Share

17. Malam Panas (d)

Tiba di rumah, Damio menggendong calon tunangannya kembali ke dalam kamar tidur. Dia merebahkan wanita itu di atas ranjang. Perlakuannya begitu lembut seolah-olah vampire itu adalah makhluk yang rapuh.

Dia tersenyum sedikit saat melihat Elora tampak terpejam. Aneh rasanya. Masa iya vampire seperti ini?

"Menarik," ucapnya, lalu segera meninggalkan kamar itu tanpa melakukan apapun.

Begitu pintu sudah menutup, barulah Elora membuka mata. Dia terlihat begitu lega. Barusan, dia hanya berpura-pura, takut sekaligus malu kalau harus melakukan hal yang sama di rumah tua sebelumnya.

"Astaga, apa yang sudah terjadi ... Aku dan Damio ..." Wajahnya kembali memerah. Pengalaman merasakan kenikmatan itu tak bisa menyingkir dari kepalanya.

'... Sayang...' panggilan itu juga terus melekat di kepalanya. Suara Damio terngiang-ngiang, tak mau pergi.

Dia bangun terduduk di tempat tidurnya. Kalau sudah ingat begini, tak mungkin bisa tidur.

"Damio ..." ia menyebut nama itu lirih. Perasaannya campur aduk. Ap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status