All Chapters of Legend Of Kong Lao: Chapter 11 - Chapter 20
22 Chapters
Bab 11 - Tantangan Tae Shin
11“Itu, bukankah Kong Lao? Si sampah dari keluarga Kong?”“Mengapa lelaki itu datang ke mari.”“Apakah mungkin untuk mengikuti turnamen?”“Haha, bagaimana dia bisa menang jika mengikuti turnamen ini!”Berbagai orang di sekitar mulai berbisik dengan antusias. Mereka mencibir tiada henti ke arah Kong Lao tersebut.Sementara itu, Kong Lao mengabaikan orang-orang itu. Dia melangkah dengan santai menuju ke gerbang masuk arena pertandingan.Tak lama kemudian, tepat dirinya tiba di gerbang arena turnamen. Dua penjaga melihat ke arah Kong Lao, pandangan mereka sedikit tidak senang. Namun mereka tetap diam dan membiarkan pria itu masuk.Kong Lao memasuki arena pertandingan. Pandangan lelaki ini tertuju ke arah empat ring yang cukup luas. Kemudian, dia mendengar suara wasit yang tengah mengumumkan siapa saja yang akan naik ke panggung pertama.Ada sekitar dua ratus peserta, entah itu dari klan besar maupun kecil. Semuanya berpartisipasi dalam pertandingan tersebut.Ketika Kong Lao masuk, seluru
Read more
Bab 12 - Kong Lao Vs Tae Shin
“Krisis aneh ini...” Tae Shin bingung dengan perasaan aneh tersebut, setiap detik muncul dan menghilang. Perasaan itu benar-benar membuatnya menjadi lebih serius dan penuh akan waspada. Kong Lao yang melihat kewaspadaan lawan, seketika tersenyum. ‘Layak menjadi orang yang ahli dalam pedang. Aura barusan dapat dia rasakan.’ Pedang terhunus ke samping, kemudian Kong Lao menggunakan teknik meringankan tubuh. Dia melesat ke depan dan kecepatan tersebut sama sekali tidak bisa diikuti mata orang-orang di seluruh tempat penonton berada. Tae Shin yang merasakan krisis bahaya, dengan sigap mengangkat pedangnya. Kemudian, dua kilatan terus beradu pedang menciptakan percikan api di udara. Mata para penonton dan peserta sebagian di ring empat dalam sekejap kosong. Sampah? Apakah itu benar-benar sampah? Mereka semua menyangkal kata tersebut ketika melihat kecepatan dan serangan yang dimiliki oleh Kong Lao tersebut. Orang-orang yang berada di kursi penonton, menelan ludah. Mereka semua takut j
Read more
Bab 13 - Pertarungan Pasangan
Kong Lao yang tengah dihentikan, seketika mengerutkan keningnya. Dia tahu siapa yang menghalanginya itu, akan tetapi dirinya bingung mengapa pria paruh baya itu menghentikan dirinya.“Apa maumu?” Mata Kong Lao berkilat penuh kewaspadaan.“Tidak, hanya saja kau berbeda dari biasanya. Sepertinya kau memang bersembunyi sangat dalam.”Pria paruh baya yang tak lain Kong Zhan Yu menatap lekat ke arah putranya itu. Entah mengapa, pria ini merasa tengah menatap sosok yang berlapis penuh akan awan misterius.Kong Lao seketika memahami. Kekuatan miliknya tersebut benar-benar mengejutkan seluruh orang. Sementara itu, ayahnya berpikir bahwa dirinya telah menyembunyikan kekuatan terlalu dalam.“Pernah ada ungkapan pepatah. Kenali duniamu, sebelum menjadi dirimu sendiri.” Kong Lao berubah mode bijak dalam sekejap. Tentu ungkapan tersebut membuat Kong Zhan Yu sedikit terkejut.Kenali duniamu sebelum dirimu sendiri. Terlalu dalam untuk memahami maknanya, Kong Zhan Yu sendiri perlu mencerna beberapa k
Read more
Bab 14 - Kedatangan Guru Akademi Bunga Merah
Ring pertama, Han Ji cukup kesal dengan Mu Gou Lang. Dia termakan amarah ketika melihat lawan terus menghindar dan menahan serangannya, tanpa ada serangan balik.“Sial! Apakah kau hanya bisa menghindar dan menepis saja!” Han Ji mengerahkan kekuatannya. Ayunan pedang semakin kuat, tentu hal ini dirasakan oleh Gou Lang.Namun, ekspresi Gou Lang sama sekali tidak berubah. Tenang dan terus bergerak mempersiapkan rencananya. Perlahan-lahan, dia menggiring Han Ji memutari ring. Kemudian, dirinya tersenyum ketika sudah kembali ke tempat awal.Han Ji sendiri berhenti, dirinya terengah-engah. Jelas kekuatan yang dikeluarkan cukup banyak, akan tetapi lawan hanya menerima luka sedikit saja.Lelaki ini tidak bisa untuk tidak menggertakkan giginya. Jelas dia geram akan tindakan menghindar Gou Lang.Tepat saat dirinya menghela nafas panjang. Rasa krisis dalam sekejap menyapa. Han Ji memasuki mode waspada dan menatap ke sekeliling tempatnya itu.Dia sama sekali tidak melihat adanya Mu Gou Lang, bahk
Read more
Bab 15 - Akhir Ring Pertama
“Dentang!” benturan terus terjadi, masing-masing perempuan sama sekali tidak menyerah. Mereka meningkatkan kecepatan sampai akhirnya terpisah beberapa meter. Hu Rong dengan cepat mengayunkan pedang ke depan, Dia menggunakan teknik milik keluarga yaitu Teknik Harimau Putih. Teknik ini merupakan kelas bumi awal dan merupakan sebuah teknik yang tidak mudah untuk ditiru setiap orang. Hanya khusus dari Klan Hu saja yang dapat menggunakannya. Hal ini karena bentuk dari kekuatan harus Harimau Putih yang dimiliki Klan Hu seorang. Pertarungan berlanjut, proyektil tebasan memperlihatkan Harimau tengah melintas cepat menuju ke tempat Long Yanqi berada. Sementara itu, Long Yanqi sama sekali tidak takut akan serangan tersebut. Dia memancarkan jejak niat pertarungan yang cukup kuat, sehingga pedang miliknya bersinar terang. Kemudian, dia menebus kuat ke depan. Proyektil tebasan melesat, memperlihatkan sosok naga biru melesat secara berputar. Raungan kedua serangan itu benar-benar membuat semua
Read more
Bab 16 - Bangau Vs Lebah
Mendengar perkataan Su Ling, Hu Rong tertegun. Dia tidak menyangka bahwa dirinya sudah melaju ke babak selanjutnya, apalagi bersama dengan lawannya itu.Di sisi lain, Long Yanqi yang turun dari ring menatap ke arah lelakinya. “Apakah kamu baik-baik saja, Kakak Lang?”Mu Gou Lang menatap ke arah Long Yanqi, dia tersenyum tak berdaya ketika mendengar itu. “Aku baik-baik saja, hanya maaf aku tidak bisa melaju ke babak selanjutnya.”“Syukurlah kalau kamu baik-baik saja. Juga, semangat! Lain kali, kamu pasti bisa melaju ke babak selanjutnya.” Long Yanqi memberikan semangat kepada lelakinya itu, senyum di wajahnya membuat lelakinya terpana.Mu Gou Lang seketika sadar dan mengangguk. “Tenang saja, juga kamu harus hati-hati. Kemungkinan besar pertarungan selanjutnya akan lebih dari kali ini.”“Tentu.” Long Yanqi menatap ke arah Hu Rong. Dirinya jelas tahu bahwa dia dan Hu Rong ialah peserta yang maju ke babak selanjutnya. Di saat bertarung, dia benar-benar melupakan kehadiran lelakinya itu.Hu
Read more
Bab 17 - Pertarungan Tangan Kosong
Ring kedua....Debu bertebaran, perlahan-lahan mulai menghilang. Terlihat seluruh medan dalam ring tersebut benar-benar kacau.Can Jian berdiri di tengah ring. Nafasnya menderu penuh kelelahan, pakaian yang ia kenakan compang-camping. Tatapannya sendiri tegas fokus ke arah depan.Garis pandang lelaki itu sendiri ialah sosok lawan yang tengah berlutut satu kaki. Kedua tangan memegang pedang. Pakaian sendiri sudah hilang hanya bagian bawah yang masih utuh.Ru Lan menatap ke arah Can Jian, ia benar-benar tidak menyangka dengan kekuatan yang dikeluarkan lelaki itu sebelumnya. Serangan begitu ganas, seakan-akan mencabik dirinya.“Beruntung aku memiliki waktu untuk mengatasi serangan itu. Jika tidak, kemungkinan besar aku sudah berada di alam lain.” Ru Lan tersenyum tak berdaya.“Sepertinya ini batasanku.” Ru Lan dalam sekejap jatuh ke lantai. Ia terbaring pingsan di tempat, kemudian wasit mendekat dan mengecek keadaannya itu.“Pemenang Ring kedua ialah Can Jian!”Mendengar suara wasit, are
Read more
Bab 18 - Bayangan Misterius
Kong Lao merasakan tatapan dari perempuan di depannya, ia mengerut. Kemudian matanya berkilat sebentar dan tepat saat melihat perempuan tersebut berbalik dan pergi. Dirinya memejamkan matanya kembali.***Ring ketiga, Lin Dong dan Sun Nan saling berbenturan terus-menerus. Ring yang semula utuh dan bagus. Kini berantakan penuh akan lubang di mana-mana.Tak lama kemudian, keduanya terpisah dan berlutut satu kaki. Mereka terengah-engah dan saling memandang satu sama lain. Ekspresi keduanya penuh akan semangat, tetapi tekanan dalam tubuh membuat mereka harus menyerah."Sepertinya kita sudah berada di ambang batas.""Ya!" Lin Dong menjawab sambil mengangguk, apa yang dikatakan Sun Nan benar. Dirinya sudah mencapai batas yang sama dengan lawannya itu."Bagaimana kalau kita akhiri dengan satu serangan?" Sun Nan memberikan saran terbaik. Ia ingin melihat seberapa jauh jarak antar dirinya dengan lawan di depan.Lin Dong sama sekali tidak menolak, ia mengalirkan qi ke dalam lengannya tersebut.
Read more
Bab 19 - Disergap
Terlihat banyaknya Stan yang berdiri memenuhi sisi kanan kiri jalanan.Kong Lao memandang beberapa stan, ia sama sekali belum menemukan sesuatu yang menarik minatnya. Kemudian, pandangan matanya tertuju ke arah stan yang terlihat biasa.Sorot matanya juga tertuju ke arah barang-barang yang dijual oleh stan biasa tersebut. Meski tidak ada yang menarik minatnya. Namun, stan tersebutlah yang menurut dirinya bagus dalam hal barangnya."Apakah kita akan pergi ke sana?" Mendengar pertanyaan Tae Shin. Dirinya mengangguk dengan ringan."Tidak ada yang menarik menurutku, hanya saja kualitas barang di sana lebih baik."Kong Lao menjelaskan beberapa hal yang membuat rekannya itu mengangguk paham. Selepas memberikan pemahaman singkat, ia dan Tae Shin telah tiba di depan stan tersebut.Tentu pemilik stan melihat pelanggan datang, matanya bersinar. Dengan cepat ia memulai mode bisnis layaknya pedagang biasanya."Selamat datang, Tuan dan Tuan terhormat. Stan milik saya ini hanya menjual ini saja, si
Read more
Bab 20 - Membunuh Pembunuh
"Kalian terlalu lemah untuk kami berdua!"Dua belas orang berpakaian hitam terkejut ketika mendengar suara Kong Lao di belakang mereka itu.Masing-masing orang memandang ke belakang, tetapi mereka tidak mendapati adanya Kong Lao di tempat itu."Respons yang lambat. Shin, mari kita bunuh segera!" Kong Lao memberikan perintah dengan nada tenang, tetapi cukup serius.Tae Shin tidak menjawab, ia bergegas ke salah satu orang berpakaian hitam.Pedang terhunus, kemudian menusuk tepat jantung orang berpakaian hitam tersebut."Arh!" Orang berpakaian hitam melebarkan matanya, kemudian terlihat darah keluar dari sudut mulutnya.Pedang dikeluarkan dan Tae Shin memandang ke arah empat orang di depannya. Ekspresi wajah lelaki ini mengerut dalam sekejap.Ia merasakan bahaya dari belakangnya. Kemudian, pedang dengan cepat ia putar ke belakang. Suara benturan dua logam terdengar jelas.Ding!Orang berpakaian hitam tersentak dan mundur beberapa meter. Namun, Tae Shin segera muncul tepat di depannya."M
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status