Home / Urban / Transaksi Cinta Bersama Kolonel / Bab. 06. Malam Panas di Hari Pernikahan

Share

Bab. 06. Malam Panas di Hari Pernikahan

Author: Kurnia
last update Huling Na-update: 2025-05-17 09:00:53

Kami menikah dua hari kemudian, di sebuah gereja terbesar yang berada di wilayah Kerajaan Eldoria.

Aku mengenakan gaun yang luar biasa indah. Bukan sekadar gaun pengantin, tapi sebuah karya seni. Saat aku memakainya, rasanya seperti mengenakan langit bertaburan bintang.

Bunga-bunga kecil berkilauan, seperti embun pagi yang memantulkan cahaya matahari, tersebar di seluruh permukaan gaunku.

Potongan V-neck yang elegan menonjolkan tulang selangkangku, sementara lengan panjangku memberikan sentuhan anggun dan klasik. Rok gaunku mengembang, seakan-akan aku melayang di atas awan, ringan dan bebas.

Di hari pernikahanku ini, aku bukan hanya seorang pengantin wanita, tapi seorang putri dalam dongeng, bersinar dalam gaun yang tak terlupakan.

Di hadapanku, Marco berdiri dengan gagah perkasa. Tidak bisa berbohong, aku sempat terpesona olehnya yang merupakan seorang Perwira dengan pangkat Kolonel.

Marco menatapku dengan penuh cinta. Aku p
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Transaksi Cinta Bersama Kolonel   Bab. 06. Malam Panas di Hari Pernikahan

    Kami menikah dua hari kemudian, di sebuah gereja terbesar yang berada di wilayah Kerajaan Eldoria. Aku mengenakan gaun yang luar biasa indah. Bukan sekadar gaun pengantin, tapi sebuah karya seni. Saat aku memakainya, rasanya seperti mengenakan langit bertaburan bintang.Bunga-bunga kecil berkilauan, seperti embun pagi yang memantulkan cahaya matahari, tersebar di seluruh permukaan gaunku.Potongan V-neck yang elegan menonjolkan tulang selangkangku, sementara lengan panjangku memberikan sentuhan anggun dan klasik. Rok gaunku mengembang, seakan-akan aku melayang di atas awan, ringan dan bebas. Di hari pernikahanku ini, aku bukan hanya seorang pengantin wanita, tapi seorang putri dalam dongeng, bersinar dalam gaun yang tak terlupakan. Di hadapanku, Marco berdiri dengan gagah perkasa. Tidak bisa berbohong, aku sempat terpesona olehnya yang merupakan seorang Perwira dengan pangkat Kolonel.Marco menatapku dengan penuh cinta. Aku p

  • Transaksi Cinta Bersama Kolonel   Bab. 05. Restu dan Tekat Pewaris Asli

    “Sayang ... Sabarlah ....” Ayahku mengelus paha Ibuku, berusaha menenangkan Ibuku. “Cinta bisa datang kapan pun, tak memandang siapa, dan di mana. Sama seperti cinta kita,” terang Ayahku dengan nada rendah.Ibuku menundukkan kepalanya sejenak, lalu memandangku nanar. “Aku sangat takut anakku kesepian karena menikahi tentara,” ungkap Ibuku. “Tentara, selalu berada di garis depan ketika perang,” gumamnya masih bisa aku dengar.Aku memahami kekhawatiran ibuku.“Aku berencana untuk menikahkanmu dengan saudagar kaya. Menjauhkanmu dari kejamnya hierarki ini,” tutur Ibuku.Aku tersenyum. “Ibu ... Bagaimana mungkin aku bisa lari dari sistem? Aku lahir sebagai keponakan Kaisar. Sejak kecil, teman bermainku bukan orang biasa, melainkan putra mahkota,” tukasku. “Aku tidak ingin berpolitik, karena kerajaan melarang wanita ikut berpolitik. Aku hanya sekedar mempelajarinya saja.”Aku melihat Ibuku menautkan jemarinya, menandakan jika beliau cemas. Sedangkan Ayahku tampak bangga padaku. Sepertinya,

  • Transaksi Cinta Bersama Kolonel   04. Identitas Asliku

    Aku mengernyitkan dahi. “Kamu terpukau dengan kerajaan yang telah merebut kemerdekaan kerajaanmu?” Tentu aku heran, dan tercengang.“Ketika Kerajaan Eldoria menyerang Kerajaan Elysium yang dipimpin ayahku, aku berusia 5 tahun. Jadi, aku tidak merasakan dampak dari perang.” Marco tersenyum tipis, ia lanjut berbicara, “Aku bermain di dalam istana bersama pelayan.” Ia terkekeh sambil memainkan cincin yang ada di jari manisku. “Lantas, kenapa kamu bisa terpukau?” tanyaku mengalihkan pendanganku ke arah lain. Aku tak kuat dengan pesona Marco, lelaki berusia 25 tahun ini sangat menawan. “Kakak pertamaku, Julian. Yang waktu itu bergelar putra mahkota ikut berperang,” tutur Marco. “Setelah peperangan berakhir, kakak pertamaku menceritakan tentang kehebatan kekuatan militer Kerajaan Eldoria,” jelasnya.Aku mengangguk mengerti. Dengan kata lain, Marco sangat percaya dengan apa yang diceritakan Tuan Julian.“Sebagai penduduk asli Eldoria, aku merasa bangga. Yang Mulia Kaisar sangat hebat!” uj

  • Transaksi Cinta Bersama Kolonel   Bab. 03. Tak Butuh Restu Tuan Duke

    Kesepakatan telah terjalin, kami memutuskan untuk menikah. Namun, sebelum itu, kami membutuhkan restu dari keluarga kami.Selepas pesta pernikahan Lukas dan Clara, setelah semua tamu undangan pulang, lebih tepatnya pada jam 10 malam, Marco meminta Nyonya Emilia dan Lukas untuk berkumpul di ruang keluarga utama. Melihatku, Lukas mendengus kesal, menunjukkam ketidaksukaannya terhadapku."Kami akan menikah," tegas Marco. Tentu pernyataan lantang Marco mengejutkan mereka berdua. Lukas langsung mencemooh Marco dengan mengatakan bahwa Marco gila, dan bodoh. "Anakku Marco ... Tidak ada wanita lain, kah? Kenapa kamu ingin menikahi wanita dari kalangan bawah?" cecar Nyonya Emilia memandang nyalang ke arah Marco. "Kakakmu saja tak sudih bersama wanita ini," imbuhnya menatapku sinis. "Lantas?" tantang Marco. "Aku hanya memberitahu kalian, bukan meminta izin atau restu kalian," tuturnya santai. Aku terkejut, tak menyangka jika Marco berani bertingkah tak sopan pada ibu dan kakaknya. Aku jadi

  • Transaksi Cinta Bersama Kolonel   Bab. 02. Tawaran Pernikahan Dari Kolonel

    "Pernikahan demi kepentingan tidak lah buruk," timpal Marco membuatku tercengang bercampur heran. Aku tergelitik. Seorang Kolonel, mengajakku menikah hanya untuk mengetahui, apa yang terjadi dengan kakak pertamanya. Padahal Marco bisa mencari tahu sendiri, tanpa bantuanku. "Tuan Marco kaku sekali, sampai menikah tanpa cinta pun tak masalah." Aku mencoba mencairkan suasana. "Cinta bisa datang kapan saja," sahut Marco. Dia pasti mengira jika candaanku barusan adalah sesuatu yang serius.Aku ingin masuk ke dalam rumahku, tapi Marco sama sekali tak membiarkanku untuk beranjak. Sebenarnya, apa yang ada di kepala Marco? Kami berdua saling diam dan hanya memandang satu sama lain cukup lama, sampai akhirnya Marco bersuara. Ia mengatakan bahwa kematian Tuan Julian tak masuk akal, ibunya dan Lukas juga tak menjelaskan apa-apa. Aku menghembuskan napas panjang, sudah terlalu lelah dengan hari ini. Aku ingin melepas penat dengan rebahan di kasurku yang mungil dan empuk. Kapan Marco mau melepa

  • Transaksi Cinta Bersama Kolonel   Bab. 01. Luka Yang Mengejutkan

    Sambutan meriah rakyat berikan pada Lukas, Duke baru Kadipaten Elysium. Pria tampan berusia 27 tahun itu mendapatkan gelar tertinggi setelah kakaknya, Tuan Julian meninggal akibat sakit.Melihat Lukas menebar senyum, sembari melambaikan tangan kepada rakyatnya, membuatku ikut tersenyum senang.Sebagai kekasih yang menemani Lukas selama 3 tahun, aku merasa sangat bangga dengan keberhasilannya. Namun ... Kebahagiaanku sirna begitu saja saat aku melihat wanita lain berdiri di samping Lukas, dan diperkenalkan sebagai calon Duchess, pendamping Lukas, wanita yang akan dinikahi oleh kekasihku.Tanpa sadar, air mataku jatuh. Aku menyentuh dadaku yang terasa sesak. Lukas ... Tidak menganggapku? Ingin sekali aku menghampirinya, menginterupsinya. Tapi aku tak ingin menghancurkan hari istimewa Lukas. Hari yang telah lama dinanti olehnya.Aku terdiam sambil menatap lurus kekasihku yang sedang bercanda gurau bersama wanita itu, dan ibunya yang sangat membenciku ... Setelah perayaan berakhir, barul

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status