Home / Romansa / You And Me / Bab 5 ( Penyebab Masalah )

Share

Bab 5 ( Penyebab Masalah )

Author: Tri Setyorini
last update Last Updated: 2021-08-27 13:47:29

"Kamu pernah merasakan bercinta dengan kekasih kamu?" tanya Lana penasaran.

Muka gadis di samping Lana itu bersemu merah. "Menurut kamu? Lana, hal itu wajar di lakukan, dan suatu saat kamu harus mencobanya. Lagipula kita sudah dewasa. Apa kamu mau terkekang terus hidup kamu dengan segala aturan kedua orang tua kamu?"

Sahabat Lana ini sebenarnya gadis yang baik, hanya saja dia tidak mendapat perhatian dari kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya sudah bercerai dan sahabat Lana ini tinggal dengan mami yang tidak pernah mengurusinya, hanya memberinya kemewahan tanpa kasih sayang. Papinya pun sama, tidak pernah memperdulikannya, karena sudah memiliki keluarga baru.

"Aku tidak mau memikirkan hal itu dulu. Sini!" Lana mencoba mengambil alat pengaman itu."

"Eh! Kenapa kamu bawa lagi? Aku akan menyimpannya dan nanti malam aku mau menggunakannya dengan kekasih baruku di rumah. Kebetulan mamiku sedang pergi, jadi aku bebas melakukan apapun." Gadis itu tersenyum pada Lana.

"Oh my God! Kamu bisa membelinya sendiri, sini kembalikan!" Lana berusaha merebutnya, tapi malah di bawah lari oleh sahabatnya, mau tidak mau Lana harus mengejarnya. Sahabat Lana itu berusaha ingin mengoda Lana. "Kembalikan, rambut keriting! Kamu jangan main-main."

"Jangan memanggilku nama itu, Lana! Aku tidak akan mengembalikannya, kejar kalau bisa," ejeknya. Gadis itu berlarian dengan Lana mengejarnya di belakang. Anak- anak lainnya yang melihat hanya menggeleng-gelengkan. Mereka ada yang tau apa yang dibawa oleh si rambut keriting sahabat Lana itu, tapi mereka seolah tidak peduli, mungkin bagi mereka benda itu tidak asing lagi. 

"Anak-anak--."

Bruk ...

Tiba-tiba tubuh gadis yang diejek Lana berambut keriting itu menabrak seseorang, saat dia mendongakkan wajahnya--.

"Miss Emma!" seru Lana terkejut melihat siapa yang ditabrak oleh sahabatnya.

Kedua mata wanita cantik yang tak lain adalah guru mereka, terkejut melihat benda yang jatuh dari tangan muridnya itu.

"Apa ini?" Guru itu mengambilnya. Seketika kedua matanya membulat marah. Lana segera mendekat dan membantu sahabatnya berdiri.

Lana, dan sahabatnya tampak ketakutan. Semua murid yang ada di sana melihat ke arah di mana Lana berdiri dengan sahabatnya dengan wajah ketakutan, beberapa dari mereka sambil berbisik sesuatu.

“Miss Emma, saya bisa jelaskan semua ini.”

“Ini apa?! Kalian kenapa bisa membawa benda seperti ini ke sekolah?” Kedua mata Miss Emma menatap tajam pada Lana dan sahabatnya. “Kalian tau, kan? Ini benda apa? Dan tidak sepantasnya kalian membawa benda ini ke sekolah. Sekarang jelaskan sama saya, siapa pemilik benda ini?”

“Maaf, Miss Emma. Sebenarnya benda itu dibawa oleh Lana, tapi--.”

“Apa?! Lana?” Seketika wanita cantik itu menatap tidak percaya pada Lana. “Lana! Kamu sekarang ikut saya ke ruang guru, kamu harus menjelaskan tentang benda ini.” Tangan wanita itu seketika menarik tangan Lana dan membawanya keluar kelas. Sahabat Lana yang berdiri di sana tampak bingung. Dia menggigiti kuku jari telunjuknya.

“Bagaimana ini?” Akhirnya sahabatnya itu memutuskan untuk menyusul Lana ke ruang guru.

Lana duduk di hadapan Miss Emma di ruang guru. Lana tampak sangat takut, jari-jemarinya saling ditautkan di bawah meja.  “Lana, saya sangat tidak percaya jika kamu memiliki benda ini, kenapa kamu bisa menyimpan benda seperti ini? Apa memang kamu dan kekasih kamu sudah sering berbuat sesuatu di luar batas?” tanya wanita cantik itu dengan suara tegas.

“Miss Emma, saya minta maaf, tapi benda itu bukan milik saya, sebenarnya saya mau jelaskan semua ini.”

“Jelaskan apalagi? Saya benaran tidak menyangka sama kamu, kamu murid yang terkenal pandai dan tidak pernah mendapat masalah ataupun membuat masalah, tapi ini? Kamu benar-benar membuat saya kecewa. Sebaiknya, saya akan menghubungi kedua orang tua kamu.”

Miss Emma mencoba menghubungi kedua orang tua Lana. Lana sekarang benar-benar tampak takut, dia mencoba menjelaskan, tapi sepertinya guru ini, tampak tidak mau mendengarkan. Orang tua Lana tampak terkejut mendapat panggilan dari sekolah, mereka segera berangkat ke sekolah Lana.

Saat mereka sudah datang, mama Lana melihat ada sahabat Lana di depan pintu ruang guru, gadis cantik itu berusaha tersenyum pada mama Lana, tapi tidak dengan mama Lana, wanita cantik itu malah menatap dengan pandangan tidak suka. Kedua orang tua Lana langsung memasuki ruang guru. “Lana, ada apa ini?” tanyanya dengan muka kaget.

“Kalian bisa duduk dulu, saya akan menjelaskan kenapa Lana bisa saya panggil ke sini.” Kedua orang tua Lana duduk di samping Lana. Miss Emma menjelaskan kenapa Lana sampai bisa dipanggil ke ruang guru, tentu saja hal ini benar-benar membuat mereka shock, setahu mereka putrinya adalah anak yang baik.

“Apa?! Apa Anda yakin dengan tuduhan Anda kepada anak saya Lana? Lana tidak mungkin membawa benda seperti itu? Itu pasti punya teman Lana, dan dia yang ingin menjebak Lana,” ujar mama Lana marah.

“Saya tidak akan main tuduh. Lana katakan?”

“Sebenarnya itu memang saya yang membawa, tapi--.”

“Lana! Apa kamu sudah gila? Kamu kenapa melakukan hal seburuk itu?” Papi Lana sangat marah, terlihat kedua rahangnya mengeras.

Tiba-tiba sahabat Lana menyelonong masuk, dia tidak bisa melihat sahabatnya itu seolah di pojokkan dengan hal yang sebenarnya hanya salah paham. “Maaf, Miss Emma. Itu sebenarnya bukan milik Lana, tapi memang Lana yang membawa, Lana bertemu seseorang di jalan, karena mobilnya mogok dan cowok itu  memberikan tumpangan pada Lana, cowok itu juga memberikan jaketnya pada Lana, untuk dipakai, dan  Lana tidak tau jika di dalam jaketnya ada benda seperti itu.”

“Lana, apa itu benar?”

“Iya, Miss Emma. Kalau kalian tidak percaya, Mama dan Papi boleh bertanya pada supir pribadi keluarga. Waktu itu aku lupa tidak mengembalikan jaketnya karena jam masuk sudah berbunyi.

“Kamu ceroboh sekali, Lana! Kenapa tidak menghubungi papi? Papi bisa mengirimkan kamu mobil untuk mengantar kamu ke sekolah?”

“Jamnya sudah tidak mungkin, Pi. Aku terpaksa menerima tawaran cowok itu, aku takut terlambat berangkat ke sekolah dan terlambat mengikuti ujian.”

Akhirnya mereka mengambil keputusan terakhir, yaitu, memperbolehkan Lana mengikuti ulangan selanjutnya, dan kali ini Lana ditunggui oleh mamanya sampai selesai menyelesaikan ujiaannya.

“Lana, mama tidak mau kamu berteman lagi dengan teman kamu itu, mama tau, dia bukan gadis baik-baik, jadi mama harap kamu menjauh darinya!” Lana hanya terdiam, kemudian mengikuti mamanya berjalan keluar dari kelasnya. Lana sudah menyelesaikan ujiannya.

Di luar, mamanya yang sudah masuk ke dalam mobil mereka, sedangkan Lana sedang ribet dengan jaket pria itu yang mau dia masukkan ke dalam tasnya. Lana berharap bisa bertemu cowok itu dan bisa segera mengembalikan jaketnya.

“Hei!” panggilan seseorang dari kejauhan memanggil Lana. Kedua mata Lana membulat melihat siapa yang memanggilnya. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • You And Me   Bab 61 ( Happy Ending )

    Noah yang mencoba menghapus air matanya datang ke kamar Daniel dan melihat sahabatnya itu membuka mata. Tangan Noah memegang erat tangan sahabatnya itu dan duduk di sebelah Daniel. “Hai, Dan, kenapa kamu sangat ceroboh dan bodoh mengikuti balapan motor itu?”“Maafkan aku, Noah,” suara Daniel terdengar lirih dan terbata.“Tidak apa-apa, aku memaafkan kamu. Daniel apa kamu sudah tau jika Mara sedang mengandung bayi kalian?”“Benarkah?” tampak air mata Daniel keluar dari tepi matanya. “Noah aku minta tolong sama kamu untuk menjaga Mara dan bayiku, mungkin aku tidak bisa menjaganya, aku sudah tidak kuat.”Seketika Noah menangis mendengar apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu. “Aku tidak mau, kamu yang akan menjaga Mara dan bayi kalian, Dan.”Daniel tersenyum kemudian dia menutup kedua matanya rapat dan tangannya terlepas dari genggaman Noah. Tangis Noah langsung pecah di sana, bah

  • You And Me   Bab 60 ( Melanggar Janji )

    Malam itu di arena balap motor terdengar suara yang sangat ramai, bahkan lebih ramai melebihi hari biasanya karena banyak sekali orang dari kota lain datang untuk memeberi dukungan kepada pembala motor idolanya. Di area itu sudah benar-benar dinyatakan aman dan tidak akan ada petugas yang akan membubarkan acara balap motor itu karena mereka telah memberi uang kepada beberapa petugas agar acara mereka bisa berlangsung dengan baik.Mara dan Cilla berada di rumah sakit untuk menjaga Daniel, dan Noah tidak mau kalau mereka berdua ada di sana. “Balapan motor kali ini agak berbeda dengan balapan motor seperti biasanya. Noah akan mendapatkan lawan yang sangat kuat, aku dengar orang yang di minta Bruno untuk mengikuti balap motor kali ini adalah pembalap motor yang tidak pernah kalah di kotanya, bahkan dia sering menjadi juara di kota lain. Dia juga terkenal kejam pada lawannya saat mereka bertanding,” jelas Cilla.Mara yang mendengarnya tampak sangat khawatir pada

  • You And Me   Bab 59 ( Pilihan yang Sulit)

    Malam ini Noah dan Cilla menginap di rumah sakit karena malam ini juga dokter akan melakukan tindakan operasi pada Daniel. Beberapa jam mereka menunggu, tapi belum ada pemberitahuan tentang keadaan Daniel.“Noah, apa kamu tidak mau menghubungi Mara dan memberitahu tentang keadaan Daniel? Kamu harus memebritahunya bagaimanapun juga.”“Iya, aku akan segera menghubunginya.” Noah segera mengambil ponselnya. Mara tampak kaget dan shock mendengar apa yang terjadi dengan kekasihnya. Mara bergegas berangkat ke rumah sakit.Tidak lama dokter keluar dari dalam ruang operasi. Noah segera menemui dokter itu dan terlihat dari raut wajahnya tampak menyiratkan suatu kabar yang tidak baik.“Dok, bagaimana keadaannya?”Dokter itu menepuk pundak Noah. “Teman kalian mengalami koma, dan semoga saja dia bisa melewati masa kritisnya.Seketika tubuh Noah tampak gontai, dia hampir saja jatuh mendengar apa yang barusan dikat

  • You And Me   Bab 58 ( Keadaan Daniel )

    “Halo, apa benar ini Noah?” suara seorang wanita yang terdengar sedih.“Iya, aku Noah. Ini siapa?”“Noah, perkenalkan aku Martha orang yang menjaga mama kamu selama ini. Mungkin kamu tidak mengenali, tapi mama kamu menyuruhku untuk meghubungin nomor kamu.”“Marta? Mamaku? Maaf, aku sudah tidak mau mengetahui hal apapun tentang mamaku.”“Jangan menutup teleponnya dulum Noah! Ada hal penting yang ingin aku bicarakan sama kamu.”“Aku sudah mengatakan jika aku tidak mau mendengkan hal apapun tentang mamaku. Aku sudah tidak peduli dengan apa yang dia lakukan.”“Mama kamu sedang sakit parah, Noah, dan dia dirawat di rumah sakit sudah beberapa bulan yang lalu,” ucap wanita itu cepat.Noah terdiam di tempatnya setelah mendengar apa yang dikatakan oleh wanita diseberang telepon itu. “Terima kasih sudah memberitahuku.” Noah langsung menutup panggilan

  • You And Me   Bab 57 ( Suatu Berita )

    “Dia mengajak kamu bermain di mansionya?” Mara mengangguk perlahan dengan ragu-ragu. Lana menepuk jidatnya dengan malas.Mara memegang tangan Lana dengan menatapnya penuh harap. “Aku awalnya tidak menyerahkan diriku dengan begitu saja, Lana. Dia memaksaku dan ---.” Mara tertunduk diam.”“Dan apa, Mara?”“Dia orang pertama kali yang sudah mengambil hal berharga dalam hidupku, dan dari situlah aku merasa diriku sudah tidak berharga lagi. Kamu tidak tau betapa terpukulnya aku waktu itu, Lana, tapi aku tidak mau terpuruk terlalu lama. Om Max mengatakan akan mengatakan jika sebenarnya dia mencintaiku, dengan mamaku dia hanya kasihan dengan semua yang diceritakan oleh mamaku.”“Lalu dia memberitahu mama kamu?”“Awalnya aku melarangnya karena aku tidak mau membuat aku dan mamaku yang semula memiliki hubungan tidak baik menjadi tambah parah, jadi kita sembunyikan masalah ini.”

  • You And Me   Bab 56 ( Cerita Masa Depan )

    Acara pesta kelulusan malam itupun selesai. Kedua orang tua Lana pulang lebih dulu, di sana Noah dan Lana serta Mara dan kekasihnya Daniel masih berada di satu meja, mereka sedang saling bercerita satu sama lainnya.“Lana, kamu sendiri, setelah lulus ini mau kuliah atau akan menikah juga dengan Noah?” Mara menggoda Lana.Lana melihat ke arah kekasihnya yang tengah menghabiskan minumannya. “Aku sebenarnya ingin menikah dengan Noah, tapi sepertinya aku akan bersabar menunggu sampai Noah benar-benar siap segalanya untuk menikah denganku. Kamu tau sendiri, kan, jika Noah baru saja bekerja dan dia baru merintisnya, jadi kita tidak terlalu terburu-buru.” Lana memegang tangan Noah, Noah tersenyum pada kekasihnya itu.“Kalian mau minum lagi? Akan aku ambilkan minuman di sana. Dan, ayo ikut denganku mengambil minuman untuk para gadis kita.” Noah beranjak dan mengajak Daniel pergi ke stand minuman meninggalkan kedua gadis itu dudu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status