Ivan mengisi gelasnya dengan air hangat dan duduk di meja kerjanya. Dia meminum air hangat itu sambil menghubungi kakak sulung Fani. Begitu Felix mengangkat telepon, Ivan berkata lirih, “Semua tetap sesuai dengan rencana. Sebentar lagi Felicia berangkat ke Blanche Hotel untuk ketemu klien. Habis itu dia makan malam di sana. Total waktu mereka di sana pasti lama banget. Mungkin langit sudah gelap saat mereka keluar dari hotel. Seharusnya dia sudah nggak ke mana-mana lagi setelah itu. Kalian berdua siaga saja di jalan yang harus dia lewati kalau mau pulang ke rumahnya. Pelat mobilnya XXXX, ingat.” Ivan memberi tahu pelat nomor mobil Felicia dengan jelas agar Felix bisa mengingatnya. Dia juga mengirimkan pelat nomornya melalui pesan teks. Selama ingatan Felix tidak sependek hamster, seharusnya dia ingat pelat nomor Felicia. “Oke. kalau begitu kami bersiap-siap dulu. Cari cara untuk bikin Felicia mabuk. Begitu dia mabuk, eksekusinya jauh lebih mudah,” ujar Felix. Bagaimanapun juga, mere
더 보기