Share

BAB 15. Siapa Wanita hamil itu?

“Tidak ada Mbak, sudah habis untuk beli kebutuhan dapur,” jawabku jujur.

“Halah, bohong aja mana sini dompetmu!” Mbak Lili merebut paksa dompetku yang aku letakkan di dekat belanjaan. Uangku sisa Rp. 50.000 dan itu diambil semua oleh Mbak Lili.

Mas Danu terlihat sangat marah dan geram atas perbuatan Mbaknya, tapi karena kakinya sakit dia tidak bisa berbuat banyak.

“Demi apa pun aku tidak ikhlas uangku kamu ambil, Mbak,” kataku terisak.

“Halah, lebai hanya uang segini saja enggak ikhlas! Apa kamu lupa selama ini menumpang hidup di mana?” jawabnya tanpa rasa bersalah sama sekali.

“Kembalikan uang Ita, Mbak, atau aku tidak akan pernah lagi mau menganggap Mbak sebagai saudariku," teriak Mas Danu.

“Ha-ha ... kamu itu lucu Danu. Orang miskin seperti kalian itu enggak anggap aku saudara pun tidak masalah. Masih banyak saudaraku yang lebih bermanfaat dan menguntungkan enggak seperti kalian! Ah, sudahlah aku sibuk.” Mbak Lili pulang dengan penuh kemenangan.

“Itu uang belanjaku Mas, rencananya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status