All Chapters of Pengantin Pilihan Raja: Chapter 31 - Chapter 40
156 Chapters
Ribuan pedang yang mencariku
Selamat membaca. Tok! Tok! Tok! Suara pintu dibuka, sontak aku menoleh ke arah pintu yang menampakan Almosa dengan sepiring sup di tangannya. Meletakan pecahan kaca pada tempat sampah, aku tersenyum menyambutnya. "Almosa?" kataku, bingung. Menatap ke arah belakangnya, tanpa hadirnya baginda. "Emmm, baginda mana?"Tetapi Almosa hanya menatapku dengan tatapan seolah aku sakit. "Kau mencari baginda?" tanyanya dingin. Dan ku anggukan kepalaku sebagai jawaban. Sunyi. "Me-mengapa kau menatapku begitu?" tanyaku, mencoba mengambil nampan yang sedang dibawa oleh Almosa. Akan tetapi, belum sempat tanganku meraih nampan itu. Almosa…. PRANGGG! Ia melempar napan itu ke sembarang arah, yang hanya membuat aku menghembuskan nafasku kasar. 'Hah' lalu menatap Almosa yang terlihat berkaca-kaca. "Almosa…" Aku meraih wajah tampannya itu, lantas tersenyum padanya. "Ini pilihanku!""Ini salahku!" sambungnya dengan suara serak, lengkap dengan tatapan tak rela. "INI SALAHKU! KARENA HARUSNYA, KAMU SU
Read more
Tenggelam dalam langit biru
Selamat membaca. "Emabell?!""Kak Tara!" Aku berlari memeluk pria itu dengan eratnya, tersenyum senang. Meski air mataku mengalir dengan sangat deras saat ini. "Aku merindukanmu!" kataku. "Sebesar apa?""Sangat besar!" sampai tidak ada lagi yang bisa ku percaya dari tanah ini. Almosa—sambungku dalam hati. Tersenyum miris, meratapi diriku sendiri. Kau bilang kau tidak suka kebohongan, lantas permainan apa yang berikan padaku dengan memanfaatkan kebohongan. Baginda?! Aku pernah tertipu sekali, jadi aku tidak akan tertipu lagi untuk kedua kalinya. ***Kecewa. Nekat pergi dari istana ini, dengan bantuan sosok roh yang selalu mengikuti setiap saat. "Selamat tinggal, Baginda!" ucapku, sebelum masuk ke dalam tembok kamarku yang entah akan tembus ke mana. Aku hanya penasaran, dan mungkin. Rasa penasaranku itu. Dapat membunuhku nantinya, aku mengenalnya. Tapi aku—Emabell, juga sudah mengenal rasa sakit dari hidup yang aku inginkan. ***Hutan. Bagian perbatasan. "Luar biasa!" seperti tel
Read more
Adalah kedamaian paling kacau
Selamat membaca. Kepalsuan yang pada akhirnya ku nyatakan dalam tangisan, menjadikannya kepercayaan yang tak akan pernah ingin hatiku terima. Dia—Artarus, sedang mencangkul ladang yang kami buat sendiri. Agar, kami tak perlu bersusah payah ke pasar yang akan membuat kami ketahuan. Aku yang memutuskan untuk percaya padanya, dan ia menunjukan ketulusan hatinya dengan menjagaku. Yang aku tahu konsekuensinya adalah kematian. Hidup sebagai pengkhianat. Itu pasti tidak mudah baginya. "Kau akan memandangku seperti itu, tak membantuku Emabell!"Aku tersenyum padanya. Tidak tahu sejak kapan, aku bisa tersenyum dan menjadi diriku sendiri. Meski ini, bukan Clossiana Frigga. "Iya, iya!" seruku. Lalu membantunya untuk menyiram tanaman yang mulai tumbuh. 1 bulan, dua hari. Aku tidak pernah menyangka, kalau hidup sendirian seperti ini. Dengan orang baik, dan paksaan, tanpa intimidasi, bebas. Bisa sedamai ini. "Kalau semuanya berbuah, ladang ini akan penuh dengan pohon kan, ya?""Tentu saja. K
Read more
Kembali ke neraka
selamat membaca. Tetapi malam itu.Uhuk! Uhuk! Uhuk!Aku sakit, sebab aku masih bergantung pada darah baginda—aku pikir akan berakhir, tapi nyatanya. Langit, tidak mencintaiku.Untungnya. Artarus tak mengetahui apapun, aku pun bingung. Mengapa dia, bisa tak tahu apa-apa. Sedang ia, adalah orang yang penting bagi raja. "EMABELL JAWAB! DIMANA AKU HARUS MENEMUKAN OBATMU?" Ia berteriak karena marah. Sedang aku terbaring lemah, dengan bibir dan keringat dingin yang membasahi tubuhku. Aku hanya bisa tersenyum padanya. "Aku akan mendapatkan kedamaian itu Ar…""Tapi kalau kau mati!""Itu berarti, aku hanya sedang tidak beruntung saja.""EMABELL!""Ar…""Kau tahu obatnya. AKU TAHU KAU BISA MERACIK! JADI KATAKAN, DIMANA OBATMU ITU. MANUSIA LEMAH!" Kasar. Tapi aku tak begitu peduli, sebab Ar. Hanya sedang emosi saja. "Hah, aku hanya kelelahan. Hanya terlalu banyak menikmati malam di atap, jadi jangan cemas. Ar!" kataku. Namun tiba-tiba saja, Ar memegang tanganku. Lantas kepalanya tertunduk
Read more
Kepercayaan dari Clossiana Frigga
Selamat membaca. Killian, ternyata adalah seorang pria yang berada di pihak putih. Ia tidak memihak siapapun, ia hanya memikirkan harta. Itu sebabnya Dia—Killian, malah nyatakan sebagai penjahat yang cinta damai. Sebab tak ada yang mau berurusan dengan pria yang memiliki kemampuan, yang sama dengan Almosa milik Darka! Aku tidak tahu, dan tidak mau tahu. Sebab yang aku inginkan hanyalah Killian, tetap ada disisiku. Tap! Tap! Tap! Suara seseorang mendekat, langkah kaki berat itu. Aku tahu siapa itu?"Baginda!"Takut bertemu dengannya, malam ini. Aku memutuskan untuk bersembunyi di bawah kasur. Berharap ia tak menemukanku, meski aku tahu semua yang aku lakukan adalah sia-sia. Namun tiba-tiba saja, ia masuk. Tetapi hanya duduk di pinggiran tempat tidur. Hingga aku, bahkan bisa melihat jubah panjang yang menutupi kakinya saat ini. "Emabell, keluarlah!"Tapi aku sedang tak ingin bertemu dengannya. "Kau menjanjikan hal ingin aku dengar pada orang lain, pada pria lain. Dengan nama ya
Read more
Akhir dari permainan indah mu
Selamat membaca.Memilih berdamai, bukan berarti sifat dingin dan kejamnya itu bisa berubah. Bahkan itu kehadiranku lah, beberapa prajurit yang berjaga mengawasi namun secara tak sengaja kedapatan menatapku, malah dihukum penjara."Apa kau, tidak bisa bersikap baik?" tanyaku pada Baginda yang sedang menutup matanya, bersandar di bawah pohon. Menjagaku setiap saat. "Baginda?""Tidak!"Oke. Jawaban yang seharusnya sudah aku tahu. "Tapi kalau semua prajuritmu itu mati, maka kau akan sendirian!" ejekku mulai berani bercanda dengannya.Tiba-tiba saja, ia membuka matanya. Membuat aku, entah mengapa merinding saat melihat tatapan mata tajamnya itu."Seorang ratu dari Utara, tidak boleh memperdulikan orang lain."DEG! Aku terkejut. Lantas tersenyum miris saat mendengar kata-kata tak punya perasaan itu—padahal, aku bahkan belum menjadi seorang ratu.Sembari menumbuk herbal di tepi sungai aku menjawab tanpa sadar. "Tapi seorang Emabell dari Clossiana Frigga, tidak boleh mengabaikan orang lain!"
Read more
Penentangan pertama
Selamat membaca.Setelah diperlakukan seperti manusia tidak berharga. Di perkosa, di hina dan siksa. Akhirnya ia berhenti memanggilku miliknya, menyerah pada status ratu yang ia tanamkan padaku.Membuangku saat tak layak lagi, seperti layaknya penjahat yang hanya membutuhkan perhatian. "Lalu bagaimana dengan aku?" Aku ingin menangis, tapi para penjaga di kurung bisa membuatku merasa bersalah."Emabell ya?""Sekarang. Aku sangat terkenal ya?"Mereka yang sudah babak belur itu tersenyum padaku, mendekat. Duduk seperti sedang bercerita dengan teman seperjuangan mereka—tapi kalau bukan karena aku, mungkin mereka tak akan berada di sini."Jadi yang mulia hanya sedang cemburu saja. Dia kan memang seperti itu!""Apa kalian tidak takut, jika lidah kalian di potong karena mengejeknya seperti ini?"Mereka tertawa lagi. "Tidak.""Kenapa?""Karena baginda tidak membunuh tanpa alasan yang tepat. Ini hanya hukuman, dan ini bukan pertama kalinya bagi kami."Aku tersenyum berdesis mendengar ungkapan
Read more
Tangan yang penuh dosa itu!
Selamat membaca.Uhuk! Uhuk! Uhuk!Akhhh.Darah keluar dari mulutku yang terkapar di lantai tahanan, itu semua karena raja sialan itu terus saja menendang perutku tanpa henti."Hentikan…akh…."Malah semakin menendang ku. Apa dia mau membunuhku karena ada kerajaan utara yang coba untuk ditaklukan. Menarik rambutku kasar. "Manusia rendahan, kau pikir bisa selamat hanya karena yang mulia kalian ada di pihakmu." ucapnya sinis. "Malang sekali, lihatlah Clossiana Friggamu akan hancur karena keputusan sepihak yang mulia…oh bukan, sepertinya ia akan dieksekusi."Aku tersenyum meremehkan. "Butuh berapa tahun agar rencanamu sem-sempurna? Butuh berapa banyak nama, HANYA UNTUK MENYERANG 7 PILAR DAN SATU RAJA?" tanyaku penuh penekanan."Berani sekali kau!"PLAKKK!Tak punya kekuatan, aku hanya meringis kesakitan. Sebelum pria itu mendekat padanya. "Ah, meski manusia kau begitu rupawan. Apakah Darka menyukaimu karena indah?" ia mencoba menyentuhku."Jangan!""Tentu saja tidak, akan seru jika ku la
Read more
Berperang bersama utara
Selamat membaca.Tak bersuara. Mereka mengenalku, tetapi aku hanya meminta pada dia yang selalu mengawasiku. "aku siap, aku benar-benar sudah siap!" ucapku membatin—berputar-putar dalam ruang dan waktu yang sepenuh gelap. "jika membantuku saat itu, maka bantulah aku saat ini. "Sosok aura berwarna kehijauan mendekat ke arahku, ia memiliki suara seperti nyanyian paus. "Aku mohon lepaskan aku."Tetapi ia hanya diam saja, apa…karena aku hanya berbicara dalam hatiku. Ah, sudahlah. Ini tidak akan berhasil. Tapi. "Aku ingin bertarung bersama utara!"DEG!Tiba-tiba saja, ia mulai mengelilingiku. Memutari tubuhku, yang perlahan-lahan menjadi sangat cepat. Aku pun berpikir—apakah permintaanku dikabulkan? Jika iya, aku ingin menjadi lebih kuat. ***Kelabat cahaya membawaku kembali—masih di tempat yang sama, dengan suara ejekan king Nesesbula Safalis yang penuh mimpi buruk.Aku membuka mata perlahan, tetapi tetap berpura-pura mati. Tapi…tatapanku kan Baginda bertemu, dia—Baginda. Terus saja me
Read more
Aroma terapi ditengah malam!
Selamat membaca.Saat semua bubar, dan raja Nesesbula dihukum atas pemberontakannya terhadap utara. Aku bisa melihat berapa marahnya ia padaku, tapi—apa arti dari senyuman tipis yang ia layangkan untukku? Sesaat, sebelum ia kembali ke kerajaannya."Emabell, terima kasih!"Kafkan menyadarkanku dari lamunan panjangku, sekarang semua baik-baik saja. "Tetapi aku tidak tahu apakah pilihanku ini benar atau tidak? Mengapa juga, kalian membohongiku soal Killian?" tanyaku menatap mereka kesal. Tentu saja dalam pangkuan Baginda! Dia sepertinya tak ingin melepaskan ku saat ini.Otoritas utara semakin kuat. Dan semua itu karena aku! Hal itu, justru membuatku takut."Ini perintah yang mulia!"Hah? Ragu aku melirik pria di belakangku kesal, tapi itu tak berlangsung lama. Karena jujur saja, aku masih bisa diintimidasi olehnya.Dia bahkan tak bicara, dan hanya terus melayangkan tatapan dinginnya. Seolah tak ada yang terjadi saat ini di utara!BUKH!Seekor Phoenix besar masuk secara paksa—aku tersent
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status