Share

Bukan sekedar mimpi

Mungkinkah? Mengapa bayangan tersebut begitu nyata kalau memang yang dia lihat adalah bayangan? Tetapi mengapa baru sekarang dia bisa melihat bayangan Helena setelah 5 tahun berlalu dalam kesunyian yang sepi.

“Alex, ayo, mereka semua sudah menunggu!” ajak Destiana.

Destiana berusaha tenang dan sabar. Walaupun hatinya sakit karena nama pertama yang keluar dari mulut Alex adalah nama Helena tetapi Destiana sedikit lega karena nama tersebut sudah tidak memiliki bentuk lagi tetapi Destiana juga sadar bahwa dia harus berusaha lebih keras lagi untuk memenangkan hati Alex.

Tidak ada ketenengan di dalam diri Alex setelah dia melihat bayangan Helena. Matanya selalu mencari diantara banyaknya pelayan catering yang memakai seragam sama seperti yang dia lihat pada Helena. 

Para pelayan mondar-mandir membawa berbagai macam minuman serta makanan yang sangat lezat tetapi Alex tidak melihat lagi pelayan yang dia cari. Satu-satunya yang dia temukan adalah wajah mertuanya yang sangat berseri-seri seolah dia sudah memenangkan taruhannya.

Jorge Duarte berjalan dengan langkah tegak melewati para tamu yang sedang menyalami pasangan pengantin. Jorge seolah tidak peduli dan menganggap dirinya adalah orang penting yang wajib mendapatkan penghormatan sama seperti lelaki yang kini sudah resmi menjadi menantunya.

Alex menggeleng bingung melihat sikap dan reaksi Jorge yang menurutnya sangat aneh. Sebelumnya Jorge selalu terlihat patuh dan tidak pernah sekalipun berani menatap balik para pengusaha yang kedudukannya lebih tinggi darinya tetapi, hanya dengan pernikahan Destiana dengannya, sikap mertuanya langsung berubah 360 derajat.

“Ayah,” sapa Alex saat Jorge sudah ada di depannya, menguasainya dengan mutlak.

“Alex,” ujar Jorge dengan suara yang bisa disebut menggelegar. Tidak ada keraguan saat Jorge menyalaminya dengan kedua tangannya.

“Sekarang kau adalah salah satu putraku dan aku berharap kau senang sama sepertiku saat kau sudah resmi menikahi putriku.”

Suara tawa puas terdengar membahana seolah tidak ada lagi yang lebih penting kecuali kenyataan bahwa Alex sekarang bagian dari keluarga Duarte, seorang anggota diplomat yang namanya sudah mulai redup karena banyak kasus yang ditimbulkan.

“Terima kasih, aku sangat tersanjung,” ucap Alex.

Apa yang dipikirkan Jorge sama sekali tidak berpengaruh pada Alex dan dia hanya tersenyum saat pembawa acara meminta pasangan pengantin untuk memulai dansa pertamanya sebagai suami istri.

“Lakukan tugasmu, anak muda,” suruh Alex dengan sikap yang berlebihan.

Siapa yang disebut anak muda? Semua orang tahu berapa usianya. Usia Alex tidak bisa lagi dibilang muda dan pernikahan yang sekarang adalah pernikahan keduanya. Dia sama sekali tidak merasa muda dan nyaris membuatnya malu karena sikap Jorge yang sangat berlebihan.

“Ada apa?” bisik Destiana saat mereka sudah mulai berdansa.

“Aku tiba-tiba merasa sudah tua ketika ayahmu menyebutku anak muda,” tawa Alex.

“Tapi kita memang senantiasa harus merasa muda. Aku tahu usiaku sekarang tetapi apa artinya usia kalau jiwa kita masih muda. Apakah kau tidak mau berjiwa muda?” bisik Destiana.

Dia, yang sebelumnya selalu bertindak malu-malu kini mulai memperlihatkan siapa dirinya. Dengan berani, Destiana merangkul leher Alex dan menguncinya saat dia memaksa agar Alex menciumnya.

“Kenapa, aku tidak tahu bahwa kau ternyata tidak sabaran,” kekeh Alex.

“Karena aku ingin kau melakukannya. Aku tahu kau sudah lama kesepian dan aku hanya ingin kita melakukannya ketika kau sudah menjadi suamiku,” ucap Destiana dengan suara yang mulai tidak beraturan.

“Aku tahu, tetapi aku harap kau menjaga sikapmu. Aku tidak mau semua tamu membicarakan pengantinku yang tidak bisa menahan diri. Jangan lupakan, kita ditonton banyak orang.”

Peringatan dari Alex begitu jelas dan terdengar menakutkan hingga Destiana mulai mengendorkan pelukannya tetapi yang terjadi justru membuatnya menyesal.

Begitu tiba-tiba dan membuatnya memeluk angin ketika Alex melepaskan pelukannya lalu meninggalkannya sendiri di lantai dansa setelah mengucapkan bahwa dia akan kembali lagi.

Kemana Alex pergi, dan mengapa dia begitu cepat menghilang, apa yang terjadi? Mungkinkah ada sesuatu dengan perusahaannya? Ataukah…. Destiana tidak mau memikirkannya walaupun dia tetap tidak bisa menghilangkannya.

Alex meninggalkan pengantinnya di lantai dansa hanya untuk mengejar seorang wanita yang sangat mengganggunya. Dia tidak mau kehilangannya lagi sehingga begitu dia melihatnya dia langsung berlari dan berhasil memegang tangannya dengan kencang.

“Helena….”

Tidak mungkin dia bermimpi dan tidak mungkin pula wanita yang berada di depannya dengan tangan yang berada di dalam pegangannya adalah bayangan. Wanita di depannya begitu nyata hingga tidak mungkin bisa dikatakan bayangan.

“Maaf?”

Suara yang sama, kulit yang sama dan juga wajah yang tidak mungkin bisa dilupakan Alex bahkan setelah 5 tahun berlalu.

“Aku, Alexander Thorne, suamimu. Kau tidak mungkin melupakanku, Helena!”

“Tapi aku bukan Helena. Namaku Juliana Thomas dan aku tidak mengenal Anda.”

“Tidak! Kau hanya marah karena aku tidak mengatakan padamu saat aku pergi tanpa pamit. Kau adalah Helena, wanita yang aku nikahi di bawah rembulan. Kita menikah di gereja yang ada di kota sesuai dengan permintaanmu. Kau tidak mau semua orang tahu karena kau ingin pernikahan kita sakral. Tetapi aku tidak mungkin lupa, Helena!”

“Maafkan Aku, tetapi Anda salah. Anda adalah suami dari Nona…maaf, Nyonya Destiana. Aku tidak pernah bertemu dengan Anda sebelumnya apalagi Anda tadi mengatakan kalau Anda pernah menikah denganku,” kekeh Juli walaupun dirinya sangat gugup.

“Tidak mungkin. Aku tidak mungkin salah apalagi sampai melupakanmu, Helena!”

“Aku minta maaf karena aku bukan wanita yang disebutkan dan….”

“Aku mengenalnya sebagai Juli, dan dia adalah asistennya Darla, pengusaha catering yang melayani pesta ini, Sayang.”

Suara tersebut berasal dari balik tirai dan tidak berapa lama kemudian muncul Destiana dengan senyumnya yang begitu manis dan tenang. Tidak terlihat kemarahan ataupun sakit hatinya karena lelaki yang baru saja menikahinya pergi meninggalkan dirinya sendirian hanya untuk mengejar wanita yang dikira sebagai mantan istrinya yang sudah meninggal.

“Semua orang bebas memakai dan menggunakan nama siapa saja tetapi aku tidak mungkin bisa melupakan wajah dan semua yang ada pada dirinya, Destiana. Bagiku dia adalah Helena dan selamanya akan tetap menjadi Helena.”

“Tapi sayang, semua itu tidak masuk akal. Aku tahu dari mama dan juga semua orang yang mengenal Helena bahwa dia adalah perempuan manja yang tidak bisa melakukan apa-apa? Bahkan hanya untuk menghidangkan sarapan saja, dia tidak bisa!”

Alex memperhatikan Helena yang kini sudah pergi meninggalkannya dan terlihat begitu ahli membuat minuman serta begitu terampil ketika dia berjalan dengan membawa begitu banyak gelas minuman.

Mungkinkah dia salah? Dan seandainya salah, bagaimana bisa ada wanita yang sangat mirip dengannya sementara Alex sangat mengetahui bahwa Helena adalah anak tunggal, putri pemilik perkebunan yang sangat manja.

“Sayang, lebih baik kita kembali menemui para tamu. Jangan biarkan mereka bergunjing dan membuat masalah. Kau pasti tidak mau kalau perusahaan catering milik Darla mendapatkan penilaian yang buruk, bukan?”

Untuk seorang Alex baik buruknya perusahaan lain tidak ada pengaruhnya tetapi dia sudah pasti tidak akan membiarkan perusahaan yang menjadi tempat Helena bekerja harus menerima akibatnya.

“Kau benar, sebaiknya kita kembali menemui para tamu.”

Bukan hanya Alex yang terkejut tetapi semua orang yang mengenal siapa wanita yang dipanggil Helena ikut terkejut sehingga berbagai dugaan kembali muncul.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status