Share

Wanita Sang Milyarder
Wanita Sang Milyarder
Penulis: Aryani

Serangan pagi

Juli terbangun dengan sakit kepala yang membuatnya merintih pelan. Sudah lama Juli tidak merasakan sakit pada kepalanya tetapi setelah semalam, Juli memutuskan pagi ini dia harus ke dokter agar bisa mendapatkan obat untuk sakit kepalanya.

Dan kepalanya semakin bertambah sakit ketika pesawat telepon di mejanya memperdengarkan bunyi yang memekakkan telinga.

“Halo.”

“Juli, kau tidak akan percaya!”

Juli duduk di atas kursi mendengar suara bibiknya yang sangat nyaring. “Aku memang sudah lama tidak percaya, Bik. Tidak percaya sejak kapan bibik bisa bersuara lembut dan merdu setiap kali bicara di telepon.”

“Tidak pernah,” bibiknya mengaku. “Tetapi aku tidak peduli apalagi kalau kau tahu mengapa aku meneleponku sekarang!”

“Bik, kepalaku saat ini begitu sakit dan aku tidak bisa menebak mengapa bibik telepon sepagi ini,” keluhnya.

Juli mengangkat sebelah tangannya untuk memberikan pijitan yang diperlukan pada keningnya.

“Dengar, Juli! Kita akan dapat untung besar dan aku pastikan kita tidak akan rugi. Aku pastikan kau bisa mendapatkan semua yang kau inginkan. Kamu bisa membeli peralatan masak yang modern bahkan bisa membuka restoran!”

“Apakah kita mendapat pesanan catering untuk pesta pernikahan putrinya presiden?” tanya Juli bercanda.

“Aku tidak mau bermimpi tetapi yang terjadi sekarang lebih hebat dari yang kau katakan.”

Lebih hebat dari pesta pernikahan putri presiden? Juli menjadi penasaran dan dia juga khawatir kalau bibiknya sedang bermimpi. “Bik, aku tahu semalam kita sudah menyelesaikan pekerjaan dan mendapatkan pujian yang sangat hebat, tetapi aku tidak tahu siapa yang sudah menelepon bibik hingga bersemangat seperti ini.”

“Kristina asistennya Bu Marisa Thorne ibu dari pemilik Perusahaan Nickel Dream world yang sudah menghubungi, Bibik.”

Juli menghela napas. Bibiknya yang cantik dan memiliki penampilan eksentrik sebagai juru masak sudah sangat terkenal. Bukan hanya hasil masakannya yang mendapat pujian tetapi juga para pegawainya yang selalu bisa diandalkan. Tetapi tidak mungkin bibiknya tiba-tiba berubah tidak waras.

“Juli, Dengar! Dia minta aku…kita semua datang ke pulau pribadi milik keluarga Torne yang berada di kepulauan Karibia untuk melayani pesta resepsi dari pernikahan yang sangat luar biasa pada tahun ini. Kita harus membuktikan kalau kita mampu dengan memberikan kepuasan pada mereka. Mereka akan menanggung semua ongkos dan juga pengeluaran lain.”

Darla Thomas, bibik yang selama ini sudah dianggap Juli sebagai ibunya sangat berapi-api menjelaskan pekerjaan yang bisa mereka lakukan.

“Kau tahu, Juli, kesempatan ini adalah kesempatan emas dan kita tidak bisa menyia-nyiakan setelah semua usaha kita agar perusahaan catering kita dikenal dunia. Ini sangat luar biasa, Juli. Aku tidak percaya setelah ulasan dari Dion ternyata membuat keluarga Thorne tertarik.”

Juli mengingat artikel yang mengulas perusahaan catering yang dimiliki oleh bibiknya dengan seluruh keunikan yang dimiliki bibinya. Penulis dengan sengaja melebih-lebihkan penampilan bibiknya dibalik kesuksessannya meramu berbagai bahan makanan sehingga menjadi santapan yang tidak mungkin cukup dinikmati sekali saja.

Dari ulasan tersebut, semua orang tahu siapa Darla sehingga semakin sering mereka berpegian ke lain kota bahkan keluar negeri untuk memasak ke berbagai pesta yang diadakan para orang kaya yang tidak sayang membuang uang mereka.

“Bik, aku mohon, pelan-pelan tarik napas lalu keluarkan secara perlahan. Aku tidak mau bibik menderita karena kejutan yang diberikan oleh pihak tidak bertanggung jawab,” hibur Juli.

“Sangat bertanggung jawab, Juli dan aku yakin berita yang aku terima tidak salah. Apa kau tidak lihat berita di tv atau baca di media digital tentang keluarga horne?” tanyanya pada Juli.

“Bibik tahu aku jarang lihat televise sementara baca di ponsel, aku terlalu malas untuk pantengin layar ponsel buat berita yang tidak penting. Tapi sebenarnya seberapa pentingnya berita yang sudah aku lewatkan?”

“Berita tentang pernikahan kedua Alexander Thorne. Presiden direktur PT Nickel Dream world. Beliua akan melangsungkan pernikahan dan membuat pesta pernikahan paling spektakuler sepanjang sejarah. Bayangkan, dia akan membuat pesta dengan mengundang berbagai kalangan masyrakat,” pekik Seruni.

“Pesta sebesar itu apa mungkin hanya kita yang akan mengelola kateringnya?”

“Tentu saja tidak dan bibik juga tidak mau memaksakan diri. Bagi bibik kita sudah diundang saja sudah sangat luar biasa. Jadi kau pasti tahu bagaimana rasanya saat bibik dihubungi oleh Kristin.”

Juli tidak mungkin memupus kebahagiaan yang dimiliki oleh wanita yang sangat luar biasa tersebut. Dalam waktu sebulan mereka harus sudah bisa memberikan tester dari daftar pesanan Marisa Thorne sebelum akhirnya kata luar biasa diberikan sebagai jawaban. Dan seluruh persiapan tersebut sudah mereka lakukan ketika mereka tiba di bandara yang dimiliki keluarga Thorne di pulau miliknya yang sangat luar biasa dengan membawa 20 orang pegawai yang dimiliki Darla sesuai dengan permintaan Marisa yang disampaikan oleh Kristin sebagai orang kepercayaannya.

Tetapi masalah pertama justru muncul ketika belum sampai 24 jam mereka tiba di pulau milik keluarga Thorne. Darla yang sudah mengatakan dengan jelas apa saja yang dia butuhkan untuk membuat hidangan penutup justru tidak mendapatkan apa-apa dari asisten koki yang ada di rumah tersebut apalagi hidangan tersebut adalah pesanan khusus dari calon pengantin wanitanya. Destiana Duarte.

Darla tidak tahu tujuan asisten koki yang bernama Naswa dengan mengatakan kebohongan padanya. Apakah dia tidak mau pesta pernikahan tuan-nya berjalan lancar atau ada alasan lain yang membuatnya keadaan tidak bertambah baik.

“Aku tidak menemukan bahan makanan seperti yang bibik inginkan,” lapor Juli setelah dia berusaha mencarinya di persediaan yang mereka bawa dari rumah.

“Apa benar kau tidak bisa menemukannya?” tanya Darla pelan.

“Aku menemukannya berada di salah satu keranjang bahan makanan yang ada di dapur rumah ini tetapi itu sebelum ada orang yang merampas dari tanganku.”

“Merampasnya? Bagaimana bisa?”

“Tentu saja bisa, Bik. Dan aku tidak tahu apa tujuan orang itu dengan mengatakan kalau semua yang ada di rumah ini tidak bisa dimiliki oleh kita sebagai orang asing yang baru datang ke pulau ini.”

“Ini benar-benar tidak masuk akal. Menurutmu, apa perlu kita laporkan pada Kristin?”

Darla sengaja bicara lebih keras agar Naswa yang baru saja lewat mendengar ucapannya dan terbukti, Naswa langsung menghentikan langkahnya.

“Kenapa kecerobohan kalian harus jadi beban orang lain? Kalau kalian pengusaha catering terkenal, seharusnya kalian sudah bisa mengatasinya setidaknya ada rencana cadangan.”

Seharusnya mereka sudah punya tetapi permintaan Destiana sangat tidak biasa dan dilakukan tepat ketika mereka baru saja 10 menit sampai sehingga mereka tidak punya persiapan yang cukup. Mereka justru sangat gembira karena Kristin mengatakan semuanya sudah ada sesuai dengan permintaan Darla dan bahan yang disebutkan secara dadakan sudah tersedia dengan jumlah yang lebih dari cukup.

“Kami tentu saja punya rencana cadangan dan kami pasti bisa mengatasinya setelah bicara dengan Kristin,” jawab Darla membuat Naswa tersinggung.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status