"Lihat, kan, Tuan? Mia udah ngaku," ujar bu Asih senang karena tak hanya dirinya yang terkena masalah.Mia terdiam sambil menelan ludahnya. Dia tahu dia sudah melakukan kesalahan karena Dewangga tak ingin siapapun melayani Maura."Beberapa hari ini Mia membantu nyonya Maura melakukan semuanya dari mulai memasak, sampai membereskan kamarnya, Tuan," adu bu Asih. "Mbok Narti juga tuh."Mbok Narti menghela napasnya. Dia sudah pasrah jika harus mendapatkan peringatan keras dan gajinya dipotong."Tuan, oma Ambar sering berpesan pada saya buat jagain dan bantuin nyonya Maura," kata Mia membela diri. "Karena itulah saya tetap membantu nyonya Maura walaupun udah Tuan larang."Dewangga terdiam beberapa saat kemudian dia berbicara dengan ekspresi datar, "Bagaimana dengan bu Asih? Apa Bu Asih juga membantu Maura secara diam-diam?""Saya? Oh, saya manut, Tuan. Saya gak pernah bantuin nyonya Maura apapun. Biar aja nyonya Maura yang ngerjain sendiri," jawab bu Asih senang. "Pokoknya, saya gak bakal m
Read more