Share

Pertemuan Pertama

“Pantaslah aku sangat ingin pulang. Ada yang mau membelot rupanya.” Asman turun dari mobil dengan gaya angkuh. 

Manusia berhati iblis itu mengangkat koperku tanpa basa-basi ke bagasi mobilnya. Dia menatapku dengan penuh kebencian sebelum menggendong Mega ke dalam pelukannya. Anak itu berontak saat sang ayah memaksanya naik ke mobil. 

“Mega mau sama Mama.” Teriakannya membuat hatiku ngilu. 

Asman tidak merespons ucapan Mega. Dia mendudukkan anakku di jok depan mobilnya. Lalu dia melirik sinis ke arahku. 

“Kalau kau mau pergi, jangan bawa anakku. Pergilah sendiri!” Dia berkata tegas. 

Dalam hati aku bersyukur karena seluruh uang dan perhiasan tidak aku letakkan di dalam koper itu. Jika memang itu permintaannya, aku akan pulang kampung sendiri. Dia pikir mudah mengurus anak berusia lima tahun sendiri. 

Aku kembali melangkah ke depan, menulikan telinga dari teriakan histeris Mega

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status