Share

BAB 37. Juragan ikan datang.

“Maksudmu apa, Dan! Kok, makin enggak jelas ucapanmu itu!” tanya Mbak Asih matanya mulai berkaca-kaca.

“Tidak perlu aku jelaskan harusnya Mbak paham,” jawab Mas Danu santai.

“Dasar tidak punya otak orang ngomong apa nyambungnya apa! Ingat ya, Dan selama ini kamu hidup dengan siapa? Harusnya kamu balas budi!” teriak Mbak Asih mulai emosi.

“Tidak cukupkah baktiku selama ini? Aku rela kerja banting tulang siang malam demi Ibu, Mbak Lili, dan Mbak Asih. Kalian tidak pernah menganggap aku ada dan tidak pernah mengucapkan terima kasih yang ada semena-mena padaku juga pada istriku.” Mas Danu tidak kalah emosi. Aku memegang dada Mas Danu dan mengelus-elusnya agar emosinya mereda.

“Oh, jadi kamu sekarang hitung-hitungan gitu!” Mbak Asih makin emosi.

“Mbak duluan yang main hitung-hitungan padaku. Sudahlah Mbak aku tidak mau memperpanjang urusan ini, silakan Mbak ke luar dari rumahku ini. Urusan kita selesai.”

“Berani sekali kamu mengusirku! Rumah jelek begini saja kamu sombong! Benar-benar kete
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status