Semua Bab Jerat Cinta Tuan Vampire: Bab 101 - Bab 110
154 Bab
Tugas Sebagai Raja
"Dad…!" pekik Rey mendorong pintu ruang kerja Olympus di kastilnya. "Rey? Kamu sudah kembali?" kaget Olympus beranjak dari duduknya. "Ada apa?" tanyanya melihat anak keduanya datang dengan wajah penuh amarah. "Anakmu, anak pertamamu sudah benar-benar keterlaluan padaku!" sahut Rey dengan intonasi meninggi. Olympus mengernyit, mendekati Rey yang berdiri tidak tenang di depannya. "Duduklah dulu, Rey. Bicarakan semuanya dengan baik-baik," ajak mantan Raja Vampire itu melembut. Rey mendengus, mengikuti perintah ayahnya duduk di kursi sofa dalam ruangan itu. "Katakan padaku ada apa," ucap Olympus lagi setelah melihat anaknya lebih tenang. Rey melempar pakaian milik Suci ke atas meja dekat mereka sebelum memberitahukan apa yang dilakukan kakak tirinya pada Olympus. "Fourd menculik Suci lagi dari penjara Kaum Hitam!"
Baca selengkapnya
Kedatangan King
Tiga hari setelah Rey bertemu dengan kedua orang tuanya, pria berambut putih itu mulai mengarahkan Klan Vampire mencari keberadaan Fourd.  Rey telah memberikan pengumuman pada seluruh Klan-nya tentang Fourd yang kini telah berubah statusnya menjadi pengkhianat dalam Klan mereka.   Fourd dianggap bekerja sama dengan Kaum Hitam dalam merencanakan penculikan Ratu mereka tempo hari. Alhasil semua Klan Vampire yang berada di bawah kekuasaan Fourd ditangkap dan dieksekusi satu per satu, jika mereka tetap menyatakan akan setia pada anak pertama Olympus itu. "Aku tidak mau tahu, bagaimanapun caranya kalian harus menemukan di mana pengkhianat itu berada!" perintah Rey pada salah satu Vampire kepercayaannya yang menggantikan Michael. Rey duduk di singgasana kastil sembari mendengarkan laporan dari beberapa Vampire yang hari ini datang melaporkan temuan-temuan mereka selama beberapa hari kemarin.
Baca selengkapnya
Menyakiti Harga Diriku
Olivia duduk di samping peti pengembali energi di mana Michael berada. Pria bertubuh kekar itu masih setia menutup mata dengan kulit dan tubuh pucatnya. Terhitung hampir lima hari Olivia duduk menemani Michael disisinya. Sesekali Olivia mengusap dahi dan pipi dingin Michael dengan wajah sedih bercampur bahagia. Entah apa yang dipikirkan Olivia hingga sampai saat ini masih saja setia bersama pria yang jelas-jelas telah menyakitinya dengan brutal. "Kau butuh sesuatu, Nona?" Wanita Vampire yang selalu bersama dengan Olivia mendekat. "Tidak ada," sahut Olivia singkat. "Kalau begitu … apa Nona tidak ingin beristirahat dulu? Sudah berhari-hari Nona tidak tidur dengan benar, aku takut Nona akan jatuh sakit karena tidak beristirahat dengan baik."  Olivia menggeleng, masih menatap Michael yang terbaring di depannya. "Aku akan tidur jika aku mengantuk. Kau pergilah, aku akan me
Baca selengkapnya
Ajakan Kerja Sama
"Apa yang kamu lakukan Rey?!" marah Olympus menahan tangan anaknya. "Lepaskan aku, Dad. Jangan halangi aku membunuh Kaum rendahan ini!" sentak Rey menepis tangan Olympus kasar. "Jangan main hakim sendiri, Rey. Jika kamu ingin membunuhnya, kita eksekusi dia dengan cara yang lebih terhormat. Jangan bersikap memalukan begini!" ucap Olympus setengah berbisik malu di dengar Klan mereka yang lain. "Biarkan hukum kita yang bekerja Rey. Kamu adalah seorang Raja, bersikaplah sebagaimana mestinya," sambung Olympus mengingatkan. Rey mendengus, menarik tangannya yang masih mencekik leher King. Pria berjambang itu sontak terbatuk-batuk, menarik udara yang banyak di sekitarnya. Hampir saja dia mati sia-sia disini, batin King. Thomas dengan cepat mendekati pemimpinnya memastikan King tidak apa-apa.  "Bawa mereka masuk!" perintah Rey pada Klan-nya sebelum melayang kemba
Baca selengkapnya
Bukti
"Jangan bercanda denganku Tuan King, kau pikir kami akan percaya begitu saja dengan ucapanmu?" Rey tersenyum sinis, melipat tangannya di depan dada. "Kau terlalu percaya diri bisa menipu kami semudah itu!" sambungnya tidak mau terjebak dengan maksud terselubung King. "Itu terserah padamu jika kau tidak mau percaya padaku, Tuan Rey. Tapi satu hal yang perlu kau ingat, nyawa istrimu sedang berada diujung tanduk saat ini. Kakak tirimu begitu memaksa ingin membunuhnya sejak dia berhasil menculik dan membawanya padaku!"  Rey, Olympus dan Clara seketika terkejut mendengar perkataan King diikuti Samantha dan kekasihnya Brooker. Pria berjambang itu langsung tersenyum, merasa berhasil mendapatkan perhatian mereka semua.  "Kalian pasti tidak percaya, bukan? Tapi, sesungguhnya rencana menculik Ratu Vampire adalah rencana darinya. Dia yang mengatur istrimu hampir dibawa oleh Kaum kami saat berada di Ma
Baca selengkapnya
Tempat Persembunyian
Menuju hutan belantara di mana tempat persembunyian Fourd tersebar, Rey bersama bibi dan tunangannya melayang mengikuti Thomas yang lebih dulu melayang jauh di depan mereka memimpin perjalanan ini. Bersama mereka juga ikut kelompok Klan Vampire pencari yang ditugaskan Rey bersama-sama dengannya dalam misi pembuktian ucapan King. Kali ini Rey akan membuktikan sendiri ucapan pemimpin terakhir Kaum Hitam itu. Jika terbukti King membohonginya dan sengaja menjebaknya bersama para Klan. Rey akan memastikan membunuh pria berjambang itu bersama dengan Kaumnya yang tersisa sampai habis. Tidak akan lagi kebaikan yang tersisa jika King berani menipunya lagi. Berkilo-kilo meter jauh masuk ke dalam hutan, Thomas mulai melambat dengan tangan memberi kode kalau mereka sudah sampai di tempat persembunyian pertama Fourd yang dia tahu. Thomas berhenti tepat di sebuah cabang pohon besar diikuti Klan Vampire dan pemimpi
Baca selengkapnya
Bantuan
Tiba di dekat air terjun bagian terdalam hutan. Rey, Samantha dan tunangannya Brooker singgah di sebuah tangkai pohon besar bersama King dan Kaum kepercayaannya. Tepat di bawah mereka berdiri satu buah rumah usang dengan dinding ditumbuhi tanaman merambat. Siapa saja pasti tidak akan menyangka jika itu adalah sebuah rumah. Pasalnya rumah tersebut terlihat seperti seenggok pohon tua yang telah roboh. Manik mata biru Rey memperhatikan dengan seksama sepetak rumah yang dia curigai ada penghuninya di dalam. Pintu yang tertutup rapat dengan cahaya temaram tampak dari dalam meyakinkan Rey ada Vampire lain yang tinggal di sana saat ini. Raja Vampire itu memanggil salah satu pemimpin Klan pencarinya dan meminta mereka maju ke dalam beberapa kelompok, sebelum dia ikut turun tangan menangkap siapa saja yang berada di dalam sana. "Kamu disini saja Rey, biar aku dan Brooker yang pergi." Samantha menahan keponaka
Baca selengkapnya
Mengakhiri Permusuhan?
"Tuan, ada berita yang tidak baik."  Fourd mendongak, menatap penuh tanda tanya Vampire kepercayaannya. "Ada apa?" tanyanya meletakkan buku yang sejak tadi dia baca.  "Rumah utama tempat persembunyian kita telah diserang Raja Vampire, Tuan."  "Apa?!" Fourd bangkit dari duduknya, kaget. "Bagaimana bisa?" tanyanya tidak percaya. "Ini karena Kaum kepercayaan pemimpin Kaum Hitam, Tuan. Mereka sekarang telah berpindah pihak pada adikmu. Klan Vampire sedang menyisir seluruh hutan mencari keberadaan kita bersama mereka," terang Vampire kepercayaan Fourd memberikan informasi tentang hal yang sempat dikabarkan oleh salah satu Vampire yang berada di rumah itu sebelum mati meledak bersama bom. "Brengsek!" maki Fourd marah. "Jadi mereka memang ingin menentangku dengan mengajak adik tiriku bekerja sama? Tidak ku sangka mereka sungguh licik!" kesalnya menggebrak meja di depan.
Baca selengkapnya
Masa Lalu
"Ada apa Sayang?" Olympus menghampiri istrinya yang tiba-tiba bangun saat tidur di dekatnya. Wanita itu sempat berteriak memanggil nama Rey sebelum akhirnya tersadar dari mimpi buruknya. "Di mana Rey?" tanya Clara dengan peluh membanjiri dahinya. Nafasnya yang terengah membuat pria berambut putih di depan Clara khawatir.  "Tenanglah, Sayang…," ucap Olympus mengusap dahi istrinya. "Di mana Rey, Olympus?! Katakan di mana anakku!" pekik Clara lagi tidak sabar. "Tenanglah, Rey masih di hutan bersama Klan pencari. Dia aman bersama mereka," sahut Olympus berusaha menenangkan wanita yang tampak ketakutan di depannya. "Kau yakin dia benar-benar aman?" tanya Clara memastikan. "Iya, Sayang. Vampire suruhanku baru saja melaporkan perkembangan pencarian Fourd di sana. Kamu tidak perlu khawatir…." Clara mengangg
Baca selengkapnya
Kejar Dia
"Bagaimana keadaanmu Michael?" Elish datang menemui tabib kepercayaan Rey yang telah keluar dari peti pengembali energinya.  Michael berbalik menatap wanita tua dengan wajah yang mulai berkeriput mendekatinya.  "Aku sudah lebih baik dari sebelumnya, Tabib Elish. Terima kasih karena sudah menjaga dan mengobatiku selama ini."  Elish tersenyum, berdiri di dekat Michael yang tengah bersiap pergi dari ruangan itu. "Jangan berterima kasih padaku Michael. Aku hanya sesekali datang kesini mengecek keadaanmu. Wanita manusia itu yang selalu disini menemanimu selama kau tidak sadar. Kau seharusnya berterima kasih padanya dan bukan padaku."  Michael hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Elish. Dia juga tahu bagaimana Olivia selalu datang kesana sekedar duduk bercerita banyak hal dengannya di samping peti pengembali energi. Pria itu sengaja tidak mem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status