Share

EPS 5

Hari ini gadis mendapat shift siang.

Rumah sakit tempat kami praktik memang menggunakan sistem shift.

Masih sama dengan seragam putih ala anak kesehatan gadis menjalani hari-hari shiftnya dengan tenang, kecuali sesuatu dokter David. Rasanya sangat canggung.

Kami belum sempat mengobrol semenjak terjebak hujan.

Tapi ya... Gadis rasa itu lebih baik ketimbang berada dalam situasi canggung dengan dokter David, namun naas agaknya dewi fortuna sedang tidak berbaik hati padanya sehingga membuatnya terjebak dalam situasi canggung saat ini.

“Oh ada yang bisa membantu ku merawat pasien di ruangan ini?” tanya miss Melly.

“Ah kami akan segera bersiap,” ucap ku dan vela kompak.

“Oh tidak aku hanya membutuhkan satu orang, satu orang lainnya bisa mendampingi visite dokter untuk pasien yang baru di operasi tadi malam,” Ucap miss Melly.

Visite merupakan kunjungan ke pasien rawat inap bersama tim dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Visite sendiri di lakukan secara rutin dan terjadwal.

“Keadaan pasien tidak terlalu parah itu sebabnya aku menyuruh salah seorang kalian saja tanpa pendamping perawat senior,” Ucap miss Melly.

“Umm... mungkin aku akan melakukannya,” Ucap Gadis.

“Baiklah kalau begitu, Vela akan ikut bersama ku,” Ucap miss Melly meninggalkan ruangan.

“Good luck Gadis,” bisik Vela kemudian menyusul miss Melly.

Gadis membaca laporan yang di berikan padanya mengenai pasiennya kali ini, Tn. Andi dengan diagnosa post operasi closed Fraktur Femur 1/3 proximal atau lebih sederhananya patah tulang tertutup di bagian paha atas.

Sedikit penjelasan,

Patah tulang atau dalam bahasa medis disebut fraktur adalah kondisi tulang yang terputus, baik sebagian, ataupun remuk.

Patah tulang sendiri juga di bagi dalam dua kelompok loh, yakin tertutup dan terbuka, dikatakan terbuka jika terdapat luka dengan tulang yang menonjol

Gadis terus berjalan menyusuri lorong sambil tetap mempelajari dokumen yang ia pegang

Kriyettt....

Gadis baru saja masuk kedalam ruangan, “Dokternya belum tiba ya,” batin gadis sedetik kemudian

Seorang dokter dengan jas putih masuk ke dalam, gadis langsung terperangah kaget melihatnya “davi... em maksud saya selamat siang dok”

David hanya tersenyum sewajarnya, “ kita sudah harus ,” ucap David.

Mereka berdua beriringan melanjutkan perjalanan ke ruang perawatan dan segera mencari pasien dengan nama Tn. Andi.

David segera menyapa pasien dan melakukan pekerjaannya dengan tenang sangat jauh dengan perasaan yang Gadis rasakan sekarang meskipun ia tampak tenang jauh di dalam hatinya Gadis sangat merasa shock.

Ya mungkin saja Gadis tak ingin memperlihatkan kesenjangan mereka di depan pasien, yaps Gadis harus profesional.

Dalam visite kali ini David menanyakan beberapa hal mengenai kondisi pasien pasca operasi seperti “apakah terasa nyeri? Apakah terdapat bengkak?” dan beberapa pertanyaan lainnya.

Tn Andi pasien yang sedang kami lakukan visite mengalami patah sehingga membuatnya perlu di lakukan operasi pemasangan pen dalam.

Tujuan pemasangan pen pada patah tulang sendiri adalah, menjaga tulang menjadi stabil sehingga memberikan kesempatan pada patah tulang untuk sembuh.

“ Baik, sepertinya semua berjalan dengan lancar, dalam beberapa hari kondisi anda akan segera membaik. Nanti akan dimasukan obat anti nyeri dan antibiotik pada infus anda, jangan lupa makan minum yang banyak dan kami akan segera melakukan visite kembali untuk meninjau perkembangan anda,” ucap dokter andi

“Terima kasih dok,” balas Tn. Andi.

Kemudian David memberikan catatan perkembangan pasien Andi kepada Gadis dan dengan bersama mereka berjalan keluar ruangan menyusuri lorong.

Keadaan di lorong cukup canggung dan hening antara David dan Gadis, tak ada percakapan di antara keduanya selain beberapa karyawan yang kebetulan lewat dan menyapa mereka berdua, kemudian mereka membalasnya.

Gadis yang merasa tersiksa dengan keheningan panjang itu memilih untuk membuka suara.

“Ah untuk yang kemarin ak-“belum selesai Gadis berbicara David langsung menyelanya.

“Aku minta maaf kau pasti terkejut saat itu, maaf telah membuat mu tidak nyaman. Dan kalau kau merasa berbicara formal itu nyaman juga tak apa,” ucap dokter David tersenyum.

“o-oh... baik,” balas Gadis canggung.

“Ah iya sebenarnya ada hal yang ingin ku tanyakan padamu?” ucap dokter David.

“Oh katakan saja,” ucap Gadis.

“parfum mu... em... itu mengingat kan ku pada seseorang, aku sudah lama mencari parfum dengan bau seperti ini tapi tak pernah menemukannya, Ucap David.

“Oh tentunya Dok saya membuat parfum ini sendiri, ini parfum melati,” balas Gadis sambil memamerkan deretan rapi gigi putihnya.

“Pantas saja, niatnya sih kemarin saya mau ajak kamu pergi ke suatu tempat buat nanyain soal parfum ini sekalian ya kita bisa akrab, hahahah itu sebabnya aku meminta nomer mu tapi-“ di detik itu juga David menghentikan perkataanya

Suasana diantara mereka menjadi canggung kembali, David meruntuki kebodohannya padahal suasana tadi sudah cair mereka berdua sama-sama diam baik gadis ataupun David

“Aduh aku harusnya tak berlari di saat hujan,” batin Gadis penuh perasaan malu.

“Ahss... seharusnya aku tak menyinggung soal itu,” batin David dengan perasaan kacau balau.

Mereka berdua sama-sama menarik nafas dan

“David”

“Gadis”

“ah itu-“

Mereka berdua berbicara bersamaan

“loh-“ mereka berdua langsung tertawa,

“Ahahhahahaha,” begitu menyadari kekompakan batin mereka.

Yash setidaknya suasanan kali ini sudah tak canggung kembali.

“Aku minta maaf” ucap David sambil menghapus sedikit air mata yang berada di sudut matanya, iya! Air mata tertawa.

“Tidak - tidak aku yang harusnya minta maaf kalau dokter berkenan saya akan memberikan resep mengenai parfum ini pada dokter,” ucap Gadis riang.

“Dokter David maaf anda harus cepat kemari,” teriak seorang suster dari sebuah ruangan.

“Oh boleh tapi ada baiknya kita tidak membicarakan soal itu disini, berikan nomermu akhir pekan ini kita akan pergi keluar untuk membahasnya” ucap David.

Gadis mengganguk kemudian merogoh sakunya dan memggambil sebuah kartu.

“Baik dokter ini kartu namaku ada nomer yang tertera di sini”

“Baik aku akan menyimpannya,” ucap David kemudian berlalu.

David berlalu pergi sedangkan Gadis disini entah kenapa perasaannya menjadi sangat tidak karuan apa karena David mengajak nya- upsss tidak-tidak, Gadis terus berjalan dengan wajah malu bersembur merah.

“Gadis!!!” suara familiar itu menyapa Gadis dengan lantang

“loh, Nova loh kok di sini?” tanya Gadis terkejut begitu melihat Nova berdiri di ruang tunggu rumah sakit dengan senyum lebarnya.

“Gue? Kagak gue gak Napa – Napa gue cuman nemenin si Reno,” Ucap Nova.

“Reno? si Reno kenapa?” tanya Gadis binggung.

“Kagak tau noh tu anak main tarik-tarik gue ke sini aja,” Ucap Nova sebal mengingat tidur indahnya di kacaukan oleh Reno, padahal kan tadi Nova udah mimpi dapet Indomie sekardus! Parah emang sih Reno.

“Oh... berarti loh cuman nemein dia ya? Ya udah deh gue mau balik ke ruangan soalnya nih,” ucap Gadis terburu-buru

“eh..., Tunggu nih sebentar febi-“ Nova memutus ucapannya kemudian merogoh sesuatu di sakunya.

“Nih buat Lo dari Febi kagak tau isinya apa! Tadi gue sempet mampir ke kosan loh sih, si Febi hebat juga kek cenayang”

“padahal gue kan gak mesti ketemu Lo tapi si Febi dari tadi ngotot nitipin ni kertas katanya sih ‘jangan raguin gue loh Nov, gue dulu sempet mau jadi dukun karena perkataan gue selalu bener tapi untungnya gk jadi gue udah kuliah sekarang' gitu sih,” lanjut Nova sambil memberikan selembar kertas yang terlipat kecil dengan rapi.

“Lu ngapain ke kosan gue Nov?!” tanya Gadis curiga.

“Eh nganu eh—“ Nova jadi diam seribu bahasa.

“Yeee... parah lu Nov pasti stok makanan gue lo gilas lagi! ah tau dah males gue, gue balik dulu ke ruangan,” Ucap gadis berlalu pergi tanpa menggubris Nova sedikitpun.

“Loh Dis Gadiss---“ Nova hanya bisa berteriak dari kejauhan saat bayangan Hadis mulai hilang dari kejauhan.

Sementara itu Gadis membuka kertas titipan Febi dan mulai membacanya

DEAR GADIS

Gadis gue nitip ya ini, kol satu wortel juga sama makaroni, Dis jangan lupa buncis ama kentang oh iye micin juga biar sedep, karena gue lagi rajin gue mau bikin SOP nih..., tenang aja Lo pasti gue bagi! Btw uangnya ada di Nova beli sayurannya banyakan ya, mau bikin banyak soalnya.

By, teman sekamar mu tercinta Febi.

Gadis berhenti sejenak setalah membaca surat itu, loh terus uangnya-

“Ahhhhhhhh-“

Gadis meruntuk kesal dalam hati! ya sudah dengan terpaksa sore ini Gadis menggunakan uangnya dahulu baru nanti bila bertemu Nova Gadis akan langsung menagihnya.

Gadis benar-benar merasa sangat kesal namun karena saat ini moodnya sedang baik ia hanya akan tetap diam, kalau saja Gadis dalam keadaan mood yang buruk sudah pasti sapu di dalam kosannya akan melayang begitu bertemu dengan Nova, you are so lucky Nova! Huff....

Gadis menarik nafas panjang dan menghembuskannya entah kenapa senyuman langsung mengembang di wajahnya begitu menanti akhir pekan. Gadis dengan cepat membereskan dokumennya dan melanjutkan praktik kerjanya.

Akhir pekan aku datangggg~

nadtsa_

Hemm bagiamana ya kelanjutan antara David dan Gadis? Always stay tune ya ( ╹▽╹ )

| Sukai

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status