All Chapters of Bos Arogan itu Mantan Pacarku: Chapter 91 - Chapter 100
127 Chapters
bab. 91 Merasa bersalah
Lelaki berpakaian jas kerjanya itu tengah terpaku menatapku, bersamaan tangan yang menggenggam penuh amarah. Aku menunduk, tak berani membalas tatapan mata elangnya. Diposisi ini aku memang salah, meskipun aku tak menyesal telah menghabiskan waktu bersama reynan.“Dari mana saja, Viv? Sampai selarut malam ini?’ tanya Haikal yang tampaknya menahan amarah.“Ma-maaf.”“Aku tidak meminta ucapan maafmu, aku hanya ingin tahu kamu dari mana?”“Aku dari mall.”“Apa pesananku sudah kamu belikan?”Haikal terus mencecarku dengan pertanyaan, meskipun mungkin ia sudah tahu apa yang terjadi. Aku menghabiskan waktuku bersama Reynan. Aku menengok kedua tanganku yang kosong, aku bahkan baru menyadari semua barang belanjaan ku tertinggal di mobil Reynan. “Ma-maaf. A-aku ....”“Sudahlah. Ayo kita masuk! Kamu bisa sakit jika terlalu lama kena angin malam.” Lelaki itu mendekat ke arahku, dan memeluk tubuhku, menuntunku untuk masuk ke rumah dengan tangan yang masih melingkar di bahuku. “Aku khawatir sek
Read more
bab. 92 rahasia
“Sudahlah, tak perlu dijawab. Aku sudah tahu jawabannya,” ucap Haikal sambil tersenyum. Sungguh miris aku menatapnya. “Haikal, apa kamu menyesal menikah denganku?” tanyaku ketika kunyahan di mulutku telah habis tertelan. “A’ lagi,” ucapnya sambil mendekatkan tangan yang berisi makanan itu ke bibirku. Lelaki itu menggeleng. “Aku tak pernah menyesal menikahimu, Viv. Bahkan penyesalan terdalam ku adalah melepasmu pergi saat itu.”“Aku tidak bisa jadi istri yang baik untukmu.”“Bukan tidak bisa, tapi belum. Semua tergantung waktu.”Aku tersenyum. “Apa kamu menyesal menikahiku?” tanya Haikal. Aku terdiam, bingung antara menjawab jujur atau harus berdusta untuk tak kembali menyakiti hati lelaki di depanku. “Tak usah dijawab. Ayo makan lagi,” ucapnya, kembali menyuapiku makanan. “Malam ini aku ada urusan sebentar, kamu gak papakan jika aku tinggal sendiri?”Aku mengangguk. “Baguslah, kamu memang istri yang sempurna dimataku, Viv.”Entah itu kalimat sindiran, atau memang itu penilaia
Read more
Bab. 93 pesan Haikal dan Reynan
Aku tak menjawab, lebih memilih mematikan panggilan itu. “Kak, kenapa kakak gak bicara?” “Sepertinya salah sambung , Les,” dustaku. **Aku duduk di kursi goyang, menatap bintang yang bertaburan di langit. Tempat dimana Haikal biasa menghabiskan waktunya. Lelaki yang dulunya galak, main tangan, kini benar-benar berubah menjadi lembut dan penyayang. Lelaki yang dulunya membuat ku ketakutan tatkala mendengar namanya, kini membawa ketenangan tatkala bersamanya. Sungguh, aku tak kuasa dengan hatiku. Pikiranku terus mencoba untuk menerima Haikal sepenuh hati dan membuang jauh pikiran tentang Rey. Tapi hati terus bergejolak. Kubuka ponsel milik Haikal, meskipun sebenarnya ini salah. Aku membuka privasi orang lain tanpa ijinnya. “Vivian” wajah cantik dengan bertuliskan namaku itu menjadi walpaper ponselnya. Hingga mampu menerbitkan senyum kecil dari bibirku. Kubuka galeri foto di benda itu, tak banyak, hanya foto lama Haikal dan keluarganya, juga beberapa foto pernikahan kami, baik ya
Read more
bab. 94 Memo Reynan
“Vivi, kamu dikamar?”Pertaanyaan bersamaan suara yang masuk membuatku mengurungkan niat, meletakkan benda yang kupegang meskipun aku tahu ada banyak rahasia di dalamnya. Aku tak ingin gegebah dengan langsung menanyakannya kepada haikal, ia pasti tak akan mengaku. Aku akan mencari tahu sendiri dengan caraku.“Vivian.”“Iya. Aku di sini.”Lelaki itu menyusulku di atas balkon, dan tersenyum tipis ke arahku. “Kamu disini, Viv. Segera masuk gih! Angin malam tak bagus untukmu.”Aku tersenyum, lalu bangkit dari dudukku, melewati ia yang tengah berdiri di ambang pintu, penghubung antara balkon dan kamar. Kulihat barang belanjaan yang menggunung di atas ranjang.“Barang belanjaanmu ketinggalan bukan, Viv?” tanya haikal yang kini mengedarkan pandangan ke arah yang sama denganku.“Iya, terima kasih.”“Kamu tidak terkejut?”“Tidak.”Aku duduk di bibir ranjang, membuka banyak tas belanjaan yang datang, saat itu aku sperti Wanita konsumtif yang khilaf, membelikan semua barang yang semestinya tak
Read more
bab. 95 kenapa selalu baik kepadaku?
Aku bergegas mempercepat langkahku ke depan benda persegi panjang itu. “Ini bukan apa-apa, hanya bandrol harga baju yang kubeli,” dustaku. Aku mengambil benda itu, meremasnya dan membuang ke sampah.Sedangkan haikal sudah tampak memposisikan dirinya di Kasur, tidur terlentang dengan memeluk guling bermotif bunga itu. Aku tersenyum tipis, lalu mengekori ia yang tengah mengistirahatkan tubuhnya. “Haikal, tadi -.”Belum sempat aku melanjutkan kalimat, terdengar dengkuran halus dari lelaki itu. aku menoleh ke samping, mendapati kedua matanya yang telah terpejam. Mungkin hari ini begitu melelahkan untuknya, hingga ia bisa istirahat secepat ini.“Maafkan aku ya, Haikal. Untuk hari ke depannya, aku akan terus berusaha menjadi istri yang baik.”Aku membelakangi tubuh lelaki yang tengah tertidur itu, hingga bayangan reynan Kembali menyapaku. Lelaki itu tersenyum tatkala melepas ciuman dari bibirku, senyum yang indah, senyum yang begitu kurindukan.“selamat malam, Rey,” ucapku sambil mencoba
Read more
bab. 96 Menikahlah denganku
“Vivian,” ucap lirih dari bibir haikal dengan tatapan yang masih memaku ke arahku, bahkan tanpa sadar makanan yang di sendoknya tumpah ke bawah.Begitupun dengan alisa dan lesta, dua gadis itupun menatapku dengan senyum nan indah.“Kak Vivian cantik sekali,” ucap mereka bersamaan.Mereka seperti memindai penampilanku dari bawah ke atas, mengenakan sepasang sepatu kaca bening, sebuah gaun putih panjang dengan aksen pita besar di belakangnya, juga rambut yang sedikit ku gulung ke atas, menampakkan leher jenjangku. Tidak lupa kusapukan sedikit make up minimalis supaya wajahku tak terlalu terlihat pucat.“Kak reynan bakal bimbang nich, malah bingung pilih pengantin,” celetuk alisa.“Lisa kok jahat gitu, kan kak viv sudah menikah dengan kak haikal,” protes Lesta.“Duduk, Viv! Kita makan dulu,” ucap haikal sambil menggeser kursi di sebelahnya sedikit ke belakang.Aku menurut dan mencoba menikmati makanan yang tersaji.**Gemelut hati yang bak diombang ambing kan oleh angin ini, masih tak t
Read more
bab. 97 permintaan Agasthi
“Viv, Vivian ….” Aku terkaget tatkala haikal menepuk lembut lenganku.“Viv, perkenalkan ini pak andreas, dan ini istrinya bu Jenny.” Haikal tampak memperkenalkan salah satu rekan bisnisnya, hingga aku tersadar dengan lamunanku.“Salam kenal, Saya Vivian.”“Pak Haikal, istri anda cantik sekali,” puji bu jenny dengan mengembangkan sneyum.“Terima kasih, ibu terlalu berlebihan memuji saya.”“Istri saya memang Wanita yang sempurna, cantik paras maupun hatinya.” Haikal menatapku dengan senyum, lalu Kembali mengedarkan pandangan ke pasangan suami istri itu, tampak begitu bangga memperkenalkanku kepada orang lain.“Akadnya akan segera dimulai,” salah satu tamu tampak berbisik, hingga Langkah kami menuju ke tempat sama. Aku menatap reynan yang tengah terduduk di depan meja akad, tampak beberapa mas kawin dengan perhiasan mahal dan beberapa emas Batangan itu di atas meja. Kutarik nafas panjang, mencoba menguatkan hati.Tak terasa tanganku tersentuh, lalu di genggam erat oleh lelaki di sebelah
Read more
bab. 98 bertemu Indra
Dengan batin yang terus bertanya, aku kembali masuk ke ruangan pesta, namun semua sudah sepi, hanya tampak beberapa orang saja. Apa yang terjadi? Pernikahan batalkah?Dua bola mataku terus menyusuri seisi ruangan, mencari keberadaan lelaki bertubuh sedikit berisi yang berangkat bersamaku. Namun, ekor mataku menangkap lelaki bermata biru yang hutang banyak penjelasan kepadaku.“Indra,” teriakku kepada lelaki di sudut ruangan, tengah mengobrol kepada seseorang. Ia sedikit menoleh ke arahku, hingga terlihat panik dan bergegas pergi meninggalkan ruangan. Aku tak tinggal diam, mempercepat langkah untuk mengejarnya, hingga sepatu hak tinggi yang kukenakan membuatku tergelincir dan hampir terjatuh.“Viv, lain kali hati-hati.”Aku menoleh kearah suara yang mebantuku, lelaki bertubuh berisi itu menatapku dengan serius.“Kamu dari mana, Viv? Dari tadi aku mencarimu.”Mataku masih menatap kearah pintu sisi satunya, tempat dimana indra meninggalkan ruangan ini.“Itu … tadi, indra kan?”“Indra
Read more
bab. 99 Secercah titik terang
“Hal lain? Apa maksudmu?” tanyaku yang kini menoleh ke arahnya, memusatkan pandangan tajam ke arah lelaki berpakaian jas itu. “Sebenarnya -,”Belum sempat Haikal menjelaskan sedikitpun, waktu kembali tak berpihak kepadaku. “Kak Haikal ada tamu,” teriak Lesta dari balik pintu kamar. “Siapa?”“Om Gunawan.”“Iya, aku segera turun.”“Viv, pembicaraan kita dibahas lain kali saja ya.”Lelaki itu meninggalkan kamar begitu saja. Dan ketika aku masuk ke kamar, barulah menyadari ponsel milik Haikal terletak di atas kasur. Aku mendekat, menatap benda pipih milik suamiku. Tanpa pikir panjang kuambil benda yang menampakkan foto ku itu, langsung masuk ke dalam pesannya. Hingga nama Indra ada berada barisan chat bagian atas. Haikal : “Ini bukti transfernya.”Haikal menyertakan gambar transaksi pengiriman uang dari rekening namanya ke nama Indra, dengan nominal yang begitu fantastis. Indra : “Siap, Bos. Senang bekerja sama dengan anda.”Aku terdiam, mencerna chat dari mereka. Itu artinya ..
Read more
bab. 100 Eksekusi
“Kakak, maaf jika harus mengagetkanmu,” ucap Lesta sambil mendekatkan gelas bening yang berisi air putih. Aku meneguknya, dan mencoba tenang.“Itu dulu, Kak, mungkin sekarang juga om gunawan sudah berubah. Kan papa juga sudah meninggal, gak ada yang memintanya untuk membunuh seseorah.”Wanita di depanku tampak tersenyum tipis, seperti tak ada masalah di depannya.Sedangkan aku, kini diliputi dengan rasa cemas. Apa haikal akan melakukan sesuatu kepada reynan? Apa ia akan menyakitinya?“Kak Vivian, kenapa bengong? Kakak masih kepikiran ucapan lesta ya? Maaf, lesta gak berniat seperti itu."“Ti-tidak, Les.”Seharian ini aku tak bisa tenang, pikiranku terus berkecamuk dengan kondisi reynan. Jika benar filingku, haikal telah menyewa om gunawan dan bersekongkol dnegan indra yang notabene nya adalah keluarga reynan, lelaki bermata biru itu pasti tahu sekali kesehaian rey itu seperti apa, dan disaat yang tepat, om gunawan akan menghabisi nyawa reynan. Serigala berbulu domba, seperti itulah pe
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status