All Chapters of Terperangkap Gairah sang Mantan: Chapter 1 - Chapter 10
542 Chapters
Chapter 1
Karina Leticia duduk di depan sebuah minimarket sembari termenung. Uangnya hanya cukup membeli sebuah minuman kaleng dan snack. Akhir bulan ini, ia harus menghemat uangnya untuk membayar sewa apartemen. Wanita itu menghela napas panjang. Tahun ini tidak ada yang spesial. Ia masih menyandang status lajang di usia yang sudah menginjak 29 tahun dan hanya seorang pegawai biasa di sebuah perusahaan kecil. Entah sampai kapan, ia akan hidup seperti ini?Tring!Ponsel Karina berbunyi. Segera, ia merogoh ponselnya dan membaca email yang baru saja masuk.[ Selamat anda diterima menjadi staff administrasi Delux Corp. Selamat bergabung dengan kami. Untuk informasi selengkapnya, silakan lihat di dokumen yang kami lampirkan. ] “Beneran? Aku diterima?” tanya Karina pada dirinya sendiri. Delux bukan lagi perusahaan berkembang. Delux merupakan perusahan besar yang berpusat di Amerika. Hanya dengan menjadi staff biasa, gaji yang akan didapatkan adalah lima kali lipat dari kantor sebelumnya. “Aku di
Read more
Chapter 2
“Jika tidak sanggup pergi saja.” Karina menoleh mendengar ucapan seseorang dan segera menghapus air matanya. Padahal, jam istirahat siang ia memilih pergi ke minimarket yang lumayan jauh dari Kantor untuk menyendiri. Namun, entah mengapa, ia masih dikenali seseorang di tempat ini. “Mumpung kamu belum tanda tangan kontrak. Nanti, akan sulit pergi bila sudah tanda tangan,” imbuh wanita yang segera dikenali Karina sebagai Adel. Wanita yang terlihat selalu cuek dan acuh pada sekitarnya itu kembali berbicara padanya, “Jujur aku kasihan. Aku tidak sanggup melihatmu terus-terusan dibuli Raisa.” Karina terdiam. Ia menatap bingung Adel yang duduk di depannya. “Aku butuh uang. Aku tidak bisa berhenti. Aku yakin setelah aku menjadi pegawai tetap, Raisa tidak akan bersikap semena-mena lagi padaku.” Adel tiba-tiba merogoh dokumen di dalam tasnya dan memberikannya pada Karina. “Aku akan segera mengundurkan diri. Ini untukmu. Terserah mau kau apakan.” “Ini apa?” tanya Karina bingung, tetapi Ad
Read more
Chapter 3
Harapan Karina hidup tenang di perusahaan pupus begitu saja setelah beberapa jam. Ia tidak menyangka ucapan Adel tentang menjadi Sekretaris Saka akan terjadi padanya. Sekarang ia berada di ruangan Ceo perusahaanya. Ia kira pemanggilannya untuk memberi kontrak kerja karyawan tetap. Namun, ternyata juga menunjuknya sebagai Sekretaris. “Kenapa Anda memilih saya, Pak?” tanya Karina memberanikan diri. Saka terlihat memasukkan salah satu tangannya ke dalam saku. Ia suka sekali Karina yang seperti ini: tidak berdaya berada di dalam kekuasaannya. “Karena aku ingin membuatmu menderita.” Karina mendongak. Lagi? Saka ingin membuat hidupnya lebih hancur? Lantas kurang hancur seperti apa hidupnya sekarang. Karina mengepalkan kedua tangannya di pinggiran roknya. “Gaji sebagai Sekretaris tiga kali lipat dari staff biasa. Apa kau sungguh-sungguh tidak membutuhkan uang?” Saka menilai Karina. “Bukankah kau butuh uang?” Benar. Yang dikatakan Saka memang benar. Ia butuh uang. Ia harus menghasilkan
Read more
Chapter 4
“Itu dulu ketika aku masih remaja,” ucap Karina mulai lelah.Sungguh, ia tidak mengerti dengan Saka yang terus menuduhnya tanpa alasan. Mengapa pria itu terus menilainya dengan buruk padahal tidak tahu kenyataannya seperti apa? “Lepaskan aku, Saka!” Namun, Saka hanya tersenyum miring. “Kenapa kau memanggilku seperti itu? Aku ini bosmu. Kenapa kau begitu lancang?" "Kau harus diberi hukuman.” Saka lalu menarik tengkuk Karina dan menciumnya perlahan. Syok, Karina jelas memberontak. Ia terus memukul dada Saka agar melepaskannya. Namun, Saka malah semakin tertantang menaklukannya. Saka kini mengusap pelan pinggang Karina dan menggigit pelan bibir Karina agar memberi akses lidahnya masuk. Ketika berhasil, ia merasakan manis yang membuatnya candu. Karina hanya mampu memejamkan mata kala bibir Saka terus menggodanya. Dia hanya bisa mengepalkan tangan di bawah sana. Ia sadar semua ini salah. Apalagi, jemari Saka sudah bergilya di balik punggungnya. Tes!Air mata Karina jatuh. Ia men
Read more
Chapter 5
Karina menoleh. Ia mengerjapkan mata. “Ada yang Anda butuhkan?” tanyanya di ambang batas kesadaran. Saka pun menarik pinggang Karina lagi. Ia mengangkat tubuh wanita itu dengan mudah dan berakhir di pangkuannya. Karina hendak memberontak, namun Saka memeluk pinggangnya terlalu erat. Lama menunggu, Saka hanya memperhatikan Karina. Namun perlahan, jemarinya terangkat mengusap helaian rambut Karina yang sedikit berantakan. “Kenapa kau menguncir rambutmu? Kau ingin memamerkan lehermu ini hah?” Dengan tidak sabar, Saka menarik tali rambut Karina, hingga helaian rambut wanita itu terjatuh. Rambut Karina yang sebatas bahu itu terurai dengan indah. Hanya saja, ada banyak rambut Karina yang juga ikut terlepas saat ia menarik kunciran itu. “Rambutku….,” gumam Karina. Saka tidak mengabaikan ucapan Karina. Ia segera menarik tenguk wanita itu dan langsung saja melumat bibir yang selalu menggodanya. Mungkin, karena efek alkohol, membuat Karina pasrah. Ia membuka mulut secara tidak sadar,
Read more
Chapter 6
“Jangan bermimpi! Sampai kapanpun aku tidak akan menjadi istrimu!” teriak Karina. “Tidak usah sombong!” Tanto mencengram rahang Karina. Ia tertawa pelan. “Aku beri waktu satu minggu untuk melunasi hutang ibumu. Jika tidak, akan berbunga dua kali lipat.” “Kau tidak akan bisa melarikan diri dariku. Aku akan selalu bisa menangkapmu.” Tanto bersama anak buahnya tertawa. “Jangan jual mahal. Pikirkan sekali lagi. Aku akan melupakan hutang ibumu jika kau mau menjadi istriku yang ke-5. Hidupmu juga akan terjamin.” Rentenir itu pergi. Tubuh Karina merosot di depan pintu. Dari mana ia mendapatkan uang 300 juta dalam waktu dua minggu. ~~ “Karina.” Saka menggeram marah menatap Karina yang seperti patung. Saat rapat—Karina malah sibuk melamun. “KARINA!” teriaknya marah karena tidak mendapat jawaban. Karina seketika menoleh. Ia merapikan kertas-kertas catatannya. “Maaf, pak.” Karina menunduk sambil menghela nafas. “Kenapa kau tidak bekerja dengan benar?” heran Saka. Ia berjalan mendekati K
Read more
Chapter 7
Tubuh Karina hampir tenggelam.Melihat itu, Saka segera menarik tubuh wanita itu dan membawanya ke tepi.Dengan cepat, Saka menempelkan bibirnya dengan bibir Karina--memberikan nafas buatan untuk wanita itu. "Uhuk!" Karina terbatuk—namun masih memejamkan mata. Melihat itu, Saka bernafas lega. Setidaknya, Karina masih hidup. “Siapa yang mengizinkanmu mengakhiri hidup?” tanya Saka tajam, “sampai kapanpun, aku tidak akan membiarkannya. Kau tidak akan bisa mati tanpa izinku.” Sang sopir yang sedari tadi dibuat terkejut oleh tingkah atasannya itu lantas mendekat. Dengan hati-hati, ia pun berucap, “Sebaiknya dibawa ke rumah sakit, Sir.” Saka pun mengangguk dan bergegas mengikuti saran yang baru didengarnya itu.~~Karina mengernyit. Ia mencium bau obat-obatan yang menyengat. Tubuhnya tidak bisa bergerak. Namun, ia merasakan ada sesuatu yang menancap di tangannya. Perlahan, dibukanya mata dan memandang sekitar.Seketika ia sadar sedang berada di sebuah kamar rumah sakit. “Kenapa ak
Read more
Chapter 8
Saka mengangkat Karina. Membawa Karina masuk ke dalam kamarnya. Oh bukan—Karina terus berpikir jika kamar ini adalah milik Saka dan Aruna. Haruskah ia menodai kamar ini. “Tap—” Saka membaringkan tubuh Karina di atas ranjang dengan kasar. “Kau tidak berhak protes. Diam dan nikmati saja.” Saka kembali mencium Karina. Tidak memberikan wanita itu bernafas dengan benar. Karina kualahan menghadapi Saka yang begitu ganas. Belum lagi di bawah sana jemari Saka sudah masuk ke dalam pusat dirinya. Memainkannya dengan sesuka hati.“Sirrrhh….,” Karina memejamkan mata. Ia meremas seprai. Tubuhnya bergerak tidak karuan saat jemari Saka masuk dan keluar dengan cepat. “Akuuuhh..” Tubuh Karina menggelinjang. Pelepasannya sudah datang. Saka bangkit. Melucuti pakaiannya sendiri. Kedua pipi Karina memerah. Ini pertama kalinya ia melihat tubuh Saka begitu gamblang. Tubuh Saka sempurna. Otot-otot pria itu terbentuk dengan sempurna. Saka kembali menciumnya. Seiring dengan sebuah benda tumpul mulai mele
Read more
Chapter 9
Pagi harinya. Karina menatap pantulan dirinya di depan cermin. Ada beberapa bekas kepemilikan yang ada ditubuhnya. Bekas itu tidak akan hilang dalam sekejap. Karina menatap ponselnya yang menyala. Ada sebuah notifikasi yang masuk. sebuah transfer yang masuk. 300 juta sudah masuk ke dalam rekeningnya. “Aku harus segera membayarnya.” TING TING. “Itu pasti dia.” Karina membuka pintu. Benar saja—Tanto beserta anak buahnya. “Kau ikut kami. Aku akan menjualmu.” Tanto berkacak pinggang. “Aku akan membayarmu.” Karina melotot. Ia menjauh dari pria itu. “Berikan aku rekeningmu.” Tanto dan anak buahnya berpandang sebentar. “Jangan berbohong. Aku tidak akan termakan mulutmu jalang!” Karina mengeluarkan ponselnya. “Katakan saja berapa nomer rekeningmu. Aku akan mentransfernya langsung.” Tanto menyebutkan nomor rekeningnya. Karina mengotak-atik ponselnya. Dalam sekejap saja. uang 300 juta tersebut sudah berpindah tangan. “Aku sudah membayar lunas hutangmu.” Karina menunjukkan bukti transfe
Read more
Chapter 10
Tangan Saka juga kenal tempat. Jemari pria itu memegang erat pinggang ramping Karina. Masalah yang paling ditakutkan Karina adalah bagaimana jika karyawan Delux melihat mereka. “Akan jadi Skandal,” balas Saka acuh. Karina mendengus. “Tamat riwayatku.” “Kau sudah tamat berkali-kali,” balas Saka lagi. Benar. Saka memang selalu benar. Mereka mengambil duduk di samping jendela. Akhirnya Karina bisa kembali makan di Restoran mewah berkat Saka. Mau tidak mau sebenarnya ia juga merindukan kehidupannya yang dulu. Penuh dengan harta, ke manapun bisa, beli apapun bisa dan melakukan apapun bisa. “Terima kasih sudah mengajakku ke sini, Sir.” Karina tersenyum. Ia memang suka. Apalagi pemandangan bawah terlihat sangat indah. “Just call me Saka.” Saka mengambil gelasnya yang sudah diisi oleh anggur oleh pelayan. “Well aku hanya sedikit bersikap baik.” Karina mengangguk. Saka meminum pelan anggurnya. Dengan sorot mata yang tidak lepas dari Karina. “Apa kau dulu sangat senang mempermainkanku?”
Read more
PREV
123456
...
55
DMCA.com Protection Status