Semua Bab Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca: Bab 741 - Bab 750

Entah kenapa Sisca tiba-tiba merasa ingin menangis.Sisca pun bercanda, "Ayah, apa kamu nggak takut aku membuat kerugian hingga bangkrut?"Matthew malah berkata dengan santai, "Kalau begitu, kamu bangun dari reruntuhan dan bangun ulang gedung lagi. Hannah, ini bukanlah apa pun bagimu. Kamu bahkan nggak takut akan kematian, keberanianmu lebih besar dibandingkan apa pun. Setelah kamu menginjak meja taruhan dan memahami aturannya, yang kamu butuhkan hanyalah keberanian dan kekejaman."Sisca berkata, "Kalau begitu, mari kita janji selama lima tahun. Pak Matthew, aku ingin sendirian membangun bisnis makan dan minuman dulu, kalau benar-benar sudah berkembang menjadi besar, aku baru berencana menggabungkan dengan Grup Windy. Jadi, modal awal itu anggap saja sebagai pinjamanku."Matthew tertawa ketika teringat kenangan masa lalu.Ini bukan pertama kalinya Sisca meminjam uang dari Matthew. Sebelumnya sebelum mereka tahu memiliki hubungan darah, Sisca pernah pinjam sejumlah uang untuk mengobati

Adi mengatakannya sambil hendak berlutut.Sisca juga tidak menghentikannya.Adi tidak bisa menurunkan egoisnya, tapi dia tetap berlutut dan berkata, "Nona Muda, apakah permintaanku ini cukup? Sekarang aku sangat ingin kembali bekerja di pabrik! Aku juga bersedia untuk lembur di tahun baru."Sisca hanya menatapnya dengan cuek.Beberapa saat kemudian, Sisca berkata, "Adi, kamu menjadi provokator dan menyebabkan kerugian besar terhadap pabrik. Kami nggak mungkin bisa menerimamu. Kalau kamu mau berlutut, lanjut berlutut saja agar semua orang tahu inilah akibatnya menjadi pengkhianat."Sisca menatap semua orang dengan tatapan yang tegas.Setelah itu, dia meninggikan suaranya berkata, "Kalau terulang hal seperti ini lagi, setiap hari cuman memprovokasi untuk berkhianat, maka akan langsung dipecat begitu ditemukan.""Kalian seharusnya tahu kalau pabrik ini milik Keluarga Ika! Bukan milik Adi! Kerjakan pekerjaan kalian, seharusnya kalian tahu siapa yang menggaji kalian! Pikirkan dengan jelas k

Sisca melihat foto profil akun tersebut hingga ingatannya perlahan-lahan kembali.Sisca sudah ingat!Penggemar Hendra ini bernama Nonira Semay, dia berada di angkatan yang sama dengan Sisca, hanya beda di jurusan saja.Dulu saat Hendra pacaran dengan Sisca juga sering dikritik.Semua orang dari belakang membicarakan keluarga Hendra yang miskin, Hendra bersama dengan Sisca hanya karena Sisca adalah anak dari keluarga kaya Kota Mulo, lalu Hendra hanya ingin mendapat keuntungan dari gubernur Kota Mulo saja.Nonira adalah mahasiswi jurusan bahasa, dia sangat tergila-gila pada Hendra. Dia bahkan beberapa kali menahan Hendra di depan kelas sambil berkata ...."Apa yang hebat dari ayahnya Sisca? Dia hanya menjadi pemimpin di Kota Mulo yang buruk itu. Selain itu, ayahnya Sisca juga nggak memedulikan kehidupan Sisca, kamu pasti nggak akan mendapatkan bantuan apa pun!""Ayahku adalah bupati di Kota Zinbu. Aku anak satu-satunya di keluargaku. Kalau kamu menikah denganku, aku akan meminta ayahku u

Perjalanan dari Kota Chande kembali ke Kota Sela.Barusan mobil mereka tiba di depan Kediaman Ika, Angel langsung berteriak dan berlari menyambutnya."Ibu!"Saat Sisca turun dari mobil, Angel langsung menabrak kakinya.Sisca berjongkok memeluknya, tapi dia tidak sanggup menggendongnya, bahkan hampir terkilir. "Angel, Ibu nggak melihatmu dua minggu, kenapa Ibu nggak bisa menggendongmu lagi?"Angel malah berkata dengan bangga, "Benarkah? Itu berarti aku segera tumbuh besar! Setelah aku tumbuh besar, aku nggak perlu kerjakan pekerjaan rumah lagi."Sisca mencubit wajahnya karena merasa lucu.Matthew dan Garry juga berjalan keluar.Sisca menggenggam tangan Angel sambil mendekati mereka menyapa, "Halo, Ayah dan Pak Garry."Matthew tersenyum berkata, "Ayo masuk, di luar sangat dingin."Di dalam rumah terasa sangat hangat.Angel hanya memakai sweter merah muda meringkuk di dalam pelukan Sisca untuk memamerkan karya terbangganya."Ibu, apakah lukisanku bagus?"Ini adalah lukisan cat air.Sisca

Kampung di Kota Sumeda, sebuah kota kecil di sekitar Kota Aroha.Sebuah mobil Phantom hitam berhenti di depan sebuah rumah tua. Mobil mewah ini memberikan kesan tidak cocok dengan jalanan yang hancur.Alex duduk di kursi sebelah pengemudi melihat jam tangannya dan berkata, "Pak Hendra, kita sudah menunggu lebih dari tiga jam. Apakah masih mau ditunggu?"Sebelumnya Alex mendapatkan daftar nama dokter kebidanan yang bertugas di malam enam Juni 1998.Hendra menyuruh Alex untuk menyelidiki lebih dalam tentang seorang perawat bernama Tika.Mereka susah payah menemukan alamatnya, tapi hari ini mereka datang menunggu tiga jam masih tidak menemukan apa pun.Alex berkata dengan ragu, "Apakah dia sudah pindah?""Tunggu sebentar lagi."Baru saja Hendra mengatakannya, kaca spion belakang muncul seorang wanita paruh baya yang kurus.Pakaian wanita itu sangat sederhana, tapi terlihat sangat cakap. Meskipun penampilannya sudah tua dan sudah ada beberapa kerutan di wajahnya, keindahan di masa mudanya