Share

WANITA MALAM UNTUK CEO IMPOTEN
WANITA MALAM UNTUK CEO IMPOTEN
Author: Rinjani

1.Kupu Kupu Malam

"Shelia, tolong kau temui pelanggan yang sedang duduk di sudut ruangan itu. Dia ingin berbicara empat mata denganmu," ucap Mami Dahlia, seorang mucikari.

"Baik, Mi," ucap Shelia.

Shelia terpaksa bekerja sebagai kupu-kupu malam di sebuah tempat prostitusi di kota Metropolitan Jakarta, karena keadaan yang memaksanya. Shelia yang memiliki wajah yang sangat cantik dan memiliki body yang sangat seksi itu, menjadi primadona di tempat tersebut. Sehingga Mami Dahlia sangat menspesialkan Shelia. Dan karena perlakuan Mami Dahlia itu, sering menjadi bumerang bagi Shelia, karena dia sering disakiti oleh teman-temannya yang sesama kupu-kupu malam itu. Karena mereka merasa sangat iri dengannya.

Shelia melangkahkan kakinya menuju ke tempat yang paling pojok, untuk menemui seorang laki-laki yang sedang menunggunya untuk menyewa jasanya pada malam ini.

"Selamat malam, Tuan. Anda mencari saya?" ucap Shelia dengan ramah.

"Ah ... iya, Nona Shelia. Perkenalkan, namaku Antonio. Aku ingin bertemu denganmu karena ada yang ingin aku bicarakan denganmu secara empat mata. Apakah kau bersedia jika aku booking untuk keluar?" ucap laki-laki yang bernama Antonio tersebut.

"Saya bersedia saja, Tuan Antonio. Tapi, itu tergantung Mami Dahlia, karena beliau lah yang berkuasa atas diri saya," ucap Shelia dengan sangat sopannya.

Antonio menatap Shelia dengan sangat lekat. Perasaan kagum begitu terpancar dari tatapannya.

"Aku tidak salah memilih, jika aku memilih wanita kupu-kupu malam yang satu ini. Karena dia sangat berbeda dari para kupu-kupu malam yang lainnya yang sering kujumpai. Dari tutur bahasanya sangat sopan dan beretika sekali, dia berbicara dengan lemah lembut, tidak seperti pelacur lainnya yang terlihat sangat agresif dan liar. Sepertinya Nyonya Alda akan menyukai wanita pilihanku ini," batin Antonio.

"Oke, aku akan menemui Mami Dahlia terlebih dahulu, untuk meminta izin padanya." ucap Antonio sembari beranjak pergi.

Shelia duduk di kursi sembari menunggu Antonio. Pikirannya mendadak menjadi tidak tenang, karena melihat cara Antonio yang sangat serius itu.

"Mengapa perasaanku menjadi tidak menentu seperti ini, ya? Ada apa? Mudah-mudahan tidak ada hal-hal yang buruk. Tuan Antonio terlihat berbicara sangat serius sekali pada Mami Dahlia, mereka sedang membicarakan apa, ya?" batin Shelia.

Tidak berapa lama kemudian, Antonio kembali menghampiri Shelia. Dia datang bersama Mami Dahlia. Sheila langsung berdiri saat melihat kedatangan kedua orang tersebut.

"Shelia, begini ... Tuan Antonio ini ingin menyewa jasa kamu, tapi dia ingin membooking keluar. Dan dia ingin menyewa jasamu selama dua hari, dia berani membayar sepuluh kali lipat dari harga biasanya, dan kita akan memiliki banyak uang," ucap Mami Dahlia dengan wajah yang ceria.

"Iya, Mi. Saya terserah Mami, saja," jawab Shelia dengan sopan dan patuh.

"Ya sudah, kau bersiap-siap dulu sana, dandan yang cantik dan seksi, puaskan Tuan Antonio, agar dia tidak jera untuk menyewa jasamu."

"Baik, Mi. Saya permisi dulu."

Saat Shelia akan melangkahkan kakinya, tiba-tiba Antonio menghentikan langkahnya.

"Shelia, tunggu," ucap Antonio.

"Iya, Tuan, ada apa?" ucap Shelia.

"Aku tidak suka menunggu, jadi lebih baik kita langsung berangkat saja."

"Tapi saya belum berdandan, Tuan. Saya tidak mau mengecewakan Tuan. Nanti saya bisa dimarahi oleh Mami."

"Tidak mengapa, Mami tidak akan memarahimu. Iya, kan, Mi?" ucap Antonio kepada Shelia juga kepada Mami Dahlia.

"Ah ... iya, Shelia, tidak apa. Karena Tuan Antonio tidak suka menunggu, jadi tidak mengapa," ucap Mami Dahlia.

***

Akhirnya Shelia tidak jadi untuk berdandan dan bersolek. Mereka berdua langsung melangkahkan kaki menuju keluar. Saat Shelia tengah berjalan melewati para tamu dan teman-teman seprofesinya, terlihat mereka saling berbisik-bisik sambil menatap sinis pada Shelia. Mereka merasa benci dan iri, karena Shelia menjadi primadona di tempat itu, dan menjadi kupu-kupu malam kesayangan Mami.

"Lihatlah, si Shelia itu kembali ada yang membooking keluar, pasti dia dibayar sangat tinggi, dan Mami pasti bertambah menyayanginya dan mengistimewakannya" ucap salah satu kupu-kupu malam tersebut.

"Iya, betul. Bertambah bangga saja si Shelia itu, karena selalu berhasil menjadi yang paling diutamakan disini," sahut wanita yang satunya lagi.

"Lihat saja, nanti kita beri dia pelajaran lagi, supaya dia tahu rasa dan jera karena selalu betingkah," ucap wanita yang satunya juga.

"Heyyy ...! Mengapa kalian malah sibuk berbisik-bisik begitu, bukannya kalian ini fokus mencari pelanggan supaya mendapatkan bayaran yang tinggi seperti Shelia, kalian justru malah sibuk menggunjingkannya. Jangan bisanya kalian hanya iri saja pada Shelia, tetapi kalian tidak mau berusaha memperbaiki diri dan penampilan kalian!" bentak Mami Dahlia.

Mereka yang sedari tadi tengah menggunjing Sheila itu, seketika langsung terkena mental dan terdiam. Mereka langsung membubarkan diri dan kembali fokus dengan pekerjaannya.

Sementara Shelia, dia sudah berada di dalam mobil Antonio. Mereka langsung meninggalkan tempat tersebut. Selama dalam perjalanan, mereka berdua saling berdiam diri dan tidak ada yang membuka pembicaraan. Tetapi, saat mobil Antonio sudah berhenti di depan sebuah rumah mewah, sebelum mereka turun, barulah Antonio membuka pembicaraan.

"Shelia, Ini adalah rumah bosku. Dia ingin bertemu denganmu dan ingin berbicara denganmu. Bosku ini merupakan seorang wanita paruh baya, yang bernama Nyonya Alda. Dan Nyonya Alda ini memiliki seorang putra tunggal, yang bernama Tuan Adnan. Tuan Adnan ini merupakan seorang duda dan dia memiliki suatu penyakit sehingga dia diceraikan oleh istrinya. Jadi nanti kau yang harus mengobati penyakit Tuan Adnan itu, agar dia bisa segera sembuh dari penyakitnya itu dan agar dia bisa kembali rujuk pada istrinya," ucap Antonio memberi penjelasan pada Shelia.

"Baik, Tuan Antonio. Tapi maaf, apa sebenarnya penyakit yang di derita oleh Tuan Adnan itu, mengapa harus saya yang mengobatinya? Karena saya ini hanyalah seorang kupu-kupu malam, bukannya seorang Dokter," ucap Shelia.

"Maaf, Shelia. Tugasku hanya sebatas menjelaskan itu saja, untuk penjelasan yang lainnya, nanti Nyonya Alda yang akan berbicara langsung padamu."

"Baik, Tuan."

Shelia berjalan mengikuti Antonio, dan ternyata Nyonya Alda sang pemilik rumah sudah berdiri di depan pintu.

"Antonio, kau sudah kembali?" ucap Nyonya Alda.

"Iya, Nyonya. Ini wanita yang telah Anda pesan," jawab Antonio.

Shelia memperkenalkan dirinya, lalu Nyonya Alda mempersilakannya masuk. Di dalam rumah itu tampak seorang pria tampan tengah berdiri dengan tegap dan membelakangi mereka.

"Adnan, perkenalkan ini Shelia, wanita yang akan membantu pengobatanmu." ucap Mama Alda.

Adnan langsung menghadap ke arah Mereka, ia menatap wajah Shelia dari atas hingga bawah.

"Apa maksud Mama? Wanita ini siapa dan akan mengobati apa padaku? Aku tidak sakit, Ma," ucap Adnan.

"Wanita ini adalah kupu-kupu malam, dia akan mengobati penyakit impotenmu," ucap Mama Alda.

Adnan merasa sangat marah kepada Mamanya, ia langsung mendekati Shelia dan menunjuk wajahnya. Adnan menunjukkan sebuah permusuhan, Shelia hanya menundukkan wajahnya.

"Hey! Wanita murahan! Aku tidak butuh bantuanmu! Pergilah kau dari sini! Memangnya berapa Mamaku membayarmu sehingga kau bersedia untuk mengobatiku? Dasar wanita jalang!" hardik Adnan.

TBC ( TO BE CONTINUED )

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status