Share

Bab 20

Seorang anak kecil yang masih menatap lesu ke arah layar ponsel ibunya.

"Ma, panggilan Clara di tolak sama Papa. Papa kemana sih, Ma? Kok nggak pake pulang-pulang?" Anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak tersebut merunduk. Tatapan matanya kosong.

Rika menghela nafas panjang. Sama sekali ia tak menyangka jika tadi Clara menghubungi Papa-nya.

"Nak, Papa mungkin masih sibuk kerja. Udah, Clara nggak usah ngehubungin Papa dulu, ya." Rika membujuk dengan kasih sayang.

"Tapi, Ma, ini hari udah sore, masa Papa belum selesai kerjanya? Udah lama lho papa nggak balik ke rumah. Apa papa marah sama Clara? Sampe-sampe nggak mau dateng ambil raport Clara?"

Rika melihat setetes dua tetes air mata jatuh dari sudut mata anak kecil itu.

"Nak, Clara kan masih punya mama? Sini, peluk sama mama." Rika memeluk putrinya.

Clink!

Satu pesan masuk.

[Hai Mbak, majikanmu lagi nggak bisa di ganggu. Mohon pengertiannya ya! Nggak usah nelpon mulu.]

"Majikan? Siapa majikan? Siapa yang ngirimin ini pesa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status