Dan wanita cantik itu yang jantungnya berdebar, dia pun melangkahkan kakinya untuk kembali ke ruangannya,
Dia kembali bekerja dengan perasaan yang tak menentu.Ini adalah hari pertamanya bekerja namun sayang dia bertemu kembali pria yang di temuinya di bandara.Dia yang tak lain pria yang merenggut kesuciannya.Dan Vania pun kembali ke meja kerjanya, dia pun melanjutkan kerjanya yang tertunda.Dia pun memulai menggambar desain sebuah kalung, Vania yang memiliki desain ciri khasnya yang simpel sederhana namun terlihat sangat indah yang jelas dalam rancangannya semua harus memiliki nilai seni."Hemm enaknya ini harus di bagaimana ya? Kenapa aku tak bisa konsentrasi?" tanyanya sendirisambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal itu.Rasanya otaknya seketika tidak bisa berfikir.Dan dia pun mendengus kesal pada dirinya, "Aghhh kenapa aku kurang fokus sih?" lanjutnya sambil menghembuskan nafas panjangnya untuk menetralkan pikirannya.Dan Vania pun beranjak dari duduknya dan dia membuat sebuah kopi di dapur kantor dan berharap dia bisa fokus kembali dalam bekerja.Eh entah kenapa si Hans yang berjalan dari lorong menangkap sesosok Vania yang tengah berdiri sendiri menyeduh kopi,Hans mengintip sejenak untuk melihat Vania di balik jendela."Aku harus cari tahu siapa wanita itu," gumamnya dalam hati, "Tapi aku sangat yakin jika wanita itulah yang aku cari." lanjut Hans yang penuh keyakinan.Dan Hans pun langsung melangkahkan unyuk pergi karena dia tak ingin ada orang lain yang mengetahui gerak-geriknya.Dia kembali ke ruangannya yang terletak satu lantai di atasnya.Hans pun masuk ke ruangannya.Dan dia pun meletakan laptop yang berada di tangan kanannya di atas meja kerjanya.Lalu Hans menjatuhkan dirinya di sofa yang berada di ruang kerjanya."Aku sangat yakin jika memang itu adalah wanita yang aku cari." ujar lirih Hans dalam diamnya.Dan Hans pun beranjak dari duduknya lalu mengambil gelang yang berada di laci yang terdapat di meja kerjanya,Dan dia pun kembali melangkahkan kakinya untuk duduk di sofa,Hans pun yang sedang duduk memandang galang yang berada di tangannya, "Aku akan mencari tahu siapakah wanita itu." ujarnya."Dan aku berharap menemukan pemilikmu secepatnya." lanjutnya sebagai ucapan keinginannya yang ingin mengetahui siapakah wanita misterius itu. Hans meraih telepon yang berada di atas meja tepatnya berada di dekat sofa dan dia pun menelpon sang asistennya dan menyuruhnya untuk masuk ke ruang kerjanya. "Kamu ke sini secepatnya." ujar Hans menelpon sang asisten di balik panggilan telepon tersebut dan dia pun langsung mematikan panggilan telepon itu sepihak tanpa mendengar jawaban dari sang asistennya.Selang tak beberapa lama sang asisten yang bernama Andre dia pun masuk ke dalam ruangan Hans."Hay bos, ada apa memanggilku?" tanya Andre sambil melangkahkan kakinya mendekati Hans yang tengah duduk di sofa.Dan Andre pun duduk di sofa.Hans hanya terdiam ada perasaan gundah gulana dalam hatinya yang tak bisa dijelaskan dengan sebuah kata-kata.Namun Andre yang duduk di hadapan Hans, dia melihat bosnya memegang sebuah gelang.Andre yang sudah menjadi asisten cukup lama dia mengetahui sikap dan karakter bosnya."Silakan Bos Katakanlah aku akan membantumu sebisaku." seru kembali Andre yang berusaha membuyarkan lamunan Hans sang bos.Hans yang sedang duduk termenung dia pun mengalihkan pandangannya kepada Andre dan menetapkan secara dalam.Dan Hans memperbaiki posisi duduknya..Dan dia mulai berbicara serius kepada Andre,"Aku mau tanya siapakah wanita yang tadi mengirim dokumen saat kita rapat?" tanya Hans.Dan Andre pun terdiam bola matanya ada di sisi atas,Bertandanya jika dia sedang mengingat-ingat sesuatu, Andre pun berpikir keras dengan sesosok wanita yang ditanyakan oleh bosnya tersebut."Apakah wanita yang memakai jas hitam dengan rok selutut dengan warna senada hitam, dia berambut pendek dia sangat begitu misterius tak ada senyum di bibirnya dia nampak seperti seorang wanita yang mahal." jawab Andre dan Andre berusaha mengingat-ingat kembali wajah wanita yang ditanyakan oleh bosnya. "Kalau wanita itu Menurutku dia adalah sesosok wanita yang misterius dia tak seperti wanita biasanya dia seperti wanita yang sangat jutek cuek, ya kan Bos?" lanjut Andri yang bertanya lagi kepada Hans.Hans hanya menganggukan kepalanya,Hans berpikir apa yang dikatakan oleh Andre itu ada benarnya juga,"Apa itu karyawan baru yang kamu maksud?" tanya Hans kepada Andre.Dan Andre pun menjelaskan kepada Hans bahwa memang betul jika wanita yang mengantar Dokumen itu adalah wanita baru yang melamar sebagai seorang desainer, dan dia berada di posisi C3.Dan Hans pun memghembuskan nafas panjangnya dan meminta kepada Andre untuk mengirim CV karyawan tersebut."Tolong kirim ke surelku, aku ingin mengetahui data pribadinya."Andre pun menganggukan kepalanya."Etss bentar bos, kenapa bos ingin mengetahui data pribadinya, jangan-jangan..." celetuk Andre yang tiba-tiba bercanda dalam situasi serius.Hans pun yang mendengar celetukan Andre dia pun meraih bantal sofa yang berada di dekatnya lalu melemparnya ke Andre.Andre pun tertawa. "Maaf bos.. maaf." dan dia pun keluar dari ruangan Hans,"Jangan lupa kamu kirim secepatnya." seru Hans yang mengingatkan kepada Andre.Andre pun langsung mengancungkan jari jempolnya sambil melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Hans.Dan Hans yang berada di ruang kerjanya dia pun bersandar di sofa dan beberapa menit kemudian ada karyawannya masuk ke dalam ruangannya."Selamat siang pak." seru karyawan wanita yang berusia 27 tahunYang semula duduk santai dia pun duduk dengan tegap.Dan mempersilahkan karyawan tersebut untuk duduk dan bertanya apa tujuannya menemui dirinya."Ada apa?" tanya Hans.Dan wanita yang berambut panjang itu dengan senyum yang merekah di bibirnya dia menatap Hans dengan tatapan yang sedikit dalam."Tidak ada apa-apa pak saya ke sini memberikan ini buat bapak," jawabnya.Dan dia pun menyodorkan sebuah kotak yang berisi roti panggang kepada Hans.Hans yang duduk dia hanya melirikan matanya ke sebuah kotak yang berada di depannya dan dia pun mengalihkan pandangannya lagibkepada wanita yang berada di depannya."Tolong kamu bawa kembali kotak makanan itu karena saya sudah makan," jawab Hans dengan enteng.Wanita tersebut bernama Vita, Dia seorang wanita yang sudah lama mengagumi Hans dan dia sungguh sangat tergila-gila dengan Hans."Nggak apa-apa Pak nanti bisa Bapak makan kalau Bapak sudah lapar." ujarnya sambil sedikit memaksa Hans.Hans pun merasa sangat kesal dengan wanita yang berada di depannya yang terkesan memaksanya dan Hans pun langsung menggebrak meja yang berada tepat di hadapannya."Apa kamu tidak dengar dengan apa yang tadi saya ucapkan, Saya sangat tidak suka ditekan-tekan. Bawa kembali kotak makannya, saya ingin istirahat jangan ganggu saya." Hans berbicara sangat tegas dengan nada sedikit tinggi.Dan wanita yang bernama Vita itu pun langsung meraih kotak makan kembali yang berada di depan Hans dan dia pun langsung pergi meninggalkan Hans seorang diri.Sungguh Vita sangat malu dengan apa yang dikatakan oleh Hans yang menurutnya sepertinya dengan sengaja ingin memperlakukan dirinya,"Lihat saja aku akan mendapatkanmu entah bagaimana pun caranya, setelah aku dapat Aku akan menghabiskan uangmu lalu melemparmu jauh-jauh." gumumnya di dalam hati sambil menggertakan giginya.Vita sangat-sangat begitu marah dengan apa yang dikatakan oleh Hans.Sedangkan Hans yang melihat kepergian karyawannya yang berusaha mendekati dirinya, dia hanya tersenyum sinis, "Hehh aku sangat paham gelagat-gelagat perempuan seperti itu. "gumamnya dalam hati.Dan Tak lama kemudian ada surel yang masuk notifikasi pada gadgetnya dan Hans pun langsung membuka isi surat tersebut yang di kirimkan oleh asistennya lalu membacanya secara seksama."Ya sudah kalau begitu ikut saya ke kantor polisi, aku ingin kalian menjadi saksi atas peristiwa ini, dan saya akan melindungi privasi kalian." ucap Hans.Dan mereka pun yang tengah duduk langsung terkejut mereka membulatkan mata mereka masing-masing karena mendengar hal tersebut."Hah kenapa ke kantor polisi pak?" tanya wanita yang memakai baju berwarna merah.Dan Hans menjelaskan apa yang tengah terjadi, dan menjelaskannya secara perlahan terhadap mereka.Dan atas dasar itu juga Vania memberikan sebuah kompensasi diantara mereka karena mereka sudah mau memberikan kesaksian di kepolisian."Ya sudah semua kesepakatan sudah kita atur saatnya kita pergi ke kantor polisi," sahut Vania yang tak ingin mengulur-ngulur waktu.Dan mereka malam itu juga langsung membuat laporan terhadap Sisilia dan juga Cantika atas dasar pencemaran nama baik, Dan jam sudah menunjukkan pukul 11 malam mereka keluar dari kantor polisi, dan mereka yang tengah berdiri di parkiran saat ini tengah menerima amplop
Dan Hans yang tengah duduk dia pun meraih ponsel yang berada di dekatnya Dia sedang melakukan panggilan telepon dengan Andre untuk menanyakan persiapannya.Dia menempelkan ponselnya ada telinga kanannya, dan tak beberapa lama panggilannya pun akhirnya diangkat oleh Andre." Bagaimana Andre?" tanya Hans dibalik telepon.Andre yang tengah berada di kantor dia pun saat ini sedang sibuk karena harus menyiapkan beberapa hal oleh Vania dan juga Hans dan di samping itu dia akan memberikan sebuah kejutan kepada mereka berdua."Aman bos." jawabnya.Dan Hans pun yang berada di balik telepon dia pun juga merasa sangat siap. " Oh ya nanti kamu suruh orang untuk datang ke restoran tersebut dan tolong abadikan momen tersebut ya, karena nanti akan kita upload di media sosial resmi perusahaan." ucap Hans.Andre pun mengiyakan apa yang diperintah. "Siap bos, aku akan menyuruh beberapa orang untuk segera meluncur ke sana." jawabnya.Dan Hans mematikan panggilan telepon tersebut.Lalu Hans mengatakan po
Setelah sekian lama Vania negosiasi dengan berbagai akun yang telah memberikan komentar jelek atas karya yang dikeluarkan dari perusahaan Hans akhirnya vania menemukan hasil."Bagus sekarang di antara mereka sudah ada yang masuk perangkap ku, hanya tinggal beberapa saja." ucap Vania kepada Hans, lalu Vania pun mengalihkan pandangannya kepada Andre, "nanti aku akan mengabari kamu, kamu harus menyiapkan sedetail mungkin yang aku butuhkan." lanjut Vania.Andre yang mendengar itu dia pun mengganggukan kepalanya, Laki-laki tersebut menaati apa yang diperintahkan oleh bosnya, "oke siap bu, nanti aku akan urus. Kalau begitu aku keluar dulu ya." ucap Andre.Dan Andre pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Vania dan Hans, dia keluar karena ingin mengurusi beberapa pekerjaan yang sudah menunggu dirinya.Hans dan Vania pun langsung melanjutkan pekerjaannya kembali.*****Di sisi lain rumah tangga dari bu Lita dan papa kandung dari Vania sudah tidak bisa diselamatkan lagi, semakin hari
Dan Andre yang mendengar itu dia pun langsung menganggukkan badannya, "baik bu." jawabnya kepada Vania.Dan Andre pun langsung keluar dari ruangan tersebut, kini tinggal Hans dan Vania yang berada di ruangan tersebut.Hans yang melihat Andre sudah keluar dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu, dia sedang mengunci pintu tersebut supaya tidak ada orang yang bisa masuk.Membuat Vania yang tengah duduk melihat itu, dia pun langsung mendengus kesal, "gebrakan apa lagi yang dia lakukan?" tanyanya di dalam hati.Dan Hans pun kini melangkahkan kakinya mendekati Vania yang tengah duduk, lalu dia memeluknya dari belakang, laki-laki tersebut langsung mencium tengkuk leher dari Vania.Membuat Vania yang merasakan itu dia merasa kegelian, "ahhh sayang bisa gak jangan seperti ini." ucapannya kepada Hans.Dan Hans yang mendengar itu dia tak menghentikan kegiatannya justru dia melangsungkan kegiatannya secara lebih mendalam lagi. "Emang kenapa say
Sheilla yang mendengar itu dia pun terdiam, dia tak berani mengatakan sepatah kata pun.Membuat mamanya langsung beranjak dan mendekatinya, dia menatap anak kandungnya tersebut yang terlihat memiliki Tatapan yang kosong." Sheilla bicara kamu Sheilla, jawab pertanyaan mama, kenapa kamu tidak ngomong?" Tanyanya yang sedikit memaksa kepada Sheila.Sheila pun menatap mamanya dia menatap mamanya dengan pandangan yang sangat sayu.Lalu dia pun membuang pandangannya.Dia membuang pandangannya keluar arah jendela yang berada di dekatnya.Dan saat Sheilla terdiam membuat papa tirinya itu yang tak lain Papa kandung dari Vania menyela."Aku tahu kenapa kamu tidak mengatakan itu kepadaku, kamu takut kan kehadiran Vania membuat kamu tersaingi?" ucapnya yang sedikit bertanya kepada Sheila.Sheilla yang mendengar itu dia pun menundukkan pandangannya, Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Papanya tersebut ada benarnya juga.Berbeda dengan Sheilla yang menerima dengan apa yang dikatakan oleh papa kandun
Dan saat itu juga amarahnya semakin memuncak laki-laki tersebut langsung melempar benda yang berada di sampingnya dan dia pun langsung mendorong meja yang terbuat dari kaca sehingga meja itu terjatuh dan pecah,Sheilla yang melihat itu dia langsung menutup kedua telinganya, dia merasa sedikit ketakutan melihat papanya yang begitu sangat ganas tersebut, ini adalah kali pertamanya dia melihat papanya yang begitu sangat marah terhadap mamanya,Membuat jantungnya berdetak begitu sangat cepat, dan dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dia tak menyangka dengan apa yang pernah dilihatnya saat ini.Dan dia pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya,"Sudah pa, sudah." teriak mamanya yang berusaha menghentikan amarah dari suaminya,Namun suaminya yang dari tadi berusaha sabar kini sudah tidak bisa dihentikan lagi, Membuat bu Lita langsung beranjak dari duduk ya, dan dia pun berusaha untuk meraih tangan dari suaminya tersebut namun saat dia berusaha meraih suaminya tak sengaja suamin
Seperti Sheilla sedang mengalami trauma yang sangat begitu berat di dalam hidupnya, dia pun yang tengah duduk di atas tempat tidur dia masih terus menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.Dia pun memejamkan matanya secara erat-erat, dia kembali mengatur nafasnya supaya emosinya bisa terkontrol,Hari ini di rumahnya terasa sangat begitu sepi karena mama dan Papanya saat ini tidak berada di rumah,Seperti biasa mamanya saat ini pergi bersama teman-temannya, mereka semua lagi sedang hangout bersama,Dan seperti biasanya juga Papanya saat ini sedang bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka.Sheilla yang tengah berada di atas tempat tidur dia pun langsung mematikan ponselnya,Dan dia pun meletakkan ponselnya di dalam laci supaya dirinya tak melihat lagi benda tersebut.Saat emosinya sudah mulai bisa terkontrol dia pun merebahkan badannya di atas tempat tidur, lalu dia menyelimuti dirinya sendiri.Tak terasa dia pun memejamkan kedua matanya. Kini dia tengah tertidur dengan pulasnya d
Lalu Hans pun meraihnya, dia menatap layar tersebut yang berisi berbagai banyak komentar,Dan Vania yang melihat itu dia pun mendekatkan tubuhnya dia juga ikut melihat komentar yang berada di laman media sosial."Wahh bagaimana sih ini? ini brand sudah lama berdiri, kenapa masih ada aja produk keluarannya yang berkualitas jelek, nyesel aku selalu beli merek tersebut." tulis akun as**liii."Ya ampun bisa-bisa ada produk yang gak bagus beredar, bahaya ini." tulis fgi****i."Brand ini memiliki barang yang harganya mahal, tapi kenapa seperti ini. Mending gak usah produksi lagi." tulis diii***80.Dan masih banyak lagi komentar miring dari berbagai akun.Ya maklum saja brand milik Hans itu adalah brand yang memiliki harga yang lumayan tinggi dimana brand tersebut adalah brand yang paling laris di negara tersebut mengingat target pasarnya menyerang orang menengah ke atas dan kaum kaula muda yang stylis.Hans dan Vania yang tengah duduk mereka pun saling berpandangan satu sama lain, dalam p
Dan mereka bertiga pun saling menatap bergantian dan mereka menganggukan kepalanya, Dan Vania yang tengah berdiri dia pun menatap Hans, "ya sudah kita kembali lagi, rapat belum kamu tutup." ujarnya.Dan Hans pun membalikkan badannya dan dia ingin kembali lagi ke ruang rapat tersebut namun baru beberapa langkah Andre asistennya memanggil dirinya sehingga langkahnya terhenti."Bos apa kita nanti langsung pulang saja?" tanyanya.Dan Hand pun yang tengah membalikan badan dia pun menganggukan kepalanya, lalu dia pun melanjutkan jalannya kembali.Dia yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rapat tersebut dan diikuti dengan langkah kaki Vania yang berjalan di belakangnya.Mereka pun melanjutkan beberapa meeting terakhir mereka,Dan setelah selesai Hans pun beranjak dari duduknya dia pun memberikan penutupan salam kepada para peserta meeting hadir.Dia pun berdiri sambil menganggukkan badannya. "Terima kasih sudah datang hari ini, mungkin jika saya menjelaskan tadi ada kata-kata saya yang