“Apa?” Tanya Dirga sambil menyetir mobil.
“Jadi sekarang Tuan CEO super sibuk yang bilang tidak mencintaiku akhirnya mau datang jauh-jauh untuk menjemput tunangannya?” Tanya Hana dengan nada mengejek.
“Hmm. Jika kamu keberatan aku akan mempersilahkan kamu turun.” Kata Dirga.
“TahukalauVanessasekarangmulaibelajarmasaksepupu.” Kata Bintang. Hana memperhatikan Bintang dengan seksama. Jantungnya masih berdetup kencang. Dia masih khawatir jika Bintang akan menyebarkan rahasianya. Namun dia Bintang kan, orang yang baik. Bintang bisa dipercaya bukan? Tapi bagaimana jika memang Bintang tidak bisa dipercaya? Semua pertanyaan itu terlintas di benak Hana. Bintang yang merasa diperhatikan kemudian balik menatap Hana. Dia mengedipkan satu matanya.
Hana segera bangkit dari ranjangnya. Agar tidak ketahuan dia harus mencari petunjuk di mana tempat kenangan masa kecil antara Vanessa dan Bintang. Hebat sekali Bintang memang, dia berhasil membuat Hana kebingungan seperti ini. Menurut Hana pertunjuk tentang masa kecilnya pasti ada di buku diari milik Vanessa. Akhirnya dia segera menuju meja kerja Vanessa yang ada di kamar. Di buka laci kecil yang ada di pinggirnya. Dicari buku diari tersebut.Entah sudah berapa lama, Hana masih duduk dengan serius. Dia membolak balik semua lembaran di buku diari. Namun ternyata, nihil. Vanessa benar-benar tidak meletakan jejak apapun di sana.
“Tunggu-”“Diam!”potongDirga.Hana mencoba menjelaskan kepada Dirga. Namun kata-katanya dipotong. Dirga menatapnya dengan tatapan marah. Dirga saat marah sangatlah menyeramkan.Dirga kemudian mengalihkan pandangannya lagi menuju Bintang. Hana hera
Bintang mengajak Hana ke taman. Taman belakang rumah Vanessa sangatlah indah. Dahulu, Hana pernah mendengar dari ayah Vanessa bahwa almarhum istrinya lah yang mendirikan taman ini. Dia begitu menyukai taman dan segala mahkluk hidup di sana. Ayah Vanessa juga bilang bahwa nama anaknya terinspirasi dari taman yang didirikan oleh istrinya. Vanessa sendiri artinya kupu-kupu. Mereka kemudian duduk di bangku taman. Hana masih belum menebak tujuan dari Bintang. Dia tidak tahu apakah Bintang benar-benar melindunginya dari kecurigaan Dirga, ataukah dia memiliki motif lain. Tapi sa
Tubuh Hana semakin lama semakin menuju kedalaman. Di saat seperti itu sebuah tangan menggapainya. Dirinya ditarik ke atas permukaan. Kemudian bagian tubuhnya didorong agar bisa memanjat pinggir kolam.Bintang menepuk-nepuk punggungnya. Agar air kolam yang masuk ke tubuhnya bisa keluar. Hana terbatuk-batuk untuk mengeluarkan air kolam.“Tidakberhasilrupanya,”ucapBintang.
Bintang tidak menjawab. Dia dipenuhi rasa penasaran. Mengapa seorang Brama Sastranegara membuat keputusan yang lumayan kompleks. Bukankah itu akan membuat dua cucunya saling bertengkar satu sama lain.“Aku tidak mengerti. Mengapa-,”Brama memotong ucapan Bintang. “Awalnya aku berfikir untuk menitipkan cucu sahabatku pada Dirga. Seperti yang kau tahu, aku mendidik Dirga dengan keras sejak kecil agar dia bisa meneruskan perusahaan.”Mendengar kata perusahaan membuat Bintang tersenyum kecut. Pasalnya sebelum kasus ayahnya, dialah yang dididik sang kakek untuk mengurus perusahaan. Namun apa daya, dia tidak bisa menampik kenyataan yang ada.
“Anda tidak apa-apa?” tanya Silvia. Dia melihat wajah nona mudanya yang begitu pucat.“Aku baik-baik saja,” jawabnya.“Perlukah kita panggilkan pengacara? Atau ditelusuri?”“Tidak!” serbu Hana.
“Lalu?” Dirga menatap wajah sekretarisnya tersebut dengan bingung.“Bukankah ini sedikit aneh?” tanya Faisal. Dia menyerahkan catatan tentang link website tersebut.“Hmm, sepertinya tidak,” bantah Dirga. “Itu pasti Vanessa. Tidak ada yang aneh”.Faisal lama menatap atasannya tersebut. “Baiklah kalau begitu”.“Lebih baik siapkan semua keperluan untuk liburan nanti,” ucap Dirga. “Jangan lupa Tania adalah pionir perusahaan. Berikan dia yang terbaik”.Faisal mengangguk, kemudian dia pamit. Dirga memperhatikan kertas yang ditunjukan asistennya itu. Sejenak dia berfikir untuk melihatnya, namun akhirnya dia memilih untuk meletakan kembali di meja. Dia sangat yakin itu hanya cara Vanessa yang kekanak-kanakan untuk mencari perhatian orang lain.Dirga mengenal Vanessa sedari kecil. Dahulu dia, Bintang dan Vanessa selalu bersama-sama. Namun semua berubah saat keluarga B