Share

7

Penulis: Sari ND
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-01 12:58:45

Anya masih bingung dengan apa yang dikatakan oleh Stevi, sebab ia tak pernah tahu hal ini. Ia tahu bahwa ibunya kerap sekali melayani pria beristri, namun ia ibunya tak mungkin tidur dengan ayah teman anaknya sendiri.

"Kau yakin tak tahu hal ini Anya? Apa kau yakin jika kau tak tahu ayahku pernah mencicipi ibumu?" tanya Stevi seraya berkacak pinggang saat ini.

"Aku sungguh tak tahu jika ibuku telah melakukan itu pada ayahmu, aku tak tahu jika ibumu menerima tawaran itu. Aku sungguh..."

Stevi yang cukup muak dengan semua ucapan Anya, segera mengangkat tangannya. Meminta wanita itu untuk diam dan tak mengelak lagi semua kebenaran yang ada. Karena Stevi mempunyai bukti kemesraan ibu Anya dan juga Ayahnya.

"Cukup! Cukup! Kau itu manipulatif sama seperti ibumu Anya. Kau tahu jika ayahku itu adalah orang kaya, dan kau sengaja menjebak agar ayahku bertemu ibumu di sana, supaya dia terpikat dan mendapatkan hartanya. Benar bukan?"

Stevi menatap mata Anya dengan penuh kebencian. Ia ingat betul bagaimana ibunya tergeletak tak berdaya, sehari sebelum pernikahannya berlangsung dengan Haris dua tahun silam.

"Kau pikir aku akan melupakan semua rencana buksukmu Anya? Kau pikir aku akan melupakan semua perbuatan buruk ibumu dan juga kamu untuk menguasai harta ayahku? Ahahaha tidak! Aku tak akan pernah melupakannya. Aku senang bertemu kamu sekarang, karena aku tahu ternyata kau menjadi seorang jalang!"

Anya memilih untuk pergi dari hadapan Stevi, daripada berdebat tentang hal yang baru saja ia ketahui.

"Mau kemana kau jalang sialan?! Apa kau malu sekarang? Kau berpura pura tak tahu, padahal kau sendiri yang telah sengaja menargetkan ayahku"

Anya yang tak tahan dengan semua umpatan yang di layangkan oleh Stevi, mulai berani menjawabnya kini.

"Aku bersumpah atas nama Tuhan, jika aku tak tahu apa yang terjadi antara ayahmu dan ibuku. Jadi jangan katakan jalang lagi padaku, mengerti?! Kau ini membenciku tanpa memberitahuku sejak lama, dan sekarang kita baru saja bertemu lalu kau malah mencaciku."

Anya mengacungkan jari tepat ke arah Stevi saat ini, sebelum ia akhirnya memilih pergi kembali ke apartemennya lagi.

Anya tak mengetahui bahwa ibunya bahkan telah tidur dengan ayah dari sahabatnya, yang selama ini bahkan selalu datang ke rumahnya bermain dengan Anya setelah pulang bekerja.

Dan parahnya sang ibu malah tidur dengan ayah sahabatnya, sehari sebelum pernikahan Stevi bersama dengan Haris. Yang akhirnya hal itu membuat Anya pun tahu kenapa saat pernikahan terjadi, Stevi terliaht tak ingin bersalaman dengannya, bahkan menatapnya penuh dengan kebencian.

Anya berjalan dengan penuh amarah di dalam hatinya pada ibunya. Merasa kesal dengan apa yang wanita paruh baya itu perbuat, tanpa memperdulikan kedekatan Anya dan juga Stevi.

Sampai akhirnya ia pun memilih untuk menelpon sang ibu, menanyakan kebenaran yang Stevi katakan tentang hal ini. Mencoba memastikan apakah wanita paruh baya itu benar benar menghalalalkan segala cara hanya untuk mendapatkan uang saja.

"Ya Anya, bagaimana? Apa kau sudah melaksanakan kewajibanmu pada Haris semalam? Hahaha ada apa kau menelpon? Apa kau ingin mengetahui trik dan cara untuk memuaskan seorang pria?" tanya sang ibu pada Anya, yang jelas saja tak di gubris olehnya.

"Anya hanya ingin bertanya sesuatu pada ibu sekarang. Anya harap ibu mengatakan semuanya dengan jujur tanpa ada yang di tutupi. Apa benar dua tahun silam, sehari sebelum Stevi menikahi Haris, ibu malah tidur dengan ayahnya? Apa ibu melakukan hubungan itu dengan ayah sahabat Anya?" jawab Anya balik bertanya.

Laras tertawa mendengarkan pertanyaan putrinya, seraya memainkan kuku di jarinya. Bersikap seolah tak ada yang salah dengan kelakuannya. Yang jelas saja membuat Anya geram.

"Hahaha kenapa memangnya sayang? Apa wanita itu telah mengatakan sesuatu padamu? Apa kau bertemu lagi dengannya setelah melayani Haris?"

"Cepat jawab saja Bu, Anya ingin tahu. Apa ibu benar menjual diri ibu pada pria yang jelas adalah ayah dari teman Anya sendiri, yang setiap hari ibu pun perlakukan dengan baik di rumah itu sebelum ini? Ibu benar benar menghabiskan malam untuk melayaninya sehari sebelum pernikahan putrinya terjadi, tanpa ibu merasa iba sama sekali."

Anya memegang kepalanya yang terasa pusing, meratapi nasibnya yang terlahir dari seorang wanita penjaja kehormatan para pria yang mampu membayarnya dengan nominal tinggi.

Padahal sang ibu telah tahu Stevi dan memperlakukan ia baik bak anak sendiri. Tapi itu semua seolah hanya alibi, untuk mendapatkan pelanggan royal nanti.

"Ibu hanya menjajakan jasa saja pada siapapun yang membutuhkannya. Apa salahnya jika ibu menjual diri juga pada ayah Stevi? Toh dia sendiri yang datang kemari. Kau tak di rugikan dalam hal ini. Jadi apa salahnya ibu melayani ayah Stevi karena dia juga pelanggan disini"

Anya membelalakkan mata mendengarkan apa yang wanita itu katan. Ia tak habis pikir dengan pola pikir seorang wanita penjaja kehormatan seperti ibunya, yang menghalalkan segala cara hanya demi uang tanpa memikirkan hubungan tali persaudaraan ataupun hubungan pertemanan yang putrinya punya.

"Hahah ternyata jiwa pelacur itu memang sudah mendarah daging di dalam diri ibu. Hebat sekali pemikiran ibu. Pantas saja Stevi membenci Anya sedemikian rupa sampai detik ini juga. Ternyata memang ibu merahasiakan ini semua dari Anya dan bersikap seolah ibu tak bersalah padanya."

Anya ingin sekali bertepuk tangan setelah mendengarkan kenyataan. Ia masih tak percaya dengan apa yang Setveu katakan, namun kini ia tahu sebuah fakta menyakitkan.

"Ibu tahu Anya dihina habis habisan oleh Stevi di hadapan umum barusan? Dia mengatakan bahwa Anya adalah pelacur, murahan, jalang dan kata kata menyakitkan lainnya karena ia kira bahwa Anya juga terlibat dari rencana ibu melayani ayahnya. Padahal hanya ibu yang jahat pada.."

Belum sempat Anya menyelesaikan kalimatnya, sang ibu justru menamparnya dengan sebuah fakta yang tak terelakkan olehnya.

"Kau sekarang juga sama Anya. Hinaan itu pun meneng pantas ia katakan padamu karena kamu pun melakukan hal sama seperti ibu. Kau melayani suaminya karena uang, dan apa kau tak sadar akan hal itu?"

Mulut Anya terasa kaku. Ia tak berpikir akan hal itu. Anya kini tak ada bedanya dengan sang ibu, setelah melayani Haris yang notabene adalah pria beristri dan ia adalah suami dari sahabatnya sendiri.

"Kau sama sepertiku. Kau telah melayani pria beristri hanya untuk mendapatkan uang, tanpa berpikir jika ia adalah suami sahabatmu. Kau dan aku sama, jadi berhentilah bersikap so suci di hadapan ibu, sebab kau pun sama kotornya sepertiku"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Wanita Simpanan   7

    Anya masih bingung dengan apa yang dikatakan oleh Stevi, sebab ia tak pernah tahu hal ini. Ia tahu bahwa ibunya kerap sekali melayani pria beristri, namun ia ibunya tak mungkin tidur dengan ayah teman anaknya sendiri. "Kau yakin tak tahu hal ini Anya? Apa kau yakin jika kau tak tahu ayahku pernah mencicipi ibumu?" tanya Stevi seraya berkacak pinggang saat ini. "Aku sungguh tak tahu jika ibuku telah melakukan itu pada ayahmu, aku tak tahu jika ibumu menerima tawaran itu. Aku sungguh..." Stevi yang cukup muak dengan semua ucapan Anya, segera mengangkat tangannya. Meminta wanita itu untuk diam dan tak mengelak lagi semua kebenaran yang ada. Karena Stevi mempunyai bukti kemesraan ibu Anya dan juga Ayahnya. "Cukup! Cukup! Kau itu manipulatif sama seperti ibumu Anya. Kau tahu jika ayahku itu adalah orang kaya, dan kau sengaja menjebak agar ayahku bertemu ibumu di sana, supaya dia terpikat dan mendapatkan hartanya. Benar bukan?" Stevi menatap mata Anya dengan penuh kebencian.

  • Wanita Simpanan   6

    Anya pergi berlalu meninggalkan apartemen itu. Pergi menuju tempat ia akan mudah menemukan makanan di sana, yang tentu tak akan mahal ia beli dengan uangnya. Meskipun Anya memang mendapatkan uang tambahan dari Haris atas pelayanan yang ia berikan semalam, tetapi Anya tak akan pernah menghamburkannya. Sebab ia tahu jika uang itu harus ia gunakan juga untuk biaya semester kuliah yang telah menunggak cukup lama. Anya berjalan menyusuri lorong minimarket, menatap setiap jengkal rak-rak yang telah tersusun rapi makanan di setiap incinya. Akan tetapi lagi-lagi Anya hanya bisa membeli mie instan di sana, meskipun uangnya cukup untuk membeli satu dus penuh mie di minimarketnya. Tetapi Anya tetap saja hanya membeli satu yang ia nikmati di tempat itu, hanya untuk mengganjal perutnya. "Fyuhh." Anya meniup uap panas yang timbul akibat mie yang baru saja ia seduh menggunakan air panas yang tersedia. Anya memakannya dengan lahap, seraya menyingkirkan rambut yang menganggu ketika ia meny

  • Wanita Simpanan   5

    Anya menggerutu pelan, merutuk semua tingkah laku pria itu sekarang. Anya merasa jika Haris bukanlah seorang manusia normal pada umumnya. Sebab pria itu memilih pergi begitu saja setelah mendapatkan kesucian yang ia punya sebagai pertukaran uang ia dapatkan. Dan ia tak habis pikir dengan kepasrahan yang ia punya kala pria itu menyentuhnya semalam. Anya bersiap untuk bangkit berdiri, menuju kamar mandi. Namun langkahnya cukup pelan sekali, karena rasa perih di bagian sensitifnya kali ini. Anya menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Meredam semua rasa sakit yang ia dapatkan dari pergumulan semalam. Sebelum ia berlalu pergi menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri. Dingin. Hanya itu yang Anya rasakan saat ini. Anya menguyur setiap inci tubuhnya saat ini. Memberikan kesan kesegaran yang ia nikmati. Sampai ia memejamkan matanya menikmati setiap air yang membasuh pori pori kulitnya kini. Anya memejamkan matanya, menghilangkan stres yang ia punya karena malu

  • Wanita Simpanan   4

    Anya tak tahu kenapa ia cukup tegang saat itu, setelah ia melihat wajah Haris cukup dekat daripada sebelumnya, saat pria itu berada di pelaminan bersama sahabatnya. Anya berpikir jika Haris adalah pria baik baik, yang akan menjaga nama serta perasaan istrinya yang ia pun kenal cukup berwibawa dan juga tak pernah bermain pria. Namun mungkin sifat alamiah seorang pria kaya tak akan cukup dengan satu wanita. Sehingga Anya pun sadar bahwa Haris sama seperti pria pada umumnya.Anya membaca poin demi poin yang tertera di kontrak yang telah Haris buat untuknya, agar Anya menjalankan semua kesepakatan tanpa adanya penolakan nantinya.Akan tetapi mata wanita itu terbelalak sempurna kala ia membaca point utama yang tertulis di sana, yang mengatakan bahwa Anya harus melayani Haris setiap kali ia membutuhkannya. Tanpa ada penolakan ataupun alasan bagi Anya untuk tak siap melayaninya. Anya menatap Haris seolah tak percaya dengan apa yang ia tulis. Membuat Haris menajamkan pandangan pada Anya,

  • Wanita Simpanan   3

    Malam ini Anya yang telah siap dengan pakaian terbaiknya serta make up tipis yang menambah kesan kecantikan yang ia punya, berhasil membuat siapapun terpana dengan pesonanya. Tak terkecuali pengemudi mobil ojek online yang ia sewa, yang tak henti henti menatapnya dari kaca depan sana. "Maaf pak, apa ada yang salah dengan penampilan saya?" Sang supir yang sebelumnya tengah menatap Anya dari kaca di depan sana, seketika tersenyum dengan ramahnya seraya memuji kecantikan yang Anya punya. "Ah tidak nona, tidak. Anda justru terlihat sangat cantik dan menarik. Anda tampak seperti artis ataupun model yang sering saya lihat di sosial media." Anya menundukkan kepala, menatap ponsel di genggamannya. Tersenyum kala melihat wajahnya yang memang tampak terlihat sungguh sangat cantik tak seperti biasanya, sehingga ia merasa bahwa Haris tak akan kecewa jika ia mengeluarkan uang hanya untuk menjadikan Anya sebagai simpananya. "Terimakasih atas pujiannya pak, saya merasa percaya diri seka

  • Wanita Simpanan   2

    Anya tak mengerti kenapa kehormatan bisa di nilai dengan uang, dan bahkan bisa diperjual belikan secara bebas layaknya sebuah barang. Anya tak pernah menyangka jika kini ia berada dalam situasi yang sulit, yang berkaitan dengan hal yang cukup ia benci sejak dulu, hingga ia merutuk nasib sial yang menimpanya tanpa ia bisa tebak sebelumnya. Anya tumbuh di lingkungan yang mayoritas penghuni rumah rusunnya adalah seorang psk termasuk ibunya, dan ia sejak dulu sangat membenci pekerjaan ibu serta pekerjaan itu. Namun ia pun tak bisa berbuat apa apa, karena itu adalah pilihan ibunya dan hanya dengan itu sang ibu bisa menghidupi dirinya serta melunasi hutang yang ayahnya tinggalkan. "Kenapa aku harus di hadapkan dengan situasi yang sulit seperti ini?" Anya terlahir dari seorang pria, yang merupakan suami sah ibunya. Akan tetapi pernikahan mereka kandas begitu saja, saat Anya berumur delapan tahun, karena sang ayah berselingkuh dengan wanita lain dan pergi begitu saja meninggalkan mer

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status