Share

6. Diary Fe Fei

Author: Qima
last update Last Updated: 2025-05-30 05:36:15

Musik itu menggema di kamar Yukine dengan sangat keras sedangkan gadis itu begitu sibuk memukul mesin boxing bundar di depannya, pukulannya selaras dengan musik yang terputar tapi kali ini pukulannya cukup kuat berbarengan dengan gejolak emosi yang ada di hatinya karena perkataan dari Khia Na terngiang di benaknya. Yukine ingat ketika membersihkan kamar Fe Fei dan merapikan barang-barang milik gadis itu menemukan sebuah diary tapi kala itu sama sekali tidak ingin mengintip rahasia Fe Fei.

"Kamu menyukainya" Kata-kata itu terus terngiang di kepalanya hingga Yukine mencarinya kembali barang yang mungkin menyimpan rahasia itu dan mencoba untuk mengenyampingkan rasa tidak enak hati karena mengintip rahasia orang lain meskipun ragu.

Tapi ketika kembali mendengar kalimat itu kembali terlintas di otaknya fakta tentang Balryu. "Maaf," gumam Yukine lirih sambil menatap diary yang tidak terlalu besar itu dan halamannya sudah hampir penuh. Di halaman pertama nampak tulisan gadis itu belum stabil dan kekanak-kanakan.

(Hari ini aku kecewa marah, marah sekali usiaku sudah 12 tahun bukankah sudah termasuk dewasa tapi orang tuaku masih menganggap aku anak-anak dan menyembunyikan sesuatu hal besar dan aku mengetahui dari orang lain jika gegeku orang luar dia bukanlah keluargaku yang sesungguhnya mereka mengatakan jika Gege anak yang di pungut bukan kakakku yang sesungguhnya aku sangat menyayangi gege dia adalah panutanku dia adalah pahlawan untukku Gege adalah segalanya tapi ternyata mereka mengatakan jika dia orang luar dia bukan gegeku).

Di halaman selanjutnya itu kurang lebih sama gadis kecil itu mencurahkan segala sesuatu yang ada di hatinya bagaimana Balryu menjadi seorang superhero untuk gadis kecilnya bahkan Balryu memiliki panggilan sendiri untuk adiknya, Xiao Gui yang berarti setan kecil karena tiap kali adiknya sering berbuat onar maka sebagai kakak yang akan menyelesaikannya entah itu di sekolah ataupun di rumah, Fe Fei juga menuliskan bagaimana gegenya merawatnya dengan baik ketika jatuh sakit hubungan mereka selalu baik dan gadis itu nampak begitu sangat menyayanginya, begitu besar Fe Fei menyayanginya sebesar itu pula kekecewaannya terhadap status Balryu yang bukan saudara kandungnya.

Yukine terus membaca halaman demi halaman dan perasaan iri muncul di hatinya mendapati kasih sayang yang ditujukan antara Fe Fei dan Balryu bagaimanapun Yukine adalah anak tunggal yang terlantar tidak pernah merasakan kasih sayang yang mendalam antara saudara kandung seperti ini. Yukine tidak tahu sudah berapa lama tenggelam dalam tulisan Fe Fei yang semakin ke belakang semakin nampak lebih dapat di nikmati dan tulisannya lebih teratur serta ada beberapa halaman disertai dengan foto sebuah momen. Diary ini juga di sertakan tanggal juga tahun penulisan dan halaman ini nampaknya sudah masuk Fe Fei sekolah menengah atas.

(Memangnya kenapa jika kami bukan saudara kandung bukankah itu jauh lebih baik kami masih dapat hidup rukun seperti ini sampai kami tua nanti kami akan tetap saling menyayangi dan menjaga satu sama lain).

(Aku marah, ada seorang wanita tidak tahu malu mencoba menggoda gege padahal cantik juga tidak).

(Gege sangat tampan meskipun sedang diam tidak melakukan apapun).

(Apakah aku salah aku baru menyadarinya belum lama ini ada banyak laki-laki yang mendekatiku mereka mengatakan jika aku cantik aku juga baik tapi itu sama sekali tidak membuatku senang aku hanya suka ketika Gege memujiku).

(Hari ini ada seseorang yang menyatakan cinta padaku aku langsung menolaknya dia tidak setampan dan sebaik gege).

(Aku tidak ingin laki-laki manapun menyentuhku aku merasa tidak nyaman dan jijik tapi jika itu gege aku malah merasa nyaman aku suka gege menggendongku menyuapiku menepuk kepalaku mengusap air mataku mengobati lukaku aku tidak tahu apa karena sudah terbiasa sejak kecil atau aku menganggapnya sebagai laki-laki dewasa).

Yukine mengerenyitkan keningnya ketika Fe Fei menuliskan hal begitu detail bagaimana gadis itu melihat penampilan Balryu di matanya.

(Raut wajahnya elegan di bawah sepasang alis mata tegas mata phionixnya tertunduk tak acuh menunjukkan wibawanya. Sikapnya tidak berubah di bawah teriknya matahari maupun derasnya hujan gege tetap sangat tenang tidak terasa janggal ketika mengenakan celemek menggunakan tangannya yang terampil untuk membuatkan semangkok makanan yang sedap untukku).

Yukine berhenti sejenak bertanya-tanya dari mana Fe Fei belajar menulis ungkapan seperti ini apakah semua yang dilihatnya langsung ditumpahkan ke dalam diary.

(Raut wajahnya tajam seperti sebilah pedang yang siap menebas kapanpun, tampak angkuh tapi sopan ada ketajaman di matanya terlihat tidak ramah dan sulit untuk didekati tapi aku suka berada disekelilingnya).

Mulai halaman itu deskripsi Fe Fei tentang Balryu bukan lagi kata sifat tapi lebih ke fisik yang spesifik tentang tulang pipi, rahang, betis, bibir, rambut, lengan, pundak, dada, otot perut hampir seluruh bagian tubuh yang nampak di sebutnya.

"Sebutkan saja seluruh anggota tubuhnya ginjal, jantung, alteri, empedu dan amygdala sekalian," gumam Yukine tapi nampaknya ekspetasinya jauh berbeda dengan Fe Fei karena selanjutnya malah membahas mimpi.

(Hari ini aku bangun dengan perasaan sangat bugar gege datang dalam mimpiku kami pergi ke sebuah taman dan kami cukup bahagia menghabiskan waktu bersama padahal di real life kami setiap hari bertemu akan tetapi di dalam mimpi aku tidak perlu menahan diri dan melakukan apapun yang kuinginkan sedangkan di kenyataan hanya dapat memandanginya saja).

(Kemarin malam aku melihat gege tertidur di meja belajar aku memberikannya selimut tapi pandanganku terpaku di bibirnya yang seksi aku melihatnya untuk waktu yang lama ingin rasanya menyentuh itu tapi aku tidak berani).

(Gege mencium ku tapi dalam mimpi).

(Kami bercumbu ...).

Yukine melemparkannya diary itu ketika Fe Fei menyebutkan tentang mimpinya yang tidak senonoh meskipun Yukine sudah berhenti melihat akan tetapi otaknya menolak berhenti untuk berimajinasi seakan Yukine masuk ke dalam sugesti yang dibuat oleh Fe Fei otaknya terus melanjutkan imajinasi gila gadis itu.

"Ada apa denganku?" Yukine bangkit dan pergi ke kamar mandi mencuci wajahnya dengan sabun beberapa kali agar otaknya kembali dingin.

Yukine menatap dirinya sendiri di pantulan cermin menepuk pipinya beberapa kali agar otaknya kembali bekerja dengan benar. "Fe Fei kenapa kamu bisa berpikir demikian terhadap kakak laki-lakimu yang telah hidup bersama sejak kecil?"

Karena merasa tidak tenang Yukine mengambil sarung tinjunya dan melakukan boxing, alat itu sudah di belinya belum lama ini dan sudah terpasang di dinding hanya saja belum punya kesempatan untuk menggunakannya kini nampaknya adalah waktu yang tepat untuk mempergunakan alat musik boxing untuk melepaskan emosinya. Pukulan demi pukulan mengikuti irama terus berjalan sampai napasnya terengah-engah.

Tapi Yukine belum merasa cukup lagu selanjutnya terputar dan langsung kembali memukul alat itu satu demi satu sampai Yukine tidak mengetahui jika ada orang lain di ruangan itu sedang memperhatikan aktivitasnya di ambang pintu untuk waktu lama setelah merasa sangat haus Yukine akan mengambil air di meja baru saja menenggak beberapa tegukan sudut pandangnya melihat sosok itu minuman itu langsung tersembur dari mulutnya.

"Begitu rajin berolahraga?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Erpina Siagian
ada menerima ya dan tak setampan itu tapi dia tidak sebaik itu yang kamu kira, cuman buat merusak suasana kehidupan .
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   200. Ledakan kota Dusee

    Langkah kaki Jon terhenti ketika melihat pemandangan tidak jauh darinya, di malam yang sunyi ini terdengar suara tawa seorang perempuan yang asing, Jon berteman hampir semua orang yang ada di tempat ini dan hampir bisa mengingat semua suara mereka tawa ini sedikit asing untuk laki-laki itu, ketika Jon melihat suara siapa itu laki-laki itu sama sekali tidak menyangka jika itu adalah milik perempuan yang hampir tidak pernah tertawa hanya sekedar tersenyum itupun tidak dilakukan setiap hari. "Ya tuhan apakah ini nyata, benarkah itu dokter Ma?" Jika bukan karena kedua tangannya sedang membawa kopi panas mungkin Jon akan menampar wajahnya sendiri untuk memastikan jika dirinya tidak sedang bermimpi.Jon tadang dengan dua cangkir kopi panas berniat mengobrol dengan Balryu sebelum mereka kembali untuk beristirahat namun Jon mengurungkan niatnya ketika melihat pemandangan ini, Balryu sedang bicara sedangkan perempuan yang mendengarkan malah hanya tertawa terus mendengar ini. "Cerita lucu apa

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   199. Duduk berdua

    Jika biasanya perempuan itu akan langsung tertidur ketika bersentuhan dengan bantal akan tetapi kini hanya bertahan satu menit hingga perempuan itu kembali duduk dengan kepala terkulai."Aku tidak bisa tidur, ada orang asing," ucap Yukine sambil menggeleng pelan. "Aku bisa pergi," kata Balryu di sampingnya."Tidak perlu, kamu datang lebih dulu kamu tidak seharusnya pergi, lagipula sepertinya aku sudah tidak mengantuk lagi karena kesal," ucap Yukine yang bicaranya sedikit tidak jelas.Perempuan ini ada di sampingnya membuat Balryu sedikit tidak nyaman untuk terus menghisap rokoknya hingga mematikannya padahal itu batang rokok yang kedua yang baru saja dinyalakan. Karena berada di lingkungan klinik Balryu tidak bisa merokok sesuka hati namun karena itu pula ketergantungannya terhadap nikotin sedikit menurun mungkin juga karena otaknya yang tidak lagi stres dan banyak melakukan aktivitas baru membuat Balryu sedikit melupakan kebiasaan buruk itu."Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Y

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   198. Dia cantik tapi berbisa

    Setelah berhari-hari tinggal di tempat ini Balryu mulai beradaptasi sedikit demi sedikit meskipun Balryu bukanlah seorang tenaga medis akan tetapi masih banyak pekerjaan yang dapat di lakukan untuk seorang laki-laki sehat seperti dirinya, apalagi dengan wajahnya yang rupawan membuat banyak orang sering mencarinya untuk melakukan sesuatu dari hal kecil meskipun itu hanya dalih agar bisa berinteraksi dengannya ataupun benar-benar butuh bantuan seperti memperbaiki komputer juga alat elektronik lainnya. Balryu juga sering ikut Jon keluar kota semata-mata agar dapat mengetahui dunia luar, Jon tentu tidak keberatan dengan itu selain pekerjaannya juga ringan ada teman bicara diperjalanan yang membosankan itu meskipun Balryu hanya menjadi pendengar saja. Hari ini Balryu baru kembali bersama dengan Jon untuk mengambil alat medis dan beberapa kardus obat-obatan dari kota besar."Aku senang kamu datang," ujar Jon dengan senyum lebarnya. "Aku merasa punya teman bicara dan berbagi tugas," imbuh l

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   197. Rambutnya panjang

    Balryu mengistirahatkan tubuhnya di kamar milik dokter Halaong sedangkan pria tua itu entah pergi kemana, perjalanan jauh ini menguras banyak energi lelaki yang tidak pernah istirahat dengan benar di sepanjang perjalanan, lelaki itu butuh banyak istirahat untuk memulihkan kondisi tubuhnya seperti semula sedangkan untuk orang tua itu tidak perlu membahasnya. Mungkin tubuhnya punya kekuatan robot yang tidak punya rasa lelah bahkan dengan tubuh manusianya di sepanjang perjalanan yang melelahkan itu dokter Halaong bisa melakukan beberapa perawatan juga operasi yang tidak diketahui oleh Balryu. Mulut lelaki itu menguap lebar sambil merenggangkan tubuhnya, tidak tahu sudah berapa lama dirinya tertidur pulas meskipun ranjang milik dokter Halaong tidak senyaman miliknya di rumah namun ketika tidur dengan nyaman tanpa punya banyak kekhawatiran membuatnya dirinya bisa tidur pulas dan bangun dengan keadaan bugar. Tempat itu sunyi tidak ada aktifitas apapun, perutnya terasa lapar membuat Balry

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   196. Memuji orang asing

    Yukine langsung mengalihkan pandangannya ketika sadar, dengan wajah kebingungan perempuan itu berpikir keras. "Kenapa dia ada di sini?" tanya Yukine pada dirinya sendiri. "Pasti aku salah lihat." Untuk memastikan pandangannya benar atau salah Yukine kembali menoleh dan lelaki itu masih melihatnya. "Dia seperti yang ada di ingatanku tapi lebih kurus apakah ada orang di dunia ini yang memiliki wajah sangat mirip?" Yukine masih berdebat dengan hatinya namun itu diputuskan kebenarannya ketika melihat dokter Halaong keluar dari mobil. "Kenapa pria tua itu sudah kembali? Jika itu dokter Halaong berarti lelaki itu benar-benar Balryu." Yukine menelan ludahnya entah mengapa langsung merasa gugup." Kenapa dia harus datang kesini?"Tiga orang keluar dari mobil itu dengan sedikit berlari menghindari hujan, Yukine tidak berani melihat lagi dan lebih memilih menyibukkan diri dengan anak-anak di sekitarnya namun karena sudah tidak bisa menikmati hujan seperti sebelumnya perempuan itu memilih untu

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   195. Negara Mosa

    Awalnya Balryu tidak mengerti mengapa Jon melarang dokter Halaong menyetir dan bersikeras terus mengemudi sendiri semalaman tidak membiarkan dokter Halaong menggantikannya dengan alasan tangan dokter Halaong terlalu berharga, juga tidak bisa menyuruh Balryu karena masih belum menguasai medan terpaksa terus mengemudi sendiri di tengah ngantuk dan tangan yang telah mati rasa.Tapi kini ketika dokter Halaong menginjak gas mobil itu Balryu langsung punya firasat buruk juga mengerti mengapa Jon melakukan itu semua. Cara menyetir dokter Halaong berbeda dan Jon yang terkesan santai dan lembut mengutamakan kenyamanan juga keselamatan sedangkan pria tua itu tidak menggunakan prinsip itu, gasnya terus diinjak meksipun itu di tikungan tajam prinsip yang digunakan olehnya hanya segera sampai tujuan tidak peduli dengan penumpang yang mungkin bisa memuntahkan organ dalamnya. Balryu awalnya jenuh juga bosan dengan perjalanan ini tapi kini kembali tegang karena jantungnya kembali dipacu. "Pantas saj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status