Alexa memasuki gedung GGM Entertainment dengan santai sambil menyapa beberapa karyawan yang berpapasan dengannya. Dia sedang menuju ruangan manajernya Pak Wiliam Han, Orang yang bertanggungjawab untuk semua kebutuhan artisnya.
Seseorang tiba-tiba menghampirinya. Jika dilihat dari bajunya, sepertinya seorang kurir.
"Nona Alexa, ada kiriman paket untuk anda," ucap pria kurir itu sambil menyerahkan sebuah kotak berbungkus kado teddy bear dan sebuah kertas dan bolpoin untuk ditandatangani Alexa.
"Terima kasih," ucap Alexa setelah tanda tangan dan menerima paket itu kemudian berlalu meninggalkan kurir itu. Dia harus segera bertemu dengan manajernya membahas masalah pagi ini.
Alexa langsung masuk setelah membuka pintu ruangan pak Wiliam. Seorang pria berumur sekitar 40 tahunan sedang duduk di kursi kerjanya yang membelakangi sebuah dinding kaca yang membuatnya dapat langsung melihat jajaran gedung bertingkat dan padatnya jalanan kota Jakarta di waktu kerja. Alexa duduk di sofa panjang dan meletakkan paket yang baru diterimanya di atas meja.
“Bagaimana Kau bisa sampai disini? Dimana Toby?” Tanya wiliam yang terkejut mendapati aktrisnya malah muncul sendirian tanpa di dampingi asistennya sedangkan dia sedang dilanda kasus yang cukup berat.
“Justru aku ingin kau menggantinya, bagaimana bisa dia membiarkan aku berjuang sendirian menghadapi ganasnya awak media sedangkan dia bahkan belum menjemputku,” Ucap Alexa sok dramatis.
“Jadi kau datang kemari sendirian?" Tanya Wiliam memastikan.
“yah,, aku datang kesini dengan selamat berkat taksi yang mengantarku,” Ucap Amanda santai.
Dia berbohong tapi pastinya manajernya ini tidak akan tahu. Tidak mungkin dia akan mengatakan kalau dia bersembunyi di belakang kap mobil orang asing dan beruntung orang itu mau mengantarnya bukan menculiknya. Apalagi bila mengingat perlakukan pria yang menyelamatkannya tadi. Benar-benar menjengkelkan.
Tidak beberapa lama seorang pria dengan tampilan sedikit feminim masuk ke ruangan william dan terkejut melihat Alexa sudah ada disana.
“Oh My Dear,,, syukurlah kau selamat. Aku mencarimu dengan cemas di basement apartment tadi. Maafkan aku sayang,” ucap Toby yang mulai menghampiri Alexa yang memijat pundaknya.
“Jangan mendekatiku, aku sedang marah sekarang,” ucap Alexa sambil berpura-pura melepaskan tangan Toby dari pundaknya.
“jadi bisakah kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?” Tanya William kepada Alexa Tenang. “Kau juga Bagaimana bisa kau tidak menjaga artismu dengan baik. Apa kau sudah bosan kerja,” lanjut Wiliam sambil berteriak kepada Toby. Membuat baik Alexa maupun Toby terkejut mendengar teriakan pak Wiliam.
"Aku sedang patah hati, apa salah jika aku hanya minum sedikit. Aku hanya butuh hiburan," ucap Alexa dengan suara sendu. Wajahnya tiba-tiba berubah dia bahkan mulai meneteskan air matanya.
Toby yang melihat itu hanya bisa mengelus pundak Alexa memberikannya isyarat untuk bersabar.
"Aku ini korban pak, pria itu bahkan menghianatiku dengan berselingkuh dariku. Dan aku bahkan tidak bisa mengungkapkan hubunganku dengannya ke public dan sekarang awak media bahkan berusaha untuk menjatuhkanku," ucap Alexa mencoba menghapus air matanya dengan tissue. Tidak ada yang mengetahui hubungannya dengan Aris kecuali manajer dan asistennya. Bila media mengetahuinya sudah bisa dipastikan akan ada banyak fans yang akan marah dan kecewa dan yang bisa dilakukan oleh manajemen naungan artis hanya menyatakan penolakan atas pemberitaan yang ada. Karena itu Alexa dan Aris memutuskan untuk merahasiakan hubungan mereka dari publik.
"Kau mungkin boleh patah hati, tapi bagaimana bisa kau mabuk. Kau tahu negara kita sangat sensitif bila mengangkut dunia malam dan minuman beralkohol. Itu bisa merusak imej baik yang selama melekat di dirimu," ucap william memberikan penjelasan.
"Aku sedang kesal saat itu. Coba kau bayangkan kau sudah bersamanya selama tiga tahun dan ternyata selama itu juga dia mengkhianatimu, aku mungkin saja membunuhnya kalau aku tidak memikirkan karir keartisanku," bela Alexa sambil emosi.
"Oh my god, dear, bagaimana kau bisa berpikir membunuh seseorang. Itu sungguh bukan dirimu," ucap Toby dengan terkejut mengetahui Alexa ingin membunuh seseorang.
"Kau benar toby, bahkan gadis polos pun bisa menjadi iblis bila patah hati," ucap Alexa mulai menghapus sisa air matanya.
"Sudah…, lebih baik membahas alasan yang akan kau buat di jumpa pers berikutnya. Kau bahkan memeluk sembarang orang ketika mabuk, kau benar-benar berniat merusak imajemu," ucap wiliam sambil memukul kepalanya pusing.
Alexa diam. Diakuinya dia sedang tidak sadar saat itu. Alcohol benar-benar musuhnya. Setiap dia menegak alkohol pasti akan berakhir menjadi masalah bagi dirinya bahkan bisa membuat Alexa tidak sadarkan diri.
"Kau tahu, bahkan dari pagi beberapa staf kantor mendapat telpon dari media dan para sponsor. kau tahu.. mereka bahkan ingin merevisi ulang perjanjian kerja denganmu," ucap pak Wiliam emosi.
"Apa?? Merevisi? Mereka pikir hanya mereka yang ingin mengontrak diriku? Mereka yang akan rugi bila melepasku. Aku punya fanbase yang cukup berpengaruh," ucap Alexa bangga sambil melipat kedua tangannya.
"Lagipula pria itu hanya membantuku sampai ke mobil Toby dengan selamat. Toby bisa menjadi saksi," lanjut Alexa mantap yang diikuti anggukan oleh Toby.
"Tapi awak media tidak akan peduli itu, Alexa. Dan kau sangat tahu betapa besar andil media dalam mempengaruhi persepsi netizen," Ucap Wiliam mengingatkan.
"Aku benar-benar membenci para awak media," Ucap Alexa kesal.
***
Mahendra tiba di tempat pertemuan dua puluh menit lebih lama dari waktu yang ditentukan. Dia nampak sedikit gusar karena ini pertama kalinya dia terlambat menghadiri rapat penting perusahaan. Seandainya dia tidak perlu berurusan dengan penumpang gelapnya tadi tentu dia tidak akan setelat ini.
Rapat kali ini membahas mengenai brand ambassador untuk bidang kosmetik yang akan mewakili perusahaan dalam beberapa tahun kedepan. Perusahaan Mahendra merupakan perusahaan multinasional yang bergerak diberbagai bidang ada bidang kecantikan, bidang kesehatan dan bidang konsumsi. Masing-masing bidang memiliki brand ambassador tersendiri. Termasuk bidang kosmetik. Kontrak dengan artis sebelumnya berakhir tahun ini. Dan mereka harus mulai mencari penggantinya sebelum akhir tahun.
Beberapa nama artis sudah ada di atas meja Mahendra lengkap dengan agensi dan prestasi yang mereka raih. Mahendra dan tim sedang mengambil keputusan untuk memilih siapa artis yang akan mereka pinang dengan perjanjian kontrak untuk menjadi brand ambassador selanjutnya. Salah seorang dari tim yang merupakan pemegang saham mayoritas tiba-tiba mengangkat tangannya.
"Menurutku kelima artis ini memiliki potensi yang dapat meningkatkan penjualan perusahaan, tapi sepertinya kita harus mengeliminasi kandidat nomor empat. bukan karena buruk, tapi dia baru saja terlibat skandal, akan sangat buruk bagi produk kita bila permasalahannya berlarut," ucap pria berusia sekitar lima puluh tahunan itu membuka suara.
Otomatis semua peserta rapat itu mulai memeriksa kembali kandidat yang dimaksud. Begitu juga dengan Mahendra yang mulai membalikkan lembar kertas di depannya untuk memeriksa identitas dari kandidat yang dimaksud.
Alexandra Maharani. Umur 25 tahun. Tinggi 173cm. Artis. Pemain film. Model. Prestasi : Memenangkan penghargaan artis pendatang baru terbaik, nominasi artis popular dan beberapa prestasi lainnya. Penampilannya sangat menarik. Kandidat yang sangat potensial untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Entah kenapa wajah gadis dalam foto itu tidak asing. Seperti pernah bertemu di suatu tempat.
"Apakah skandalnya cukup mempengaruhi masa depan kariernya," tanya Mahendra kemudian.
Beberapa orang yang ada di ruangan menoleh ke arah Mahendra. Apakah Mahendra tidak mengenali Alexa artis yang sedang naik daun dan digandrungi anak muda saat ini. Bahkan postingan sosial medianya saja bisa menjadi trending topik pemberitaan selama beberapa hari. Dan berita mengenai Alexa yang kedapatan keluar kelab malam dalam kondisi tidak sadarkan diri sudah menjadi berita hampir di semua media baik cetak dan elektronik dalam waktu kurang dari satu hari. Berita itu cukup heboh. Dan pimpinan mereka bahkan tidak tahu itu. Beberapa dari mereka mulai mempertanyakan darimana asal boss mereka sebenarnya.
"Tertangkap berada di kelab malam dalam kondisi mabuk bersama pria yang tidak dikenal. Beritanya cukup heboh pagi ini," ucap Bapak yang tadi buka suara.
Mahendra nampak berpikir. Image gadis malam akan sangat buruk bagi penjualan produk kosmetik milik perusahaannya. Apalagi bila mengkonsumsi alkohol sampai mabuk. Bukan menjadi rahasia lagi bila alkohol memiliki pengaruh buruk yang cukup besar bagi kesehatan kulit. Produk yang akan mereka pasarkan adalah produk kecantikan. Mereka membutuhkan sosok yang cantik dengan kulit sehat alami ditunjang dengan prestasi yang gemilang.
"Mungkin sebaiknya kita mengeliminasinya," ucap Mahendra kemudian yang disetujui oleh peserta lainnya.
Alexa berada di dalam mobil yang terparkir di basement apartmennya sambil memegang boneka tedy bear yang didapatkannya tadi pagi. Hari sudah cukup larut tapi dia belum berani masuk ke apartemennya karena khawatir awak media bisa saja tiba-tiba mengerumuninya. Dia sudah mengutus Toby untuk memeriksa kondisi di lantai apartemennya. Sementara Alexa menunggu di mobil sambil asik berselancar di dunia maya. Mungkin sebaiknya aku mengambil beberapa foto. Pikir Alexa sambil mulai menyalakan kamera ponselnya dan mengambil beberapa gaya imut, cantik dan sedikit centil. Tidak lupa dia mengambil fotonya bersama boneka teddy bear ukuran kecil berwarna putih itu. Setelah puas berswafoto, Alexa mulai memilih beberapa foto untuk di editnya sebelum akhirnya di posting ke sosial media. Menunggu sungguh melelahkan
Alexa sudah berada di ruang pak WIliam. Begitu berita mengenai Alexa yang diantar seorang pria beredar di media, Pak Wiliam langsung memintanya untuk datang ke kantornya. Alexa sudah bisa menebak dengan pasti pak tua ini akan mengomeli habis-habisan.Alexa menceritakan kejadian kemarin secara detail pada manajernya. Namun Alexa kebingungan, karena bukannya mengomel, pak William sejak tadi hanya duduk di kursinya sambil mengatupkan kedua tangannya di atas meja. Seperti sedang berpikir keras. Meski begitu Alexa cukup lega daripada harus mendengar omelan manajernya sepagi ini.“Aku sudah menceritakan semuanya pak Wil,, Aku sungguh tidak mengenal pria itu,” Ucap Alexa berusaha meyakinkan Pak William.Pak Wiliam merubah posisinya dengan menundukkan kepalanya berpikir keras. Meski terlihat seperti tidak mendengar tapi William tetap memperhatikan setiap ucapan Alexa dan berusaha mencernanya.“Aku justru ingin berterima kasih kepadanya. Bila bukan karena dia, para awak media pas
Hari itu Alexa syuting untuk sebuah produk ponsel pintar yang sudah setahun ini mendaulatnya menjadi brand ambassador. selama proses syuting, Alexa mengikuti arahan dari pengarah gaya dengan baik. bahkan dari balik layar, Alexa tampak sangat memukau. Dari kabar yang di didengarnya di GGM kemarin, perusahaan ponsel ini adalah satu dari tiga perusahaan yang terikat kontrak dengannya yang ingin merevisi kontrak kerja setelah berita mengenai dirinya yang mabuk tersebar. Karena itu Alexa akan membuktikan kepada mereka kalau dia tetap gadis cantik dengan pesona alami yang dapat menghipnotis siapa saja. Dia adalah seorang artis profesional yang tidak akan terpengaruh oleh skandal murahan tentang dirinya. Dia akan membuktikan jika dia masih layak dipertahankan. Proses syuting yang cukup panjang dilalui Alexa dengan sangat baik. Beberapa crew dari tim produksi b
Pagi ini Alexa nampak memilih pakaian yang akan dikenakannya. Ranjangnya terlihat berantakan dengan tumpukan pakaian. daripada memikirkan kondisi ranjangnya, dia lebih memikirkan akan berpenampilan seperti apa pagi ini. Bagaimanapun dia harus tampil cantik, anggun dan menawan untuk pertemuan dengan general manager produk kosmetik Lovable. dia harus memberikan kesan terbaik di awal pertemuan mereka. bukankah itu salah satu alasan dia memiliki berbagai barang dari Brand ternama untuk menunjang penampilannya terlihat modis dan berkelas. semua itu semata demi citranya sebagai seorang artis. Setelah memilih outfit yang cocok, dia mulai memoles wajahnya dengan berbagai produk kecantikan, mulai dari serum, foundation, bedak, hingga highlighter untuk memberikan kesan glowing pada wajahnya. Dia memoleskan satu persatu dengan teliti untuk mempercantik pe
Mahendra membuka pintu ruang pertemuan dimana tiga orang tamunya sedang menunggu. Dia tidak sabar ingin melihat reaksi artis nasional itu yang hanya menganggapnya sebagai pengawal pribadi. Itu merupakan sebuah hinaan bagi Mahendra Guinandra. Mahendra berjalan menghampiri mereka dan dari sudut matanya dia dapat melihat ekspresi terkejut Alexa. Mahendra tersenyum karena menyadari kejutannya cukup berhasil. "Selamat pagi,, maaf sudah membuat kalian menunggu,, silahkan duduk," ucap Mahendra sambil menjabat tangan pak william dan mempersilahkan mereka duduk. "Tidak masalah. Anda adalah orang yang sangat sibuk, kami sangat maklum sekali," ucap pak William masih dengan senyum yang mengembang. Sementara Alexa masih cukup terkejut dengan penglihatannya. Dia bahkan hanya mempe
Alexa berjalan gontai menuju lift. Dia sedang menunggu lift yang akan mengantarnya ke lantai apartemennya setelah itu dia akan memanjakan dirinya dengan berendam air hangat sebelum pergi tidur. Rencana yang sempurna untuk menutup hari yang begitu melelahkan ini.Lift akan tertutup ketika seseorang menahannya dengan tangannya dan masuk. Alexa nampak terkejut karena orang itu adalah Mahendra. Sekarang lift benar-benar tertutup dan hanya ada mereka berdua. Alexa berdiri di pojok belakang lift sambil memperhatikan punggung Mahendra yang tampak menjulang. dia masih ragu akan menyapa Mahendra atau tidak.Tidak ada yang memulai pembicaraan untuk beberapa lama. Karena merasa terintimidasi dengan tinggi Mahendra, Alexa mengalihkan pandangannya memperhatikan tombol angka pada lift yang entah mengapa terasa begitu lama membawanya ke lantai apartemennya.
"Ada apa gadis kecil?" Ucap Mahendra ditelepon kepada seseorang."Kakak apa yang kau katakan pada kak Gio sampai dia tidak membalas satupun pesanku" ucap seseorang terdengar sedikit merajuk.Mahendra hanya dapat memutar bola matanya mendengar natalie merajuk. Nathalie adalah adik perempuan satu- satunya yang dimiliki Mahendra. Umur mereka terlampau cukup jauh. 10 tahun. Jarak yang cukup jauh, karena itu Mahendra bisa dibilang sangat protektif terhadap adiknya. Dia bahkan tidak segan untuk memarahi Nathalie bila ada perilakunya yang tidak Mahendra suka. Termasuk mengenai kriteria pria dambaan adiknya. Tapi untuk masalah yang satu ini entah mengapa adiknya begitu getol hingga membuat kepalanya pusing.Mahendra berulang kali meminta Nathalie untuk tidak mengganggu Gio, sahabatnya. Menyuruhnya untuk tidak memiliki perasaan lebih pada Gio mengingat reputasi percintaan Gio yang dilihat sendiri oleh Mahendra. Bahkan Mahendra sampai mengusulkan pada ayahnya agar a
Mahendra dan Gio sedang keluar untuk makan siang di salah satu kedai cepat saji di dekat kantor mereka. Mereka sedang melahap makanannya dengan rakus ketika suara ponsel berdering Gio menatap ponselnya dan terkejut mendapati nama Nathalie terpampang di ponselnya. Dia segera mematikan panggilan tersebut.Mahendra menggelengkan kepalanya melihat tingkah Gio. “sepertinya kau harus ganti nomor lagi bila tidak ingin para penggemarmu mengusikmu” ucap Mahendra santai.Raut wajah Gio Nampak berubah walaupun Mahendra tidak menyadarinya. “hanya nomor asing. Karena itu aku mematikannya” ucap Gio sedikit gugup sambil berusaha tetap menelan makanannya.Tidak beberapa lama ponsel Mahendra yang berbunyi dan dia mengangkatnya. “Ada apa lagi”, ucapnya ketika panggilan itu tersambung.“Kakak tidak bisakah kau mengancam kak Gio bilang bahwa aku akan bunuh diri bila dia tidak mengangkat panggilanku. Aku menghubunginya sejak pagi dan dia selalu menolaknya. Aku hanya i