Short
夫が娘は脳死したと嘘ついたことを知ったとき、私は狂気に駆られた

夫が娘は脳死したと嘘ついたことを知ったとき、私は狂気に駆られた

By:  流川翼Completed
Language: Japanese
goodnovel4goodnovel
9Chapters
16.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

娘が脳死だと宣告された後、夫は私に臓器提供の同意書にサインしろと言ってきた。 私は娘を失う悲しみで精神的にボロボロになっていた中、偶然にも主治医の安藤美月が夫の「初恋の人」だということを知ってしまった。 彼らは娘が脳死だと嘘をつき、私にサインさせ、その女の娘のために心臓を取ろうとしていたのだ。 安藤美月の娘を退院するのを見た時、彼らはまるで幸せな家族のように笑い合っていた。 私は真相を問い詰めに行ったが、夫と安藤美月に階段から突き落とされ、死んでしまった。 気がつくと、私はまた臓器提供の同意書にサインするあの日に戻っていた。 病院のベッドに横たわる娘を見ながら、私は心の中で誓った。 「今度こそ、あの裏切り者たちに必ず償わせてやる!」

View More

Chapter 1

第1話

"Bu Ayu, Anda yakin ingin mengganti nama Anda dengan nama orang lain?"

"Ya."

Begitu keluar dari hotel, aku menatap langit cerah dan tiba-tiba merasa seakan beban berat telah terangkat dari pundakku. Karena aku akhirnya melepaskan bayangan gelap yang akan menghantuiku seumur hidup.

Aku mencoret namaku dari dokumen pernikahan dan menggantinya dengan nama Sinta Lestari.

Tak lama sebelumnya, aku menerima pesan dari Sinta.

Katanya, dia adalah cinta pertama Damar.

Andai bukan karena ayahku yang menjelang ajalnya menyerahkan wewenang perusahaan pada Damar dengan alasan ingin ada yang menjagaku, mereka berdua tidak akan pernah putus. Damar juga tidak akan pernah setuju untuk menikah denganku.

Sinta bahkan mengirim beberapa foto dirinya bersama Damar di ranjang.

Melihat hal itu, untung saja manajer hotel sedang berada di sisiku. Kalau tidak, mungkin penyakit jantungku langsung kambuh karena terlalu marah.

Saat aku sadar kembali, tiba-tiba segalanya menjadi jelas.

Damar tidak pernah menyentuhku selama lima tahun ini, bukan karena dia menjaga kondisiku yang sakit jantung, tapi karena dia ingin menjaga diri untuk Sinta.

Menyadari hal itu, aku pun mengambil ponsel dan memberi kabar baik pada Sinta. Lagi pula, kalau mereka memang cinta sejati dan menganggap aku perusak hubungan mereka, biarlah aku yang mengalah. Aku beri mereka jalan.

Namun, lima tahun pengorbananku bukanlah hal yang bisa diabaikan. Penipuan yang begitu dalam membuatku sulit bernapas. Bahkan karena kondisi tubuhku, aku tidak sanggup membalas dendam. Jadi, aku memilih untuk pergi.

Aku akan menjual seluruh sahamku di Grup Cahaya sesuai harga pasar, lalu menggunakan uang itu untuk pergi ke luar negeri dan mencari pengobatan terbaik untuk penyakit jantungku.

Mulai sekarang, aku akan hidup untuk diriku sendiri.

Saat semua urusan sudah selesai ditangani, malam pun sudah larut.

Aku pulang ke rumah dan mendapati seluruh ruangan gelap gulita. Awalnya aku mengira Damar seperti biasa sedang lembur dan akan pulang larut malam. Namun saat aku membuka pintu kamar, aku malah melihat seorang pria dan wanita keluar dari kamar tidur dengan pakaian yang kusut dan wajah panik.

Itu adalah Damar dan Sinta.

Mataku melirik samar ke arah bekas lipstik di sudut bibir Damar. Aku tetap bersikap tenang dan berkata, "Aku pulang."

Damar tidak berani menatapku langsung, tapi suaranya tetap lembut dan seolah penuh kasih seperti biasanya. "Maaf, aku pikir kamu nggak akan pulang malam ini, jadi aku ajak Sinta ke sini untuk bahas pekerjaan."

"Kamu tahu sendiri, urusan perusahaan terlalu banyak dan kamu juga nggak bisa banyak bantu karena kondisi kesehatanmu. Jadi aku harus cari bantuan dari orang lain."

Dulu saat mendengar ucapan seperti itu, aku selalu merasa bersalah.

Aku dan almarhum ayahku yang menyerahkan perusahaan besar itu padanya dan membuatnya harus menanggung begitu banyak beban. Karena itulah aku selalu berusaha memahami dan menuruti semua kemauannya.

Misalnya, saat dia membawa Sinta ke rumah dengan dalih membahas pekerjaan, aku akan membuatkan teh dan membantu mereka. Atau saat mereka lembur berdua di kantor sampai larut malam, aku akan memperkirakan waktunya dan mengantar makanan untuk mereka.

Sampai akhirnya, ketika aku setuju menikah dan menyerahkan seluruh sahamku padanya, dia mulai merasa dirinya benar-benar pemilik perusahaan dan mulai memperlakukanku semena-mena.

Waktu itu, aku seperti pembantu bagi mereka berdua. Kalau bukan karena Sinta sendiri yang mengungkap semuanya dan menyadarkanku, mungkin aku masih terjebak dalam dunia yang kubuat sendiri.

Aku menarik napas dalam-dalam, merasa sangat lelah. Aku benar-benar tidak mau lagi melayani mereka berdua. Maka, aku pun mengingatkan, "Bersihkan lipstik di sudut bibirmu."

Kalau mau berpura-pura, setidaknya lakukan dengan profesional. Begitu perasaan cinta itu memudar, melihat Damar lagi pun rasanya hambar.

Damar tertegun, lalu mengusap sudut bibirnya. Saat dia melihat noda merah terang di punggung tangannya, tubuhnya langsung menegang.

Aku berbalik ke dapur untuk menuang segelas air, mencoba menyegarkan diri dan menjernihkan pikiran.

Mungkin ucapanku tadi membuatnya merasa terpojok, karena Damar buru-buru masuk ke dapur dengan wajah panik dan mencoba menjelaskan, "Ayu! Ini nggak seperti yang kamu pikirkan. Jangan salah paham, aku dan Sinta nggak ada apa-apa!"

"Itu cuma nggak sengaja ... kesenggol saja."

Aku menatap matanya yang penuh kepanikan. Dia panik karena kebohongannya terbongkar dan ingin mencari-cari alasan.

Untuk sesaat, aku sempat bertanya-tanya dalam hati, apakah selama ini dia hanya berterima kasih atas kebaikan ayahku, atau benar-benar pernah menaruh sedikit perasaan padaku selama proses penipuannya itu?

Namun sekarang, aku tahu jawabannya.

Dua kemungkinan yang sempat kupikirkan itu, ternyata keduanya tidak ada. Sedari awal, dia hanya menginginkan perusahaanku.

Melihat wajahku yang tenang dan diam, Damar mengira aku akan kembali memercayai ucapannya seperti biasa.

Lalu dengan santai dan tanpa rasa bersalah, dia malah mengajukan permintaan, "Ngomong-ngomong, lagian kita juga akan segera menikah, kamu serahkan saja sekarang saham perusahaan itu ke aku."

"Dulu, karena ayahmu memberikan mayoritas saham ke kamu, aku jadi kurang punya suara di rapat pemegang saham. Padahal keputusan ini penting sekali untuk perusahaan, kamu pasti paham maksudku, 'kan?"

Damar kembali berakting, berpura-pura jadi lelaki yang lelah secara fisik dan mental demi masa depan kami yang lebih baik. Namun kali ini, aku tidak akan lagi memanjakannya seperti dulu.

"Aku akan menjual sahamku," kataku datar.

Mengabaikan keterkejutannya, aku melanjutkan, "Kalau kamu memang tertarik, silakan hubungi agenku. Nanti akan aku kirimkan nomornya. Urus saja secara resmi sesuai prosedur."

Kalau saja aku tidak sempat mencari tahu lewat agensi penjualan, mungkin aku akan tetap percaya dengan kebohongannya bahwa perusahaan ini begitu berat untuk dikelola dan dia sangat menderita demi membantuku.

Padahal kenyataannya, perusahaanku sudah berjalan stabil dan sebagai pengelola, dia seharusnya tidak perlu bekerja sekeras itu.

Memikirkan semua itu membuatku tertawa sinis. Tawa itu langsung membuat Damar sadar kembali dari keterkejutannya. Wajahnya memerah karena marah dan dia langsung membentakku, "Ayu! Jangan kekanak-kanakan bisa nggak? Jangan campur adukkan masalah perusahaan dengan rasa cemburumu!"
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

Comments

No Comments
9 Chapters
第1話
娘の小さな体にはたくさんの機械や管が繋がれていて、青白い顔に赤みが差していた。私は目をこすって、この光景がまた目の前に広がっていることに気づいた。震える手で娘の温かい手を握り、胸は締め付けられるように苦しく、涙が溢れて止まらなかった。「ごめんね…本当にごめんね…」夫の望月悠介が私の肩を軽く叩いた。「もう子どもの邪魔するのはやめよう、外に出よう。時間だ」看護師に促され、私は震える足で望月悠介と一緒に集中治療室を出た。狭いオフィスに入ると、彼はペンを私の手に押し付けてきた。「見ただろう?娘は脳死なんだよ。生きていること自体が苦しい状態なんだ」「この臓器提供の同意書にサインして、娘を楽にしてやろうよ」彼の軽い口調に、私の怒りは瞬く間に燃え上がり、涙は一瞬で引いた。私はペンを机に叩きつけ、彼の手を振り払った。「サインなんてしない!私の娘は絶対に脳死なんかしてない!」望月悠介は驚いた顔で、しばらく動かなくなった。「さっき話がついただろ?医者の診断も見ただろう。ここは市内一の病院だよ。なぜ信じないっていうんだ?」信じる?彼の無邪気そうな目を見つめながら、私はその裏に潜む冷酷さを見抜いた。前世では、私は彼を信じすぎていたのだ。娘の櫻は肺炎で市内一の病院に入院していた。夫が呼んだ主治医の安藤美月が、彼の昔の恋人だなんて夢にも思わなかった。肺炎は命に関わる病気じゃなかったが、私が一晩家を空けたその夜、娘の容態が急変し、緊急治療室に運ばれた。私が病院に戻った時、安藤美月から「娘は脳死だ」と宣告された。衝撃から立ち直る間もなく、夫は私に臓器提供の同意書にサインするよう迫ってきた。「櫻は優しい子だ。彼女の命は他の人を救うんだ。天国にいる櫻もきっと喜ぶよ」私は涙に暮れ、夫に半ば強制される形でサインしてしまった。でも、その時はまだ、娘の心臓がすぐに安藤美月の娘に移植されたことを知らなかった。娘を失った悲しみから、私は長い間立ち直れなかったが、夫はすぐに日常に戻った。ある日、偶然にも隣町の遊園地で、夫が知らない女の子を肩車し、安藤美月が彼の横に寄り添っている姿を見た。私は彼らを尾行し、問い詰めようとしたが、彼らに高層ビルから突き落とされ、血の中に沈んだ。そのとき、私は娘の髪を入れた
Read more
第2話
私はこの瞬間、望月悠介の偽善的な顔に思い切り平手打ちをしたい衝動に駆られた。「今すぐ娘を転院させて、再検査を受けさせる!この契約には絶対にサインしない!」私の怒りに満ちた表情を見て、望月悠介は眉をひそめた。「詩妍、感情的になるのはやめよう。昨夜君が帰った後、私はここで一晩中寝てないんだ。救急の経過も全部見てた」「君がどれだけ辛いかはわかってるけど、現実はこうなんだ。自分の感情を少しは抑えられないか?」私は冷笑を漏らした。「生死が不明な子どもを前にして、母親に感情を抑えろと言うの?」「昨夜私が帰ったのは、君の母親が心臓が痛いと言い張って、私に世話を頼んだからじゃない!」望月悠介の顔には、不愉快そうな表情が浮かんでいた。「俺の母親を責めたり、俺を責めたりするのはやめてくれ。これは櫻の運命が悪かっただけだろう」「契約の件だって、さっき君は同意してただろう?今さら裏切って、そんなに感情的になっている自分が恥ずかしくないのか?」彼の無関心な態度に、もう言葉を交わす気力も失せた。今一番大事なのは、すぐに転院させて、再検査と治療を受けさせることだ。目の前の望月悠介は、もはや娘と水遊びをしていた、あの小さなアパートで暮らしていた頃の彼ではなかった。私は重く扉を押し開け、集中治療室に向かって歩き出した。携帯でおなじみの番号を押す。望月悠介と結婚して七年、私はその間、家族との縁を切っていた。両親と兄が私たちの結婚に強く反対したため、私は裕福な家業を捨て、望月悠介と一緒に新しい街で暮らし始めた。だが、今私を助けてくれるのは、いつまでも私を見捨てなかった家族だけだ。電話がつながると、前後の事情を説明する暇もなく、私はただ泣きながら一言だけ言った。「お父さん、お母さん、どうか娘を助けて。今すぐ県内で一番いい病院に転院しなきゃいけないの……」両親は過去のことを咎めず、すぐに県内トップの医療チームに連絡を取ってくれた。電話を切り、私は壁の時計を見上げた。転院チームが到着するまであと二時間だった。その時、望月悠介が慌ててやって来た。「詩妍、何してるんだ!もう無理を言うな、俺と一緒に契約にサインしに行こう。さっき君も同意したじゃないか。医師団全員が君を待っているんだぞ」私は彼を無視し、ただ集中治療室の
Read more
第3話
膠着状態の中、一つの影が飛び出して、望月悠介にすがりついた。「悠介、悠介、大丈夫か?」姑だった。彼女は望月悠介の腫れ上がった顔を見て心配そうにし、その後、怒りを露わにして私を責め立てた。「渡辺詩妍!どうして悠介をこんなに打ちのめすんだ?まるで正真正銘の口汚い女だな!」「櫻ちゃんの状態はもう助からないんだ。これは悠介のせいじゃないだろう。彼に八つ当たりするんじゃない!」「それに、寄付の契約書にサインするくらい何なんだ?人は死んだら戻らないんだから、どうせ火葬するんだし、何も問題ないだろう。家に遺体をずっと置いて見守るつもりか?」姑は言えば言うほど興奮し、その言葉は次第に常識外れなものになっていった。私は怒りのあまり、再び顔が赤くなり、力いっぱい望月悠介の左頬に平手打ちを食らわせた。連続で二発も平手打ちを食らった望月悠介は、呆然としたようで、姑も予想外の展開に驚き、息子の顔を触りながら叫んだ。私は冷たく、自分の打った手を見つめた。「痛いか?それでいい。自分の子供が苦しむ痛みを感じるのは、親だけなんだ!」「さっさと出て行け!これ以上何か言ったら、保温カップで叩きつけるぞ!」姑は怒りのあまり目を見開き、唇が震えた。「口汚い女!本当に口汚い女だ!」その場は混乱し、望月悠介は怒りを抑えながら私に問い詰めた。「詩妍、もう殴ったし、怒りも晴らしただろ?さっさとサインしに行こう。もう話すことはない。さっき医師のオフィスで君は同意したんだ。今さら後悔するなんてあり得ない!」そう言うや否や、彼は私の手から携帯を奪い取り、私の両腕を強く掴んだ。姑も手伝って、私を押しながら外へ連れて行こうとした。私は歯を食いしばって必死に抵抗したが、彼ら二人に勝てそうになかったので、大声で叫び始めた。「医者!看護師!保安はどこ?!ここで誘拐されそうになっているんです!」数人の看護師が急いで駆け寄ったが、望月悠介を見て、知っている顔に戸惑い、足を止めた。望月悠介はぎこちない笑みを浮かべ、「大丈夫です。妻がちょっと感情的になっているだけです。ご心配なく」と言った。私はさらに大声で叫んだ。「彼らが先に手を出したんです!止めないなら、ずっと叫び続けて、すべての患者家族を呼び寄せてやる!」看護師たちはお互いを見つめ合い、やむを得ず
Read more
第4話
望月悠介はすぐに同調した。「家族として、私は同意します!」看護師が注射器を手に近づいてくるのを見て、私は絶望しながら必死に抵抗して叫んだが、周りには誰も助けてくれる人はいなかった。「やめろ!すぐに彼女を放せ!」突然、一声の怒鳴り声が場の空気を凍りつかせた。兄の渡辺澤野が医療チームを引き連れて、ついに駆けつけたのだ。保安員や看護師が一瞬呆然とした隙をついて、私は彼らを突き飛ばし、数歩で兄の元へ駆け寄った。「兄さん、櫻を助けて!」兄は私を優しく慰め、怒りを込めて望月悠介に向かって言った。「お前は外部の人間と一緒になって、自分の妻と子どもを害そうとしているのか?」「櫻ちゃんの脳死の診断書はどこだ?出せ!」私は全身が震え、背中は冷汗でびしょ濡れだった。もし兄が早く来なければ、私はすでに鎮静剤を打たれて、さらには契約書にサインさせられ、樱ちゃんを完全に失っていただろう!安藤美月は落ち着きを取り戻し、私の兄を高慢な態度で見つめた。「あなたは誰ですか?」「ここは病院の重症病棟です!保安員、患者の直系親族以外は全員退室させなさい」兄は一切の恐れを見せず、冷笑を浮かべた。「俺は櫻ちゃんの叔父だ。つまり、直系親族だ!俺はお前らの診断に疑問を持っている。さあ、報告書を出せ!」望月悠介と安藤美月は一瞬、動揺の色を見せた。「俺は櫻にこんな叔父がいるなんて知らなかったぞ?」「渡辺詩妍は、家族がいないって言ってたじゃないか?」姑も私に顔を向けた。私は涙をこらえ、兄の手をしっかりと握りしめて言った。「兄さん、ごめんなさい。あの時私は未熟で、この人に騙されてしまった……でも、今は自分の過ちに気づいたの」兄は私の涙を拭ってくれた。「もういい、まずは転院の手続きを済ませよう。離婚のことは後で俺が何とかする」望月悠介は嫌味たっぷりに笑いながら言った。「転院は櫻の実の親が決めることだ。お前が叔父だろうが、彼女の祖父母が来ようが、全く意味がないんだ」姑もすぐに同調した。「その通りだ。これは私たち望月家の問題で、あなた方外部の人間には関係ない!」兄は厳しい顔つきでさらに何かを言おうとしたが、安藤美月が一歩前に出て、彼の前に立ちふさがった。「この叔父さん、転院には親の同意だけでなく、主治医の同意
Read more
第5話
安藤美月は私の言葉を聞いて、唇を噛みしめ、今にも泣き出しそうな様子でうつむいた。「私は理解できません。家族がすでに同意していたのに、私たちのチームは一日中忙しく働いて、メディアの記者たちも焦って待っているんです……」「今さら、たった一人の家族が事実を受け入れないという理由で、ここまで追い詰められるなんて……」周りの若い医師や看護師たちも、思わず安藤美月を擁護し始めた。「そうだよ、安藤美月先生がどれだけ頑張ったか、私たちはみんな知っている!」「どれだけ頑張っても、無理矢理に騒ぎ立てる医者いじめじゃ、全部が無駄になるんだよ!」「この女性、さっきは契約にサインすると言ったくせに、今になって希望を与えてから取り消すなんて、ひどすぎる!」望月悠介も安藤美月の後ろに立ち、彼女をしっかりと支持した。「僕は家族として、安藤美月先生の診断には一切疑問を持っていない」「詩妍、もう十分だ!これ以上騒いで、他の人まで巻き込むのはやりすぎだ!」私は心が苦しく、周囲の人々の疑問、軽蔑、そして怒りの目に押しつぶされそうだった。兄は私の震える手を静かに押さえ、毅然とした声で言った。「田中院長が言った通り、報告書を見せてもらいましょう」一人の看護師が安藤美月のオフィスに向かって指示を受け、記者たちも事態が騒然としてくる中でカメラを静かに持ち上げ始めた。その時、私は田中院長が何気なく安藤美月の側に歩み寄り、彼女に意味深な目を向けてうなずくのを目撃した。私は疑惑の念を抱き、兄をそっと押した。兄もそれに気づき、しばらく考えた後、転院チームの中にいた目立たない若い男性に何かを指示した。しばらくして、小さな看護師が脳死の報告書を持って戻ってきた。田中院長はその報告書を確認し、自信を持って私と兄に手渡した。「報告書は完璧で、データも正常です。診断に誤りはありません」すぐに転院チームも結論を下した。兄は驚いた表情を浮かべ、私は絶叫した。「そんなはずがない!診断に誤りがないなんてありえない!」望月悠介は緊張していたが、安心したように体を緩め、得意げに笑った。「詩妍、事実が証明された。君は無理に騒いでいただけだ」「さあ、安藤美月に謝罪して、君の兄とそのチームを早く追い出してくれ!」姑も拍手しながら同調した。「口汚い
Read more
第6話
私は自信を持って大声で叫んだ。「悠介、そこまで追い詰めるなら、望み通りにしてあげるわ!」私の言葉が終わるや否や、病室の外にあった静かな大画面から、突然安藤美月の甘えた声が流れ出した。「本当に?あなたって本当に冷酷ね、ちょっと怖くなってきたわ」全員の視線が画面に釘付けになった。画面に映し出されたのは、安藤美月の個人オフィスの監視カメラ映像だった。そこには、安藤美月が望月悠介の首にしがみつき、彼の膝の上に跨り、腰をくねらせながら話している姿が映っていた。「もう、もうやめて。火をつけたらあなたが責任取るの?」望月悠介は安藤美月を見つめ、欲望に満ちた表情を浮かべていた。「櫻に冷酷でなければ、どうやって俺とお前の娘、梨沙を救うんだ?」「集中治療室にいるだけで1日十数万円、助かるかどうかもわからない。それに、彼女とあの年老いた女に全財産を費やすより、全部を梨沙に残してやった方がいいだろう」「これでいいんだ。梨沙の体はもう限界だ、これ以上待てない!今がチャンスだ、すぐに手を打て!」安藤美月の目が輝き、満面の笑みを浮かべた。「よかった、梨沙は助かるわ。脳死の証明書なんて簡単なこと。報告書は私がすぐに作るから、あなたは渡辺詩妍に臓器提供の同意書にサインさせて、同意書がなければ何も進まないから、必ず成功させてね!」望月悠介は安藤美月の腰を強く掴み、「彼女はもう混乱している。俺が言うことは何でも聞くよ、心配するな!」この映像が流れた時点で、場内は完全に静まり返っていた。安藤美月の顔は真っ赤に染まり、全身が震えていた。望月悠介も顔色が青ざめ、一言も言えなかった。最初に反応したのは記者たちで、彼らのカメラは一斉に私から安藤美月と望月悠介の方に向けられた。「田中院長先生、このビデオについてどうお考えですか?」「安藤美月医師、ビデオによると、あなたは患者の家族と共謀して診断報告を偽造しているようですが、何か言い訳はありますか?」田中院長先生は無理に答えながら、「えっと……この件については、詳細に調査した後に発表します」と言った。彼は保安員に人々を押し留めるよう指示しながら、その場をそっと離れ、去る前に兄を一瞥した。兄は私に小声で言った。「やっぱりコンピューターの専門家を連れてきて正解だった。監視カメラの映
Read more
第7話
その「梨沙ちゃん」という少女は、櫻とほぼ同じ年齢で、望月悠介の車の後部座席に座り、溶けかけたアイスクリームを手にしていた。安藤美月は助手席に座り、わざと怒ったふりをして望月悠介の胸を軽く叩いた。それを見て、梨沙ちゃんは大笑いし、アイスクリームがシートにポタポタと垂れていた。しかし、望月悠介は怒ることなく、三人ともさらに楽しそうに笑っていた。望月悠介はいつも清潔好きで、私や娘が彼の車で食べることは許されなかった。ある日、渋滞中に娘が長い時間空腹を感じていたため、私はこっそり彼女にチョコレートを与えた。チョコのかけらがシートに少し落ちただけで、望月悠介はその場で激怒し、私と娘を車から降ろした。私は櫻を抱きしめながら、渋滞する車の中で進退窮まっていた。望月悠介は車を運転して立ち去り、櫻は泣きながら懇願した。「お父さん!ママと私を置いていかないで!全部私のせいだよ!私、いい子になるから、もう絶対にパパの車を汚さない!」そのことを思い出すと、私は苦笑し、目を閉じた。そして、涙が溢れ出てきた。私は彼との深い愛情を信じていたが、その信念こそが彼に娘を殺す機会を与えたのだ。再び目を開けたとき、私の目は決意に満ちていた。「心配しないで、兄さん。まだ終わっていない。彼らには相応の代償を支払わせるわ」私はICUの外で3日3晩見守り続け、ついに櫻の症状が改善し、普通病棟に転院できるという知らせを受けた。この瞬間、ようやく私は安堵し、娘の小さな顔に少し生気が戻ってきたのを見て、そっと彼女のおでこにキスをした。「兄さん、櫻のことは、しばらくの間あなたたちに任せるね。私は一度家に戻って、荷物を片付けてくる」兄は少し心配そうに言った。「何人か連れて行こうか?」私は首を振った。「大丈夫、兄さん。私はもう迷わない」「ただ、いくつか手伝ってほしいことがある。それを準備しておいてね」数時間後、私は家に戻り、まず最初に離婚協議書をテーブルの上に放り投げた。望月悠介と彼の母親はまだ家にいなかったので、私はスーツケースを手に取り、私と櫻の荷物を詰め始めた。衣類はあまり多くなかった。望月悠介と一緒に過ごしたこれらの年々、私たちはいつも質素な生活をしていたからだ。ただ、櫻が作った手作りの品々だけは、丁寧に梱包してスーツケースに詰めた
Read more
第8話
「色仕掛けね。確かに、色仕掛けはあるわ。でもそれは私じゃない」話しながら、私たちは701号室の前に到着した。私はスタッフに軽く頷くと、彼女はカードキーを取り出し、ピッという音とともにドアが開いた。「誰かいるの?」部屋の中は一瞬静まり返り、しばらくしてから安藤美月の声が聞こえてきた。望月悠介はその場で呆然とした。「美月?お前、なんでここにいるんだ?」彼は大股で部屋に入ろうとしたが、安藤美月はバスタオルで体を隠し、恥ずかしそうに彼を止めた。「ちょっと、何してるの?今シャワー浴びてたのよ」望月悠介は部屋の中を一瞥しながら尋ねた。「どうしてこんなところで部屋を取っているんだ?」私はドア枠にもたれかかりながら言った。「望月悠介、この状況、まだ説明が必要かしら?」安藤美月は私を鋭く睨みつけ、ドアを閉めようとした。「今日はホテルで会議があったの。会議が終わって、ちょっと休んでただけよ……もう少し待ってて、服を着るから」私は素早く彼女の動きを阻止し、スマホを取り出した。「まあ、言葉だけじゃ証拠にならないわね。これを見たらどうかしら」スマホで再生したのは、以前病院で手に入れた監視カメラの映像だった。今回は背景が田中院長先生のオフィスだった。「君は本当に優秀だな。この主任のポストは君が取るべきだよ」安藤美月は服が乱れた状態で田中院長先生の胸に寄りかかり、指で胸元に円を描いていた。「もう、あなたも元気すぎるわね、年を取ってもなお精力的で」田中院長先生はいやらしい目つきで安藤美月の顔を撫でながら、「君も随分頑張ってるよ。望月悠介と一緒にいるのも、もう何年になる? まあ、俺のような年寄りに興味がないなんて言わないよな?」安藤美月は恥ずかしそうに肩を叩きながら言った。「何言ってるのよ。あなたが離婚しないんだから、私も自分なりに考えなきゃならないでしょ」「それに、望月悠介なんて貧乏人で、一緒にいても苦労ばかり。こんなホテルだって、まともな部屋を取ることすらしないんだから!」その後の会話は耳を塞ぎたくなるような内容だった。私は全身を震わせる望月悠介を見ながら、スマホの再生を止めた。「望月悠介、お前はまるで獣だ。でも、お前よりもっと冷酷な奴がいるとは思わなかったわ!」「このショー、楽し
Read more
第9話
この街は大きくない。翌日には、爆発的なゴシップが広まった。田中院長先生は警察に通報することも、責任を追及することもできず、黙って自分の病院に入院し、転んで怪我をしたと偽って治療を受けた。看護師たちは口を押さえてこっそり笑っていた。「転んだって?顔中に平手打ちの跡がついてるじゃない?」安藤美月は職場に顔を出すことができず、望月悠介にしがみついて離れなかった。「私と田中院長先生の関係は、全部彼に脅迫されたんだよ。彼は私の上司だから、私はどうしようもなかったんだ……」私は外で二人の会話を聞きながら、いろいろと考えていた。まだ終わりじゃない。望月悠介、このクズ野郎には、最後の一撃が必要だ。幸いなことに、私は準備していた。1時間後、私は望月悠介の車のそばで待っていた。彼の怒りはすでにかなり収まっていたが、安藤美月はまだ彼の後をしつこく追いかけていた。私の姿を見ると、安藤美月は恥ずかしそうに、そして怒りを込めて言った。「あなたの目的はもう達成されたんでしょ?まだ何を望んでいるの?」私は冷淡に彼女を見つめた。「まだ何を望むかですって?望月悠介、離婚協議書はサイン済みかしら?」望月悠介は協議書を私の足元に投げつけた。「渡辺詩妍、これでお前とは一切の関係を断ち切る。今後、俺はお前に何も借りていない!」私は冷笑した。「私には何も借りていないかもしれないけど、娘にはどうかな?」「これまで一度も、お前が彼女に謝ったり、彼女の安否を気にしたりするのを聞いたことがない。お前にとって、一番大切なのは梨沙ちゃんだろう?私と櫻は何でもない存在だ!」望月悠介は軽蔑した表情を浮かべて答えた。「それがどうした?お前自身を過大評価するな。美月が海外に行っていなければ、俺がお前なんかを相手にするわけがないだろう?」「それに、お前の家が金持ちだなんて、俺に隠していたじゃないか。俺が外で苦労している間、良心があるのか?」私は笑い出した。「望月悠介、私の言うことをよく聞け。当時、金に屈しないと言ったのはお前だ。お前が一緒に闘おうと言ったんだ……尊厳を守るために、私は家族と7年間も連絡を絶った。それが今、どうして私のせいになる?」「お前が私を憎むのは構わない。でも櫻はどうだ?お前の実の娘をどう思っている?お前は他人の子供の
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status