Keluarga Fadeyka merupakan keluarga terkaya di dunia!
Anak kandung dari Tuan Dmitry Fadeyka pertama bernama Feofan Fadeyka, saat berumur enam tahun, tewas dibunuh oleh seorang mantan buruh yang bekerja di Oilzprom, alasannya si buruh tidak terima diperlakukan semena-mena oleh Tuan Dmitry.Tuan Dmitry dikenal sebagai sosok yang arogan dan kejam. Oleh karena itu, banyak orang yang benci terhadapnya, sampai-sampai ingin menghancurkan kehidupan keluarganya.Saat kelahiran anak kedua bernama Stefan Fadeyka, Tuan Dmitry langsung mengasingkannya di pedalaman Rusia dengan alasan keamanan dan keselamatan. Begitu juga dengan anak ketiga. Jangan sampai mati sia-sia seperti Feofan.Sementara putri bungsunya nomor empat bernama Misha Fadeyka menetap di kediamannya yang super mewah dengan penjagaan super ketat di Rusia. Misha tidak sekolah formal seperti wanita pada umumnya, tetapi belasan tahun hanya belajar privat di rumah.Tuan Dmitry sangat merahasiakan keberadaan anak-anaknya karena hingga saat ini beliau sendiri dan keluarganya masih berada dalam incaran pembunuh. Belasan hingga puluhan tahun Tuan Dmitry menjaga rahasia besar ini semata-mata demi keutuhan keluarganya.Namun, tidak selamanya Tuan Dmitry akan terus menutupinya, di saat usianya yang makin menua serta ditambah sakitnya yang kadang kambuh, beliau butuh seseorang yang bisa mengurus bisnis besarnya.“Dia punya kecerdasan dan kemampuan. Dia harus segera diangkat menjadi CEO Fadeyka Energy,” ucap Tuan Dmitry sambil menggagahkan diri di dalam istananya.Tetua Romanov menolak. Selaku orang kepercayaan Tuan Dmitry, pendapat beliau sering diterima. “Dia terlalu sangat muda jika diangkat menjadi CEO. Dia baru saja lulus dan sangat minim pengalaman. Otak saja tidak cukup, Tuan. Jika Anda salah langkah, perusahaan besar Anda akan bahaya.”Tetua Romanov ada benarnya. Beliau selama ini memperhatikan gerak-gerik Hanz Fadeyka. Ya, anak kandung ketiga dari Tuan Dmitry. Di matanya, meskipun punya kejeniusan, tapi tidak layak, dan ketidaklayakan itu jelas punya alasan tersendiri bagi Tetua Romanov. Parahnya, alasan itu sebetulnya berbahaya seandainya Tuan Dmitry menyadarinya.Tidak selamanya orang kepercayaan akan selalu bisa dipercaya. Hati manusia lemah.Beberapa jam kemudian, Hanz tiba di Istana Valaam yang sangat megah milik Tuan Dmitry. Perjalanan dari Swiss ke Rusia tidak akan lama karena Hanz dijemput dengan menggunakan jet pribadi milik Fadeyka Energy.“Apa kabarmu, anakku?” tanya Tuan Dmitry lalu memeluk Hanz dengan sangat akrab.“Baik dan sehat, Ayah. Aku harap Ayah juga selalu sehat,” balas Hanz ramah dan sopan.Selama hidupnya, Hanz baru dua kali menemui ayah kandungnya. Sekali waktu dia masih SMA, itu pun karena Tuan Dmitry sedang sakit. Bukan karena kangen atau alasan lain.Bahkan, orang yang tahu bahwa Hanz merupakan bagian dari Keluarga Fadeyka cuma segelintir. Kebanyakan orang di istana tidak tahu bahwa Tuan Dmitry punya anak, kecuali Misha saja.Rahasia yang sangat dijaga!Tuan Dmitry menatap bingung, “Kenapa pakaianmu jelek sekali, anakku? Kemeja ini sangat murah. Kau tidak pantas memakainya.”Hanz tersenyum ramah, lalu menjawab, “Ayah, bukankah Ayah sendiri yang ingin agar aku tidak tampak seperti orang kaya?”Tuan Dmitry menghembuskan napas kasar lalu berkata, “Betul. Maafkan Ayah karena sudah menyusahkanmu, anakku. Seharusnya kau tidak menderita seperti ini selama dua puluh tahun lebih.”Anehnya, ketika Tuan Dmitry memberikan uang, Hanz selalu menolak. Sepeser pun Hanz tidak pernah menerima uang dari ayahnya.Hanz berkata, “Aku malah senang hidup seperti ini. Ada sebagian temanku, karena mereka kaya dan terus berada dalam kasih orang tua, mereka sulit dewasa. Aku harusnya berterima kasih pada Ayah karena telah diajarkan menjadi pria mandiri.”Mendengar itu, Tuan Dmitry terharu. Lalu dipeluknya lagi Hanz sangat erat. “Kau akan mengurus bisnis Ayah sekarang juga, Hanz,” ucap Tuan Dmitry dengan nada tegas.Hanz langsung melepaskan pelukan ayahnya. Seketika, wajahnya berubah tertekuk. Senyumnya kian mengendur. Bukan karena ingin durhaka, tapi Hanz jelas belum siap jika disuruh menjadi CEO. Fadeyka Energy terlalu besar.“Kak Stefan lebih pantas, Ayah. Dia lebih dewasa dariku. Lagi pula, aku mau lanjut S2 dahulu. Sementara kakak baru saja menyelesaikan magister-nya. Biarkan dia saja.”Siapapun, jika disuapi sepotong roti, tidak bakal menolak. Namun, Hanz menolak jabatan CEO dan dengan santai menyerahkan posisi tertinggi itu buat saudara kandungnya.Di saat sebagian orang di luar sana saling sikut bahkan saling bunuh lantaran memperebutkan harta warisan, Hanz malah berlapang dada dan mengalah, bahkan merendahkan dirinya karena merasa tidak pantas.Padahal, Tuan Dmitry mengawasi Stefan dan Hanz selama ini. Berdasarkan penilaian beliau, Hanz sang adik justru lebih layak menjadi CEO saat ini.Tuan Dmitry menatap Hanz lekat-lekat dan berkata, “Kau belum pernah bertemu dengan kakakmu kecuali waktu kecil. Sudah belasan tahun. Darimana kau bisa menilai bahwa kakakmu lebih pantas? Lantaran usia dan status?”Hanz tak menjawab karena memang tidak punya jawaban. Namun, dia juga tidak bisa menilai dirinya sendiri sanggup.Meskipun Hanz nantinya ingin membuktikan kepada ayahnya bahwa dia memang layak diperhitungkan sekaligus berbakti kepada ayahnya, tetapi dia tetap rendah hati dan tidak merasa diri bangga diri.Sebaliknya, Tuan Dmitry sangat menyanjung Hanz karena semua kebolehannya. Beliau sangat bangga terhadap semua pencapaian Hanz.Hanz berkata lembut dan tidak mau sampai melukai perasaan ayahnya, “Aku masih butuh banyak belajar, Ayah. Tapi, aku janji, tidak akan mengecewakan ayah nantinya."Setelah bercerita panjang dan bercanda berdua saja di sebuah ruangan khusus istana, Tuan Dmitry pun menyampaikan permasalahan yang tengah dihadapi Fadeyka Energy saat ini.Beliau berkata, “Ada satu lawan bisnis Ayah yang sedang memberikan ancaman. Jika Ayah tidak bersedia memenuhi tuntutan mereka, mereka akan meretas sistem keamanan perusahaan, lalu melakukan tindakan berbahaya dan merugikan.”Hanz tercengang. Dia memang barusan menolak perintah ayahnya karena sebuah alasan, tapi sekarang dia tidak bakal menolak untuk membantu ayahnya. Dia bertanya sambil mengernyitkan kening, “Apa orang perusahaan sudah melacak siapa yang memberi ancaman itu?”“Ada beberapa ahli IT Fadeyka Energy berusaha melacaknya, tapi gagal. Pelakunya belum diketahui.”“Ayah, ada berapa perusahaan yang saat ini melobi Fadeyka Energy?”“Ada tiga,” balas Tuan Dmitry.Hanz langsung mengeluarkan laptopnya, kemudian mengutak-atik selama beberapa menit. Lalu, dia bertanya dengan wajah yang sangat serius, “Apa di antara tiga tersebut salah satunya adalah Lukgaz?”Tuan Dmitry mengangguk pelan. “Betul. Mereka rencananya akan meminta suplai minyak mentah dari Oilzprom untuk memenuhi kebutuhan tiga puluh persen produksi mereka selama enam bulan ke depan. Saat ini, Lukgaz sedang krisis.”Hanz menutup laptopnya, lalu berkata, “Ayah, aku sudah melacak pelakunya. Ada satu orang hacker suruhan Lukgaz yang telah memberikan ancaman. Dia hanya menggertak dengan mengirimkan malware yang tidak begitu berbahaya.”“Kau bisa menyelesaikan masalah ini, anakku?”Hanz menjawab tegas, “Aku tidak akan berlama-lama di sini, Ayah. Aku ingin mengurus studi S2-ku. Pelakunya besok pasti akan masuk penjara dan Lukgaz pasti akan malu!”***NOTE :Pada Season 1 (Bab 1 - 110) merupakan alur pendek, satu bab bisa terdiri dua sampai empat scene. Metode penulisan masih menggunakan metode penulisan novel buku, bukan novel online.Plot terkadang terkesan melompat-lompat, tetapi Author jamin alur cerita mudah dipahami.(Selamat Membaca)Tuan Dmitry memberi tahu pada Hanz bahwa Mikhailovic Lukinov bersama anak perempuannya akan berkunjung ke kantor Oilzprom untuk mengajukan pembelian minyak mentah dengan jumlah yang sangat besar. Mikhailovic sudah menyiapkan uang sebanyak seratus juta dollar sebagai dp-nya saja.Lukgaz hanya punya sedikit sumber minyak mentah di Rusia dan selebihnya mereka terkadang mengandalkan pembelian dari luar. Selama ini Lukgaz tidak pernah membeli langsung kepada Oilzprom karena dua perusahaan tersebut punya persaingan yang cukup kuat.Bukannya Oilzprom tidak mau dan tidak mampu, hanya saja cara yang dilakukan oleh Lukgaz sangat licik. Tuan Dmitry awalnya bingung, jika beliau tidak memenuhi tuntutan salah satu dari tiga, berarti perusahaannya dalam bahaya. Namun, Tuan Dmitry akhirnya tahu, Lukgaz si pesaing yang tidak pernah bisa melampaui Oilzprom ini rupanya tidak bisa bersaing secara sehat. Apakah Mikhailovic lupa seberapa besar Fadeyka Energy? Apa dia sudah gila ingin bermain api bersama T
Ketika tugas membantu keluarganya di Rusia telah selesai, Hanz kembali ke Swiss dan melanjutkan kegiatannya seperti biasa. Malam ini di Kafi Dihei. Hanya ada beberapa pengunjung yang sedang menikmati santap malam dan juga ngopi.Mark punya teman akrab bernama Gerald. Mereka tahu kalau Hanz bekerja di sini. Sengaja mereka datang hanya untuk mempermalukan Hanz.“Hei, Pelayan!” pekik Mark, padahal ada tiga waiter, tapi yang disahuti hanya Hanz.Hanz pun mendekat. Merasa kenal, Hanz mau tidak mau tetap melayani dua orang bengal ini.“Layani kami!” titah Gerald sambil mengangkat kaki.“Babu kok bisa kuliah di ETH sih?!” sindir Mark. “Kami pesan makanan yang paling mahal dan rekomen. Kau boleh pesan apa saja, Babu, kami yang bayar!”Gerald mengaparkan buku menu. Plak! “Ya, yang paling sering dipesan orang. Kau tahu kan, kami anak orang kaya?”Mark melototi Hanz. “Kenapa kau diam ha? Cepat kerjakan!”Hanz membalik badannya dengan santai, lalu beringsut meninggalkan mereka. Setelah pesanan m
Masih di Kafi Dihei, Zurich. Malam ini akan menjadi malam yang kelabu bagi Mark. Pria sombong dan buruk seperti dirinya memang pantas mendapatkan balasan. Setelah pekerjaannya selesai, Hanz kembali duduk di hadapan Mark dan berkata sangat dingin, “Seumur-umur, aku tidak pernah sampai dikatakan pembawa sial. Apalagi oleh calon mertua.” Hanz tersenyum tipis. Dia melihat wajah Mark yang masih saja tertekuk lesu, persis kerupuk kena air. Mark mendengus jengkel seraya menyandarkan punggungnya. “Diam kau, pria miskin! Kau tidak mengerti apa apa dengan masalahku."Hanz melipat tangan di dada dan berkata, “Aku prediksi hubungan singkatmu bersama Alyona akan sangat berantakan dan berakhir tragis.”Mendengar itu, dada Mark makin panas. “Kau seperti peramal yang mengandalkan kebetulan. Berhenti mengada-ada!"“Aku bukan peramal, Mark. Kita akan membuktikannya malam ini juga.” Hanz mengulas senyum tipis.Mark dan Alyona sudah sangat keterlaluan terhadapnya. Hal yang telah dilakukan oleh dua oran
Siang ini di Kampus ETH, Zurich.Setelah perkuliahan selesai, mengejutkan, dua orang berjas hitam dan berkacamata masuk ke dalam ruang kelas kemudian mendekati Hanz. Salah satu dari mereka memberikan sepucuk kertas bertinta emas.“Anda mendapat undangan resmi dari Tuan Dmitry Fadeyka untuk hadir di acara pertunangan anaknya bernama Stefan Fadeyka pada hari minggu nanti yang akan berlangsung di Park Hotel Vitznau.”Semua orang terkesima! Sontak satu kelas menyoroti Hanz secara berbarengan, memandangi wajah Hanz dengan pandangan heran. Setelah itu, Hanz dan Avraam pun melangkah menuju parkiran kampus. Mereka terperanjat begitu tahu ban sepeda mereka kempis semua. Tidak hanya habis angin, tapi semua bannya robek disayat pakai pisau.Avraam menggeleng-geleng tak percaya sambil menggerutu, “Aku yakin ulah dua orang itu.”Hanz menghela napas panjang dan menjawab, “Kita tidak punya bukti. Jangan berpikiran negatif.”“Siapa lagi kalau bukan mereka?”“Jalanan di sini cukup bebas, bisa saja ula
“Adakah di kelas ini bernama Hanz?” tanya seorang pria.Dosen yang tengah memberikan kuliah tersentak karena pria tersebut terburu-buru masuk ke dalam kelas tanpa permisi terlebih dahulu.Hanz mengacung. Semua mata tertuju pada Hanz.“Silakan ikut aku dan langsung menuju ruangan Profesor Alexander. Penting sekali.”Liburan semester selama lebih dari dua bulan waktu itu, yang mana aktivitas kampus agak mengendur, dimanfaatkan oleh sekelompok hacker yang sengaja masuk ke server kampus untuk mencuri data ujian tes masuk. Setelah perkuliahan di tahun ajaran baru telah berlangsung selama beberapa hari, barulah hal tersebut disadari oleh pihak kampus.Soal beserta jawaban ujian masuk ETH tersebut lantas diperjualbelikan di sebuah situs terlarang yang jarang dijamah oleh orang pada umumnya, di darknet. Tidak sembarang orang mampu mengaksesnya.Setibanya di ruangan Profesor Alexander, Hanz si mahasiswa yang dianggap menyedihkan bagi orang-orang yang baru mengenalnya ini pun berbicara empat ma
Sejak awal pertama studi, Zahid terus memperhatikan dua orang Eropa itu. Mereka terlihat miskin karena baju dan celana mereka terlihat lusuh dan kusam padahal mereka merupakan mahasiswa calon magister di salah satu kampus terbaik dunia.Zahid kemarin membeli beberapa pakaian di sebuah toko di Zurich. Dia merasa kasihan. “Hanz, Avraam, aku punya hadiah buat kalian.”“Oh, My God,” Avraam terbelalak. “Kemarin-kemarin kau beberapa kali mentraktir kami berdua makan. Kau baik sekali.”“Terimakasih, Orang Indonesia. Lain kali tidak usah memberikan sesuatu kepada kami,” balas Hanz.“Agama dan keluargaku mengajarkan untuk berbuat baik kepada siapa pun. Terimalah.”Mereka bertiga duduk di halaman kampus.“Apa kegiatanmu selain dari mahasiswa di sini, Zahid?” tanya Avraam. Pria ini berambut pirang. Wajahnya putih kemerahan. Sekilas mirip Shevchenko.“Apa kau bekerja?” tanya Hanz. Sekilas Hanz mirip Eden Hazard.“Di Indones
Pesta pertunangan yang begitu meriah berlangsung dari sore hingga malam ini di Park Hotel Vitznau Swiss. Pemandangan berupa pegunungan dan hamparan Danau Luzern begitu menakjubkan.Tuan Dmitry Fadeyka hanya mengundang orang-orang tertentu saja di acara pertunangan anaknya, seperti pejabat negara, petinggi Fadeyka Energy, dan orang-orang terdekat. Hanz dan Avraam duduk di kursi bagian belakang, sengaja mengasingkan diri.Semua orang di Rusia dan beberapa negara di dunia tercengang mendengar Tuan Dmitry melangsungkan acara dadakan ini karena semua orang di dunia tahunya beliau tidak memiliki seorang anak pria.Secara diam-diam Stefan disekolahkan selama belasan tahun di Amerika Serikat. Di usianya yang ke dua puluh tiga, setelah lulus studi S2, dia baru diperkenalkan kepada dunia bahwa Tuan Dmitry punya seorang penerus.“Di hari pertunangan anak saya yang tampan dan gagah ini akan saya umumkan siapa yang bakal jadi CEO baru di Fadeyka Energy.” Tuan
Fadeyka Energy Holding Company merupakan perusahaan swasta terbesar di Rusia yang bergerak di bidang energi dan sumber daya mineral. Perusahaan induk tersebut mempayungi lebih dari enam puluh perusahaan yang tersebar di seluruh dunia, seperti ONE Migas di Indonesia, English Petroleum di Inggris, Germany Electra di Jerman, Platonic Petroleum di Yunani, Yuan You Energy di China, Khan Energy di India, dan banyak lagi.Di antara kesemua itu, perusahaan paling besar dengan pendapatan tertinggi adalah Oilzprom di Rusia yang bergerak di bidang minyak dan gas. Dalam waktu satu tahun saja pendapatan Oilzprom bisa mencapai sekitar 110 billion US Dollar atau 1.500 triliun rupiah. Baru-baru ini menagement perusahaan mengumumkan penemuan cadangan minyak di Laut Pechora, Artik.Oilzprom berkantor di Lakhta Center, Saint Pertersburg. Oilzprom telah terintegrasi dan aktif di semua sektor industri minyak dan gas Rusia, termasuk eksplorasi, produksi, pemurnian, transportasi, distribusi, pemasaran, dan p