Share

21. Saat Pap Bertitah!

Entah kenapa, bayangan tangan kekar dan keras Jose terus menetap di benak Thalia. Saat tadi pagi dia menyentuh tangan yang dipenuhi urat-urat yang saling bertonjolan itu untuk menahan Jose yang hendak menyantap omelet masakannya, tangan itu terasa begitu kokoh, begitu mantap untuk dijadikan tempat bersandar.

Dan kehangatan yang memancar dari kulit liat suaminya itu terasa bagai ekstrak obat yang membuatnya ingin bersentuhan lagi dan merasakan tangan kekar suaminya itu.

Selain itu juga, bisikan Jose yang tepat di telinganya pun sukses membuat jantungnya berdebar tak karuan. Suara lirih dan rendah Jose itu terasa bagai desahan yang mampu membuat bulu kuduknya meremang. Jika mau jujur, Thalia merasakan kewanitaannya berdenyut hanya karena mendengar suara pria itu tepat di telinganya.

Dan semua itu masih terngiang-ngiang di kepalanya hingga kini. Sudah gilakah dia?

“Kenapa kamu senyum-senyum sendiri begitu, Thal?” tanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
sara jane
Next... Jgn lama² dong...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status