"Apa maksudmu?"Hati Wilgo langsung diliputi firasat buruk."Pak Wilgo memang pelupa, ya. Kalau begitu, biar aku ingatkan kamu saja."Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Sebelumnya saat di ruang rapat, kamu dan aku sempat bertaruh.""Selama Matthew datang ke Grup Gozam dan berlutut di depan pintu tepat pada jam tiga, serta menyerahkan kesepakatan kerja sama, maka kamu akan mundur dari jabatanmu.""Sekarang, bukankah sudah saatnya Pak Wilgo untuk menepati janji? Oh, sesuai dengan kesepakatan kita, sekarang Rosa yang sudah menjadi pimpinan perusahaan.""Adapun mengenai kamu, Pak Wilgo, bagaimanapun juga kamu adalah orang yang ingin memperebutkan posisi sebagai ketua Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan, bagaimana mungkin taruhan kecil seperti ini saja nggak kamu penuhi?""Kalau kamu adalah orang yang nggak menepati janji, bagaimana orang lain percaya kamu bisa memimpin seluruh cabang Provinsi Denpapan dengan baik?""Pak Wilgo, aku benar, 'kan?"Ardika tersenyum tipis, mempermaluk
Read more