Semua Bab Ternyata Ibuku Dijadikan Babu: Bab 21 - Bab 30
38 Bab
Parasit
Perusak: "Apa!" pekikku ketika mendengar jawaban dari mama.Ia membeli semua ini menggunakan perhiasan simpananku. Aku memang cukup mempunyai banyak perhiasan, yang selama ini aku beli dan koleksi ketika jadi istri Mas Aldi. Termasuk mas kawin yang dulu ia berikan.Mungkin perhiasan itu ada bernilai hingga 70 jutaan dan semua perhiasan itu tidak diminta lagi oleh Mas Aldi.Aku menyimpannya pada lemari, di dalam kotak perhiasan. Aku sama sekali tidak menyembunyikannya, karena tidak akan menyangka jika Mama akan mencurinya dariku. "Mama jual perhiasanku, tanpa meminta izin terlebih dahulu!" ujarku berusaha menahan amarah yang akan meledak. "Kenapa harus meminta izin padamu? Apa yang kamu miliki itu kan juga sama saja milik kita, ya kan Ma?" ujar Nadia dengan entengnya.Ingin aku remas aja mulut Nadia bicara ketika berbicara. Mereka sama sekali tidak merasa bersalah telah mencuri perhiasanku. "Benar Nadia! Kenapa kita harus meminta izin. Bukankah kamu selama ini tidak keberatan, jik
Baca selengkapnya
Resepsi
PoV SilviResepsi yang cukup mewah akhirnya terlaksana pada pernikahan Nadia dan Reno. Sejak kejadian Mama menjual perhiasanku. Mama dan Nadia memperlakukan aku seperti orang asing di dalam rumah. Harusnya aku yang marah pada mereka, tapi ini kebalikannya. Mereka yang seakan memusuhi diriku.Akhirnya perhiasanku yang menjadi tumbal untuk resepsi pernikahan ini, dan sisanya aku tidak tahu Mama mendapatkan dari mana.Nadia tak henti mengulas senyum, ia sedang melakukan sesi foto dengan Reno di pelaminan. Kurang ajar si Nadia. Dia yang menikah aku yang tekor. Sewa gedung ini saja sudah mahal.Jika begini aku harus mencari kerja, tidak mungkin aku terus menjadi pengangguran. Mau dapat dari mana uang, jika aku hanya berdiam diri di rumah saja.Tapi aku tidak mau pekerjaan yang gajinya sedikit. Aku harus bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang banyak. Mas Aldi juga tidak ada kabarnya, aku melihat foto profil WA-nya sudah tidak ada. Begitu juga dengan foto profil mbak Rania. Sepertiny
Baca selengkapnya
Ditinggalkan
PoV Silvi Aku menutup bagian leherku, menggunakan rambut ketika Icha menanyakan tentang bekas merah. Ini adalah tanda yang dibuat oleh Heru tadi.**Aku merangkul Heru dari belakang dan menahannya ketika ia akan pergi."Apakah kamu benar-benar tidak mempercayaiku, tentang Reni? Aku temannya dari SMA, dan lebih mengenal dia. Reni dulu itu nakal, ia mau dekat dengan banyak pria! Gampangan,""Apa maksudmu?" tukas Heru."Aku hanya ingin memastikan. Jika kamu tidak merasa menyesal jika memilih Reni, menjadi istrimu. Daripada kamu menikahi gadis rasa janda yang sudah bolong, lebih baik kamu menikahi aku janda rasa perawan!" ucapku mengulas senyum."Hah?!" Heru mengerutkan dahinya."Daripada kamu menikahi seorang gadis tapi sudah bekas banyak orang, sedangkan aku jelas janda terhormat. Di ceraikan karena suamiku selingkuh! Percayalah padaku, aku tidak berbohong tentang calon istrimu itu," Heru memalingkan wajahnya setelah mendengar penuturanku. Sepertinya, ia mulai ragu dan goyah tak unt
Baca selengkapnya
Direktur
PoV Silvi"Mama tidak mau lagi tinggal di rumah ini Silvi, lebih baik Mama tinggal bersama Nadia. Karena dia lebih bisa menjamin kehidupan mama,' 'Dan aku?" tanyaku menatap Mama bergantian dan kemudian menatap Nadia.Mereka bergeming seakan tak peduli dengan nasibku. "Kalian meninggalkan aku sendiri?" "Kami tidak meninggalkanmu Mbak, kamu kan punya rumah di sini. Aku masih seperti biasa tidak ada yang berubah, hanya saja Mama tinggal bersamaku. Apa aku salah mengajak mama?" ucap Nadia seakan ini bukan sebuah masalah. "Baiklah silakan Mama pergi, jangan pernah kembali kemari. Aku tahu semuanya, karena aku sudah tidak sekaya dulu ketika masih menjadi istri Mas Aldi!" ucapku dengan suara meninggi. Hingga badan ini gemetar karena merasa, tak punya harga diri lagi."Apa kalian lupa telah menikmati semua hasil jerih payahku? Sekarang kalian tinggalkan aku di saat susah!" Aku terduduk dan menutup wajahmu menggunakan kedua telapak tangan." Silvi, lagi Mama bilang, kamu tidak usah men
Baca selengkapnya
Pelampiasan
PoV SilviHampir satu bulan aku bekerja di kantor ini dan Mas Aldi tidak ada berbuat apapun. Aku pikir dia akan membongkar fakta tentangku, tapi tidak. Bahkan dia seperti tidak mengenalku. Mungkin dia tidak mau lagi berurusan lagi.Apakah dia memang tidak mau lagi tahu tentangku, dan ingin menikah dengan Najwa. Karena beberapa kali aku melihat dia pulang bersama perempuan itu. Aku tanya pada Reni ternyata Najwa sudah bekerja di kantor ini beberapa bulan yang lalu, sebelum aku bercerai dengan Mas Aldi. Apakah Najwa itu sengaja kerja di kantor ini untuk mendekati mantan suamiku atau Mas Aldi yang sudah juga berselingkuh dengannya.Aku yakin Mas Aldi menceraikanku bukan hanya karena grup WA itu saja, akan tetapi juga karena dia masih mencintai wanita lain. Dasar pria buaya dia bilang aku tidak setia, tapi sama saja dia sepertiku meninggalkan aku demi bisa untuk menikahi wanita yang selama ini ia kejar. Sialan Najwa dia berhasil mendekati kembali mantan suamiku. Padahal dulu aku yang me
Baca selengkapnya
Perbuatan Aldi
PoV (3)Silvi naik pitam mendengar pembicaraan Heru dengan Reni. Ia pikir akan mendapatkan calon suami temannya. Tapi dugaan Silvi salah.Heru masih akan melanjutkan rencana pernikahannya dengan Reni. Bahkan mengirim sejumlah uang, membuat Silvi kembali terbakar api cemburu. Sebelum tadi sudah cemburu dengan Najwa. Silvi menganggap dirinya spesial dan berhasil menaklukan Heru. Tapi semua salah, ia juga terkecoh pria itu. Tanpa berpikir panjang. Ia bangkit dari duduk dan memutuskan untuk menyusul Heru ke ruang kerjanya. "Aku harus minta kejelasan statusku, dia pikir bisa mempermainkan aku begini!" gumamnya menahan kesal.**Mata Heru membulat melihat kehadiran Silvi di ruangannya."Mas, aku ingin minta kejelasan!" ucapnya dan duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Heru."Kejelasan apa?" tanya Heru dan sibuk membuka beberapa berkas seperti tak menyukai kehadiran Silvi di ruangannya."Mas, kamu dengar aku gak sih!" Silvi menggebrak meja. Emosi karena acuhkan oleh pria di hadapa
Baca selengkapnya
Gaduh Di Kantor
PoV Aldi"Kamu tidak bisa menikahi, Najwa!" ujar Hanan kakak ipar Najwa.Aku baru saja mengantar ia pulang ke rumah, usai dari kantor. Dan sudah di hadang oleh Hanan. "Apa urusanmu?" tanyaku sambil memasukkan kunci mobil ke dalam saku celana.Tiba-tiba ia datang menghadangku dan berbicara seperti itu. Aku menoleh melihat Najwa yang berdiri di depan pintu, mengurungkan diri untuk masuk ke dalam rumah."Dia sudah aku jodohkan dengan pria bernama Doni, jadi berhenti mendekatinya!" hardik Hanan sambil menunjukku.Pria ini sama liciknya dengan adiknya, mantan istriku itu. Pasti Hanan berusaha menjauhkan aku dengan Najwa. Apakah ini suruhan Silvi. Dia akan melakukan berbagai rencana licik, untuk menghalangiku."Najwa, tidak akan menikah dengan Doni. Kamu jangan paksa dia!" Mbak Ella berujar mendekati kami. Rupanya ia menyimak kejadian ini."Ella, masuk kamu ke dalam rumah. Jangan ikut campur dengan urusanku, dengan dia!" tunjuk Hanan pada wajahku.Ia menyuruh istrinya untuk masuk ke dalam
Baca selengkapnya
Terbongkarnya Aib
PoV (3)Silvi mengambil ponselnya, sambil menaikkan sebelah alisnya sebelum menunjukkan foto yang diambil, ketika bersama dengan Heru. Di dalam kamar hotel, ketika mereka bertemu. Foto saat mereka tidur bersama. "Tapi, kamu jangan marah padaku ketika mengetahui tentang fakta ini!" ucap Silvi semakin mengundang penasaran."Tentang apa sebenarnya sih?" tanya Reni Yang penasaran, kenapa Silvi seperti memberi teka-teki padanya."Nanti, kamu akan tahu. Setelah aku tunjukkan foto ini!"Kemudian Silvi mengulurkan ponselnya pada Reni. Iamenunjukkan foto ketika mereka berdua, hanya polos tertutup selimut di atas kasur. Silvi mengambil foto mereka saat itu, di sebelahnya ada Heru yang sedang terlelap tidur, dengan pulasnya.Seketika Reni tercengang melihat foto calon suaminya, tidur dengan Silvi. Teman yang sudah lama tidak bertemu, dan sekarang menjadi selingkuhan Heru. "Kenapa Ren? Apakah kamu terkejut dengan foto itu, aku masih punya kejutan lain untukmu!" Silvi mengambil ponselnya dari t
Baca selengkapnya
Miris
PoV NajwaSetelah memastikan tak ada yang tertinggal, aku meraih tas. Ini sudah jam pulang kantor. Mas Aldi pasti sudah menungguku sedari tadi, aku telat 10 menit karena harus ke toilet dahulu.Hampir setiap hari sekarang, aku dan Mas Aldi selalu ke kantor bareng dan pulangnya juga. Awalnya aku menolak, karena takut dengan ucapan orang jika melihat kami terus bersama sebelum menikah. Tapi Mas Aldi cukup posesif. Ia bilang tidak usah mendengar omongan orang, jika tidak sesuai fakta. Toh kami hanya berangkat dan pulang kantor bersama, kadang makan sebelum pulang. Tak ada melakukan hal yang negatif. **Kenapa ramai sekali, seperti ada keributan yang terjadi. Aku melihat Mas Aldi yang berdiri ikut menyaksikan kegaduhan ini. Itu kan Reni."Dasar laki mokondo!" teriak Reni.Sebagian orang menutup mulut, dan mata terbelalak mendengar ucapan kasar Reni yang ia lontarkan pada Heru. Setahuku itu artinya kasar, dan tak pantas untuk di ucapkan. Reni sangat berang, ia kembali memaki Heru mengg
Baca selengkapnya
Dijodohkan
PoV Najwa (2)Mas Hanan melepaskan tangannya pada leherku. Mbak Ella menghantam kedua kalinya kepala Mas Hanan dengan keras. Hingga ia meringis kesakitan dan menjerit.Mas Hanan memegangi kepalanya. Kini sasaran berpindah. Mbak Ella menghantam kan teflon pada tubuh mas Hanan berkali-kali tanpa ampun.Kali ini terlihat jelas Kakakku sangat murka dengan suaminya. Aku mengusap leherku. Terasa sakit, dan tercekat. Cekikan Mas Hanan kuat, seakan ingin membunuhku saat tadi juga. Aku tidak menyangka, Kakak iparku tega melakukan hal yang keji demi adiknya. Mas Hanan memang akan melakukan apa saja untuk keluarganya. Sekalipun membahayakan dan mengorbankan orang lain."Aku yang akan menghabisi kamu, beraninya kamu main tangan dan mencekik adikku!" teriak Mbak Ella dengan amarah yang meluap. "Berhenti, La! Sakit badanku!" pinta Mas Hanan. Namun Mbak Ella tak menggubris terus melakukan aksinya."Tak ada ampun bagimu! Rasakan ini!" Mbak Ella terus memumul suaminya menggunakan teflon itu, berul
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status