Share

S2~167

Dengan wajah cemberutnya, Fayra menarik kursi di samping Raga lalu duduk di sana. Kedua pria itu sudah memesan makan siang lebih dulu, karena Fayra terlambat datang sesuai janjinya dengan Safir.

“Akhirnya datang juga.” Safir terus menyantap smoked beef mushroom-nya dengan lahap.

“Nggak ada makanan berat di sini.” Jika tahu begini, Raga tidak akan mau diajak Safir ke kafe tersebut. Ia akan memilih pergi ke kafe, atau restoran di sekitarnya untuk membeli makanan yang lebih berat. “Cuma minuman, sama roti.”

“Emang konsepnya gitu, Mas.” Fayra mengambil cinnamon rolls yang ada di hadapan Raga tanpa permisi, lalu melahapnya. Bagi Fayra, Raga dan Safir sudah ia anggap saudara sendiri. Karena itulah, ia tidak pernah merasa sungkan dengan kedua orang itu, kendati dulunya Fayra sangat menyukai Raga. Namun, hal tersebut sudah berlalu, karena Fayra sadar pria itu tidak lagi dapat tersentuh sama sekali sejak Raga menikah lagi dengan Lintang untuk kedua kalinya. “Kita nggak sedia makanan berat.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Siti Juli
safir ini egonya tinggi. jadi kudu dipancing dulu
goodnovel comment avatar
Nury
tenangg mas safir..dedek intan kan bingung..haha
goodnovel comment avatar
Iin Rahayu
tanpa Safir sadar dgn dia peehatian bgtu lama2 jd kebiasaan dan intan sdh mati rasa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status