Share

Bab 296

“Ayo kita pergi!” ajak Hanz sambil menepuk-nepuk pundak Edwin.

Ketika Edwin melihat senyum hangat penuh keakraban dari Hanz, tiba-tiba dada Edwin sedikit berdesir, hatinya merasakan sesuatu yang berbeda dari Hanz.

Dia seakan merasakan bahwa Hanz memang seorang yang layak dijadikan sebagai sahabat meski mereka baru kali pertama berjumpa. Melihat wajah Hanz yang bersemangat, dia berusaha mengumpulkan semangat yang tadinya sempat hilang sehingga dia tergerak untuk memeluk Hanz cukup erat.

Walaupun usia mereka terpaut lima belas tahun, hal itu tidak sedikit pun menimbulkan kecanggungan di antara mereka, sama sekali.

Edwin tidak pula menganggap dirinya lebih hebat lantaran usia dan pengalaman. Justru dia menganggap Hanz adalah sosok penting yang akan menyelamatkan dirinya.

Mereka melangkahkan kaki dengan cukup cepat menuju mobil sedang yang terparkir di sana.

Ketika sudah berada di dalam mobil, Hanz pun berkata, “Aku sudah persiapkan pakaian untuk mu. Semoga pakaian itu juga sudah t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status