Share

Bab. 17 Demam

"Ayaaaah... Ibuuuu... tidaaaak!"

Sofia meracau. Matanya tertutup dan kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan, terus memanggil-manggil Ayah dan Ibunya.

"Sofia! Bangun!" tepuk Reyfaldi pelan.

Tiba-tiba ia terbangun dan terduduk, nafasnya tersengal-sengal.

"Reyfaldi?"

Wanita itu menoleh ke arah Reyfaldi yang duduk disebelahnya, lalu memeluknya dengan erat. Ia menangis terisak di pelukan pria tampan itu.

"Kamu demam?" Reyfaldi menempelkan telapak tanganya di kening Sofia.

Sofia menggeleng cepat. "Aku bermimpi Ayah dan Ibuku," ucapnya terbata-bata.

"Tunggu sebentar, saya akan carikan obat penurun demam!"

pria itu keluar kamar, mencari kotak obat yang biasa disimpan oleh Mbok Nah di atas meja dapur. Setelah berhasil menemukan kotak obatnya, ia membuka kotak itu mencari obat penurun panas.

"Tuan? Anda sedang apa?" tegur Mbok Nah yang terjaga dari tidurnya.

"Obat penurun demam yang mana ya, Mbok?"

"Maaf, Tuan. Biar saya saja yang carikan!" ucap Mbok Nah sembari merebut pelan kotak ob
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Hafizh
semakin seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status