Share

Kepedulian Seorang Sahabat

Beberapa hari ini, terjadi keributan besar di kampus karena tersebar video tidak senonoh yang diperankan oleh salah satu mahasiswi dan secara tidak langsung mencoreng nama baik kampus Washington University tempat Gin kuliah saat ini. Atas kejadian tersebut, berujung dengan pembullyan terhadap mahasiswi tersebut yang diketahui bernama Rena.

Tring!

Suara dering telepon rumah berbunyi.

“Halo, kediaman Morgan. Ada yang bisa saya bantu?” sapa Alicia yang mengangkat telepon itu.

“Alicia, tolong beritahu Gin untuk pergi ke tempat Rena sekarang juga!” kata Ashley yang terdengar panik dari telepon.

Alicia langsung memberitahukan Gin kalau Ashley baru saja menelepon dan terdengar panik dari nada bicaranya. Alicia meminta untuk ikut karena dia sudah menganggap Ashley adalah kakaknya sendiri. Mereka berdua pun langsung bersiap dan bergegas menuju apartemen milik Rena.

Sesampainya di sana, Gin melihat Rena yang terduduk pucat dan memiliki pandangan yang kosong. Terlihat jelas kejiwaan Rena sangat terguncang karena video itu yang berujung pembullyan dari media sosial terhadapnya. Ashley yang tak tahan dengan kondisi Rena terlihat menahan tangisnya karena menurutnya jika dia menangis di depan Rena hanya akan memperburuk keadaan.

“Ini bukan Rena yang aku kenal. Kami selalu ada untukmu, Ren.” Gin mencoba berbicara pada Rena tapi dia hanya membalas dengan pandangan kosong.

Karena kamar Rena terlihat berantakan, Alicia mulai membereskan dan merapikan kamar Rena. Ketika Alicia menghidupkan mesin vacum cleaner, seketika Rena berteriak histeris dan mulai mencekik Gin yang berada di sampingnya.

Melihat itu, Alicia dengan reflek melemparkan botol minumam kearah Rena lalu mendarat tepat di kepalanya dan suara nyaring nan merdu keluar dari benturan itu..

“Sepertinya aku berlebihan. Apakah dia masih hidup?” tanya Alicia dengan polosnya.

“Alicia?!” Gin mengerutkan dahinya karena tak menduga dengan tindakan Alicia sesaat tadi.

Alicia meminta maaf karena gerakan tadi di luar kendalinya. Ketika melihat Gin dalam bahaya orang yang paling cekatan untuk melindungi setidaknya adalah Alicia.

Gin menuang wine yang terletak di atas meja dalam gelas dan mulai merokok untuk menenangkan pikirannya. Ashley yang biasanya selalu melarang Gin merokok tapi kali ini dia membiarkan Gin untuk merokok karna dia paham akan situasi yang sedang terjadi.

Alicia yang telah menyelesaikan pekerjaannya lalu mengambil gelas dan mulai menuang wine ke dalam gelas tapi Ashley merebut dan meminumnya dalam satu kali tarikan napas. Gin yang melihat Ashley meminum wine langsung terdiam melongo karena setahu Gin, kekasihnya itu paling anti dengan yang namanya alkohol.

“Apa!? Aku juga pusing.” Ashley terus minum sampai mabuk dan mulai berbicara melantur. Ia kemudian mendekati Gin dan bersiap mencium bibirnya. Alicia yang melihat itu langsung menutup matanya dengan kedua tangannya.

“Really! Apakah harus di situasi seperti ini?” celetuk Alicia tapi mereka berdua tak memedulikan ucapannya. Namun, kemesraan Gin dan Ashley harus terhenti karena Rena yang berada di tengah-tengah mereka seketika terbangun.

“Ah, sepertinya aku salah waktu,” ucap Rena lalu pura-pura pingsan kembali.

Melihat Rena yang tersadar, Ashley langsung memeluknya erat dan menangis. Suasana haru memenuhi kamar Rena yang diwarnai tangisan kedua sahabat itu. Rena yang baru saja bangun lalu dihujani pertanyaan oleh Ashley sampai ia bingung mana dulu yang harus dia jawab. Gin mengatakan kepada Rena kalau Ashley mabuk dan meminta Rena untuk memaklumi kelakuan Ashley yang tak mampu untuk membaca situasi saat ini.

Situasi pun kembali tenang setelah Ashley tertidur karena dia sudah terlalu mabuk dan tak bisa mempertahankan kesadarannya. Melihat itu, Gin mulai menanyakan kejadian sebenarnya yang dialami oleh Rena. Pada awalnya Rena menolak untuk bercerita dan terlihat jelas ada yang sedang ia tutup-tutupi tapi setelah Gin meyakinkan Rena bahwa ia akan membatunya keluar dari masalah itu, Rena pun mulai bercerita dengan apa yang dia alami saat ini.

Dari keterangan Rena, semua berawal dari perkenalannya dengan mahasiswa yang mampu meluluhkan hati seorang Rena. Pada awalnya, hubungan mereka berjalan dengan lancar tanpa ada kendala sedikit pun sampai hubungan mereka menginjak usia empat bulan.

Rena mengatakan bahwa dia dijebak oleh Pablo, kekasihnya, dengan memberikan dia minuman yang sudah dicampur obat dan kejadian selanjutnya persis seperti di dalam video yang beredar sekarang. Rena diperkosa oleh beberapa pria dan video itu dijadikan ancaman kepada Rena agar selalu memberi Pablo uang supaya video itu tidak terekspos di media sosial.

Rena terpaksa memberikan sejumlah uang kepada Pablo setiap bulan sampai Rena mulai kesulitan membayarkan uang itu dan setelah terjadi pertengkaran di hari berikutnya, video Rena langsung tersebar luas di media sosial. Rena mengaku kejadian itu membuatnya depresi dan takut untuk keluar dari apartemennya. Setelah mendengar cerita dari Rena, Gin berencana untuk langsung mencari Pablo dan memberinya pelajaran atas apa yang dia perbuat pada sahabat dekatnya.

Gin memerintahkan Alicia untuk menjaga Rena dan Ashley lalu pergi menuju bar tempat Pablo biasanya berkumpul dengan teman-temannya. Sesampainya di bar, Gin langsung tahu mana orang yang bernama Pablo karena tadi sempat ditunjukkan foto oleh Rena. Tanpa basa-basi, Gin menghajar Pablo dan teman-temannya tanpa menerima perlawanan yang berarti bahkan Gin tak menerima satu pukulan pun dari mereka

Setelah semuanya terkapar, Gin menarik kerah Pablo dan berkata, “Jauhkan dirimu dari Rena dan jika Rena menyebut namamu lagi maka namamu akan terdaftar di rumah sakit khusus tulang,” ancam Gin.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status