Share

Enam belas

   Lanshang berlari menuju kamar. Dia tidak ingin mendengar lagi kata-kata ayahnya. Tadi dia dipanggil menuju aula utama, karena sang ayah ingin membicarakan pernikahannya dengan seorang pangeran dari negeri seberang.

   Wuyan-nama pangeran itu- memang berparas tampan dan rupawan. Alis mata yang bertaut indah di wajah yang terukir sempurna membuatnya terlihat anggun menawan hati. Hidung mancung dan sepasang mata bersinar menjadi nilai tambah untuk paras sempurnanya tersebut. Namun semua itu tidak menggoyahkan hati Lanshang. Meski sang pangeran bersikap ramah, Lanshang tetap saja bersikap dingin dan langsung pergi begitu saja.

   "Lanshang," tegur Lanzhou yang tadi segera mengikuti adiknya.

   "Kakak, aku tidak bisa menerima semua ini. Kakak tahu aku masih menunggu Leewan. Meski ini sudah lama, aku yakin dia pasti akan kembali," sahut gadis itu.

   "Kakak tahu," jawab Lanzhou sambil meraih tangan adiknya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status