Share

Bab 5

Ketika jarak mereka semakin dekat dengan gedung Kaisha Enterprise BC, tiba-tiba saja Bayu mendapatkan sebuah pemikiran, bahwa dia perlu memiliki sedikit informasi, tentang pertemuan yang akan dihadirinya saat ini.

Bayu tahu, bahwa sahabatnya itu, adalah orang yang sangat teguh dalam menjaga rahasia, yang dia ketahui. Tapi, disisi lain, Bayu pun tahu titik kelemahan, untuk menaklukkan Raihan. Oleh karena itu, sambil tetap mempertahankan kecepatan laju motornya, Bayu berinisiatif untuk merayu Raihan.

“Han, aku mau negosiasi sama kamu. Tolonglah, jangan buat Abang Iparmu mati penasaran kayak begini,” teriak Bayu agar suaranya lebih terdengar oleh Raihan.

Raihan yang sejak tadi hanya menikmati pemandangan disekelilingnya, tiba-tiba dibuat terkejut dengan ucapan itu. Tanpa disadari, alam bawah sadar Raihan, memintanya untuk mengatakan, “Apa maumu, Mas? Kalau pertukaranmu buruk, jangan harap aku bakal mewujudkan keinginanmu, Mas.”

Bayu pun tertawa, setelah mendengar jawabannya. Jurus pertama yang Bayu lakukan itu, sudah berhasil menjebak Raihan masuk ke dalam perangkapnya. Langkah selanjutnya, Bayu cuma perlu mengungkapkan apa keinginannya, sekaligus menyerang titik kelemahan yang Raihan miliki saat ini.

“Begini, Han. Kamu tahu kan, kalau aku benar-benar tidak punya sedikit pun informasi tentang pertemuan ini,” teriak Bayu. Dia harus menghela nafasnya terlebih dahulu, sebelum mengatakan kalimat selanjutnya.

“Aku tahu hanya kamu yang bisa memberikan sepotong informasi rahasia itu kepadaku. Dan, sebagai hadiahnya, aku bakal membantumu, sampai kamu bisa mendapatkan cinta dari tisya. Bagaimana? Sebanding, kan?” sambung Bayu sambil menurunkan kecepatan laju motor yang dikendarainya.

Mendengar ucapan itu, tiba-tiba sebuah senyuman manis sebagai tanda kebahagiaan, mulai terpancar di wajah Raihan. Sebuah penawaran yang terlalu sulit untuk Raihan tolak. Akhir-akhir ini, Raihan pun menyadari, jika Tisya perlahan-lahan sedang mencoba untuk menghindar dirinya.

Dengan status level kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Paman Hendra, seharusnya Raihan bisa mendapatkan siapa pun wanita yang dia inginkan. Tapi, Tisya sangat jauh berbeda, jika dibandingkan dengan wanita lain, yang ada di luaran sana.

Adik dari sahabatnya itu, seakan tidak peduli dengan kekayaan harta yang ditawarkan oleh Raihan.

“Iya sudah, Mas, masa aku tolak. Kapan lagi bisa memanfaatkan kesempatan yang dikasih sama Abang Ipar,” tutur Raihan sambil tertawa.

“Eh ... enak saja. Masih CA-LON A-BANG I-PAR!” kelakar Bayu sambil mengejakan susunan kata-kata.

Namun, ketika detik demi detik perlahan semakin berlalu, tiba-tiba saja Bayu terpikirkan untuk memberikan sebuah penjelasan kepada Raihan, tentang arti jodoh yang sesungguhnya.

Dengan sangat berhati-hati, Bayu mengatakan, “Tapi, aku enggak janji, loh, Han, kamu bisa meraih cinta dari tisya dengan mudah. Tahu sendiri kan anaknya seperti apa. Jika nantinya kalian tidak bisa berpasangan, Mas, minta tolong, ya, relakan saja kepergiannya. Mungkin suatu saat nanti kamu akan menyadari, bahwa sangat sempurnanya seorang wanita, yang telah Tuhan pilihkan hanya untukmu.”

Raihan hanya diam saja. Dia tidak mengucapkan kalimat apapun untuk menanggapi penjelasan itu. Sebenarnya tanpa Bayu sadari, pikiran Raihan sedang disibukkan oleh aktivitas pengumpulan informasi yang dia ketahui, tentang pertemuan itu.

Raihan harus memilah terlebih dahulu, informasi mana yang bisa dia ungkapkan kepada Bayu.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba tangan Raihan memukul pundak Bayu beberapa kali. Dia memberikan peringatan, bahwa Bayu harus menggunakan telinganya dengan baik sekarang juga. Dan, kepala Bayu pun mengangguk, tanda mengerti akan peringatan itu.

Tanpa membuang waktu lagi, Raihan pun segera mengatakan, “Mas, sekarang aku mau mengatakan suatu informasi yang paling penting yang aku ketahui tentang pertemuan ini. Aku akan kasih sebuah pesan yang mungkin ...,”

“Ya, apa? Cepat katakan dong, Han. Kenapa jadi menghabiskan waktu, sih,” potong Bayu.

Tiba-tiba emosi Bayu meningkat drastis. Bayu merasa kesal dengan tingkah konyol yang ditunjukkan oleh Raihan. Padahal Raihan pun tahu, saat ini mereka sedang berpacu melawan waktu.

Di satu sisi, mereka tidak boleh datang terlambat ke pertemuan itu. Sedangkan, disisi yang lain, Raihan harus menyelesaikan informasi itu, sebelum mereka masuk ke dalam gedung Kaisha Enterprise BC.

Akhirnya, Bayu pun mengambil keputusan, untuk menghentikan laju kendaraannya terlebih dahulu, tepat di samping pintu gerbang gedung Kaisha Enterprise BC. Meskipun sekitar 5 menit lagi, pertemuan itu akan di mulai.

Sekarang giliran Bayu yang merangkul tubuh Raihan, sambil mengatakan, “Han, tolong bantu aku sekarang. Tolong percayakan informasi itu kepadaku. Ini bukan hanya untukku saja, tapi juga demi perusahaan bapakmu. Aku merasa takut, jika nantinya apa yang mereka lakukan, bisa membahayakan keselamatan diri karyawan yang bekerja bersamaku.”

Bayu sengaja mengucapkan perkataan seperti itu. Tujuannya, adalah untuk membuat Raihan merasa lebih yakin lagi, dengan apa yang akan dia katakan sekarang.

Sebenarnya, Raihan baru saja menyadari, bahwa dia telah membuat sebuah kesalahan besar. Tapi, Raihan tidak menyangka, bahwa sudah sejauh itu firasat yang Bayu punya, tentang pertemuan itu.

Oleh karena itu, dengan berat hati, Raihan mengatakan, “Iya aku mengerti. Sekarang, Mas, perhatikan ucapanku baik-baik.”

Dengan sigap, Bayu semakin mendekatkan tubuhnya ke hadapan Raihan. Lalu, Raihan kembali melanjutkan ucapannya. “Bapak kemarin bilang sekitar 70 persen saham perusahaan dijual kepada seseorang yang memiliki julukan sebagai ‘Telaga Pengampunan’. Dan, Bapak ....”

Tiba-tiba ucapannya terhenti. Ekspresi wajah Raihan terlihat, seperti sedang mencari sesuatu yang cukup penting di otaknya.

Bayu yang semakin penasaran, dengan kalimat selanjutnya, langsung memukul pundak Raihan. Kemudian Bayu mengatakan, “Loh, kenapa diam? Om Hendra bilang apa lagi, Han?”

Ketika Bayu sedang mencoba mencari tahu informasi selanjutnya, tanpa mereka sadari, sebuah mobil mewah merek BMW tipe X1, sudah berhenti di belakang motor Bayu. Tidak lama kemudian, terlihat Paman Hendra keluar dari dalam mobil itu. Tanpa berlama-lama, Paman Hendra segera menghampiri Bayu dan Raihan.

Bayu yang sempat menyadari kedatangan Paman Hendra, segera menyapanya terlebih dahulu. “Hai, Om. Kok, enggak langsung masuk? Kayaknya sebentar lagi acaranya sudah mau dimulai, ya, Om.”

Sambil menyunggingkan senyum di wajahnya, Paman Hendra menjawab, “Loh, seharusnya, Om, yang tanya begitu. Kenapa kalian masih ada di sini?”

Bayu segera memberikan kode gerakan lirikan mata kepada Raihan. Dan, Raihan pun dengan cepat bisa mengerti, apa yang harus dia lakukan sekarang juga.

Sambil mengarahkan penglihatannya ke arah Raihan, Bayu mengatakan, “Iya sudah sekalian bareng Bayu saja yuk, Om. Raihan mau pergi ke minimarket dulu, sebelum masuk ke dalam, dan bergabung dengan kita nantinya.”

Paman Hendra hanya menganggukkan kepalanya, sebagai tanda dia telah menyetujui ajakan itu. Bayu tahu, saat ini Paman Hendra tidak menaruh rasa curiga sedikit pun kepada dirinya, maupun kepada Raihan.

Kemudian, agar tidak terus menerus membuang waktu, Raihan segera memisahkan dirinya dari mereka. Sedangkan, Bayu dan Paman Hendra, segera masuk ke dalam gedung Kaisha Enterprise BC.

Bayu dan Raihan sangat beruntung, karena pembicaraan mereka tadi sempat terhenti, sebelum Paman Hendra datang. Jika seandainya Paman Hendra mengetahui, apa yang sedang mereka perbincangkan, tentu saja, hal itu akan membuat Bayu menjadi merasa tidak enak hati kepadanya. Dan, Raihan pasti akan merasa sangat bersalah, dengan apa yang baru saja dia lakukan.

Di samping itu, sebenarnya Bayu merasa sangat bersyukur, bisa mengenal Raihan maupun Paman Hendra. Meskipun Bayu dan Raihan sudah berteman, sejak mereka masih duduk di bangku sekolah menengah umum, tapi entah kenapa, Bayu baru memiliki keberanian, untuk membangun hubungan yang lebih akrab dengan Paman Hendra, sekitar satu tahun terakhir ini.

Perlahan Bayu pun mulai menyadari, setiap kali dia sedang bercengkrama dengan Paman Hendra, pada saat itulah, batinnya seperti merasa sedang berjumpa kembali dengan sesosok pria, yang sudah lama meninggalkannya seorang diri.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status