BAB 113“Kamu ini jadi perempuan nggak ada rasa syukur dan terima kasihnya, ya. Kamu kira aku nikahi kamu nggak terpaksa apa? Sama! Aku juga merasakan keterpaksaan seperti kamu. Namun, aku mencoba menerimanya dengan ikhlas dan memperlakukan kamu dengan sangat baik sebagai istriku. Apa nggak bisa kamu menghargai aku sedikit saja sebagai suami kamu? Aku nggak minta apa-apa, Ay. Aku cuma minta kamu memberiku kabar agar aku nggak khawatir. Apa susahnya sih kirim pesan, ‘Mas aku di kosan A. Mas, aku di alun-alun. Mas, aku di mal.’ Aku nggak melarang!” seru Kenzo mengeluarkan semua amarahnya agar Ayana mengerti. Ia sudah lelah menghadapi sifat Ayana yang kekanak-kanakan dan semena-mena padanya.Usai mengatakan itu, napas Kenzo pun tampak ngos-ngosan. Dadanya naik turun mengatur napasnya.“Udahlah, terserah kamu. Kalau mau bebas silakan. Mau ngekos silakan. Sekali kamu angkat kaki dari rumah ini, jangan harap bisa kembali lagi,” ancam Kenzo lalu keluar dari kamar dan membanting pintunya.Aya
Last Updated : 2025-09-12 Read more