Share

8. Diusir

“Fan, jaga bicaramu! Dosa memfitnah wanita baik-baik dengan tuduhan kayak gitu!” Nur memukul pelan lengan sang putra.

“Lalu apa lagi, Bu? Wanita sakit sendirian di rumah sakit, lalu nangis nggak jelas.”

Alula terkekeh, tetapi air matanya terjatuh.

“Apa saya terlihat seperti wanita serendah itu, Pak? Apa wanita sakit, sendirian di rumah sakit, lalu menangis, itu semua wanita nggak bener seperti yang Bapak pikirkan?”

“Alula, jangan–“

“Apa bagi Bapak wanita sakit itu selalu hamil? Apa rumah sakit hanya untuk wanita hamil? Orang selain hamil nggak boleh ke rumah sakit?" Alula tersenyum kecut. "Nggak nyangka, orang berpendidikan seperti Bapak punya pemikiran begitu picik,” ujar Alula lemah, memotong perkataan Nur.

“Fan! Pergi kamu dari sini kalau cuma bikin suasana hati orang buruk!” usir Nur.

Lutfan terdiam. Ia sadar telah salah bicara. Yang ada di pikiran pria itu, sekarang sedang marak wanita hamil duluan dan entah mengapa ia merasa Alula salah satunya.

Alula menatap dosen buruk rupa it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status