Home / Thriller / Wanita Rahasia Sang Mafia / Bab 2. Dia Wanitaku

Share

Bab 2. Dia Wanitaku

Author: ZeeHyung
last update Huling Na-update: 2025-04-01 17:59:29

"Wanitaku," jawab Brian kepada Miko.

Miko tambah terkejut mendengar jika Brian mengatakan wanitaku. Apakah benar, Brian sudah bisa terbebas dari alergi terhadap wanita. Hingga dia mengakui wanita itu sebagai wanitanya.

"Brian, kamu tidak salah. Kamu tidak bercanda?" tanya Miko kembali.

Brian yang kesal dengan pertanyaan-pertanyaan Miko berbalik ke arah Miko dengan wajah mengetat dan datar.

Miko tahu kalau saat ini Brian marah padanya. Jadi, dia lebih baik pergi. Daripada dirinya harus mendapatkan masalah.

"Dia wanitaku. Aku harus menemukan dia, apapun itu," monolog Brian.

Brian segera mengambil telpon dan dia menghubungi seseorang. Cukup lama Brian berkomunikasi dan setelah selesai Brian tersenyum.

"Aku akan mendapatkan kamu," jawab Brian.

Brian segera membersihkan dirinya. Dia akan ke perusahaan untuk bertemu dengan klien yang sudah dia janjikan.

Sedangkan, di tempat lain Bella yang sampai di rumah segera mandi, dia membersihkan tubuhnya dari sisa percintaan. Bella menangis karena dia tidak bisa menjaga kesucian dia.

"Bagaimana jika aku menikah nanti, aku akan dihina oleh suamiku karena aku sudah tidak perawan. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Aku juga tidak tahu pria tampan itu siapa. Tuhan, apa yang harus aku lakukan, bagaimana kalau aku hamil, bagaimana?" tanya Bella yang memukul perutnya karena dia yakin benih pria itu ada di rahimnya dan akan berkembang menjadi anak di dalam sana.

Puas menangis, Bella segera mengganti pakaiannya. Walaupun dia dalam masalah, Bella tetap bekerja. Dirinya, bekerja sebagai staff akunting/ keuangan di perusahaan yang terkenal dan Bella tidak tahu siapa CEO nya, karena dia jarang bertemu dan hampir tidak bisa.

Sampai di kantor, Bella menyapa rekan kerja dengan ramah. Walaupun, wajahnya sembab dan bengkak karena air mata, Bella tidak peduli. Dengan sosis di tangan sebagai penganjal perut, Bella terus berjalan dan dirinya berdiri tepat di depan lift.

"Hah, malang kali nasibku, ditinggal kekasih sekarang harus menanggung sesuatu yang aku buat tadi malam. Apa kata orang nantinya jika aku tidak perawan. Pria mana yang menyukaiku kelak," gumam Bella meratapi nasibnya.

Bella masuk ke dalam lift dan saat dirinya berbalik, Bella dikejutkan dengan kehadiran orang yang dia benci. Tubuhnha sudah sakit jalan juga seperti pinguin kini bertemu dengan dua orang yang dia benci seumur hidupnya. Dan karena dia, dirinya harus kehilangan perawan.

"Wah, ada Bella. Apakah sekarang, kamu masih kerja di sini. Apa posisimu? Simpanan?" tanya wanita yang dulunya sahabat Bella kini menjadi musuhnya, siapa lagi kalau bukan Sherin.

Sherin bersama Mark berdiri di depannya dan keduanya tertawa saat melihat Bella ada di perusahaan mewah ini. Mereka tidak menyangka bertemu Bella begitu sebaliknya.

"Apa? Kamu mengira aku miskin begitu? Maaf, aku masih bisa menghidupi diriku ini. Beda denganmu, bergantung kepada orang. Ck, memalukan sekali," jawab Bella.

Mendengar perkataan Bella, Sherin ingin membalas hinaan Bella. Akan tetapi, pintu lift terbuka, Bella segera keluar dan dia menyenggol Sherin dan Mark.

"Kalian harusnya malu, menghina aku miskin. Walaupun aku miskin tapi aku punya prestasi yang bisa aku banggakan, beda dengan kamu. Oh, iya, aku ingat, kamu punya juga kok. Tapi, prestasi kamu merebut kekasih orang eh tunangan orang tepatnya. Tapi, tidak apa, kalian pantas dan cocok," jawab Bella balik.

Bella puas mengeluarkan sakit hatinya dan segera pergi dari hadapan keduanya. Dengan jalan yang aneh.

Suara teriakkan terdengar dari Sherin yang murka dengan perkataan Bella.

"Syukurlah, aku bisa melawan. Aku tidak mau ditindas oleh mereka. Bella kamu kuat," jawab Bella pada dirinya.

Bella berjalan ke ruangannya dan memulai aktivitas. Bella mendengar kalau Tuan Muda pemilik perusahaan tempat dia bekerja datang. Benar saja, Brian Murdock bersama asistennya Miko berjalan menuju ke ruangan rapat. Miko yang berhasil mencari siapa wanita Brian tersenyum.

Dia tidak menyangka kalau wanita itu ada di kantornya. Dan tentu saja itu membuat mereka tidak perlu cari ke seluruh kota.

"Panggil dia ke ruanganku, aku ingin bertemu dia. Jangan biarkan dia keluar sebelum aku selesai meeting," ucap Brian memberikan perintah ke Miko kalau Bella tidak boleh keluar dari ruangannya sebelum dia datang.

Brian tidak akan melepaskan Bella. Bella sudah dia anggap sebagai wanitanya dan tidak ada yang boleh menyakitkan Bella.

"Jangan khawatir Tuan Muda Brian, aku akan menjaganya. Dia sudah aku minta ke ruanganmu," jawab Miko.

Benar saja yang dikatakan oleh Miko, Bella yang tengah konsentrasi bekerja terhenti saat manager mendekati Bella.

"Bel, kamu dipanggil ke ruangan Tuan Muda. Ayo sana pergi. Tapi, tunggu dulu, apa yang kamu buat dengan Tuan Muda Murdock?" tanya sang manager.

Bella yang diminta ke ruangan petinggi perusahaan, terkejut. Dia melotot saat mendengar nama Tuan Muda Murdock.

"Ma-maksudnya, Tuan Muda Brian Murdock, ya? Untuk apa, Tuan Murdock meminta saya bertemu? Saya salah apa, Tuan?" tanya Bella gugup karena dirinya dipanggil sang atasan.

"Mana saya tahu, Bella. Kamu ini aneh sekali. Harusnya, saya yang tanya kenapa kamu diminta ke sana," jawab sang manager.

Bella mengingat kembali, apa yang sudah dia perbuat hingga dia dipanggil ke ruangan Tuan Murdock. Kalau dia salah, HRD yang akan memanggilnya kalau tidak managernya ini. Ini tidak, Tuan Murdock yang memanggilnya. Bertemu saja belum pernah sejak dia bekerja ini sudah dipanggil bukankah itu aneh.

"Sudah, jangan banyak berpikir kamu. Cepat ke ruangannya. Saya mau metting dengan mereka. Jangan keluar sebelum bertemu dengan beliau, kamu ini benar-benar, buat saya jantungan," jawab manager Carlo yang segera pergi dari hadapannya.

Bella lemas, kakinya tidak bisa dia gerakkan. "Ya Tuhan, apakah aku dipecat? Tapi, salah aku apa?" tanya Bella dengan raut wajah bingung.

Sebelum pergi bertemu sang CEO , Bella menyimpan semua pekerjaannya, nanti akan dia sambung kembali.

Langkah kaki Bella berat untuk ke ruangan tersebut dan dia masih memikirkan apa yang dia lakukan hingga dia dipanggil. Dan masih merasakan sakit di intinya.

"Kenapa dengan nasibku, sudah diselingkuhi dan melakukan malam itu dengan pria tampan dan sekarang harus bertemu dengan Tuan muda Murdock, apakah dia tahu aku ke club?" tanya Bella pada dirinya.

Bella pun akhirnya sampai di depan ruangan Tuan Murdock. Sekretaris Brian menatap Bella, dia sudah diperintahkan jika Bella datang maka Bella segera masuk ke ruangannya.

"Bel, masuk saja ke dalam dan tunggu Tuan datang. Jangan pergi kamu sebelum dia datang, ya. Aku mau ke ruangan metting." Sekretaris Brian mengintrukaikan Bella agar masuk ke ruangan tuannya.

Bella pun masuk tanpa protes dan saat pintu dibuka, udara senyum dari dalam ruangan menerpa kulit putihnya dan dia juga mencium aroma cinnamon di ruangan tersebut.

"Rapi sekali dan tertata sekali benda-benda yang ada di sini, tapi kenapa banyak benda tajam di sini," gumam Bella.

Bella perlahan berjalan masuk setelah pintu di tutup. Bella duduk di kursi tepat di meja kerja Brian. Belum terlihat foto Brian di ruangan kerjanya hanya terlihat pedang dua di dinding.

Cukup lama Bella menunggu, dirinya mulai lelah dan ngantuk. Perlahan Bella menutup mata dan saat dirinya hampir masuk ke alam mimpi, pintu terbuka, Bella terkejut dan dia membuka mata saat langkah kaki mendekati dirinya dan saat Bella berbalik, dirinya menelan saliva melihat siapa yang datang dan berdiri di depannya.

"Tidak mungkin, kenapa dia." Bella menelan salivanya saat melihat siapa yang muncul di depannya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Wanita Rahasia Sang Mafia   Bab 54. Diusir

    Brian menatap ke arah mata-mata yang saat ini tubuhnya gemetar. Miko dan Mullen tersenyum karena mata-mata yang menjadi incaran Brian bisa dia temukan. "Tu-tuan," ucap pria tersebut yang gelagapan karena ketahuan dengan Brian. "Katakan padaku, sekarang. Siapa yang memintamu. Katakan siapa?" tanya Brian dengan suara kencang. Brian geram dan marah karena ada mata-mata yang menyusup ke klan miliknya. Miko mendekati Brian dan menatap ke arah mata-mata yang ketakutan menatap Brian. Miko mengambil ponsel mata-mata tersebut dan membaca isi pesan dari pria tersebut. "Wah, dia memberitahukan kepada majikannya kalau kita mau ke sana. Dia licik sekali, Brian. Berapa yang dia bayar ke kamu, pengkhianat?" tanya Miko yang sama-sama geram dengan anak buahnya ini. Mata-mata yang tertangkap masih belum mengatakan satu patah katapun yang dia ucapkan ke Brian. Pria itu hanya diam dan berusaha untuk kabur tapi banyaknya anak buah membuat dia sulit untuk pergi. Mau bunuh diri juga susah karena senja

  • Wanita Rahasia Sang Mafia   Bab 53. Serangan

    Bella menganggukkan kepalanya dengan pelan. Dia sudah bisa melayani Brian seperti biasanya. Karena memang sudah diizinkan dokter tapi Brian tidak tahu. Dan saat inilah waktunya. "Aku mencintaimu," ucap Brian yang mulai bermain di area wajah Bella. Satu persatu wajah Bella ditelusuri dengan lembut. Brian memberikan kecupan kecil dan manis di pipi dan kening juga mata Bella. Brian membawa Bella lebih dekat dengannya. Perlahan pakaian Bella dilepaskan satu persatu hingga tubuh Bella polos bak bayi. "Kamu sangat seksi dan kamu satu-satunya wanita yang aku cintai. Percayalah padaku." Bella menganggukkan kepala pelan. Dia percaya dengan Brian dan dia tidak akan meninggalkan Brian. Siapapun yang ingin merebutnya akan dia pertahankan. Wanita yang sudah membuat dia kehilangan bayinya akan dia balas dengan sangat kejam. "Euhm." Suara desahan lolos dari mulut Bella. Keduanya saling bertukar saliva dan kecupan keduanya semakin dalam. Brian membawa Bella ke nirwana kenikmatan. Suara desahan

  • Wanita Rahasia Sang Mafia   Bab 52. Pakaian Dinas

    Bruno menyerahkan amplop coklat kepada Brian. Dia ingin tuannya sendiri yang melihat apa isi dari amplop coklat tersebut. Brian yang menerima amplop coklat dari Bruno menaikkan alisnya. "apa ini?" tanya Brian dengan raut wajah penasaran. "Anda bisa lihat sendiri isinya," jawab Bruno. Brian yang penasaran segera membuka amplop coklat yang Bruno berikan kepadanya. Saat amplop coklat tersebut dibuka, dia terkejut melihat sebuah gambar markas yang dipenuhi dengan amunisi yang cukup banyak dan ada nuklir yang dia incar sedari dulu dan ada bahan peledak lainnya. Satu persatu Brian melihat foto tersebut dan yang terakhir Brian terkejut melihat ayahnya ada di sebuah hotel dan tidak lama kemudian ibu kandung Elly juga masuk ke sana. Brian memandang ke arah Bruno yang masih menatapnya. "apa ini?" tanya Brian lagi menunjukkan ke arah foto yang terakhir kepada Bruno. "Saya meminta kepada rekan saya untuk mengikuti Tuan dan Nyonya besar atas perintah dari Tuan Miko. Dan rekan saya mendapatka

  • Wanita Rahasia Sang Mafia   Bab 51. Permainan Panas

    Nyonya Melisa masuk ke dalam kamar hotel yang sudah disewa oleh prianya. Pria yang di maksud adalah tuan Karl. Ayah dari Brian. Nyonya Melisa teman baik Nyonya Sherly dan sejak saat dibangku sekolah keduanya menyukai satu pria yaitu tuan Karl. Karena Tuan Karl dari orang kurang mampu, dia memilih Nyonya Sherly menjadi kekasihnya. Dan sejak saat itu Nyonya Melisa sangat membenci Nyonya Sherly sampailah, Nyonya Melisa menikah dengan seorang pria dan pria yang dinikahi oleh Nyonya Melisa meninggal kecelakaan. Mengetahui sahabatnya kehilangan suami, Nyonya Sherly sedih. Nyonya Sherly tidak tahu jika dia dibenci oleh Nyonya Melisa karena Tuan Karl. Dan kebenarannya terhadap Nyonya Sherly membuat Nyonya Melisa memanfaatkan kebaikan sahabatnya itu. Dengan merayu suami sahabatnya dan Tuan Karl malah masuk ke dalam perselingkuhan sampai saat ini. "Istrimu yang gila dan jelek itu tidak tahu kamu di sini, Sayang?" tanya Nyonya Melisa dengan manja. "Dia tidak akan mengetahui kalau aku keluar

  • Wanita Rahasia Sang Mafia   Bab 50. Ampun, Ma

    Elly menatap wajah orang yang merampas ponselnya. Dan dia adalah ibunya Elly. Nyonya Melisa yang sorot matanya tajam. Terlebih lagi Nyonya Melisa melihat isi pesan tersebut dan matanya melotot. Tidak percaya jika anaknya melakukan itu. Elly lagi-lagi mendapatkan pesan dari seseorang yang misterius. Foto saat dia sedang bermadu kasih dengan pria yang baru dia kenal di club malam dan malam itulah, dia menyerahkan keperawannya. Tapi, kini Elly menyesal dia tidak bisa menjauhi pria tersebut. Elly selalu bertemu dan melakukan itu lagi dan lagi. "Jelaskan padaku nanti. Dasar anak tidak tahu diri, berani-beraninya kamu lakukan ini, awas kamu, Elly," ucap Nyonya Melisa dengan suara tertahan agar tidak didengar oleh kedua orang tua Brian. Elly gugup dan dia keringat dingin. Tidak menyangka ibunya melihat perbuatan tak terpujinya. Beruntung kedua orang tua Brian tidak melihat perdebatan mereka. "Ak-aku tidak tahu. Itu bukan aku," jawab Elly dengan terbata-bata mencoba untuk membela diri. E

  • Wanita Rahasia Sang Mafia   Bab 49. Menjebak Brian

    Pertanyaan dari Leo tidak bisa dijawab oleh anak buahnya, mereka terdiam dan menundukkan kepala. Leo yang anak buahnya tidak menjawab apa yang dia tanyakan ke anak buahnya hanya bisa diam dan pasrah. Dia tidak bisa lagi mengatakan apapun karena sudah jelas mereka kalah dan anak buahnya yang dia minta untuk kesana sudah habis di lenyapkan oleh Brian. "Pantau dia jangan biarkan dia lepas, aku tidak ingin melepaskannya. Aku hanya ingin dia kalian lenyapkan. Sekaranh pergi awasi dia." Leo memberikan perintah kepada anak buahnya untuk segera mengawasi Brian karena saat ini dia ingin Brian dia lenyapkan."Baik, Tuan. Saya akan segera mengawasi Tuan Brian. Permisi." Anak buah Leo segera pergi dari hadapannya. Mereka segera menjalankan perintah yang Leo katakan pada mereka. Mark buka suara dia sangat tahu kalau Brian tidak bisa dikalahkan. "Dia memang tidak bisa dikalahkan, apa tidak bisa kamu mencobanya dengan cara lain. Misalnya, menjebaknya. Apakah, kamu tidak bisa melakukan cara itu?"

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status