All Chapters of Pembalasan Istri Tersakiti: Chapter 11 - Chapter 20
138 Chapters
Bab 11 : Kehilangan Calon Bayiku
Abimana akhirnya menepati janji memberikan salah satu sahamnya, dan pria itu memberikan saham K Sports kepada sang putri. Tak lama setelah penyerahan saham itu, Agni lantas langsung memberikannya pada Kaisar."Terima kasih, sayang." Kaisar begitu bahagia, bahkan sampai memeluk erat istrinya. Agni ikut senang melihat Kaisar yang begitu bahagia. Bagi Kaisar, saham itu sangat berarti baginya, meskipun saham yang diberikan Agni hanya 5 persen, tapi itu sudah cukup menjadikan Kaisar pemilik saham terbesar di K Sport untuk sekarang. "Oh ya, aku ada urusan bisnis ke Singapore. Ada sebuah brand fashion yang ingin berkolaborasi dengan K Sport. Tidak apa-apa 'kan kalau aku meninggalkanmu?" tanya Kaisar pada Agni. "Sebenarnya aku ingin mengajakmu, tapi dokter mengatakan kalau kandunganmu lemah dan aku tidak mau membahayakan calon bayi kita," ujar Kaisar kemudian. Tangannya tampak mengusap lembut perut Agni. "Lagi pula hanya dua hari."Agni terlihat mengerucutkan bibir, tapi setelahnya wanita i
Read more
Bab 12 : Rasanya Tak Sanggup
Agni bergegas menutup laptop Kaisar, dia memilih pulang sebelum suaminya itu sampai rumah dan curiga kenapa dia keluar malam-malam.Segala pikiran buruk memenuhi kepala Agni. Memori otaknya memutar kembali segala tingkah aneh suaminya yang seharusnya dia curigai. Mulai dari seringnya Kaisar lembur hingga kemeja yang langsung dimasukkan pria itu ke keranjang cucian setelah pulang malam. Dia masih mencoba berpikiran positif. Pria sehangat dan begitu perhatian seperti suaminya tidak mungkin berselingkuh.Sesampainya di rumah, Agni kelabakan mendengar suara mobil Kaisar persis setelah dia memasukkan mobilnya ke dalam garasi. Ia bergegas masuk kembali ke kamar dan berganti baju, setelahnya langsung berbaring di atas ranjang, menarik selimut, dan berpura-pura tidur agar Kaisar tak curiga.Masih bersikap hangat, Kaisar mendekat dan membetulkan letak selimut yang membalut tubuh Agni. Memberikan kecupan di kening istrinya itu sebelum masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.__Pagi it
Read more
Bab 13 : Bertemu Dewa
“Jangan bertindak bo-doh!” pria itu menatap lekat wajah Agni sebelum wanita itu memberontak dan meminta dilepaskan. “Bertindak bodoh apa?” tanya Agni sambil merapikan kardigannya yang terlihat kusut.“An-da tadi,” ucap Pria itu terbata.“Hah … “ Agni memalingkan mukanya dan mengembuskan napasnya kasar. “ Apa kamu pikir aku akan bunuh diri dengan terjun dari atas jembatan?” ia tiba-tiba saja murka, hilang sudah sosok Agni yang lemah lembut. Selama kuliah dia memang terkenal sebagai sosok yang pemberani dan ceplas-ceplos. Namun, setelah menikah Agni merubah sikapnya untuk menjaga nama baik suaminya.“Aku sedang memikirkan, jika aku mendorong orang ke sana apa dia akan tenggelam dan langsung mati,” ucap Agni berapi-api.Pria itu pun terkejut, dia sampai berjalan mundur ke belakang karena Agni melangkah ke arahnya dengan garang. “Maaf aku keceplosan, tapi jangan beri tahu siapa-siapa kalau aku berniat membunuh orang.” Agni menggigit bibir bawahnya dan memalingkan muka, dia tiba-tiba sa
Read more
Bab 14 : Identitas Wanita Itu
Agni menatap deretan bajunya yang tergantung di lemari. Mencoba membandingkan penampilannya dengan penampilan wanita yang semalam dipeluk oleh Kaisar keluar dari apartemen.Mungkinkah selama ini dia terlalu mengabaikan penampilannya? bagaimanapun dia memang mengubah gayanya dan itu semata-mata untuk membuat suaminya terlihat lebih berwibawa.Agni mengehela napas, dia keluar dari kamar ganti dan duduk di depan meja riasnya. Matanya menatap ponselnya dan kembali melihat foto plat mobil perempuan yang bersama Kaisar semalam. Wanita itu mematung dan masih menatap datar layar ponselnya. Hingga pikirannya tertuju pada sang kakak Bara. Agni mengirimkan pesan dan meminta abangnya itu untuk meminta anak buahnya mencari tahu siapa pemilik mobil dengan plat nomor itu."Berapa tahun kamu sudah menipuku seperti ini?" Agni tersenyum getir sambil menatap wajahnya dari pantulan cermin."Apa kurangnya aku dibanding pelacur itu?" Agni tiba-tiba saja berteriak dan berdiri. Linangan air mata kembali men
Read more
Bab 15 : Tak Ingin Disentuh Part 1
Agni masih memikirkan nama perempuan bernama Airin yang menjadi selingkuhan Kaisar sampai mobilnya masuk ke dalam halaman rumahnya. Gurat kelelahan jelas nampak di wajahnya karena seharian ini dia berada di luar rumah.Seorang pembantu rumah tangga dan satpam rumahnya pun mendekat, menyambut wanita itu sedikit kaget, karena Agni memotong rambut panjangnya menjadi pendek sebahu.“Apa Tuan sudah pulang?” tanyanya ragu, Agni berpikir bahwa Kaisar pasti pergi lagi seperti malam-malam sebelumnya.“Sudah Nyonya, sejak sore tadi,” jawab pembantuya sambil menurunkan belanjaan Agni yang memenuhi bagasi dan kursi penumpang mobilnya.Agni berjalan masuk ke dalam rumah, menaiki satu persatu anak tangga sambil mencoba menahan emosinya. Dia berencana ingin membalas perbuatan Kaisar dengan begitu kejam. Agni beranggapan suaminya itu membunuh calon anak yang bahkan masih berbentuk segumpal darah di dalam rahimnya.Kaisar yang masih terjaga dan duduk bersandar pada kepala ranjang pun menoleh saat pint
Read more
Bab 16 : Tak Ingin Disentuh Part 2
"Aku merasa kamu sudah tidak mencintaiku." Akhirnya Agni berbicara, dia ingin tahu bagaimana Kaisar menjawabnya. "Aku sangat mencintaimu, bagaimana bisa kamu berpikir aku tidak mencintaimu?" Kaisar membalikkan tubuh Agni agar mau menghadapnya, dia memeluk istrinya itu ke dalam dekapannya. "Aku mencintaimu tapi Airin dia wanita yang menarik, entah apa daya pikatnya. Dia hebat di atas ranjang, jika bisa aku ingin memiliki kalian berdua," gumam Kaisar di dalam hatinya. "Lihat saja apa yang akan aku lakukan, aku akan membuatmu kehilangan segalanya, bedebah sialan!" Agni membiarkan Kaisar memeluknya, karena jika sekarang dia tiba-tiba berubah, pria itu pasti akan curiga. Tangan Kaisar perlahan masuk ke dalam piyama sang istri, mengusap perut datar Agni tapi tak pria itu sangka spontan sang istri meraih tangannya dan menghempaskannya. Kaisar pun terkejut dan menatap Agni dengan kedua alis yang terangkat ke atas. "Kenapa?" tanyanya. "Aku lelah," jawab Agni Siapa wanita yang sudi ditidu
Read more
Bab 17 : Hadiah
"Jangan sampai kamu melukai mereka, karena kamu hanya akan rugi, abang tidak mau kamu sampai berurusan dengan polisi.""Abang pikir aku akan membunuh mereka? meracuni mereka dengan kopi bersianida, tidak Bang! aku akan membunuh mereka perlahan. Hingga mereka menginginkan mati sendiri.""Ibu Clarissa Agini Abimana!"Panggilan dari perawat membuyarkan lamunan Agni, dia bergegas berdiri dan menenteng tasnya masuk ke dalam ruang dokter. Setelah dari kantor Bara, Agni sengaja datang ke rumah sakit spesialis ibu dan anak untuk berkonsultasi tentang pemasangan alat kontrasepsi.Dokter yang sering menanganinya pun sedikit bingung, karena setahu dokter bernama Kinanti itu Agni sangat menginginkan seorang anak dan bahkan melakukan program hamil sebelum mengalami keguguran."Dok, saya ingin memakai alat kontrasepsi agar tidak hamil, dan adakah sejenis obat yang bisa membuat napsu bercinta hilang?"Pertanyaan Agni membuat Dokter mengernyit heran. Agni yang merasa pertanyaannya aneh pun tertawa, d
Read more
Bab 18 : Untuk Prestasimu Berselingkuh
“Tidak biasanya Kai.” Airin melingkarkan tangannya ke pinggang Kiasar, menggelayuti pria itu yang melepaskan pelukannya dan memilih menghempaskan tubuh ke ranjang.“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Agni, tapi belakangan ini dia berubah.”“Berubah bagaimana?” Aiirin mendekat dan duduk di tepian ranjang, mengamati muka Kiasar yang tertekuk. Pria itu bahkan melepaskan dasinya sedikit kasar.“Aku memberinya kartu ATM dan kartu kreditku, dan dia menghabiskan hampir satu miliar dalam waktu satu hari. Hari ini, dia membeli sebuah mobil dan membayarnya dengan uang tabunganku,” keluh Kaisar.“Apa kamu tidak memberinya nafkah selama ini?” selidik Airin.“Mana mungkin? Aku memberinya jatah setiap bulan, tapi entah dia pakai untuk apa uang itu. Agni tidak suka berbelanja. Dia bukan tipe wanita boros, meskipun sekali berbelanja dia akan membeli barang branded yang benar-benar mahal.”Mendapati Kaisar malah memikirkan istrinya membuat Airin sedikit kesal, dia pun naik ke atas ranjang dan berbar
Read more
Bab 19 : AFFIRA not Affair
Agni masih terdiam tak menjawab pertanyaan Kaisar. Di dalam hatinya, dia tertawa bahagia karena suami brengseknya itu terlihat sangat kesal. Ini belum seberapa pikir Agni, masih banyak hal yang lebih parah yang akan dia lakukan untuk membalas perbuatan Kaisar yang menganggapnya seperti orang bodoh selama ini.“Kenapa kamu marah?” tanya Agni tanpa sedikit pun rasa takut. “Aku tidak sengaja Kai, kenapa kamu galak sama aku?” Sorot mata Agni berubah sendu dan berhasil membuat Kiasar tersadar. Perlahan Pria itu menurunkan tangannya dan menarik napas, dibelainya pipi Agni bahkan Kaisar menyatukan keningnya dan kening sang istri. “Maaf,” bisiknya.“Aku akan mengganti mobilmu, aku akan membuatnya kembali seperti baru,” ucap Agni yang kini berubah menjadi seorang artis peran. “Tidak, tidak perlu, aku minta maaf karena bersikap kasar padamu.” Kaisar merengkuh tubuh Agni memeluknya erat seolah benar-benar merasa bersalah. Sebenarnya di dalam hati Kaisar berpikir mungkinkah Agni tahu akan perse
Read more
Bab 20 : Mengacak-acak Markas Perselingkuhan
Agni masih terdiam di tempatnya meskipun Adrian sudah pergi dari beberapa menit yang lalu. Wanita itu sedang memikirkan kejutan apa yang akan dia berikan kepada Kaisar dan Airin di acara pelukis terkenal bernama Aililea De Luna itu. Sebuah tamparan kah? atau makian? jelas tidak. Agni menyandarkan punggungnya dan menyesap coffee latte miliknya. Ia jelas menginginkan yang lebih sadis dari itu, tapi sebelumnya dia ingin melakukan sesuatu. Agni meletakkan gelasnya kemudian berdiri, penampilannya benar-benar berbeda dari Clarissa Agni Abimana yang dulu. Dengan rok span dan kemeja lengan balon berwarna putih juga kacamata hitam mahal yang dikenakannya, Agni terlihat jauh lebih modis, membuat siapa pun yang berpapasan dengannya pasti tahu bahwa wanita itu bukan lah wanita dari kalangan biasa. Dulunya Agni tidak ingin menunjukkan hal seperti itu karena baginya kekayaan tidak untuk dipamerkan, tapi demi membalas sakit hatinya terlebih ke Airin, jelas dia harus menunjukkan kelasnya.“Unit B 2
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status