WEDDING PROJECT

WEDDING PROJECT

By:  Sahabat2M  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
13Chapters
495views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Catherine, menghadapi sebuah pilihan sulit, cari calon sendiri atau di jodohkan dengan lelaki pilihan Papanya. Tidak memiliki calon, Catherine akhirnya menerima calon pilihan Papanya. Pengusaha muda, anak partner bisnisnya. Siapa sangka, di hari pernikahan, Catherine mendengar suara erotis di kamar mandi, dan melihat mempelainya bersama seorang gadis. Merekam dan mengirimkan di WA Grup keluarganya. Catherine berlari dari salah satu ballroom di gedung berlantai 8 itu, dia bertemu dengan mempelai pria, yang juga kabur sepertinya di dalam lift. Sebuah project pun di sepakati Catherine dan pria tersebut dalam lift tersebut.

View More
WEDDING PROJECT Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
13 Chapters
Tidak ada pilihan
"Caty,sudah punya kekasih?" tanya Papanya, saat mereka sedang makan malam. Mencoba menarik nafas, mengurai rasa sakit yang menjalar. Beberapa kali Pak Ardi mencoba metode tarik-hembus nafas, sampai dadanya berkurang rasa sakitnya."Belum ada yang seperti Papa," ucap Catherine tersenyum menggoda Papanya."Dasar gadis nakal!" Pak Ardi tertawa mendengar gombalan Catherine. "Sayang, Papa serius. Papa ingin, kamu menikah dengan pria pilihanmu. Tapi, kalau kamu belum punya calon, Papa jodohkan dengan anak teman Papa,mau?" tawar Pak Ardi dengan suara pelan. Dia sangat takut menyinggung perasaan Catherine."Buru-buru banget Pa! Nanti kalau jodoh Catherine datang, Papa kesepian loh!" gurau Catherine, sengaja agar Papanya berhenti membahas jodoh. "Papa hanya takut, tidak bisa pergi dengan tenang nanti" papar Pak Ardi, mengelus rambut Catherine kembali. "Papa ih, bicaranya, buat Catherine mau nangis aja.""Mau ya, Papa kenalkan sama anak teman Papa. Papa kenal baik dengan keluarga tersebut. P
Read more
Makan siang bersama
"Stop!" teriak Arnold menghentikan langkah Catherine sesaat. Lalu segera berlari dan dan bersembunyi di balik semak-semak, agar tidak di ikuti Pria tersebut.Dirasa aman, Catherine kembali pulang ke rumahnya, dia harus segera bersiap-siap, untuk makan siang dengan calon keluarga suaminya siang ini.Menghabiskan waktu 90 menit untuk mandi dan make up, Catherine dan Papanya, tiba di salah satu restoran Japanese Food. Menggandeng Papanya, menuju salah satu ruang VIP di sudut restoran tersebut."Selamat siang Om dan Tante, perkenalkan saya Catherine," ucap Catherine menyapa calon mertuanya, saat masuk, dan membantu Papanya duduk di sampingnya. Melihat sekelilingnya, hanya ada mereka berempat saja, lalu dimana calon suaminya? batin Catherine dalam hati. Hal itu ternyata di ketahui calon mertuanya tersebut, yang dari tadi tetap memandang Catherine."David masih meeting dengan salah satu Investornya, di ruang sebelah. Sambil menunggu David, kamu mau pesan apa, Cath?" tanya lembut wanita be
Read more
David Mini
Hari ini hari ke enam, Catherine menguntit kegiatan David dan finalnya, Catherine tidak melihat kejanggalan apapun di kehidupan David. "Dia pria baik, bukan Casanova dan layak di pertimbangkan," ucap Catherine sambil mengetuk kemudi mobilnya.Menyempatkan diri, sebentar berbelanja kebutuhan pribadinya di salah satu Mall terdekat kediamannya. Sambil mendorong strollernya, langkahnya terhenti, mendengar suara anak menangis di area belanjanya. Catherine mencoba mengecek lorong terdekatnya. Benar saja, seorang anak laki-laki, meringkuk menangis di dekat mainan anak-anak. Catherine mendekati anak tersebut, menyodorkan sebuah permen lolipop, "Kau mau?' tawarnya tersenyum. Tidak ada respon apapun dari anak tersebut."Kenapa tidak di ambil?' Catherine bertanya tanpa memutus tatapan pada anak tersebut. "Kata Mama tidak boleh terima apapun dari orang asing, Tante," ucapnya, menatap Catherine."Benar, memang tidak boleh menerima apapun dari orang asing. Mamamu mengajarimu dengan sangat baik,
Read more
Again
"Papa mana Bi?" tanya Catherine pada asisten rumah tangga yang menyambutnya dan meraih barang belanjaan dari tangannya. "Ada di kolam belakang Non, lagi kasih makan ikan koi," balas Bi Rani, asisten rumah tangga Catherine. "Papa," panggil Catherine, menghampiri Papanya yang sedang memberi makan ikan koi-nya. "Siapa Cath?" tanya Papa Ardi menatap lembut bocah laki-laki tersebut. "Anak Cathy Pa," bisik Catherine tersenyum. Mendengar hal itu bukannya marah, Papa Ardi malah terkekeh, mencubit kembali Catherine. "Ish, belum menikah sudah punya cucu sebesar ini, Papa rela Cath," kekeh Papa Ardi kembali, lalu menarik Catherine dan berbisik kembali, "Bisa kasih 11 lagi Cath, biar ramai rumah ini!' "Ih Papa, kok minta sebelas lagi? Mau buat team sepakbola?" gemas Catherine menatap Papanya heran. Di luar sana mungkin, saat orangtua mendengar putrinya membawa anak tanpa menikah, akan di tendang dari rumahnya, dan di coret dari kartu keluarga mereka. "Iya, team kesebelasannya kan belum ada
Read more
Bersama Seharian
"Ini restoran yang kamu maksud?" "Ya, aku bahkan sering melihatmu makan di sini bersama Om disini.""Kau tahu," ucap David terhenti, membuat Catherine berhenti memotong daging rendangnya, dan menatap balik David."Sebelum kita di jodohkan, aku bahkan ingin mendekatimu lebih dulu.""Aku pernah 10 hari berturut-turut mendatangi restoran ini, berharap kita bertemu, kau tidak pernah datang lagi, sampai ayahku menyampaikan keinginannya menjodohkanku. Jujur Cath, aku marah dan menentang perjodohan ini, karena masih berharap bertemu denganmu. Tapi, aku berubah pikiran, saat Papaku mengirimkan fotomu. Luar biasa bahagia Cath! Aku bahkan minta Papa mengatur pertemuanku langsung denganmu sesegera mungkin. Itulah pertemuan kita di restoran. Aku menyukaimu Cath,' ucap David membuat Catherine terdiam."Besok aku jemput lagi ya, boleh?""David, bukannya tidak boleh. tapi besok aku akan ke lokasi proyek," ucap Catherine apa adanya. Memang benar dia akan ke proyek, bersama perwakilan Winston Corp,
Read more
TOGETHER AGAIN
Catherine menatap tak percaya dengan suasana cuaca dari balik jendela di kamarnya, angin menumbangkan beberapa pohon di sekitar penginapan mereka. Bahkan dua mobil rusak parah di timpa pohon tersebut. Sudah hampir 2 jam mereka semua di dalam penginapan ini. Tapi suasana bukannya membaik, malah semakin mencekam saja. Catherine berbalik dan menatap Arnold yang sudah terlelap sejak Papanya menghubungi tadi. "Cih, mudah sekali dia tertidur. Bahkan sangat lelap di tengah badai begini," ucap Catherine berusaha mencari signal lagi, sekedar ingin menonton berita update saat ini atau menonton drama historical China kesukaannya. Mencoba mengalihkan pikirannya dengan bermain game di ponselnya. Sudah beberapa menit memainkan gamenya, Catherine masih tetap belum fokus pada gamenya. Dirinya masih waspada, selama badai belum usai. "Ada apa dengan badai hari ini?" gumamnya sambil melanjutkan permainan gamenya Catherine terdiam dan menghentikan permainan gamenya sesaat saat tanah bergetar, Cat
Read more
KISS AGAIN
Arnold mencoba membuka kelopak matanya, menyesuaikan sinar matahari yang masuk di pupil matanya. Berdiri dan membuka lebar gorden jendela kamarnya. Mencari Cathy yang tidak ada di dalam kamar, mengambil jaket dan keluar dari ruang kotak tersebut. Berjalan ke arah lobby, dan melihat Catherine mengulurkan tangannya menyentuh bulir hujan"Kenapa tidak bangunkan aku?""Aku hanya bosan saja, pengap dalam kamar," ucap Catherine berjalan ke sofa. "Kau sudah sarapan?""Baru saja.""Ck, gadis menyebalkan, bahkan sarapan sendirian!" sungut Arnold menatap Catherine."Setidaknya, aku membuatkanmu kopi hangat," ucap Catherine menunjuk cangkir diatas meja.Tersenyum melihat kopi yang dimaksud Catherine, Arnold mengambil posisi duduk di sebelah Catherine dan menyesap kopinya."Kita seperti pasangan honeymoon saja, ya!" Catherine mendelik mendengar Arnold berbicara begitu. "Hujan terus, kapan kita pulang?! Bosan!!" gerutu Catherine melihat hujan di luar lobby. Meneguk kopinya, Arnold tersenyum de
Read more
Lets Cancel Our Wedding
"Tunggu!" teriak seseorang menahan langkah Catherine, belum sempat Catherine berbalik, tangannya sudah ditarik seseorang.  Melepaskan tangannya, Catherine menatap bingung Arnold."Apa yang kau lakukan? Bukannya, harusnya makan siang bersama mereka?" "Oh come on, kau saja lari dari makan siang itu, kenapa aku harus ikut? Kalau kau tidak ikut makan, lalu wajah siapa yang aku tatap Cath!" "Dasar Gila!""Iya, kan gila karenamu,Cath!" balas Arnold menaikturunkan kedua alisnya, lalu menarik lembut tangan Jill ke dalam mobilnya. Arnold mencoba menarik nafasnya, saat Catherine kesal menatapnya. "Cath, kau kesal masalah pernikahanku?"Arnold, duduk dan belum menjalankan mesin mobilnya. Menarik tangan Cath, dan mengecupnya, "Kau ingat, pertemuan kita di Taman? Di situ, setelah mengenalmu, aku pulang, menemui Mamaku, agar membatalkan rencana pernikahan kami. Tapi mamaku menolak, merasa Audrey, gadis yang baik. Aku sudah tunjukkan bukti k
Read more
Dont Panic
Pagi ini, Catherine menerima telepon dari Rumah Sakit, yang menginformasikan Papanya sudah membaik, dan akan di pindahkan ke ruangan perawatan. Catherine berdoa dan mengucap syukur karena Tuhan sudah menjawab doanya. Segera, bergegas bersiap-siap menuju rumah sakit.Sedikit berlari menuju salah satu, ruangan VIP di lantai 6, menggandeng tangan Keanu. "Keanu, ingat pesan Dokter tadi malam?" tanya Catherine menunduk."Nggak boleh cengeng kalau ketemu Papa, Kak." Keanu tersenyum menatap Catherine, yang sedang mengelus kepalanya."Anak pintar, adiknya siapa sih?" Catherine mencubit gemas Keanu, yang tertawa dengan ulahnya."Papa.....," sapa Keanu dan Catherine saat membuka pintu. Melihat Papa Ardi, yang tersenyum menyambut mereka. "Papa sakit apa?" Keanu yang sudah berjanji tidak menangis pun, berusaha menahan isaknya."Ish, siapa bilang Papa sakit? Dokter? Ck, jangan percaya Dokter sayang, Papa cuman kurang tidur saja!" balas Ardi memeluk Keanu dan Catherine."Kalau kurang tidur,
Read more
Bingung
Pagi ini, Dinda datang kembali ke rumah sakit tanpa Rosa. Membawa bekal, untuk Papi Ardi dan Dokter cintanya. Melewati pusat informasi, Dinda berhanti, dan menanyakan letak ruang Aiden, dan jadwal kunjungan ke ruangan Papinya.Bersiul dengan riang, sampai di ruangan Papinya, menyapa Papinya dan Catherine dengan semangat."Papinya Dinda, yang paling tampan di kamar ini, apa kabar?" gurau Dinda, meletakkan menu bekalnya, dan memberikan satu bekal buat Catherine ."Ck, yah pasti paling tampan, pria sendiri di sini," cibir Catherine menerima bekal tersebut. Tidak membalas cibiran Catherine, lalu mengambil kursi duduk di sebelah Papinya. Senyum Dinda mengembang, saat pintu kamar di ketuk, dan melihat Dokter cintanya datang."Pi, Dinda udah cakep belum?" bisik Dinda, dan diangguk Ardi menahan senyum. Dinda berdiri langsung, dan mempersilahkan Dokter tersebut memeriksa Papinya lebih dulu."Keadaan Pak Ardi semakin membaik, nanti saya jadwalkan untuk kemot
Read more
DMCA.com Protection Status