“Apakah kau berpikir bahwa aku mengerikan?” Eletta menatap Leonis setelah wanita itu diobati di rumah sakit. Wajahnya harus segera ditangani jika tidak itu akan membengkak dan terlihat mengerikan.Eletta benar-benar sangat ingin meledak, dia telah mencelakai dirinya sendiri untuk menghancurkan Maevea, tapi yang terjadi rencananya gagal. Pada akhirnya dia bahkan harus meminta maaf kepada Maevea karena telah memfitnah wanita itu. Dia benar-benar telah meremehkan Maevea.“Kau tidak mengerikan, Eletta. Aku tahu bahwa kau melakukannya karena kau sudah sangat terluka oleh Maevea. Namun, Eletta, jika kau ingin melakukan sesuatu jangan sampai melukai dirimu sendiri.” Leonis sakit hati melihat wajah Eletta yang membengkak. Belum lagi tangan Eletta yang memerah karena menampar dirinya sendiri.“Aku tidak berpikir jernih sebelumnya. Aku juga tidak mengira bahwa jalang itu akan sangat pintar.” Eletta berkata dengan pahit.Leonis tidak pernah menyukai Maevea, jadi meski di sini Maevea benar, di ma
Setelah makan malam, Maevea pergi ke ruang kerjanya. Dia merasa sedikit kesepian, biasanya ada Rael yang menemaninya.Maevea tidak melukis, dia hanya pergi ke sisi jendela lalu berdiri di sana memandangi pemandangan di luar sana. Wanita itu mengangkat tangannya yang menggenggam ponsel. Dia tidak memeriksa pemberitaan tentangnya yang semakin menggila. Dia memilih untuk menghubungi Eletta. Dia telah mendapatkan nomor ponsel wanita itu dari Aracia.Setelah beberapa detik panggilan itu akhirnya dijawab oleh Eletta.“Siapa ini?”“Ini aku, Maevea.”Eletta hanya mengenal satu Maevea, jadi dia jelas tidak akan berpiir Maevea mana yang menghubunginya. Tidak heran jika wanita itu bisa menghubunginya.“Kenapa kau menghubungiku?” Eletta berpura-pura tidak tahu. Dia sudah menebak bahwa Maevea menghubunginya pasti karena masalah pemberitaan wanita itu.“Aku memberimu waktu sampai pagi untuk mengklarifikasi mengenai kejadian yang sebenarnya terjadi.”Eletta mendengkus sinis. “Jika aku tidak ingin m
Tubuh Eletta gemetar setelah dia melihat berita di sebuah acara televisi yang menayangkan video pengakuan dirinya yang memfitnah Maevea.“Maevea! Aku pasti akan membunuhmu!” Eletta menjerit murka.Manajer Eletta ada di sebelah wanita itu saat ini. Dia sibuk menjawab panggilan dari berbagai orang yang ingin menanyakan mengenai kebenaran dari pemberitaan tersebut.Dia sangat sibuk sehingga tidak bisa mengkhawatirkan Eletta sama sekali. Wanita itu bahkan mengumpat beberapa kali karena muak mendengar suara ponselnya yang tidak ada habisnya.Leonis datang menemui Eletta dengan segera ketika berita itu muncul. Dia sudah mencoba untuk bicara dengan pemilik perusahaan penyiaran, tapi dia tidak bisa menghentikan pemberitaan tersebut.Pria itu juga telah memerintahkan orang-orangnya untuk menangani masalah di media sosial, tapi meski orang-orangnya mencoba menekan pemberitaan tersebut, akan ada akun-akun lain serta artikel-artikel lain yang menyebar.Dari sisi Maevea, orang-orang Rael telah ber
Setelah Rael tidak ikut campur lagi, Leonis bisa menekan pemberitaan mengenai Eletta. Dia juga telah mengeluarkan cukup banyak uang untuk menghentikan pihak penyiaran.Leonis masih seorang tuan muda dari keluarga kaya, dia juga seorang aktor A - list dengan pendapatan yang tidak sedikit. Jadi, tidak akan menyakitkan baginya mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk membantu Eletta.Untuk sepenuhnya membuat pengguna media sosial lupa tentang video Eletta, Eletta menyerahkan sebuah video skandal seks seorang selebriti A-list dengan seorang pria yang merupakan suami dari bibinya sendiri.Dengan cepat video seks itu beredar dan benar-benar berhasil membuat orang-orang meninggalkan skandal Eletta karena skandal yang terbaru jauh lebih menghebohkan.Meski begitu citra Eletta sudah tercoreng. Dia mendapatkan sebutan baru sebagai wanita yang terobsesi dengan pria. Dia juga ditinggalkan oleh beberapa penggemarnya, tapi itu tidak terlalu berpengaruh pada karirnya.Untuk memulihkan citranya, Ele
Maevea terjaga dengan tubuh yang sakit di mana-mana. Wanita itu melihat ke sekelilingnya, tapi dia tidak menemukan keberadaan suaminya.Apakah dia sudah berangkat bekerja? Maevea mengerutkan keningnya. Wanita itu melihat ke arah jam di dinding, ini masih pukul tujuh pagi. Rael seharusnya belum pergi bekerja.Dia turun dari ranjang, hendak melangkah menuju ke kamar mandi, tapi bagian bawah tubuhnya terasa sedikit perih ketika bergesekan. Sekarang Maevea baru ingat untuk menyalahkan Rael. Pria itu benar-benar terlalu bersemangat semalam.Tepat saat Maevea hendak meneruskan langkahnya, pintu terbuka. Wanita itu segera mengalihkan pandangannya. Suami yang dia cari terlihat di sana.“Apakah sakit?” Rael mendekati Maevea. Ada sedikit rasa bersalah yang tampak di matanya.Maevea mengerucutkan bibirnya. “Bagaimana kelihatannya?”Rael meraih tubuh istrinya lalu menggendongnya. “Maafkan aku. Semalam aku tidak bisa mengendalikan diriku.”Maevea berdecih, sejak kapan Rael bisa mengendalikan dirin
“Ayah, aku tidak bisa membiarkan Liam bekerja di cabang perusahaan di negara ini lagi!” Lara berkata dengan kesedihan dan kekhawatiran yang tersirat jelas di wajahnya. “Dia nyaris saja kehilangan nyawanya.” Air mata Lara jatuh kembali.Cedric mendengarkan keluhan Lara dengan seksama, meski Lara adalah putri tidak sahnya, dia menyayangi Lara seperti dia menyayangi Rael. Dia mengerti apa yang dirasakan oleh Lara saat ini. Selain itu Liam adalah cucu satu-satunya yang dia miliki, keselamatan Liam di atas segalanya.“Rael, tarik Liam kembali ke ibu kota.” Cedric mengambil keputusan.Rael mengerti kekhawatiran ayahnya, jadi dia tidak akan mempersulit ayahnya dengan menambah beban pikiran mengenai Liam.“Lakukan sesuai dengan keinginan Ayah,” balas Rael. “Aku akan kembali sekarang.”“Ayah akan kembali bersamamu.” Cedric sudah melihat kondisi Liam jadi dia bisa tenang. Meski awalnya Liam berada dalam bahaya, tapi sekarang keadaannya sudah stabil.Sekarang yang tersisa di ruangan itu hanya La
“Apakah kau sudah merasa lebih baik?” Maevea menatap Azuela yang sudah menyelesaikan sarapannya.“Ya, aku sedikit lebih baik. Aku tidak akan minum terlalu banyak lagi di masa depan, itu benar-benar akan membunuhku.” Azuela meringis karena kepalanya yang masih terasa pening. Ketika dia bangun dia bahkan muntah.“Apa yang terjadi padamu dan Antheo?” tanya Maevea. “Semalam Antheo datang ke sini. Dia berkata dia akan menemuimu lagi setelah kau tenang.”Mendengar nama Antheo kemarahan tampak di wajah Azuela. “Aku tidak ingin bertemu dengan bajingan sialan itu lagi. Kami putus.”“Bagaimana bisa hubungan kalian berakhir?” Maevea bertanya tidak mengerti. Selama ini hubungan Antheo dan Azuela berjalan sangat lancar. Keduanya telah menjalin hubungan selama dua tahun, dan mereka begitu romantis dan harmonis.Hati Azuela sakit ketika dia mengingat apa yang terjadi kemarin. Dia pikir dia diselingkuhi oleh Antheo ketika melihat Antheo bersama seorang wanita, tapi ternyata dia adalah selingkuhan dan
“Jangan terlalu banyak berinteraksi dengan Olyne di masa depan.” Rael berbicara setelah dia mendengar dari istrinya bahwa Olyne datang ke galeri dan ingin dilukis olehnya.“Baik.” Maevea akan mengikuti kata-kata Rael. Dia menebak bahwa alasan kenapa Rael melarangnya adalah karena Olyne adalah keponakan Lara. Rael tidak begitu akur dengan kakaknya, jadi suaminya itu juga tidak akan terlalu menyukai keponakan Lara dari sebelah suaminya.Yang tidak diketahui oleh Maevea adalah bahwa Rael mengetahui sepak terjang Olyne di dunia bisnis legal maupun ilegal.Olyne tidak sebaik penampilannya. Di depan wanita itu akan tampak ramah dan banyak melakukan kegiatan amal, tapi di belakang dia memiliki bisnis kotor yang dipimpinnya dengan keji dan tidak berperasaan.Orang lain mungkin tidak tahu, tapi Rael yang selalu waspada telah mengirimkan orangnya untuk menyelidiki tentang Olyne Chester yang merupakan salah satu pemimpin dari organisasi dunia bawah tanah yang terlibat dalam perdangangan narkoba