Share

BAB 22

"Sayang, Ayah Zia meninggal. Aku minta ijin untuk beberapa hari disini menemani Zia. Aku janji tidak akan lama." Kutulis pesan pada Cassandra.

"Innalilahi wa innailaihi raji'un. Iya sayang, tolong sampaikan belasungkawaku pada Zia. Dan juga tolong tarik tunaikan uang untuk Zia dariku. Akan aku transfer habis ini." Balasnya dalam barisan kata-kata.

"Oke, makasih pengertiannya sayangku. Kau sedang apa?" Tanyaku lagi masih dalam mode perpesanan.

"Aku sedang bersama dokter Aisyah. Kami sedang sarapan di rumah sakit." Balasnya

"Siapa yang sakit, sayang?" Tanyaku.

"Tidak ada yang sakit, aku mau kontrol aja. Dokter Aisyah menawari barengan ke rumah sakit. Jadi aku ikut dan sarapan dulu di kantin." Jawabnya.

"Oh, begitu. Ya sudah lanjutkan, nanti kabari ya kondisi bayi kita. Hati-hati sayang, aku mau mandi dulu." Pamitku pada Cassandra sebelum menyambar handuk dan masuk kamar mandi.

***

"Kaaaaak, aku sudah selesai masak nih. Jangan lama-lama dikamar mandinya." Ucap Zia sambil menggedor pintu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status