All Chapters of Menikahi CEO (INDONESIA): Chapter 31 - Chapter 40
96 Chapters
31. Aku Tidak Mudah Ditindas
     Grace teriak kesakitan setelah jari telunjuk yang digunakan untuk menunjuk Kaira, di putar oleh Kaira dengan berani."Hmmmm... Apa kau masih berani menggunakan tanganmu untuk menunjukku lagi?" "Kau hanyalah wanita rendahan! Beraninya kau menyakitiku! Kau akan segera di tinggalkan oleh Jay setelah Jay bosan padamu!" teriak Grace penuh dendam.DEG... DEG... DEG...     Meskipun hanyalah sebuah tipuan untuk memperovokasi Kaira, tapi jantung Kaira berdebar seperti ada sesuatu yang seakan mengancamannya."Kau menginginkan Jay? Ambil! Apa kau berfikir aku akan mencegahnya?" balas Kaira.     Bisik-bisik rekan kerja terdengar jelas. Mungkin bisa dikatakan kalau mereka tidak berbisik melainkan dengan sengaja mengeraskan suara."Jangan takut Kaira! Kau adalah Istri sah Presdir," bisik Lily."
Read more
32. Kekuatan
 "Kau sungguh akan membuatku menjadi lawanmu?" tanya Kaira. "Kenapa? Kau takut?" kata Grace remeh. Pukk! Pukk!      Kaira menepuk pipi Grace dengan menunjukkan wajahnya yang tanpa ekspresi. "Takut? Aku malah sangat menantikan hal itu!" tantang Kaira. Tap... Tap... Tap...      Kaira meninggalkan Grace yang kesal. Kaira menemui Tuan Alrecha yang menantinya dengan begitu cemas. "Pa, kita pulang sekarang!" kata Kaira. Brummm! Brummm! Brummm! "Kaira sialan! Kalau aku tidak bisa membunuhmu dijalanan, aku maish bisa membunuhmu dari ketinggian!" ***       Kaira pergi menuju Rumah Sakit. Bersamaan dengan itu, sudah ada Nyonya Luna yang menangis tersendu-sendu menunggukepastian keadaan orang yang ada di dalam ruangan.&nbs
Read more
34. Melawan
      Jay sibuk, begitu juga dengan Kaira. Tuan Nahera dan Nyonya Luna pergi berlibur untuk menenangan diri sejenak.     Kaira sibuk menjalankan pekerjaannya dan Jay sibuk menyelesaikan sesuatu yang entah apa itu. Rasanya waktu mereka bersama semakin sedikit bahkan hanya beberapa kata yang menjadi komunikasi mereka."Kai, mau ke mana?" tanya Lily."Lily, aku dapat email kalau harus membantu Jay dilokasi.""Lokasi pegunungan itu?" tanya Lily."Iya. Kalau ketua menanyakanku, jawab saja sesuai arahanku, ya.""Kai, aku ikut!""Tidak perlu. Aku sudah menghubungi Jay dan dia mengatakan benar. Kau tidak perlu khawatir.""Sungguh?""Sure!"      Lily masih saja khawatir. Dia belum yakin kalau Kaira sungguh akan bertemu dengan Jay. Lily tidak bisa menghubungi Jay karena takut salah jalan. Akhirnya, Lily ,mengikuti Kaira diam-diam yang sudah masuk ke dalam taxi.
Read more
33. Dekapan
 Wushhhhh!     Rasa takut menelan semuanya. Hanya ada suara angin yang menabrak telinganya ketika Kaira terjatuh dari tebing karena di dorong oleh Grace.     Meski semuanya memang sudah berjalan sesuai yang direncanakan, Kaira pasrah jika harus mengorbankan nyawanya demi Keluarga yang baru saja dia miliki.      Kaira masih menutup matanya meski Kaira sudah merasakan tubuhnya menabrak sesuatu. Suara angin kencang yang membuat darahnya berdesir, sudah berhenti.'Apa aku sudah mati?' batin Kaira."Kaira, buka matamu!"       Kaira membuka matanya perlahan. Apa yang pertama kali dilihatnya adalah langit. Langit cerah dengan teriknya matahari. Dedaunan dari pohon yang menjulang tinggi dan juga pria yang mengkhawatirkannya.      Kaira tidak bisa berkata-kata. Kaira masih berfikir, dia berada diambang kematian dan Jay hanya muncul sesaat
Read more
35. Genggaman Tangan
         Kondisi Kaira baik-baik saja. Dia hanya terlalu syok dengan kejadian yang baru saja dialaminya. Ditambah lagi dengan dirinya yang ternyata sudah mengandung 3 minggu.        Tuan Alrecha dan Nyonya Luna, mengurus penangkapan Grace. Sedangkan Jay, dia menunggu Kaira sampai Kaira sadar. "Tidak seharunya aku melibatkanmu. Seharusnya aku melindungimu, bukan malah menjadikanmu sebagai umpan," gumam Jay sembari menundukkan kepalanya dengan eskpresi penuh sesal.        Jay mendongak setelah merasakan tangan lembut mengusap ujung kepalanya.  "Kaira!" ucap Jay. "Peluk aku!" pinta Kaira manja.         Jay berbaring disebelah Istrinya. Dia memeluk Kaira dengan sangat erat namun bukan menimbulkan sesak melainkan rasa nyaman dan aman. "Gim
Read more
35, Berakhirnya Grace
  Tap... Tap... Tap...      Langkah kaki Jay, mulai memasuki kantor polisi. Sebelumnya, Jay sudah membuat janji untuk menemui Grace.       Waktu untuk bertemu dengan tahanan sangat terbatas. Jay harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk memprovokasi Grace supaya buka mulut perihal orang yang mendukungnya dari belakang. "Silahkan, Tuan Jay!" "Terimakasih!"       Sudah ada Grace yang dikeluarkan dari jeruji besi untuk bertemu Jay. Tangan diborgol, pakaiannya yang tidak serapih dulu, juga wajahnya yang lesu. "Apa kabar, Grace? Bagaimana rasanya bertemu denganku dengan posisi kita yang berbeda? Apa kau masih merasa sombong?" ucap Jay. "Untuk apa kau datang? Sialan! Kau mendekatiku hanya untuk menjebakku?" teriak Grace dengan sangat marah.      Jay menanggapi Grace dengan ramah namun tatapan Jay menunjukkan kepuasan tentang kehancuran Grace.
Read more
37. Rencana Jay
      Hari persidangan pertama untuk Grace dengan beberapa tuduhan, yaitu kasus pembunuhan, kasus pembunuhan berencana, penyuapan, kekerasan dan juga pencemaran nama baik."Jay, mungkin saja mereka...""Papa, semua sudah selesai sesuai rencanaku. Kalian tidak perlu khawatirkan hal itu lagi.""Kamu terlihat gelisah. Ada apa, Jay?" tanya Nyonya Luna."Aku sedang menunggu kabar dari Rasya.""Semoga berhasil!" ucap Tuan Alrecha."Ma, aku titip Kaira!"       Jay pergi. Dia menitipkan Kaira untuk dijaga oleh keluarganya. Masih ada satu tugas lagi untuk memberantas Grace bersama para pendukungnya.    &nbs
Read more
38. Kemenangan
        Tuan Ace, Nyonya Ace, dan beberapa orang lainnya sudahdiringkus oleh polisi dengan bukti detail dan langsung menjadi tersangka, bukan menjadi saksi atau semacamnya. "Aku menang!" gumam Jay. "Bajingan! Jelaskan padaku sebelum aku menghajarmu!" teriak Tuan Ace. "Pak Polisi, tahan sebentar!" ucap Jay. Tap... Tap... Tap...      Jay mendekati Tuan Ace. "Tanyakan pada Putrimu!" bisik Jay. "Sialan! Aku akan menghancurkanmu, bajingan!"      Tubuh Tuan Ace sudah lenyap diseret paksa oleh polisi. Jay tersenyum menatap mereka yang meronta-ronta dan menatap Jay dengan kebencian.      Kaira memijat pundak Jay. "Pasti sangat lelah," ucap Kaira. "Aku sedang senang. Apa Istriku sedang menggodaku?" lirik Jay dengan pesonanya yang teramat manis. "Si--siapa?" ucap Kaira gugup.      Jay mengusap ujung kepala Kaira. "Aku c
Read more
39. Puncak Kejutan (Season 1 Selesai)
      Jay memakai pakaian santai. Celana pendek dan juga kaos berwarna putih. Dia mengajak Kaira pergi, entah ke mana tujuannya."Kita mau ke mana?" tanya Kaira."Sudah! Ikut saja!"      Kaira masuk ke dalam mobil. Rumah juga sudah sepi sejak pagi. Tidak ada Nyonya Luna atau Tuan Alrecha.      Rasya menginjak pedal gas mobil yang dia kemudi. Kaira mengernyitkan keningnya melihat Rasya yang berpenampilan lebih rapi dari biasanya."Eh, Rasya mau kencan?" tanya Kaira tiba-tiba."Uhuk... Uhuk... Uhuk... Si--siapa yang mau kencan?" Rasya sampai tersedak mendengarnya."Kaira, Rasya harus lembur.""Kenapa harus mengantar kita?" tanya Kaira."Diam atau aku akan menciummu di sini," ancam Jay."Cih... Licik!"      Mobil mereka berhenti disebuah butik. Butik ternama yang tentunya dengan harga dan desainer bukan main-main."Kita sudah sa
Read more
40. Last
       Sudah 5 bulan berlalu. Mereka menikmati hidup tanpa hambatan. Kaira menikmati gelar menjadi Nyonya Jay, dan Jay menunjukkan rasa cintanya pada Kaira."Sayang, ambil barang dulu di butik, ya," ucap Jay."Iya, Bapak kepala keluarga," jawab Kaira.      Hari ini jadwal Kaira memeriksakan kandungan. Kandunganya sudah berusia 7 bulan. Kandungan yang sehat karena mendapatkan perhatian dari semua pihak.Brummm... Brummm... Brummm...      Jay mengendarai mobilnya dengan hati-hati. Pelan-pelan namun pasti. Jay harus mengambil barang-barang yang sudah Nyonya Luna pesan untuk persiapan menyambut cucunya."Apa kalau aku melahirkan anak perempuan, kamu akan marah?" tanya Kaira.      Jay mengusap kepala Kaira. "Kamu ini bicara apa? Bukankah sama saja, mau laki-laki atau perempuan?" ucap Jay.      Jawaban yang cukup menenangkan hati. Mereka berdu
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status