All Chapters of Terjerat Pesona Ayah Billionaire Muridku: Chapter 71 - Chapter 80
112 Chapters
BAB 71
"Aku harus ke toilet. Bagaimana kalau kau mengantre dan aku ke toilet?" tanya Sarah yang tiba-tiba mendapatkan ide.Joel terlihat tidak senang."Aku akan memberikan uang untuk membayarnya. Lagipula dengan begini kita bisa lebih cepat selesai," ucap Sarah mencoba terlihat tenang."Tidak usah, aku akan memakai uangku. Cepatlah pergi dan setelah selesai, segera kembali ke mobil!""Baik," sahut Sarah cepat lalu segera keluar dari minimarket menuju ke toilet yang berada di samping minimarket.Sarah terburu-buru masuk ke dalam salah satu bilik kosong dan segera mengunci pintunya. Dia langsung duduk di atas toilet mencoba mengatur napasnya yang tersengal-sengal karena lari dan ketakutan.Dia kembali meraih telepon genggamnya dan mencoba menghubungi Theo sekali lagi. Namun sinyal teleponnya hilang, dia tidak bisa menghubungi siapapun. Sarah semakin takut dan panik."Bagaimana ini? Bagaimana ini?" guman Sarah sambil meremas tangannya dengan keras. Dia bisa saja mengatakan kepada Joel bahwa di
Read more
BAB 72
"Diam kau!" bentak Joel sambil terus berusaha menarik Sarah yang masih melawan.Akhirnya Joel kehabisan kesabaran. Dia segera mengangkat tubuh Sarah dan memasukkannya ke dalam mobil."Diam disini!" ancam Joel sambil memasang sabuk pengaman Sarah."Joel, apa yang kau lakukan? Mengapa memaksaku seperti ini?" tanya Sarah lembut.Dia mencoba mengubah strateginya. Sarah berpikir mungkin suara lembut akan mempengaruhi Joel."Aku mohon, tolong biarkan aku pulang. Apa gunanya kau menawanku seperti ini?" lanjut Sarah berharap Joel tersentuh dan melepaskannya."Diam kau!" bentak Joel yang sama sekali tidak terpengaruh dengan strategi Sarah."Joel, tolong jangan seperti ini. Aku adalah sahabat Rachel. Mengapa kau harus bertindak sejauh ini?" tanya Sarah kali ini sambil menangis tersedu-sedu."Sahabat Rachel? Jauhkan mulut kotormu itu dari nama Rachel!" maki Joel semakin marah. Sarah terdiam. Joel segera berlari ke pintu pengemudi dan masuk ke dalam mobil. Dia segera mengunci pintu mobil, menjal
Read more
BAB 73
Sarah beruntung dia terjatuh di atas tanah bukan di aspal. Dia begitu bertekad melepaskan diri dari Joel sehingga tidak menghiraukan rasa sakit karena terbentur. Dia segera berdiri dan berlari sekuat tenaga, menghilang di balik pepohonan besar.Joel segera menghentikan mobilnya, mengeluarkan pistol dari laci mobilnya dan keluar mengejar Sarah."Sarah, kau mau lari kemana?" teriak Joel mengejek."Apa kau pikir bisa melepaskan diri dari aku?" teriaknya lagi sambil mengamati tanah basah yang menunjukkan bekas kaki Sarah.Joel mengikuti jejak kaki itu, sampai akhirnya hilang. "Sarah, kau tahu aku mendekatimu bukan?"Sarah mendengar teriakan Joel dan terus berlari. Dia merasa Joel semakin mendekat dan Sarah tidak berani menoleh ke belakang. Dia tidak tahu dia mengarah kemana, tapi yang ada di kepalanya hanyalah perintah agar dia terus berlari.Joel mulai berlari ke arah yang sama dengan Sarah, setelah jejak kaki yang dia ikuti menghilang karena tertutup rumput liar dan dedaunan.Sarah te
Read more
BAB 74
Suara tembakan itu terdengar sangat jelas. Derick melajukan sepeda motornya ke arah suara tembakan itu, sambil berharap bukan Theo yang ditembak.Derick memiliki kemampuan mencari arah yang sangat baik. Dia segera menemukan motor Theo dan mobil Joel. Tanpa mengamati jejak kaki yang ada, Derick segera berlari ke arah Sarah, Joel dan Theo lari tadi. Dia yakin suara tembakan itu dari arah sana."Brengsek kau Joel!" teriak Theo yang tiba tepat waktu.Untunglah dia sempat menendang tangan Joel sehingga tembakannya meleset dan tidak mengenai Sarah yang sudah pasrah. Joel terjatuh ke tanah, sementara senjatanya jatuh entah kemana."Apa yang membuatmu melakukan semua ini? Apa aku pernah menyakitimu?"Theo sangat marah, namun tangannya secara otomatis menarik lengan Sarah, hingga tubuhnya mendekat. Theo merangkul Sarah yang tampak ketakutan. Sentuhan Theo membuat otot Sarah mengendur, dia tidak setegang tadi. Namun, itu membuat air matanya mulai menetes. Dia akhirnya diselamatkan, dia akhirny
Read more
BAB 75
Sarah dan Theo saling berpandangan. Mereka heran bagaimana Francis bisa mengenali Sarah dan mengetahui namanya."Kau mengenal pamanku?" tanya Theo kepada Sarah yang juga kaget.Sarah menggelengkan kepalanya dengan keras. Dia tidak tahu bagaimana pria tua yang tampak galak itu bisa mengenalnya. Seingatnya mereka sama sekali belum pernah bertemu."Kalau begitu, bagaimana paman bisa mengenal Sarah?" tanya Theo kepada pamannya."Kau juga bernama Sarah?" tanya Francis takjub. Sarah menggangguk."Apa maksud paman? Apa paman mengenal seseorang yang mirip dengan Sarah?" tanya Theo kesal karena penasaran."Ya, puluhan tahun lalu. Aku pernah mengenal seorang wanita bernama Sarah dan wajahnya mirip sekali denganmu," ujar Francis lembut kepada Sarah."Sekarang dimana wanita itu?" tanya Theo."Entahlah aku tidak pernah lagi bertemu dengannya. Sejak dia berhenti bernyanyi, kami tidak pernah bertemu lagi," jelas Francis dengan wajah sendu."Apa dia seorang penyanyi terkenal?" tanya Theo yang sangat
Read more
BAB 76
"Apa maksudmu?" tanya Frank sambil mengernyitkan dahi."Ayo kita lakukan sesuatu agar Theo dan Sarah tidak bersatu. Sesuatu yang membuat Theo menjadi milikku dan Sarah menjadi milikmu. Kita bisa menyewa seseorang untuk membuat rencana yang kemungkinan berhasilnya sangat besar," jawab Claudia tiba-tiba bersemangat."Apa kau yakin bisa memiliki hati Theo?" tanya Frank tampak tidak terlalu tertarik."Aku adalah cinta pertamanya dan dia cinta pertamaku. Aku yakin tidak ada yang lebih kuat dari cinta pertama," jawab Claudia yakin."Apa kau yakin kau mencintainya?""Apa maksudmu? Tentu saja aku mencintainya. Kau tidak lihat betapa aku ingin memilikinya? Kau tidak lihat betapa aku ingin bersamanya?" tanya Claudia yang mulai terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan Frank."Aku tidak yakin. Kau lebih tampak seperti orang yang terobsesi daripada mencintai."Claudia memandang Frank dengan marah tapi tidak mampu berkata apa-apa."Kau benar, aku mencintai Sarah. Karena itu aku tidak ingin melihatnya
Read more
BAB 77
"Menikah? Kau mau menikah denganku?" tanya Theo tidak percaya dengan apa yang baru dia dengar."Ya, menikahlah denganku," ucap Sarah sekali lagi. Kali ini dengan lebih berani dan percaya diri."Mengapa? Mengapa kau ingin menikah denganku? Apa karena Grace? Karena kau tidak ingin berpisah dengannya?" tanya Theo, membuat air muka Sarah berubah."Kalau kau tidak mau, lupakan saja permintaanku tadi," ucap Sarah cepat. 'Mengapa Grace? Untuk apa aku menikahimu hanya untuk bersama Grace?' batin Sarah kesal. Melihat Theo berlutut tadi, dan mendengar kata-katanya membuat hati Sarah bergetar. Dia tidak sanggup melakukan apapun meski sangat ingin memeluk pria itu. Dia sungguh berharap Theo akan berada di sisinya selamanya, menjaganya dan melindunginya. Tapi Theo malah berharap dia menikahinya karena Grace? Sarah menyadari dia tidak bisa dan tidak boleh bersaing dengan Grace. Bagaimanapun juga Grace adalah darah daging Theo. Sarah pun sangat menyayangi Grace dan bersyukur andaikan gadis kecil
Read more
BAB 78
"Ternyata kau suka sekali menguping pembicaraan orang lain," sahut Theo sinis.Andai Sarah menikah karena mencintainya, sudah pasti Theo akan memamerkan rencana pernikahannya di hadapan Frank. Tapi karena alasan Sarah bukan itu, membicarakannya saja Theo malas. Apalagi menyombongkan rencananya."Aku tidak sengaja mendengarnya. Sekarang katakan apa benar kalian akan menikah?" tanya Frank tidak sabar."Bukan urusanmu!" jawab Theo sambil meninggalkan Frank yang melongo.Dia bingung, tadi dia benar-benar yakin mendengar Theo mengatakan dia dan Sarah akan menikah. Tapi mengapa Theo tidak tampak bahagia? Dia malah tampak tertekan dan sedih. Frank menggelengkan kepalanya lalu pergi.Sudah dua hari dia berada di rumah sakit menemani Claudia yang hanya ditemani oleh asistennya. Frank tidak tega meninggalkan Claudia sendirian saat asistennya harus mengurusi banyak hal, akibat peristiwa penembakan yang terjadi pada Claudia. Hari ini orangtua Claudia datang dari luar negeri, setelah akhirnya meng
Read more
BAB 79
"Apa yang terjadi dengan Grace?" tanya Sarah panik. Tadi siang gadis kecil itu masih baik-baik saja, kenapa tiba-tiba dia dibawa ke rumah sakit. "Dia tiba-tiba muntah darah dan tidak sadarkan diri. Sekarang dia sedang diperiksa di unit gawat darurat." "Aku akan kesana. Apa kau membawanya ke rumah sakit yang sama dengan tempatku dirawat?" "Iya, cepatlah datang. Aku yakin dia akan mencarimu saat sadar," pinta Theo dengan suara bergetar. Sarah segera mengganti pakaiannya dan memesan taksi melalui teleponnya. Tubuhnya yang tadi kelelahan tiba-tiba menjadi kuat dan terasa segar. Ketakutan, kekhawatiran dan kecemasan sepertinya memberikan dia kekuatan. Sarah beberapa kali meminta supir taksi untuk menambah kecepatannya. Dia benar-benar mengkhawatirkan Grace. Sarah segera berlari ke unit gawat darurat begitu tiba di rumah sakit. Disana sudah ada Theo, Derick dan perawat Grace. "Apa yang terjadi?" tanya Sarah dengan napas tersengal-sengal. "Dia sudah tidur ketika tiba-tiba batuk dan
Read more
BAB 80
"Apa tadi pamanku datang?" tanya Theo dalam perjalanan mengantarkan Grace ke ruang radiologi untuk melakukan beberapa pemeriksaan."Ya, aku sengaja tidak membangunkanmu agar kau bisa beristirahat," jawab Sarah pelan."Dasar orang tua sombong. Apa dia pikir aku tidak bisa meminta dokter datang dan meminta rumah sakit mempercepat proses perawatan Grace? Untuk apa dia memamerkan kekuasaannya di hadapanku?" gerutu Theo kesal."Sudahlah, dia hanya ingin membantu. Dia juga mengkhawatirkan Grace," tutur Sarah mencoba menenangkan Theo.Theo mendengus, dia masih kesal dengan tindakan pamannya. Meskipun itu membantu Grace, tapi Theo tetap membenci apapun yang pamannya lakukan.Sesampainya di ruang radiologi, Grace hanya ingin ditemani oleh Sarah. Theo terpaksa harus menunggu di luar meskipun sebenarnya sangat ingin menemani putrinya. Setelah semua proses pemeriksaan selesai, mereka kembali ke kamar.Grace terlihat mulai ceria, mungkin tidur cukup lama membuat tubuhnya lebih segar. Sarah terus m
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status