Share

Triplet Rahasia: 78

Penulis: Chani yoh
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-25 21:52:33

“Mommy! mommy! Itu mommy sudah pulang!”

Seruan Thea dan Tilly menyambut kedatangan Tamara, seperti biasanya.

“Mommy tumben sudah pulang sebelum jam makan siang. Apa kah paman menyeram-”

“Ssstt!” Tamara sontak menaruh telunjuknya di bibir.

“Sapa dulu Bibi Betty,” kata Tamara mengalihkan pembicaraan, berharap Betty tidak mendengar ucapan Tilly tentang Trevor.

Bahwa mereka memanggil boss nya itu dengan sebutan ‘paman menyeramkan.’

Dua bocah perempuan itu dengan segera menuruti mommy mereka.

Kepala itu menoleh pada Betty dan segera senyum yang lebih manis dari madu pun menghias di dua wajah yang sama persis itu.

“Halo, Bibi Betty. Senang bertemu Bibi lagi,” sapa Tilly dan Thea berbarengan.

Di pojok pekarangan, Travish yang berada di atas sepedanya, memandangi wajah dua adik kembarnya itu.

Dia mendengus dalam hatinya. Mudah sekali dua adiknya itu tersenyum manis. Mudah sekali mereka berdua bersikap semenggemaskan itu. Padahal aslinya ... urgh! Tak ada kata yang sanggup mewakili gambaran as
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bang Oyas Situmorang
umur 5 tahun yang dikatakan pintar, tapi belum bisa membaca? trus mamaknya ngajarin apa? ayolah penulis, mengarangpun harus sesuai lah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Bonus Chapter (x)

    Bukan hanya wajah mereka saja yang berubah menjadi patung.Tatapan mereka semua membelalak shock. Tak percaya rasanya kata seperti itu bisa keluar dari bibir Paman Raffaele.Bahkan Laurensia merinding, sungguh tak menyangka pria itu bisa mengatakan cerita se gelap ini.Begitu kesadaran menguasainya, Laurensia langsung memukul kepala Raffaele dengan bantal sofa.Bug!“Awww! Kenapa kau memukulku?”“Kau gila mengatakan hal seperti itu di depan anak-anak ini?”“Lho, ini benaran ada terjadi kok!”Tak terima, Tilly pun ikut mendebat Raffaele. “Bagaimana mungkin anak-anak disuruh menjual ginjal demi uang? Terlalu kejam!”Alih-alih marah dan tersinggung, inilah malah yang ditunggu-tunggu Raffaele.“Kenapa kalian tidak percaya? Coba tanya aunty kalian, setiap manusia memiliki berapa ginjal?”Meskipun memasang wajah merengut, Thea dan Tilly menoleh ke arah Laurensia meminta jawaban.“Ada dua,” kata Laurensia dengan nada tak puas. “Tapi kan ...”Raffaele langsung menyelanya, “Nah itu kan, setiap

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Bonus Chapter (ix)

    [Sepuluh menit lagi kami akan tiba di rumah kalian.]Pesan dari Aunty Laurensia kepada triplet membuat Thea yang membacanya langsung bersorak senang.“Aunty sudah mau sampai. Ayo kita bersiap!”Segera Thea dan Tilly bersiap dengan pakaian mereka yang bagus. Mereka juga menyisir rambut lebih rapi lagi. Bibi Beatrice sudah membantu mengucir rambut mereka seperti permintaan masing-masing Thea dan Tilly.Ada bibi Betty juga yang membantu karena orang tua mereka sudah berangkat ke Dubai tadi pagi-pagi sekali.Triplet senang melihat daddy dan mommy berlibur untuk diri mereka sendiri.Ketika mereka akhirnya selesai dan telah rapi dari rambut sampai ke kaki, bertepatan dengan bunyi bel pintu terdengar.Ting tong ting tong.Thea segera membuka pintu dan menyembulkan kepalanya.“Yeay, Aunty sudah datang. Silakan masuk, Aunty!”Membuka lebar-lebar daun pintu, Thea mempersilakan Laurensia dan Raffaele masuk.Tapi karena namanya tidak disebut, Raffaele pun menyeletuk, “Aunty saja nih yang dipersil

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Bonus Chapter (viii)

    “Nonton di bioskop dengan tiga bocah lucu itu?”Raffaele berbinar ceria ketika mendengar ajakan yang keluar dari bibir Laurensia.Mengangguk senang, Laurensia juga melemparkan senyum lebar yang tak kalah antusias.“Iya, mereka ingin mengajakmu menonton film. Katanya seru.”“Oh! Kapan?”“Sabtu ini.”“Berarti kita ke sana? Kau juga ikut, kan?”“Iya, aku ikut. Tentu saja! Kau mau, kan?”“Ya, kalau dipaksa, apa boleh buat ...”Terang saja senyum Laurensia berganti pelototan matanya. “Tidak ada yang memaksamu!”Yang dipelototi hanya mengulum senyum. “Jangan terlalu baper,” ujarnya lagi.Laurensia langsung membalas, “Siapa yang cepat baper? Perihal diperkenalkan pada lady boy saja langsung merambat ke mana-mana.”“Hei, kenapa mengungkit itu lagi? Aku jadi mual lagi!”“Tuh kan? Baper kan?”“Bukan baper, tapi mual.”“Hah! Terserah kau lah! Yang pasti aku akan selalu mengungkit itu setiap kali kau menuduhku atau triplet tanpa bukti. Perihal lady boy akan selalu kubahas. Agar kau ingat dan tak

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Bonus Chapter (vii)

    “Ini tolong baca, lalu tanda tangan kalau setuju. Kalau tidak setuju silakan robek saja,” ujar Laurensia di pagi hari itu ketika dia datang pagi ke kantor dan entah kenapa Raffaele juga datang pagi.Apakah pria itu menaruh alat pelacak di mobilnya, atau mungkin di tasnya sehingga tahu pergerakannya, kapan dia datang ke kantor?Karena seperti hari ini, mereka hanya berselisih 5 menit saja. Hebat sekali!Seakan Raffaele memang tahu jika Laurensia sudah beranjak ke kantor lalu pria itu cepat-cepat berangkat ke kantor juga.Dan untuk inilah Laurensia mempergunakan waktunya.Raffaele mengambil kertas dari tangan Laurensia dengan keingintahuan yang besar. Dia membaca dan dalam sekejap saja wajahnya berubah masam.Kernyitan dalam di keningnya telah membuatnya tampak seperti orang tua.“Apa-apaan ini?” tanyanya dengan nada berang pada Laurensia.Dia sungguh tidak menyangka Laurensia akan menghadangnya dengan lembaran kertas ini setelah mereka melalui berbagai kebersamaan hangat di rumah orang

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Bonus Chapter (vi)

    “Ini Raffaele, Mom, Dad.”Akhirnya kunjungan ke rumah orang tua Laurensia pun terjadi. Raffaele tidak terlihat gentar. Dia malah datang dengan gagah berani. Hanya saja, ada satu perbedaan saat ini. Setidaknya dia terlihat lebih menjaga bicaranya saat ini.Fiuuuuh ... padahal Laurensia berharap Raffaele seperti biasa saja. Siapa tahu ayahnya tersulut emosi karena kata-kata Raffaele, dengan begitu dia memiliki alasan untuk menghentikan pernikahan ini.Tapi entah dari mana, ada angin apa, Raffaele bersikap sangat gentle dan penuh kharisma.Dia berbincang seperti pria penuh pesona pada ayah dan ibu Laurensia.Laurensia sendiri sampai takjub sampai-sampai rasanya dia akan percaya jika Raffaele mengaku bahwa saat ini dirinya bukanlah dirinya sendiri y ang sesungguhnya.Ooops! Apa mungkin Raffaele benar-benar sudah ganti otak?“Kalau dipikir-pikir, aku sendiri juga tidak tahu sejak kapan dan apa tepatnya yang membuatku terpesona pada putri Anda.Aku hanya tahu tiba-tiba saja aku sering meman

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Bonus Chapter (v)

    Gara-gara Raffaele memberitahu Lorenzo, orang tua mereka jadi ingin berkenalan dengan Raffaele.“Kalian sudah berkenalan dengannya. Di pesta pernikahan Tamara dan Trevor,” ujar Laurensia dengan sedikit malas.Di benaknya, dia mengira orang tuanya akan memberikan komentar, “Oh, Raffaele yang sedikit ceriwis dan menyebalkan itu?”Tapi ternyata orang tuanya malah berkata yang terlalu bagus tentang Raffaele.“Oh, pria tampan yang menyenangkan yang datang bersama mu itu Raffaele? Dia boss mu bukan?”Laurensia terperangah. Dia sangat tidak menyangka bahwa Lorenzo serta kedua orang tua mereka malah senang dengan Raffaele.Apa tidak salah? Pria seperti itu kenapa bisa disukai orang tuanya dengan mudah? Bahkan tanpa ada upaya apapun.Apalagi di mata Laurensia, Raffaele tidak mempunyai karisma apapun.Tapi orang tuanya mengatakan Raffaele tampan. Oh, no!Pastilah itu karena orang tuanya belum berbincang lebih lama lagi dengan Raffaele. Jika mereka sudah bincang-bincang satu jam saja dengan Raff

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status