Share

Catatan Sarah

Catatan Sarah.

 

Hari ini aku senang sekali karena tadi pagi aku telah melangsungkan akad nikah dengan Dion, lelaki yang sangat aku cintai.

Tapi ada yang aneh dengannya, sejak pagi tadi dia tidak menatapku, mungkin karena dia terlalu gugup dan malu.

Bahagia sekali rasanya, jantung ini terus berdebar-debar karena takut akan malam pertama nanti harus bagaimana?

 

Semalam Dion belum menyentuhku, mungkin dia capek dan lelah karena seharian kami berdiri di pelaminan sambil menyalami tamu, aku masih belum percaya jika sekarang aku menjadi istrinya Dion.

 

       ******

 

Sudah seminggu aku menjadi istrinya Dion, tapi dia belum juga menyentuhku. Jangankan menyentuhku, menciumku saja dia belum pernah, padahal kami sudah halal.

 

Terkadang kulihat dia sedang bengong sendiri, kurasa Dion belum percaya jika aku ini sudah jadi istrinya.

 

Sebagai istri yang baik aku berusaha melayaninya, membuat makanan yang enak dan bang Dion selalu memuji masakan buatanku. Itu membuatku senang.

 

      ******

 

Sebulan sudah aku menjadi istrinya Dion, tapi sampai sekarang aku masih belum di sentuhnya, padahal setiap dia pulang kerja aku selalu berusaha tampil cantik, tak jarang saat malam tiba aku memakai lingerie untuk menarik perhatiannya. tapi, Dion cuek saja tidak melirikku sedikitpun, walau dia tidur di sampingku.

 

Biarpun begitu aku tetap bahagia, aku pikir Dion masih butuh waktu untuk itu, yang penting dia sayang padaku karena hampir setiap hari dia memberikan aku seikat bunga dan berbagai macam hadiah.

 

     *******

 

Hampir tiga bulan aku menikah dengan Dion tapi hingga detik ini aku masih belum juga menjadi istri seutuhnya, aku bingung?, terkadang ada pikiran aneh di dalam otakku, apa mungkin Dion tidak suka perempuan?.

 

Malam ini Dion pulang dalam keadaan mabuk berat, ini pertama kalinya aku melihat Dion mabuk,l dalam kondisi setengah sadar dia memanggil nama seorang perempuan.

 

    *****

 

Semalam bang Dion mabuk lagi, ingin sekali aku bertanya kenapa dia mabuk tapi aku takut dia marah. Dan semalam untuk pertama kalinya dia menyentuhku.

 

Setiap kali dia mabuk selalu menyebut sebuah nama, nama perempuan yang tidak asing buatku. Apa jangan-jangan ... , Ah mungkin hanya perasaanku saja.

 

   ******

 

Akhir-akhir ini hampir setiap malam Dion pulang dalam keadaan mabuk. Ingin sekali aku marah, tapi aku takut dia meninggalkan aku, aku sangat mencintainya, tapi sepertinya dia tidak, karena hanya saat mabuk saja dia menyentuhku, saat dia sadar dia langsung meminta maaf seolah hal itu adalah sebuah kesalahan.

 

Kadang aku merasa jika Dion sedang lari dari masalah dan melampiaskannya ke minuman keras, tapi masalah apa? Hingga Dion memilih minum-minuman keras bukannya menyelesaikan masalahnya itu.

 

        ******

 

Malam ini Dion mabuk lagi, kali ini dia di antar oleh seorang perempuan, entah siapa perempuan itu, tapi yang aku tahu gaya dan penampilan perempuan itu mirip dengan perempuan yang selalu Dion sebut dalam tidurnya.

 

Aku marah dan menangis, seperti inikah wajah asli Dion?, Aku terus menangis dalam diam.

Sedih sekali melihat suamiku berpelukan dengan wanita lain dan dia terlihat bahagia.

 

    ******

 

Aku berusaha bicara dengan Dion tentang kebiasaannya, dia hanya tersenyum sambil menepuk kepalaku dan bilang akan dia coba, aku mencoba membantu agar dia mau berbagi masalahnya padaku karena bagaimanapun aku ini istrinya. Tapi dia tidak mau bicara apapun hanya tersenyum.

 

  *****

 

Pagi ini aku memberi tahu Dion jika aku tengah hamil, reaksinya di luar dugaan, dia terlihat bingung, mungkin karena terlalu senang.

 

Tadi juga dia ingin menyampaikan sesuatu tapi tidak jadi karena aku memberi tahu kabar kehamilanku.

 

   ******

 

Semenjak tahu jika aku hamil Dion banyak berubah, dia sudah jarang minum-minuman keras dan mabuk, sekarang dia terlihat sangat menyayangiku dan perhatian padaku, apapun keinginanku akan segera di turuti. Tapi tetap saja aku merasa ada yang aneh, dia tidak pernah menatapku.

 

    ******

 

Beberapa hari lalu aku melahirkan, melahirkan sepasang bayi kembar. Lengkaplah sudah kebahagiaanku, Dion sangat senang dengan kelahiran bayi kami dan untuk pertama kalinya dia memelukku dengan sepenuh hati.

 

Dion memberi nama sikembar, bayi perempuan di beri nama Zyona, dan yang laki-laki Zayn, suamiku memang pandai memberi nama, nama kedua anak kami sangat bagus.

 

    ******

 

Sudah lama sekali aku tidak menulis di buku ini, aku terlalu sibuk dengan si kembar. Dion juga sangat menyayangi mereka, dia selalu membantuku saat aku sedang sibuk.

 

Semalam aku mendengar Dion mengigau, kali ini seperti saat dia mabuk dia menyebut nama seseorang, entah kenapa nama itu selalu di sebutnya dalam tidur?, Apa dia menyukai gadis dengan nama itu?

 

    *******

 

Akhirnya aku tahu jawabannya, tadi sore saat aku hendak membeli sesuatu, Dion menyuruhku mengambil sendiri uang di dompetnya, dan aku sangat terkejut karena di dalam dompet milik suamiku itu ada foto seorang gadis, gadis yang namanya selalu di sebut Dion dalam mimpi.

 

Jadi dugaanku benar, selama ini Dion tidak pernah mencintaiku, tapi dia mencintai gadis itu, aku menangis dalam diam, pandai sekali suamiku menyembunyikan sesuatu.

 

     ******

 

Rasanya ingin sekali aku bertanya pada bang Dion kenapa dia menikah denganku jika dia mencintai orang lain, ingin sekali aku tahu alasannya, tapi aku tidak berani, aku terlalu takut Dion meninggalkan aku, terlebih sekarang ada si kembar, aku tidak ingin si kembar kehilangan kasih sayang seorang ayah.

 

     ********

 

Hampir tiap malam aku menangis karena hampir tiap malam Dion menyebut nama itu di dalam tidurnya, aku jadi merasa bersalah karena aku Dion tidak bisa bersama orang yang dicintainya.

 

Perasaan bersalah ini, menggerogoti tubuhku, hingga aku di vonis dokter menderita kanker.

 

Entah kenapa aku malah senang, karena kemungkinan aku akan mati, jadi Dion bisa bahagia dengan orang yang dicintainya.

 

      *******

 

Aku dengan rapat menyembunyikan penyakitku, takut orang lain khawatir, khususnya kedua orangtuaku, jadi setiap aku ke Dokter pasti selalu sendirian dan dokter bilang jika kanker di rahimku sudah menyebar dan harus segera di operasi.

 

Bersambung.

 

Catatan :

Catatan Sarah yang di baca Safira.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status