Share

Bingung

Pagi ini, Dinda datang kembali ke rumah sakit tanpa Rosa. Membawa bekal, untuk Papi Ardi dan Dokter cintanya. Melewati pusat informasi, Dinda berhanti, dan menanyakan letak ruang Aiden, dan jadwal kunjungan ke ruangan Papinya.

Bersiul dengan riang, sampai di ruangan Papinya, menyapa Papinya dan Catherine dengan semangat.

"Papinya Dinda, yang paling tampan di kamar ini, apa kabar?" gurau Dinda, meletakkan menu bekalnya, dan memberikan satu bekal buat Catherine .

"Ck, yah pasti paling tampan, pria sendiri di sini," cibir Catherine menerima bekal tersebut. Tidak membalas cibiran Catherine, lalu mengambil kursi duduk di sebelah Papinya. Senyum Dinda mengembang, saat pintu kamar di ketuk, dan melihat Dokter cintanya datang.

"Pi, Dinda udah cakep belum?" bisik Dinda, dan diangguk Ardi menahan senyum. Dinda berdiri langsung, dan mempersilahkan Dokter tersebut memeriksa Papinya lebih dulu.

"Keadaan Pak Ardi semakin membaik, nanti saya jadwalkan untuk kemot

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status