bramasta menyentuh bibirnya. “Kebebasan kamu akan segera berakhir.” Bramasta meremas ponselnya dan seseorang mengetuk pintu yang terbuka. “Permisi, Pak. Ada tamu,” ucap pria itu. “Siapa?” tanya Bramasta. “Nona Elena,” jawab pria paruh baya. “Halo, Bram.” Elena segera masuk ke ruangan Bramasta. “Apalagi yang kamu inginkan?” Bramasta menatap tajam pada Elena. “Bra

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status